Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

UPTD PUSKESMAS KAWALU


Jl. Perintis Kemesdekaan No.283 Tlp. (0265) 326006
email : uptdpuskesmaskawalu@gmail.com
TASIKMALAYA
Kode Pos 46182

KERANGKA ACUAN PROGRAM


PENYAKIT DBD DI UPTD PUSKESMAS KAWALU

I. PENDAHULUAN
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi virus
akut yang disebabkan oleh virus dengue yang secara umum ditandai
demam 2-7 hari disertai dengan manifestasi perdarahan, penurunan
trombosit (trombositopenia), adanya hemokonsentrasi yang ditandai
kebocoran plasma (peningkatan hematokrit, asites, efusi pleura,
hipoalbuminemia). Serta dapat disertai gejala-gejala tidak khas seperti
nyeri kepala, nyeri otot dan tulang, ruam kulit atau nyeri belakang bola
mata.
Tidak semua yang terinfeksi virus dengue akan menunjukkan
manifestasi DBD berat, ada yang hanya bermanifestasi demam ringan
yang akan sembuh dengan sendirinya atau bahkan ada yang sama
sekali tanpa gejala sakit (asimtomatik). Sebagian lagi akan menderita
demam dengue saja yang tidak menimbulkan kebocoran plasma dan
mengakibatkan kematian.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyebarluasan DBD antara
lain perilaku masyarakat, perubahan iklim (climate change) global,
pertumbuhan ekonomi, ketersediaan air bersih.
Mengingat obat untuk membunuh Virus Dengue saat ini belum
ditemukan dan vaksin untuk mencegah penularan DBD masih dalam
tahap uji coba maka pada tahun 1969-1980 pemberantasan vektor
menggunakan insektisida dengan fogging, sejak tahun 1988 selain
figging juga dilakukan larvasida untuk membunuh jentik, tahun 1990
dilaksanakan upaya pemutusan rantai penularan secara terpadu
penanggulangan fokus yaitu penyuluhan 3M+, larvasida dan fogging
fokus.
Upaya pencegahan terhadap penularan DBD dilakukan dengan
pemutus mata rantai penularan DBD berupa pencegahan terhadap
gigitan nyamuk Aedes aegypti. Kegiatan yang optimal adalah
melakukan pemberantasan sarang nyamuk(PSN) dengan cara 3M+
selain itu juga dapat dilakukan dengan larvasida dan pengasapan
(fogging)
Penanggulangan fokus (fogging) adalah kegiatan pengasapan
menggunakan insektisida untuk membunuh nyamuk dewasa. Kegiatan
ini dilakukan bila penyelidikan epidemiologinya ditemukan positif jentik.

II. LATAR BELAKANG


Perkembangan UPTD Puskesmas Kawalu terdapat
kecenderungan kenaikan jumlah kasus pada setiap tahunnya,
dimana data angka kesakitan DBD di UPTD Puskesmas Kawalu
adalah :
Jumlah Angka Kesakitan DBD
2014 50
2015 31
2016 95
Jumlah 176

Tiap tahunnya kasus DBD terus meningkat. Penderita semakin


bertambah. Sehingga sangat penting sekali untuk dilaksanakan
penanggulangan fokus selain PSN dan larvasida di lingkungan kerja
Puskesmas di Kota Tasikmalaya
Mengacu pada visi misi dan budaya kerja UPTD Puskesmas Kawalu
yaitu :

Visi
“UPTD Puskesmas Kawalu Menuju Kota Tasikmalaya yang Religius,
Maju dan Madani”

Misi
1. Mewujudkan tata nilai kehidupan masyarakat yang religius dan
berkearifan lokal.
2. Memantapkan infrastruktur dasar perkotaan guna mendorong
pertumbuhan dan pemerataan pembangunan yang berwawasan
lingkungan.
3. Mengurangi tingkat kemiskinan dan meningkatkan daya beli
masyarakat.
4. Memenuhi kebutuhan pelayanan dasar masyarakat untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
5. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih.

