Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

I. Pendahuluan
Insfeksi saluran pernapasan adalah suatu penyakit yang mempunyai angka kejadian
yang cukup tinggi.penyebab dari penyakit ini adalah infeksi agent/kuman.Disamping itu
terdapat beberapa factor yang turut mempengaruhi
Yaitu ; usia darin bayi/neonates, ukuran dari saluran pernapasan, daya tahan tubuh anak
tersebut terhadap penyakit di serta keadaan cuaca ( whaley and wong 1991-1419 ). Agen
infeksi adalah virus atau kuman yang merupakan penyebab yang terjadinya infeksi saluran
pernapasan,ada bebrapa jenis kuman. Yang merupakan penyebab utama yakni golongan A-
hemolity streptococcus,staphylococcus,haemophylus infulenzae,clamydia trachomatis,
Mycoplasma dan pneumokokus.usia bayi atau neonates .pada anak yang mendapatkan air
susu ibu angka kejadian pada usia 3 bulan rendah Karena mendapatkan imunitas dari susu
ibu.
Infeksi saluran pernafasan biasanya terjadi pada saat terjadi perubahan musim, tetapi
juga biasa terjadi perubahan musim dingin (Whaley and Wong; 1991 ; 1420)
Etiologi ISPA terdiri dari lebih dari 300 jenis penyakit bakteri, virus, dan riketsia. Virus
penyebab ISPA antara lain adalah golongan Miksovirus, Adenvirus, Pikornavirus,
Mikoplasma, Herpesvirus dan lain – lain (DepKes.RI, 1998 : 5)
Umumnya disebabkan oleh kuman atau virus dengan faktor resiko :
1. Tertular dari penderita ISPA
2. Daya tahan tubuh yang kurang
3. Kurangnya sirkulasi udara dalam rumah
4. Lingkungan yang kotor
5. Gizi yang kurang

II. Latar Belakang


ISPA masih merupakan masalah kesehatan yang penting karena menyebabkan
kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira – kira 1 dari 4 kematian yang terjadi.
Setiap anak mengalami 3-6 episode ISPA setiap tahun nya. 40 % - 60 % dari kunjungan
dipuskesmas adalah penyakit ISPA. Dari seluruh kematian disebabkan oleh ISPA mencakup
20 % - 30 %. Kematian yang terbesar umumnya adalah karena pnemunia dan pada bayi
berumur kurang dari 2 bulan. Hingga saat ini angka mortalitas ISPA yang berat masih sangat
tinggi. Kematian sering kali disebabkan karena penderita datang untuk berobat dalm keadaan
berat dan sering disertai penyulit – penyulit dan kurang gizi. Data morbiditas penyakit
pneumonia di Indonesia per tahun berkisar antara 10% - 20% dari populasi balita.
Program pemberantasan ISPA secara khusus telah di mulai sejak tahun 1984, dengan tujuan
berupaya untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian. ISPA adalah infeksi saluran
pernapasan yang berlangsung sampai 14 hari, pada organ pernapasan berupa hidung sampai
gelembung paru, beserta organ – organ disekitarnya seperti : sinus, ruang telinga tengah dan
selaput paru. Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan hanya bersipat batuk pilek dan
tidak memerlukan pengobatan antibiotik, program pemberantasan penyakit ( P2 ) ISPA
membagi penyakit penyakit ISPA 2 golongan yaitu penemunia dan yang bukan penemunia
di bagi atas derajatnya . penyakit yang derajatnya berat di sebut pnemunia dan penyakit
pnemunia tidak berat .penyakit batuk pilek seperti rhinitis,faringitis, tonsillitis dan penyakit
jalan napas bagian atas lainya digolongkan sebagai pnemunia.Tetapi ISPA yang berlanjut
menjadi pnemunia sering terjadi pada anak kecil terutama apabila terdapat gizi kuarang dan
di kombinasikan dengan keadaan lingkungan yang tidak hyigenies. Risiko terutama terjadi
pada anak-anak karena meningkatnya kemungkinan infeksi silang , beban imunologi terlalu
besar.

