Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KERJA

PERHITUNGAN KEPADATAN LALAT PADA TTU

A. PENDAHULUAN

Lalat merupakan salah satu insekta (serangga) yang termasuk


ordo Dipthera, yaitu insekta yang mempunyai sepasang sayap berbentuk
membran. Lalat mempunyai sifat kosmopolitan, artinya kehidupan lalat dijumpai
merata hampir diseluruh permukaan bumi. Diperkirakan diseluruh dunia terdapat
lebih kurang 85.000 jenis lalat, tetapi semua jenis lalat terdapat di Indonesia. Jenis
lalat yang paling banyak merugikan manusia adalah jenis lalat rumah (Musca
domestica), lalat hijau (Lucilia sertica), lalat biru (Calliphora vomituria) dan lalat
latrine (Fannia canicularis).
Lalat juga merupakan spesies yang berperan dalam masalah kesehatan
masyarakat yaitu sebagai  vektor penularan penyakit saluran pencernaan. Vektor
adalah arthropoda yang dapat memindahkan atau menularkan agent infection dari
sumber infeksi kepada host yang rentan (Kusnoputranto, 2000). Penularan penyakit
terjadi secara mekanis, dimana bulu–bulu badannya, kaki-kaki serta bagian tubuh
yang lain dari lalat merupakan tempat menempelnya mikroorganisme penyakit yang
dapat berasal dari sampah, kotoran manusia, dan binatang. Bila lalat tersebut
hinggap ke makanan manusia, maka kotoran tersebut akan mencemari makanan
yang akan oleh manusia sehingga akhirnya akan timbul gejala sakit pada manusia
yaitu sakit pada bagian perut serta lemas. Penyakit-penyakit yang ditularkan oleh
lalat antara lain disentri, kolera, thypus perut, diare dan lainnya yang berkaitan
dengan kondisi sanitasi lingkungan yang buruk (Depkes, 2001).
Berdasarkan dari permasalahan di atas, BBTKLPP Surabaya akan
melakukan kegiatan Survei Vektor Lalat di TTU wilayah kerja BBTKLPP Surabaya.

B. Tujuan Umum dan Khusus


a. Tujuan Umum
Untuk memperoleh data kepadatan lalat
b. Tujuan Khusus
 Mengetahui kepadatan vektor lalat
 Mengetahui habitat utama (tempat perindukan)
 Mengetahui penyebaran vektor lalat
 Mengetahui spesies vektor lalat

C. PENERIMA MANFAAT
Pemegang kebijakan dan masyarakat dalam :
a. Menunjang keberhasilan pengendalian lalat yang tepat dalam pengendalian
vektor lalat
b. Mengetahui metode/model pengendalian yang tepat, berdasarkan
pertimbangan ekologi, biologi, ekonomi, sosiologi setempat untuk menilai
hasil pengendalian yang dilakukan

D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN


1. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan survei vektor lalat akan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
a. Koordinasi dengan KKP wilayah kerja BBTKLPP Surabaya
b. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan pengendalian vektor lalat dilakukan di wilayah kerja BBTKLPP
Surabaya. Kegiatan dilapangan adalah sebagai berikut :
Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan pengukuran kepadatan
lalat yaitu :
 Fly grill
 Sarung tangan
 Masker
 Counter
 Alat tulis
 Stopwatch
Langkah kerja :
 Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
 Merangkai fly grill yang akan digunakan
 Menyiapkan stopwatch dan alat tulis
 Meletakkan fly grill di titik tengah (T1), kemudian menghitung lalat
yang hinggap setiap 30 detik dan diulangi sebanyak 10 kali. Setiap
pergantian waktu 30 detik tersebut.
 Kemudian memindahkan ke titik ke 2 (T2) dan melakukan hal yang
sama seperti titik tengah yaitu menghitung lalat yang hinggap di Fly
grill setiap 30 detik dan diulangi sebanyak 10 kali begitu juga
dengan titik yang ke 3 (T3), titik ke 4 (T4), titik ke 5 (T5)
 Kemudian mencatat setiap hasil dari perhitungan lalat di setiap
titiknya.
Angka rata-rata perhitungan lalat merupakan petunjuk (indeks) populasi
pada suatu lokasi tertentu, sedangkan sebagai interprestasi hasil
pengukuran indeks populasi lalat pada setiap lokasi adalah sebagai
berikut :
a. 0–2 : Rendah atau tidak menjadi masalah
b. 3–5 : Sedang dan perlu dilakukan pengamanan
terhadap tempat-tempat berkembangbiakan
lalt (tumpukan sampah, kotoran hewan dan
lain-lain)
c. 6 – 20 : Tinggi/padat dan perlu pengamanan
terhadap tempat-tempat berkembangbiakan
lalat dan bila mungkin direncakan upaya
pengendaliannya
d. >21 : Sangat tinggi/sangat padat dan perlu
dilakukan pengamanan terhadap tempat-
tempat perkembangbiakan lalat dan
tindakan pengendalian lalat.
2. Pelaksana
Pelaksana kegiatan adalah :
 Petugas BBTKLPP Surabaya (Entomolog Kesehatan)
 KKP di wilayah kerja BBTKLPP Surabaya
 Dinas Kesehatan Kab / Pengelola Program (1 orang)
 Petugas Puskesmas (1 orang)

E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Waktu pencapaian keluaran dari kegiatan ini setelah kegiatan pengendalian
vektor dilakukan

F. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Biaya yang diperlukan untuk kegiatan ini bersumber dari DIPA BBTKLPP
Surabaya Tahun 2022.

Demikian Kerangka Acuan Kerja dibuat untuk dipergunakan sebagaimana


mestinya.

Surabaya, 2022
Penanggung Jawab
Koordinator Bidang PTL

Etty Sri Heriati, ST, MM


NIP.196708041998032001

Anda mungkin juga menyukai