Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIK

PENANGKAPAN DAN IDENTIFIKASI NYAMUK DEWASA

DOSEN PENGAMPU:
ASNAWI, SKM
DISUSUN OLEH:
DEKTHON NORIS MOTE

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAYAPURA

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PROGRAM DIPLOMA III SANITASI KAMPUS TIMIKA

TAHUN AKADEMIK 2022/2023


KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur, saya panjatkan kepada Tuhan Yesus, atas berkat dan anugerah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan laporan dengan judul “Penangkapan dan
Identifikasi Nyamuk Dewasa”

Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas laporan dari mata
kuliah Entomologi.

Saya menyadari bahwa tugas laporan ini masih terbatas dan jauh dari sempurna. Oleh
karena itu penulis masih mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun dari pembaca
untuk kesempurnaan tugas laporan ini.

Timika, 25 Mei 2022

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara tropis di dunia. Iklim tropis menjadi penyebab
berbagai penyakit tropis yang disebabkan oleh nyamuk, seperti malaria, filaria, demam berdarah,
dan kaki gajah, bahkan menimbulkan epidemi yang berlangsung dalam spektrum yang luas
dalam masyarakat (Kadarohman, 2010).

Nyamuk merupakan jenis serangga yang termasuk kedalam ordo Diptera dan famili
Culicidae. Di Indonesia sendiri telah ditemukan sebanyak 457 spesies nyamuk diantaranya 80
spesies nyamuk Anopheles sp, 82 spesies nyamuk Culex sp, 125 spesies nyamuk Aedes sp dan 8
spesies nyamuk Mansonia sp yang berperan sebagai vektor penyakit. Sisanya adalah spesies

nyamuk yang tidak berperan sebagai vektor penyakit (Hadi dkk, 2010).

Penyakit malaria merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, angka


kesakitan penyakit ini masih tinggi terutama di kawasan Indonesia bagian timur (Hiswani, 2004).
Penyakit ini yang berpengaruh terhadap angka kesehatan masyarakat serta dapat menurunkan
produktivitas kerja (Simpson, et al., 2009) yang disebabkan infeksi protozoa dari genus
Plasmodium dan ditularkan dari orang ke orang melalui gigitan nyamuk Anopheles betina
(Luckman & Metcalft, 1982).

Nyamuk merupakan vektor penting dalam penyebaran penyakit malaria


(Govindarajan et al., 2012). Beberapa vektor malaria yaitu Anopheles aconitus dan Anopheles
maculatus. Anopheles aconitus aktif menggigit pada malam hari di rumah-rumah penduduk.
Tempat perindukan Anopheles aconitus terdapat di persawahan dan saluran irigasi. Nyamuk
Anopheles aconitus merupakan vektor penyakit malaria yang banyak ditemui di Jawa Tengah,
Jawa Barat, dan Bali. Selain itu nyamuk Anopheles maculatus juga merupakan vektor yang
banyak terdapat di Jawa. Nyamuk ini berkembang biak di daerah pegunungan dan perindukan
nyamuk ini terdapat di daerah sungai kecil, mata air yang jernih dan tempat-tempat yang terkena
sinar matahari langsung (Hiswani, 2004).
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari laporan praktik penangkapan dan identifikasi nyamuk
dewasa yaitu adalah sebagai berikut:

1. Kapan waktu dan tempat penangkapan dan idenfikasi nyamuk dewasa dilakukan?

2. Apa saja alat dan bahan penangkapan serta alat dan bahan identifikasi nyamuk dewasa?

3. Bagaimana cara kerja penangkapan dan identifikasi nyamuk dewasa?

4. Apa interprestasi hasil penangkapan dan identifikasi nyamuk dewasa?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari laporan praktik penangkapan dan identifikasi nyamuk dewasa yaitu
adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui waktu dan tempat penangkapan dan idenfikasi nyamuk dewasa dilakukan;

2. Untuk mengetahui alat dan bahan penangkapan serta alat dan bahan identifikasi nyamuk
dewasa;

3. Untuk mengetahui cara kerja penangkapan dan identifikasi nyamuk dewasa;

4. Untuk mengetahui interprestasi hasil penangkapan dan identifikasi nyamuk dewasa;


BAB II
PEMBAHASAN

A. Waktu dan Tempat

1) Penangkapan Nyamuk

a) Waktu:

- 18:21 – 19:00 WIT (Pasang Badan)

- 19:00 – 19:10 WIT (Dinding dalam dan luar)

- 19:10 – 19:20 WIT (Random)

b) Tempat:

- Teras Laboratorium Kampus Sanitasi Mimika

- Dinding dalam dan luar Kampus Sanitasi Mimika

- Dinding Teras Laboratorium, Dinding Luar Parkiran Kampus Sanitasi

2) Identifikasi Nyamuk

a) Waktu:

- 15:22 – 16:40 WIT

b) Tempat:

- Laboratorium Kampus Sanitasi Mimika


B. Alat dan Bahan

1) Penangkapan Nyamuk:

NO ALAT BAHAN
1 Aspirator Paper Cup
2 Kain Kasa
3 Kapas
4 Karet
5 Senter

2) Identifikasi Nyamuk:

NO ALAT BAHAN
1 Mikroskop Paper Cup
2 Filter Alkohol 70%
3 Cawan Petridish
4 Kapas
5 Pipet
6 Gunting
7 Personal Dust Templer
8 Kater/Gunting
C. Cara Kerja

1) Penangkapan Nyamuk

Pada praktik penangkapan nyamuk anopheles (nyamuk dewasa), kami harus menyiapkan
terlebih dahulu tiga paper cup yang sudah dibungkus dengan kain kasa dan diberi pintu/celah
yang nantinnya akan ditutup menggunakan kapas, tujuan pintu ini untuk memasukkan nyamuk
yang sudah ditangkap menggunakan aspirator.