III. TUJUAN
a) Umum:
Untuk pencegahaan ispa secara optimal dan mendapat gambaran tingkat pencapaian kasus
ispa.
b) Khusus:
Mendapatkan informasi analisis ispa dan bahan masukan untuk pencegahaan penyakit ispa

IV. Cara melaksankan kegiatan


Mengingat pencegahaan lebih baik dari pengobatan maka sebaiknya pengelolaan
penyuluhan kepada masyrakat agar harus berprilaku hidup bersih dan sehat. ISPA di
laksanakan secara menyeluruh meliputi penyuluhan kesehatan yang baik, menggalakan
imunisasi dan penatalaksanaan penderita secara medic sebagaimana lazimnya.walaupun
morbiditas ISPA bawah relatip lebih kecil. Penyuluhan kesehatan keshatan berperan
berperan menguranggi moritality ispa berupa bayi berat badan lahir rendah ( BBLR) gizi
kurang, kebiasaan ibu merokok, enggan ibu menyusui bayinya. Penyuluhan ini penting bagi
ibu-ibu sebagai tenaga kesehatann formal untuk mengenai ISPA ringan ,sedang dan berat
untuk pengelolaan penderita selanjutnya. Imunisasi peningkatan cakupan imunisasi dengan
menggalakan imunisasi difteri,pertusis,dan morbili sangat berperan dalam usaha
pemberantasan ispa.

V. Sasaran
Masyarakat yang terkena ispa di wilayak kerja puskesmas Rawat Inap Waynipah dan
sekitarnya .
VI. Pencatatan laporan
Petugas survailans harus memastikan bahwa setiap kasus ISPA yang telah di temukan,baik
yang berasal dari dalam maupun luar wilayah Kerja,telah di catat dan di laporkan ke Dinas
kesehtan Kabupaten setiap awal bulan

VII. Evaluasi pelaksanaan laporan


Evaluasi program di lakukan dalam 1 tahunan
- Data mingguan
- Data bulanan

VIII. Unit terkait

BP : Untuk mengetahui register kunjungan kasus ispa mulai


umur 5

tahun sampai dewasa

KIA : Untuk mengetahui register kunjungaan ispa Pada balita umur < 5

tahun.

PUSTU : Untuk mengetahui angka kejadian ispa di wilayah pustu dan

sekitarny

BIDAN DESA : Untuk mengetahui angka kejadian ISPA diwilayahny

PROMKES : Dengan lintas program maka di adakan peny luhuan kasus ispa

APARAT PEKON : Untuk berkordinasi langkah dilakukan atau Rencana tindak lanjut

kejadian KLB ispa dan rencana tindak lanjutnya


PENYAKIT ISPA
(Infeksi saluran pernapasan akut)
No. Dokumen 440/ /27/2018
No. Revisi
SOP Tanggal Terbit Januari 2018
Halaman 1/1
UPTD PUSKESMAS FATURAHMAN WIJAYA,S.Kep
WAY NIPAH NIP 19851225 200804 1 001
A. Pengertian Infeksi Saluran Pernapasan Akut ( ISPA ) adalah penyakit
infeksi yang bersifat akutyang melibatkan organ saluran
pernapasan mulai dari hidung,sinus,laring hingga alveoli.
Disebut juga URI ( Under Respiratory Infection )

B. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan pasien dengan ISPA


di UPT Puskesmas Rawat Inap Way nipah

C. Kebijakan Sk. Kepala UPT puskesmas Way Nipah No. / / 2016


tentang
pelayanan di UPT Puskesmas Way Nipah

D. Referensi 1. Standar puskesmas bidang bina pelayanan kesehatan


Dinkes provinsi lampung 2013
2. Buku pedoman pengobatan dasar di puskesmas Tahun
2007
E. Alat dan Bahan Alat : Stetoskop, Senter atau pen Light, Respirasi Rate Time,
Sarung tangan

F. Langkah-langkah 1. Data di ambil dari BP,KIA ,Pustu,Bidan desa


2. jika terdapat pasien anak dengan tanda- tanda pneumoni
maka segera dirujuk.

G. Unit terkait BP, KIA, Pustu, Bides,,Promkes, Aparat Pekon


H. Rekaman Historis
Perubahan No Yang di ubah Perubahan Diberlakukan Tanggal

Anda mungkin juga menyukai