TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
1. Pengertian Lalat
telah ditemukan tidak kurang dari 60 ribu sampai 100 ribu spesies lalat.
Seekor lalat dapat membawa 6,5 juta jasad renik. Insting lalat
conjunctivitis.
2. Pengertian Pasar
7
mempergerakkan barang dagangannya dengan membayar
retribusi”.
Pengendalian Lalat
yang baik dan tertutup dan waktu maksimum 3 hari harus sudah
dibuang.
bahan kimia atau racun serangga selain membunuh larva lalat juga
daya risidu 2-4 minggu, sehingga dengan demikian harus diulang 2-4
berupa tepung jagung, air yang dicampur gula dan lain-lain. Insektisida
banyak lalatnya.
d. Tindakan Mekanis
f. Penggunaan Attractan
melekatkan telurnya.
racun :
beracun
buah-buahan.
Snip adalah umpan lalat siap tabur yang dapat membunuh lalat
dengan cepat dan tidak ada efek samping bersifat racun dan kontak
sengaja.
merugikan.
tidak sengaja.
minyak jarak (castrol oil) 1 bagian yang berfungsi sebagai lem dan
penarik lalat. Minyak jarak (castrol oil) 1 bagian dan resin putih damar
campuran tersebut dipasang pada kertas secara merata (Dit. Jen PPM
& PLP, 2001, h. 15). Perekat lalat mempunyai nilai lebih, yaitu
didapatkan, murah, dan dapat menangkap jenis lalat apa saja. Perekat
lalat tidak memiliki kandungan racun yang dapat membahayakan,
kap lalat atau sebagai attractan. Cara kerja kertas perekat lalat adalah
kertas perekat diletakkan pada tempat yang banyak lalat. Lalat akan
datang, karena pada kertas perekat terdapat resin putih yang berfungsi
A. Data Umum
kantor pasar, los pasar, tempat parkir motor, halaman pasar, dan WC
Tambaksogra.
2. Tata Guna Lahan di Pasar Tambaksogra
Jumlah TPS 1 unit, WC umum 1 unit, tempat parkir 1 unit, los 5 unit (los daging,
los sayur, los buah-buahan, los warung makan, los alat-alat rumah tangga), kios 52 unit
ditambah 14 unit yang masih kosong dan kantor 1 unit. 52 kios terdiri dari : kios apotik 1
unit, pedagang sayur 3 unit, pedagang alat listrik 2 unit, ayam potong 2 unit, warung
kelontong 13 unit, pakan burung 1 unit, penjual sandal 1 unit, pakaian 1 unit, jajanan
pasar 11 unit, warung makan 9 unit, konter 1 unit, salon 2 unit, dan penjual alat rumah
dibersihkan sehari sekali pada pukul 11.00 WIB. TPS Pasar Tambaksogra dibersihkan
atau diangkut ke TPA (tempat pengumpulan akhir sampah) 2 kali dalam satu minggu
3. Klimatologi
temperatur udara minimum 24º C, temperatur maksimum dapat mencapai 32º C. Curah
hujan 1000 mm/ tahun, se-hingga sebagian besar Desa Tambaksogra potensi dan
perkembangan wilayah merupakan swasembada pertanian, sedangkan kelembaban
60 % - 90 %.
A. Pembahasan Umum
wilayah pasar dapat disimpulkan bahwa keadaan geografis pasar tersebut akan
sampah.
mobilitas lalat, karena mobilitas lalat sangat bergantung pada ada tidaknya makanan
yang diperlukan. Jarak terbang ini rata-rata 6-9 km dan dapat mencapai 20 km dan ini
sangat dipengaruhi oleh kecepatan angin (Depkes R.I., 2001, h. 6), tetapi menurut
Adang Iskandar, dkk (1985, h. 19) menyatakan bahwa penyelidikan jarak terbang lalat
dari tempat yang padat penduduknya tidak lebih dari 500 m. Lalat akan hinggap pada
habitat yang sesuai. Lalat merupakan salah satu vektor penyebar penyakit, untuk
kebersihan lingkungan agar tidak menjadi tempat bersarangnya lalat, menutup makanan
dan minuman agar tidak dihinggapi lalat, membuang sampah pada tempatnya,
permukiman.
Tata guna lahan di Pasar Tambaksogra dibagi oleh beberapa tempat yaitu : TPS
(0,64 %), WC umum (0,42 %), tempat parkir (3,21 %), los (33,21 %), jalan setapak
(11,07 %), halaman (8,57 %), kantor (1,43 %) dan kios (48,57 %). Tempat yang paling
luas adalah kios (48,57 %), dan kedua adalah los (33,21 %).
Jumlah TPS 1 unit, WC umum 1 unit, tempat parkir 1 unit, los 5 unit (los daging,
los sayur, los buah-buahan, los warung makan, los alat-alat rumah tangga), kios 52 unit
ditambah 14 unit yang masih kosong dan kantor 1 unit. 52 kios terdiri dari kios apotik 1
unit, pedagang sayur 3 unit, pedagang alat listrik 2 unit, ayam potong 2 unit, warung
kelontong 13 unit, pakan burung 1 unit, penjual sandal 1 unit, pakaian 1 unit, jajanan
pasar 11 unit, warung makan 9 unit, konter 1 unit, salon 2 unit, dan penjual alat rumah
sekedar untuk mencari makan bagi kelangsungan hidup lalat, maka akan semakin tinggi
tingkat kepadatan lalatnya. Jika tingkat kepadatan lalat tinggi akan berpengaruh
terhadap derajat kesehatan masyarakat di sekitar lingkungan pasar, karena lalat meru-
pakan salah satu vektor penyebar penyakit. Khususnya lalat rumah (Musca domestica)
merupakan salah satu serangga yang berperan sebagai vektor penyakit. Penyakit yang
dapat ditularkan oleh lalat diantaranya typoid, cholera, dan disentri (Thomas Cheng,
1973, h. 837).
3. Klimatologi
berkembangbiak dalam suhu 24º C - 32º C tinggi. Menurut Adnyana (1985, h. 9) suhu
optimum untuk berkembangbiak lalat adalah 80º F - 90º F (23º C - 32º C) sedangkan
pada suhu 46º C atau lebih akan membunuh telur dan larva.
untuk lalat dapat hidup besar, karena kelembaban optimum lalat untuk dapat hidup, yaitu
Tambaksogra, membuang sampah pada tempatnya agar lalat tidak hinggap pada
sampah sementara) diberi penutup untuk mengurangi jumlah lalat yang datang.
2. Bagi Masyarakat
menggunakan perangkap berupa kertas perekat lalat perlu diperhatikan warna kesukaan
lalat yaitu warna kuning. Hal ini berkaitan dengan jumlah lalat yang akan terperangkap
Dafus
Departemen Kesehatan R. I. 1991. Pemberantasan Lalat. Jakarta: Ditjen PPM dan PLP
E. Adnyana, I. Made. 1985. Pemberantasan Serangga Penyebar Penyakit Tanaman Luar dan
Penggunaan Pestisida. Denpasar: SPPH Denpasar
Depdikbud. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
. 2001. Pengendalian Lalat. Jakarta: Ditjen PPM dan PLP