Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG

DINAS KESEHATAN
UPTD PESAGUAN
Jl. Provinsi Ketapang Kendawangan Kode Pos 78861
email : Pesaguan2016@gmail.com

KERANGKA ACUAN
PEMANTAUAN JENTIK BERKALA

A. PENDAHULUAN

Gerakan Pemantauan Jentik Berkala (PJB) adalah rangkaian dari kegiatan


Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), merupakan kegiatan masyarakat dengan
pemerintah yang dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi penyakit yang
penularannya melalui perantara nyamuk, misalnya Demam Berdarah Dengue (DBD),
malaria, dan lain-lain. Sasaran gerakan PSN adalah semua masyarakat di wilayah
kerja suatu daerah tertentu sehingga setiap keluarga mau dan mampu melaksanakan
PSN serta menjaga kebersihan lingkungan.

Peran serta masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk digerakan lebih


giat melalui penyuluhan. Keberadaan jentik nyamuk pada suatu tempat merupakan
indikator terdapatnya nyamuk di daerah tersebut (Depkes RI, 1999)

B. LATAR BELAKANG
DBD merupakan salah satu penyakit menular yang dipengaruhi oleh faktor
lingkungan dan faktor perilaku masyarakat. Faktor lingkungan antara lain karen
kondisi geografis seperti tingkat ketinggian dari permukaan laut, peralihan musim
yang berkepanjangan yang membuat jentik-jentik nyamuk Aedes aegypti semakin
mudah untuk berkembang biak, kondisi musim seperti angin, tingkat kelembaban
udara, dan kondisi curah hujan yang belum tentu turun setiap hari menyebabkan
timbulnya genangan-genangan air hujan yang berpotensi menjadi sarang berkembang
biaknya jentik-jentik nyamuk (Nyoman, 2007).
Tingginya kasus DBD juga sangat dipengaruhi oleh perilaku masyarakat.
Perilaku yang tidak sehat memberi ruang leluasa perilaku pada nyamuk Aedes aegypti
untuk hidup dan berkembang biak (Erna, 2008). Selain itu, masyarakat meminta
Dinas Kesehatan untuk melakukan fogging tanpa diiringi dengan pemberantasan
vector
Di sisi lain, kegiatan pengasapan justru hanya membuat nyamuk makin kebal
terhadap pestisida dan hanya membunuh nyamuk di permukaan. Sementara ribuan
telur di bawah air tidak mati dan akan segera berubah menjadi nyamuk dewasa yang
kebal terhadap semprotan.
Berdasarkan fenomena tersebut maka perlu dicari alternatif lain yang
berbasis pada upaya pemberdayaan masyarakat. Salah satu cara yang dapat dilakukan
adalah melalui kegiatan survey jentik nyamuk. Kegiatan ini dilakukan oleh
masyarakat dalam rangka mencegah agar lingkungan menjadi bebas jentik nyamuk
DBD yang dilakukan dengan pemeriksaan tempat-tempat yang dicurigai sebagai
perindukan nyamuk DBD (Tatik, 2008).
Berdasarkan data dari Puskesmas Pesaguan diketahui bahwa kegiatan survey
jentik nyamuk yang dilakukan di 7 (tujuh) desa tahun 2016 menghasilkan Angka
Bebas Jentik sebesar 45%. Persentase ini belum memenuhi target yang sebesar 50%,
karenanya perlu dilakukan survey jentik nyamuk dan pemberian larvasidasidasi
secara berkala.

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1. Umum
Memutuskan mata rantai penularan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk
2. Khusus
a. Mengajak masyarakat supaya peduli akan kebersihan lingkungan
pemukimannya
b. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Pemberantasan Sarang
Nyamuk
c. Membiasakan masyarakat untuk melakukan 3M Plus

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Kegiatan pokok
a. Pemeriksaan jentik nyamuk di Tempat Penampungan Air Bersih di setiap
Rumah Tangga
b. Pemberian larvasida pada Tempat Penampungan Air Bersih yang positif
jentik
c. Penyuluhan perorangan di saat kunjungan langsung ke rumah warga
2. Rincian kegiatan
a. Menentukan jadwal kegiatan
b. Menyiapkan surat tugas pelaksanaan dari bendahara BOK
c. Menginformasikan kegiatan ke kader PJB desa wilayah kerja
d. Menginformasikan kegiatan ke perangkat desa atau yang mewakili sesuai
dengan daerah yang akan dilakukan kegiatan PJB
e. Mempersiapkan peralatan penunjang pelaksanaan kegiatan, berupa:
a) Formulir Survey Jentik
b) Alat penerangan seperti senter
c) Peralatan tulis
d) Leaflet untuk bahan penyuluhan
e) Larvasida

Adapun kegiatan pelaksanaan di lapangan adalah sebagai berikut :


a) Sanitarian menjelaskan cara pengisian form survey jentik ke kader
b) Sanitarian mendampingi kader meminta ijin ke pemilik rumah untuk
melakukan PJB

c) Pengisian formulir sesuai dengan isian daftar


d) Apabila ditemukan jentik di tempat penampungan air yang bersih,
maka diberikan larvasida sesuai dosis
e) Penyuluhan perorangan sesuai kebutuhan
f) Pamitan ke pemilik rumah
g) Rekapitulasi hasil survey jentik
h) Penghitungan House Index (HI), Breteau Index (BI), dan Angka
Bebas Jentik (ABJ)
i) Evaluasi terhadap angka HI, BI dan ABJ terhadap sasaran standar
Yang telah diberikan

E. CARA MELAKUKAN KEGIATAN/METODE


Pemantauan langsung ke lokasi.
F. SASARAN
1. Rumah penduduk yang berupa conteiner (bak mandi, bak wc, bak penampungan air
bersih), pot bunga, barang-barang bekas (kaleng, ban, dll)
2. Sarana Pendidikan seperti TK, SD, SMP dan SMA
3. Sarana ibadah seperti Masjid, surau, gereja, dll

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

KEGIATAN WAKTU

PEMANTAUAN J F M A M J J A S O N D
JENTIK a e a P e u u g E K O E
BERKALA n b r r i n l t p t v s

MONITORING

H. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

1. LAPORAN PEMANTAUAN JENTIK BERKALA

JUMLAH JENTIK
NO DESA RT/RW ABJ (%)
RUMAH (+/-)
1
2
3
4
5
6
7

2. EVALUASI
a. Pemantauan Jentik Berkala diharapkan dilakukan secara berkala
b. Kegiatan pemantauan jentik berkala dilakukan oleh kader dan didampingi
oleh sanitarian
c. Saat dilakukan PJB,tenaga sanitarian memberikan informasi mengenai
upaya pemberantasan jentik nyamuk
d. Pencatatan dan pelaporan dilakukan di laksanankan triwulanan memalui
Format isian yang telah disediakan dan di laporkan setiap triwulan ke
Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kab. Ketapang.

Anda mungkin juga menyukai