PENDAHULUAN
1
dilihat dari angka kepadatan lalatnya. Dalam menetukan kepadatan lalat,
pengukuran terhadap populasi lalat dewasa tepat dan biasa diandalkan
daripada pengukuran populasi larva lalat. Keberadaan lalat memang cukup
mengganggu, tidak hanya dalam estetika saja, tetapi juga menyebabkan
penyakit. Untuk mengetahui kepadatan lalat digunakan suatu alat yang
bernama Fly grill.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui angka kepadatan lalat.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Untuk mengetahui angka kepadatan lalat disuatu wilayah dilakukan
dengan cara mengukur angka kepadatan lalat. Pengukuran populasi lalat
hendaknya dapat dilakukan pada :
a. Setiap kali dilakukan pengendalian lalat (sebelum dan sesudah)
b. Memonitoring secara berkala, yang dilakukan setidaknya 3 bulan sekali.
Angka rata-rata penghitungan lalat merupakan petunjuk (indeks) populasi
pada suatu lokasi tertentu. Sedangkan sebagai interprestasi hasil pengukuran
indeks populasi lalat pada setiap lokasi atau fly grill adalah sebagai berikut :
a. 0–2 : Rendah atau tidak menjadi masalah
b. 3–5 : Sedang dan perlu dilakukan pengamanan terhadap tempat-tempat
berkembang biakan lalat (tumpukan sampah, kotoran hewan, dan lain-lain
c. 6 – 20 : Tinggi/padat dan perlu pengamanan terhadap tempat- tempat
berkembang biakan lalat dan bila mungkin direncanakan upaya
pengendaliannya.
d. > 21 : Sangat tinggi/sangat padat dan perlu dilakukan pengamanan
terhadap tempat–tempat perkembangbiakan lalat dan tindakan pengendalian
lalat.
4
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
BAB IV
5
HASIL PRAKTIKUM
4.1 Hasil
Setelah dihitung lalat yang hinggap di fly grill selama 30 detik sebanyak 10
kali, didapatkan hasil sebagai berikut :
30 detik ke-1 :8
30 detik ke-2 : 30
30 detik ke-3 :5
30 detik ke-4 :0
30 detik ke-5 :0
30 detik ke-6 :0
30 detik ke-7 : 21
30 detik ke-8 :2
30 detik ke-9 :2
30 detik ke-10 :3
= 13,4
4.2 Pembahasan
Praktikum mengukur kepadatan lalat dilakukan dengan cara menaruh
fly grill pada tempat yang dirasa memiliki populasi lalat yang tinggi, lalu di
tunggu sampai 30 detik menggunakan stopwatch. Selama 30 detik tersebut
hitung jumlah banyak lalat yang hinggap diatas fly grill. Setiap pengukuran
dilakukan hingga 10 kali di titik-titik yang berbeda pula. Setelah itu akan
diambil 5 terbanyak dan dirata-rata dan kategorikan rata-rata tersebut dalam
interprestasi hasil pengukuran indeks :
a. 0 – 2 : Rendah atau tidak menjadi masalah
6
b. 3 – 5 : Sedang dan perlu dilakukan pengamanan terhadap tempat-
tempat berkembang biakan lalat (tumpukan sampah, kotoran hewan, dan
lain-lain
c. 6 – 20 : Tinggi/padat dan perlu pengamanan terhadap tempat- tempat
berkembang biakan lalat dan bila mungkin direncanakan upaya
pengendaliannya.
d. > 21 : Sangat tinggi/sangat padat dan perlu dilakukan pengamanan
terhadap tempat–tempat perkembangbiakan lalat dan tindakan
pengendalian lalat.
Dari praktikum yang dilakukan pada zona III yaitu pada zona control
landfill didapatkan nilai kepadatan sebesar 13,4 , maka pada zona III
memperoleh interprestasi 6-20 yaitu Tinggi/padat dan perlu pengamanan
terhadap tempat- tempat berkembang biakan lalat dan bila mungkin
direncanakan upaya pengendaliannya. Lalat yang hinggap semua berjenis
musca domestia.
BAB V
PENUTUP
7
5.1 Kesimpulan
Fly grill adalah alat yang digunakan untuk menghitung kepadatan
lalat. Pada zona III yaitu zona control landfill diperoleh angka kepadatan lalat
sebesar 13,4. Hal ini menyebabkan TPA pada zona III yaitu zona control
landfill memperoleh interpretasi 6-20 yang artinya tinggi/padat dan perlu
pengamanan terhadap tempat tempat berkembang biakan lalat dan bila
mungkin direncanakan upaya pengendaliannya.
5.2 Saran
Sebaiknya para praktikum melakukan praktik ini dengan baik dan
bersungguh-sungguh dalam menghitung angka kepadatan lalat, agar
memperoleh hasil yang sesuai dengan kenyataan.
DAFTAR PUSTAKA
8
http://lingk-sehat.blogspot.co.id/2012/12/menghitung-kepadatan-lalat.html
https://updoc.tips/download/free-pdf-ebook-laporan-kepadatan-lalat-tps
DOKUMENTASI
9
Gambar 1 : Fly grill yang tidak di hinggap lalat
10