Kemudian untuk cara melakukan penangkapan nyamuk, kami membagi tiga area dengan
kisaran waktu tertentu. Pada area pertama kisaran waktunya adalah 40 menit dengan metode
pasang badan sedangkan pada area kedua kisaran waktunya adalah 10 menit yang mana kami
menangkapnya khusus pada dinding secara bersamaan baik di luar dan di dalam dan untuk area
ketiga kisaran waktunya adalah 10 menit yang mana pada bagian akhir ini kami melakukan
penangkapan nyamuk secara random.

2) Indentifikasi Nyamuk

Pada tahap identifikasi langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengambil kapas
dan basahi kapas tersebut dengan alkohol 70% secukupnya kemudian meletakan kapas tersebut
pada bagian bibir paper cup dan ditutup menggunakan cawang petridish lalu ditunggu selama 10
menit. Tujuannya adalah untuk membuat nyamuk yang berada didalam paper cup tersebut
pingsan.

Selanjutnya nyamuk yang sudah dibuat pinsan tersebut diambil dan diletakan pada
mikroskop lalu untuk membalikan sisi nyamuk pada posisi yang benar kita menggunakan alat
bantu lainnya yaitu penjepit dan setelah posisi nyamuk tersebut sudah berada diposisi yang benar
maka tahap akhir yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi ciri-ciri dari nyamuk tersebut
dengan bantuan dari buku petunjuk identifikasi yang telah tersedia pada laboratorium kampus
Kesehatan Lingkungan (Sanitasi) Mimika.
D. Interpretasi Hasil

1. Penangkapan Nyamuk

Pada praktik penagkapan nyamuk dewasa didapatkan hasil sebagai berikut:

a) Area pertama, yakni pada Teras Laboratorium Kampus Sanitasi Mimika dengan kisaran waktu
selama 40 menit menggunakan metode pasang badan didapatkan nyamuk dewasa sebanyak 3
ekor.

b) Area kedua, yakni pada dinding luar dan dinding dalam Kampus Sanitasi Mimika dengan
kisaran waktu selama 10 menit didapatkan nyamuk dewasa sebanyak 2 ekor.

c) Area ketiga, yakni dilakukan secara random dengan kisaran waktu selama 10 menit
didapatkan nyamuk dewasa sebannyak 2 ekor.

2. Identifikasi Nyamuk

Pada tahap identifikasi, sampel nyamuk dewasa yang kami gunakan adalah pada paper
cup dari area penangkapan pertama yakni di Teras Laboratorium Kampus Sanitasi Mimika yang
mana hasil dari identifikasi nyamuk tersebut dengan jumlah penangkapan sebanyak 3 ekor hanya
1 ekor yang jenis nyamuknya adalah nyamuk dewasa anopheles betina (nyamuk malaria).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari praktik penangkapan dan identifikasi nyamuk dewasa dapat disimpulkan bahwa
tingkat kepadatan nyamuk dewasa pada area Kampus Sanitasi Mimika mempunyai tingkat
kepadatan yang tidak menentu dengan kisaran waktu penangkapan dari jam 18:21 – 19.50 WIT.

Meskipun demikian, hal ini juga dapat berubah dengan beberapa faktor tertentu seperti
adanya perubahan cuaca, penumpukan sampah dan adannya genangan air serta tempat-tempat di
area Kampus Sanitasi Mimika dengan tingkat pencahayaan yang rendah.

Hasil dari penangkapan dan identifikasi nyamuk dewasa ini dapat dikatakan belum benar-
benar baik sebab penulis masih butuh banyak belajar dan mendalami ilmu entomologi lebih jauh
lagi.

B. Saran

Pada praktik penangkapan dan identifikasi nyamuk dewasa yang dilakukan di Kampus
Sanitasi Mimika oleh Mahasiswa/i Semester II (Dua) Jurusan Kesehatan Lingkungan
mempunyai saran sebagai berikut:

1. Memperhatikan aturan-aturan dan melakukannya sesuai cara kerja dan metode yang telah
disimulasikan adalah hal terpenting yang harus diperhatikan dan di implementasikan.

2. Kerjasama kelompok dalam hal melakukan penangkapan nyamuk merupakan hal yang harus
dibangun dan dirawat bersama.

3. Kurangnya beberapa alat dan bahan pada saat melakukan penangkapan dan identifikasi
nyamuk dewasa adalah masalah yang berpengaruh pada kualitas SDM Mahasiswa/i Kampus
Sanitasi Mimika.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai