Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN PROGRAM CAMPAK

I. PENDAHLUAN

Puskesmas merupakan sebuah institusi pelayanan kesehatan yang  berbasiskan


masyarakat yang ikut berperan sebagai perangkat pembangunan kesehatan milik pemerintah.
Upaya kesehatan puskesmas meliputi upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pengembangan. Di sini, puskesmas difungsikan sebagai ujung tombak penentu kinerja
Kabupaten atau kota untuk mewujudkan masyarakat yang sehat di wilayah kerjanya karena
Puskermas meruptegi akan sarana pelayanan kesehatan dasar yang paling dekat dengan
masyarakat. Puskesmas juga merupakan ujung tombak penyelenggaraan di srata pertama
pelayanan kesehatan, dan merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten
yang bertanggungjawab menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan di
Kabupaten .

II. LATAR BELAKANG

Rencana strategi global maupun regional 2006-2010 yang di canagkan WHO


bersama UNICEP tahun 2006 menyatakan bahwa tujuan program pengendalian penyakit
campak adalah mengurangi angka kematian campak sebesar > 90% ( ESTIMATED ) pada
tahun 2010 di bandingkan tahun 2000, untuk mencapai tujuan pengendalian penyakit
campak. DEPKES ( 1999) bahwa gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin
di capai melalui pembangunan kesehatan adalah masyrakat , bangsa dan Negara yang di
tandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dengan prilaku yang sehat memiliki
kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehtan yang bermutu.secara adil dan merata
serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi –tingginya. Campak adalah penyakit yang
berpotensial untuk menimbulkan wabah.penyakit ini dapat di cegah dengan pemberian
imunisasi tanpa program attck rate 3-5/100.000 kasus dengan gizi buruk akan meningkatkan
CFR. Masalah kematian campak di dunia yang di laporkan tahun 2002 sebanyak 777.000dan
202.000 diantaranya berasal dari Negara ASEAN selatan , 15% kematiaan tersebut dari
Indonesia.

III. Tujuan
Tujuan umum : Mengidentifikasikan daerah maupun populasi risiko tinggi kemunkginan
akan terjadinya transmisi campak ,dapat ketahui setelah di lakukan analisis terhadap
cakupan imunisasi dengan menghitung jumlah balita dan anak yang rentan dan dikukan
kajian terhadap data campak dan laporan rutin maupun hasil penyelidikan KLB. Daerah ini
akan menjadi prioritas pelaksanaan ,imunisasi campak tambahan. Memantau kemajuan
program pemberantasan campak, dari kajian cakupan imunisasi maupun kasus campak dari
laporan rutin Maupun akan di ketahui tahap pengendaliaan untuk masuk ke tahap eliminasi
dan seterusnya tahap ini akan dapat mengarahkan program tentatang strategi yang akan
di,lakukan.
Tujuan khusus :
1. Terlaksananya pengumpulan data campak dan mengetahui gambaran epedimiologi yang
meliputi waktu,tempat kejadian,umur dan status imunisasi.
2. Terlaksannya analisis data campak dan factor risiko di setiap tingkat adiminstrasi
kesehatan.
3. Terdisseminasinyal hasil analisis kepada unit terkait
4. Terlaksanannya penyelidikan Epidemiologi setiap KLB campak dan konfirmasinya
laboratorium
5. Tersedianya gambaran efidemiologi campak.surveilans secara bertahap
6. Terlaksananya case based surveilan secara bertahap
7. Terwujudnya pengambilan keputusan denganmenggunakan data survailan

IV. Cara melaksanakan kegiatan


- Di ambil dari register pasien yang berkunjung ke puskesmas Dari ruang BP,
KIA .Penderita campak yang datang ke sarana kesehatan ,posyandu atau kader agar
dapat di deteksi tanda-tanda KLB sehingga dapat dilakukan penaggulangan secepatnya
dan laporkan ke Dinas kesehatan Kabupaten dalam 24 jam.
Kriteria penetapan KLB

- Apabila terjadi kesakitan atau kematia di suatu desa/pekon mengalami peningkatan 2


kali atau lebih dalam periode tertentu.dalam laporan mingguan atau bulanan rekapan
dalam 1 tahunan

- Peningkatan case fertelity rate pada peningkatan di suatu pekon penemuan dalam 1
bulan yang lalu
V. Sasaran

Masyarakat penderita campak pada umumnya jarang mencari pengobatan

ke pelayanan kesehatan sehingga tidak tercatat dalam sistem pelaporan

yang sudah ada .oleh sebab itu perlu peran aktip petugas untuk mendorong

masyarakat untuk melaporkan ke petugas kesehatan yang terdekat apabila

ada kasus campak di daerahnya. Setiap kasus kasus campak yang datang

ke unit pelayanan kesehatan diakukan pencarian inpormasi kasus tambahan


di sekitar tempat tinggal penderita, apabila ada kasus tambahan di catat

dalam C1 ,tetapi jika jumlah kasus memenuhi kriteria sebagai KLB,maka

di lakukan penyelidikan efidemiologi.

VI. Pencatatan laporan

1. Petugas survailans harus memastikan bahwa setiap kasus campak yang

Yang telah di temukan,baik yang berasal dari dalam maupun luar wilayah

Kerja,telah di catat dalam form C1 dan di laporkan ke Dinas kesehtan

Kabupaten setiap bulan sebagai lampiran STP

2. Setiap minggu di rekap dalam W2/ PWS KLB dan di laporkan ke

Kesehatan kabupaten sebagai alat skd/KLB

VII. Evaluasi pelaksanaan laporan

- Evaluasi program di lakukan dalam 3 bulanan

- Data mingguan

- Data bulanan
VIII. Unit Terkait

BP : Untu mengetahui register kunjungan harian


kasus campak mulai umur 5 tahun sampai
dewasa
KIA : Untuk mengetahui register kunjungaan campak
Pada balita umur < 5 tahun.
PUSTU : Untuk mengetahui angka kejadian campak di
wilayah pustu dan sekitarnya.
RAWAT INAP : Untuk mengetahui berapa pasien yang di
rawat inap dengan kasus campak.
PROPMKES : Dengan lintas program maka di adakan peny
luhuan kasus campak
APARAT PEKON : Untuk berkordinasi langkah apa yang harus
dilakukan atau Rencana tindak lanjut kejadian diare dan rencana
tindak lanjutnya
PENYAKIT CAMPAK
No. Dokumen 440/ /27/2018
No. Revisi
SOP
Tanggal Terbit Januari 2018
Halaman 1/1

UPTD PUSKESMAS FATURAHMAN WIJAYA,S.Kep


WAY NIPAH NIP 19851225 200804 1 001

A. Pengertian Campak adalah penyakit infeksi sistematik yang di mulai


infeksi pada bagian epitel saluran pernapasan di naspharing
mulai dari saat gejala awal( fase prodormal) samapai 3-4 hari
setelah rash
B. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam tatalaksana penderita Campak
di UPT Puskesmas Rawat Inap Way Nipah
C. Kebijakan Sk. Kepala UPT puskesmas Way Nipah No. / / 2018
tentang pelayanan di UPT Puskesmas Way Nipah

D. Referensi Direktorat surveilans epidemiologi imunisasi dan kesehatan


matra
1. Direktorat jendral pp & pl depkes RI 2008
E. Alat dan Bahan Atk , formulir penyelidikan C1
F. Langkah-langkah 1.Mengumpulkan data dari KIA,BP,BIDES,PUSTU
2. Melakukan PE
3.Melakukan Pengobatan

G. Unit terkait BP. Pustu ,Bidan desa,Dokter dan Dinas kesehatan


H. Rekaman Historis
Perubahan No Yang di ubah Perubahan Diberlakukan Tanggal

Anda mungkin juga menyukai