Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

UPTD PUSKESMAS KAWALU


Jl. Perintis Kemerdekaan No.283Tlp. (0265) 322066
Email :uptdpuskesmaskawalu@gmail.com
Kota Tasikmalaya

KERANGKA ACUAN PROGRAM


PEMBERANTASAN PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (P2 ISPA)
DI UPTD PUSKESMAS KAWALU
TAHUN 2018

A. PENDAHULUAN
ISPA merupakan singkatan dari infeksi saluran pernafasan akut mulai
diperkenalkan pada tahun 1984 setelah dibahas dalam Lokakarya Nasional ISPA di
Cipanas. Istilah ini merupakan padanan istilah Inggris Acute Respiratory Infection
disingkat ARI. Dalam Lokakarya Nasional tersebutada dua pendapat, pendapat
pertama memilih istilah ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) dan pendapat yang
kedua memilih istilah ISNA (Infeksi Saluran Nafas Akut). Pada akhir lokakarya
diputuskan untuk memilih istilah ISPA dan istilah ini pula yang dipakai hingga
sekarang.
Istilah ISPA atau infeksi saluran pernafasan akut mengandung 3 (tiga) unsur, yaitu
infeksi, saluran pernafasan dan akut. Pengertian atau batasan masing-masing
unsur adalah sebagai berikut :
a. Infeksi adalah masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh manusia
dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
b. Saluran pernafasan adalah organ tubuh dimulai dari hidung hingga alveoli
beserta organ adneksanyaseperti sinus-sinus, rongga telinga tengah dan
pleura.
c. Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari.
Dalam laporan tahunan Program P2ISPA Tahun 2017 yang disusun oleh
Programer Program P2ISPA, dapat disimpulkan bahwa penemuan kasus penyakit
ISPA/Pneumonia melebihi target yang ditentukan oleh Dinas Kesehatan Kota
Tasikmalaya. Terlihat pula dari rekapitulasi Laporan Penyakit di LB3,
ISPA/Pneumoni masih merupakan 10 penyakit terbanyak di UPTD Puskesmas
Kawalu. Oleh karena itu diperlukan upaya yang lebih ekstra untuk
menanggulanginya.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian balita akibat ISPA/pneumonia
diwilayah kerja UPTD Puskesmas Kawalu serta merupakan upaya pencegahan
dan pemberantasan penyakit menular.
2. Tujuan Khusus
a. Menurunnya angka kesakitan pneumonia pada balita.
b. Menurunnya angka kematian balita akibat penumonia.
c. Deteksi dini penderita melalui sarana kesehatan tingkat pertama dibantu oleh
kegiatan Posyandu dan Kader Posyandu.
d. Pencatatan dan pelaporan baik bulanan maupun tahunan Program P2ISPA.

C. DASAR HUKUM
1. Permenkes No.75 Tahun 2017 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas).
2. Pedoman Program P2ISPA untuk Penanggulangan Pneumonia pada Balita,
Kementrian Kesehatan Tahun 1996;

D. SASARAN
Seluruh masyarakat yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kawalu terutama
ibu yang memiliki balita.

E. KEGIATAN
Upaya untuk menyukseskan Program P2ISPA di UPTD Puskesmas Kawalu, adalah
sebagai berikut :
1. Penatalaksanaan pasien dengan ISPA/pneumonia secara tepat sesuai SOP
yang ditetapkan.
2. Penyuluhan P2ISPA.
3. Pelacakan Kasus Balita dengan Pneumonia di Posyandu.
4. Kunjungan Rumah Pasien Balita dengan Pneumonia.
5. Pencatatan dan Pelaporan

F. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Jadwal Piket Harian dalam gedung UPTD Puskesmas Kawalu yang berlaku dan
telah disahkan.
2. Jadwal kegiatan luar gedung terlampir.
G. EVALUASI
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setelah pelaksanaan kegiatan
berlangsung oleh penanggung jawab kegiatan program P2ISPA. Laporan evaluasi
kegiatan dibuat oleh penanggung jawab kegiatan program P2ISPA dan diverifikasi
oleh Kepala Puskesmas selaku atasan langsung, apabila terdapat ketidaksesuaian
dalam pelaksanaan kegiatan, maka dilakukan tindak lanjut.

H. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Sistem pencatatan dan pelaporan digunakan untuk mengetahui masalah dan
mengevaluasi kemajuan Program P2ISPA, yang terdiri dari :
1. Laporan Penyakit/LB3.
2. Laporan Bulanan Program P2ISPA.
3. Laporan Tahunan Program P2ISPA.
Laporan dilakukan secara rutin/berkala setiap bulannya yang dilaporkan kepada
Kepala UPTD Puskesmas Kawalu serta Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya.

Anda mungkin juga menyukai