Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

SKRINNING DI POPULASI BERESIKO


TB

A. PENDAHULUAN

Penyakit TBC atau Tuberkulosis masih menjadi burden of diseases di Indonesia.


Karena selain dapat menular kepada orang lain juga dapat menurunkan produktivitas dari
penderita tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Badan Litbangkes Kemenkes tahun 2013 –
2014 didapatkan angka insiden TB adalah : 399 per 100.000 penduduk. Jika jumlah penduduk
Indonesia berkisar 250 juta orang, maka diperkirakan ada sekitar 1 juta pasien TB baru dan ada
sekitar 1.6 juta pasien TB setiap tahunnya. Sedangkan jumlah kematian karena TB 100.000
orang per tahun, atau 273 orang perhari. Situasi tersebut menyebabkan Indonesia menempati
peringkat ke 2 negara yang memiliki beban TB tinggi di dunia, setelah India Berdasarkan
laporan WHO (2015) juga dipaparkan bahwa angka kasus TB baru yang tidak ditemukan
hanya 32% atau
324.000 kasus dari total 1.000.000 kasus TB. Berdasarkan data tersebut berarti masih ada sekitar
676.000 atau 68% kasus TB baru yang masih belum di temukan, diobati dan dilaporkan.

B. LATAR BELAKANG

Program penanggulangan penyakit TBC adalah program prioritas pemerintah


bekerjasama dengan Global Fund (GF) yang merupakan suatu organisasi asing yang bergerak
dalam bidang kesehatan khususnya penanggulangan penyakit TBC di dunia. Menurut WHO
Indonesia merupakan penyumbang penderita TBC terbesar ke tiga di dunia, dimana program
penanggulangan penyakit TBC sudah dilaksanakan bertahun- tahun namun belum tuntas juga,
hal ini disebabkan oleh berbagai faktor baik dari pemerintah, petugas kesehatan, masyarakat dan
lingkungan. Pada Tahun 2022 target penemuan terduga TB di wilayah kerja UPT Puskesmas
Bumi Emas ditemukan sebanyak 437 terduga TB (78% ) dari target 554 yang harus diperiksa dari
target tersebut ditemukan sebanyak kasus 41 orang penderita TB (32%) dari target 132 yang
harus diobati, dengan tingkat keberhasilan pengobatan 100%.

Dengan target SPM 100% untuk penjaringan suspek/ terduga TB, maka menjadi beban
besar bagi Penanggung Jawab Program P2 TB untuk memenuhi target tersebut.
Oleh sebab itu perlu dibuat sebuah mekanisme perencanaan yang baik dalam rangka
penanggulangan penyakit TBCagar target tersebut bisa tercapat. Dalam penangulangan
penyakit TBC bukan hanya sekedar pengobatan penderita tetapi yang lebih penting itu dititik
beratkan kepada peningkatan cakupan penjaringan terduga TB, mencegah penularan dan
mencegah kekambuhan penyakit.

C. TATA NILAI PUSKESMAS BATANGHARI


Dalam pelaksanaan kegiatan Pembinaan UKBM Lansia selalu berpedoman pada tata nilai
Puskesma“BA-TANG-HA-R-I”
Baik pelayanannya
Mengandung makna bahwa : Dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan baik yakni
dilakukan sesuai SOP yang berlaku.
Tanggap petugasnya
Mengandung makna bahwa : Petugas Segera melayani pelanggan dengan tepat waktu
Harmonis hubungannya
Mengandung makna bahwa : Menjaga hubungan yang harmonis baik dengan sesama pegawai
maupun dengan masyarakat.
Ramah pegawainya
Mengandung makna bahwa :Pegawai Puskesmas Batanghari melayanai dengan senyum dan
menjaga sikap dan tutur kata kepada pelanggan dan masyarakat.
Indah lingkungannya.
Mengandung makna bahwa : Menjaga kebersihan, kerapihan dan keindahan baik di
lingkungan luar gedung Puskesmas maupun didalam gedung.

D. TUJUAN

1.Tujuan umum

Melakukan penjaringan terduga TBC dipopulasi bersiko (Sekolah, Pondok, lapas, posyandu
lansia, posyandu Remaja)

2.Tujuan Khusus

- Penemuan secara TB aktif

- Penemuan secara aktif Kelompok yang rentan tertular TB


E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

1. Sosialisasi ke pondok, sekolah, lapas, Posyandu lansia, posyandu remaja di wilayah


kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Batanghari
2. Membagikan pot dahak untuk yang dicurigai suspeck TB

F. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Menentukan jadwal pelaksaan kegiatan

2. Berkoordinasi dengan pihak terkait

3. Melaksanakan sosialisasi di sekolah, pondok, lapas, kelompok lansia, kelompok remaja

4. Memberikan pot dahak untuk sample orang yang dicurigai sebagai terduga TBC

5. Mengevaluasi hasil dan pelaporan.

G. PERAN LINTAS SEKTOR DAN LINTAS PROGRAM,


1. Memberikan dukungan pada pelayanan kesehatan di Puskesmas.
2. Memberikan masukan, harapan dan kebutuhan masyarakat kan pelayanan kesehatan

H. SASARAN

1. Sekolah, pondok dan lapas, kelompok lansia dan kelompok remaja yang ada di wilayah
kerja puskesmas
2. Masyarakat di wilayah kerja puskesmas

I. JADWAL KEGIATAN

Kegiatan Tahun 2023


Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des
SKrinning TB V V V V V V V V V V V V

J. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN

Evaluasi merupakan salah satu fungsi manajemen untuk menilai


keberhasilan pelaksanaan program. Pemantauan dilaksanakan secara berkala dan
terus menerus, untuk dapat segera mendeteksi bila ada masalah dalam
melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan supaya dapat dilakukan tindakan
perbaikan. Hasil evaluasi sangat berguna untuk kepentinga perencanaan program,
pemantauan dengan mengolah laporan, pengamatan dan wawancara dengan
petugas pelaksana maupun dengan masyarakat. Evaluasi berguna untuk menilai
sejauh mana tujuan dan target yang telah ditetapkan.

K. PENCATATAN DAN PELAPORAN

Sistem pencatatan dan pelaporan digunakan untuk sistematika evaluasi tata


laksana pencegahan dan pengobatan penyakit TBC. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi
pelaksanaan kegiatan dibuat oleh penanggung jawab kegiatan penanggulangan penyakit
TBC secara manual dengan menggunakan format baku dan aplikasi online di SITB
(Sistem Informasi Tuberculosis).

Batanghari, 2 Januari 2023


Mengetahui
PJ. UKM UPTD Rawat Inap Batanghari Penanggung Jawab Program

EVA SULISTIYANI, Amd, Keb EKO PRASANTO, S.Kep, Ners


NIP. 19780122 200701 2 005 NIP. 19710924 199101 1 001

Anda mungkin juga menyukai