TATA NILAI
Tata Nilai UPTD Puskesmas Kawalu dalam melaksanakan tugas
sehari-hari, tercermin dalam jati diri KAWALU ”SINGER”, yaitu:
S : SEHAT
I : INISIATIF
N : NYAMAN
G : GIAT
E : EFEKTIF
R : RESPONSIF

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Terwujudnya individu dan masyarakat yang mampu mencegah
dan melindungi diri dari penularan DBD melalui optimalisasi
kegiatan PSN 3M Plus dan kebersihan lingkungan.bebas DBD

2. Tujuan Khusus
a. Menurunkan angka kesakitan DBD menjadi kurang dari atau
sama dengan 50 per 100.000 penduduk pada tahun 2015.
b. Menurunkan angka kematian akibat DBD menjadi kurang dari 1%
pada tahun 2015.
c. Mencegah penularan DBD dengan mengendalikan populasi
vector sehingga Angka Bebas Jentik (ABJ) diatas atau sama
dengan 95%.
d. Melakukan penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui populasi
nyamuk
e. Terlaksananya penanggulangan focus dengan pengasapan “
fogging “

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Kegiatan Pokok
a. Pencegahan perkembangan vektor DBD
b. Pengendalian vektor DBD

2. Rincian Kegiatan
a. Pencegahan perkembangan vektor DBD
1) Pemeriksaan jentik berkala “ PSN, PSJN
2) Pemberantasan Sebelum Masa Penularan
3) Abatisasi
4) Penyuluhan
5) Pembinaan Kader “ Jumantik, Wamantik, dan Rumantik “
b. Pengendalian vektor DBD
1) Penyelidikan Epidemiologi
2) Fogging Foccus

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Rincian Kegiatan
a. Pencegahan perkembangan vektor DBD
1) Pemeriksaan jentik berkala “ PSN, PSJN
Pemeriksaan jentik berkala adalah kegiatan untuk
memeriksa keberadaan jentik pada tempat – tempat yang
memungkinkan untuk perkembangan jentik seperti bak air,
tandon, dispenser, dll oleh petugas sanitasi, kader
Jumantik, bumantik, rumantik, wamantik, lintas sector dan
lintas program setiap 1 minggu sekali dan dilaporkan ke
UPTD puskesmas, kelurahan dan kecamatan yang
dilakukan di rumah, institusi dan tempat – tempat umum

2) Pemberantasan Sebelum Masa Penularan


Pemberantasan sebelum masa penularan “ PSMP “
merupakan kegiatan yang dilaksanakan pada saat kasus
DBD paling rendah, disesuaikan dengan wilayah masing-
masing, dengan kegiatan pemeriksaan jentik serentak
melibatkan petugas sanitasi, kader Jumantik, bumantik,
rumantik,wamantik, lintas sektor dan lintas program

3) Abatisasi
Abatisasi merupakan kegiatan pemberian bubuk
themephos sesuai dengan dosis sesuai aturan dimana
pelaksanannya dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan
yaitu sebelum masa penularan terutama pada wilayah
yang padat DBD dan pada saat kasus DBD meningkat

4) Penyuluhan
Penyuluhan merupakan kegiatan penyampaian
informasi dan memotivasi audien dengan tujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan masyarakat
tentang bahaya penyakit dan Kematian akibat penyakit
DBD sehingga masyarakat mau melakukan tindakan
pencegahan

5) Pembinaan Kader “ Jumantik, Wamantik, dan


Rumantik “
Pembinaan kader “ Jumantik, Wamantik, dan
Rumantik “ merupakan kegiatan untuk meningkatkan
meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan tentang
bahaya penyakit dan Kematian akibat penyakit DBD
sehingga mampu memotivasi masyarakat mau melakukan
tindakan pencegahan

b. Pengendalian vektor DBD


1) Penyelidikan Epidemiologi
Merupakan suatu kegiatan penyelidikan atau survey yang
bertujuan untuk mendapatkan gambaran terhadap masalah
kesehatan atau penyakit secara lebih menyeluruh, dengan
tujuan mendapatkan besaran masalah yang
sesunguhnya,baik gambaran klinis dari suatu penyakit,
gambaran kasus menurut variabel Epidemiology,
sertamendapatkan informasi tentang faktor risiko
(lingkungan, vektor, perilaku, dll) dan etiologi, sehingga
dapat dianalisis agar dapat memberikan suatu
penanggulangan atau pencegahan dari penyakit itu.

2) Fogging Foccus
Fogging focus adalah kegiatan pengasapan dengan
menggunakan instektisida yang sesuai dengan peraturan
dan SOP yang ada pada lokasi penderita dbd dengan hasil
penyelidikan epidemiologi positif, yang pelaksanaannya
dilakukan dengan radius 100 m ( + 1 RT ) untuk membatasi
penularan DBD dan mencegah terjadinya KLB di lokasi
tempat tinggal penderita dan rumah/bangunan sekitar
tempat-tempat umum yang berpotensi menjadi sumber
penularan DBD lebih lanjut.

VI. SASARAN
Selurah masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kawalu
termasuk TTU/I yang ada.
Adapun target dari kegiatan pencegahan dan pengendalian vector dbd
meliputi :
1. Menurunkan angka kesakitan DBD menjadi kurang dari atau sama
dengan 50 per 100.000 penduduk
2. Menurunkan angka kematian akibat DBD menjadi kurang dari 1%
3. Mencegah penularan DBD dengan mengendalikan populasi vector
sehingga Angka Bebas Jentik (ABJ) diatas atau sama dengan 95%.
4. Semua kasus yang telah dilaporkan ke UPTD Puskesmas dilakukan
follow up sesuai dengan ketentuan dan SOP yang berlaku

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Jadwal Pelaksanaan program pencegahan dan pengendalian vector
dbd dilaksanakan sebagai berikut :
Kegiatan Jadwal Kegiatan Pelaksana
Pemeriksaan jentik Seminggu sekali Petugas Sanitasi
berkala “ PSN, PSJN, Kader
Linsek
Lintas Program
Pemberantasan Sebelum 1 tahun sekali Petugas Sanitasi
Masa Penularan setiap bulan
September
Abatisasi 1 tahun sekali Petugas Sanitasi
setiap bulan Kader
September
Penyuluhan 4 kali setiap Petugas Sanitasi
bulan Lintas Program
Pembinaan Kader “ 1 bulan sekali Petugas Sanitasi Bikel,
Jumantik, Wamantik, dan Dokter
Rumantik “
Penyelidikan Epidemiologi Setiap ada Petugas Sanitasi
Laporan Kasus
DBD
Fogging Foccus Setiap ada Petugas Sanitarian
Laporan Kasus Petugas Fogging
DBD

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi ketepatan jadwal pelaksanaan dilakukan setiap bulan sekali
yang dilakukan oleh Penanggung jawab Program dimana akan
dilakukan tindakan korektif jika terjadi ketidaktepatan jadwal
pelaksanaan yang ditujukan kepada Kepala UPTD Puskesmas.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan ini merupakan Laporan
dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan, yang pada dasarnya berisi
tanggal pelaksanaan, jumlah sampah, kendala yang dihadapi yang
sekaligus merupakan bentuk evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan
dan dilakukan setiap kali selesai melakukan kegiatan dan ditujukan
kepada Kepala UPTD Puskesmas dan Seksi Kesehatan Dasar Dinas
Kesehatan Kota Tasikmalaya.
Laporan ini diserahkan kepada Kepala UPTD Puskesmas dan Seksi
Kesehatan Dasar Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya setiap tanggal 5
bulan berikutnya

Anda mungkin juga menyukai