Anda di halaman 1dari 15

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

DINAS KESEHATAN PENGENDALIAN PENDUDUK DAN


KELUARGA BERENCANA
PUSKESMAS TIRAM
Jln.Batin Tikal Desa Tiram Kecamatan Tukak Sadai
Hp : 085273831953 Email: puskesmastirambasel@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

KEGIATAN TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM ISPA

I. PENDAHULUAN
Program Ispa adalah penyakit infeksi saluran pernafasan atas dan saluran pernafasan
bawah. Sebagian besar penyakit ISPA bersifat ringan dan tidak memerlukan pengobatan yang
memerlikan antibiotik. Penyebab sebagian besar penyakit ISPA ini adalah Virus. Penyakit ini
dapat di tularkan melalui media air ludah, bersin, udara pernafasan yang mengandung kuman
terhirup oleh orang sehat kesaluran pernafasan.
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah infeksi akut yang salah satu bagian
/lebih dari saluran nafas mulai dari hidung sampai alveoli termasuk adneksanya ( sinus, rongga
telinga tengah, Pleura). Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru
(alveoli). Program ISPA merupakan salah satu program yang berlangsung dengan penderita
ISPA sebagai individu dan masyarakat yang mencakup tentang pengelolaan, pencatatan dan
pelaporan penyakit infeksi saluran pernafasan akut yang terdiri dari saluran pernafasan bagian
atas dan bawah termasuk penyakit pneumonia yang bisa menyebabkan kematian, kematian
akibat kasus pneomonia lebih sering terjadi pada balita. Balita yang sehat dan cerdas merupakan
hal yang sangat penting dalam pembangunan bangsa.

II. LATAR BELAKANG

Program pemberantasan penyakit (P2) ISPA, membagi Ispa dalam 2 golongan yaitu
Pneumonie dan Bukan Pneumonia. ISPA yang berlanjut menjadi Pneumonia sering terjadi pada
anak-anak terutama pada keadaan kekurangan gizi, keadaan lingkungan yang kurang hygiene,
resiko teutama terj adi pada anak-anak karena meningkatnya kemungkinan infeksi silang,
baban imonoligisnya terlalu besar karena dipakai untuk penyakit parasit dan cacing, serta tidak
tersedianya atau berlebihnya pemakaian antibiotik.
ISPA khususnya pneumonia merupakan masalah utama kesehatan terutama pada bayi
dan balita. 70 % kematian pneumonia disebabkan karena bakteri (WHO,2010). Bakteri penyebab
itama pneumonia adalah streptococus pneumoniae dan Haemophylus Influenza. 44,5 % kasus
pneumonia tidak di berikan antibiotik dan 29,5% kasus bukan pneumonia di berikan antibiotik
(survey morbiditas ISPA, 2004). Hal ini yang sering terjadi di lapangan yang ternyata masih
banyak ditemu Program pemberantasan penyakit (P2) ISPA, membagi Ispa dalam 2 golongan
yaitu Pneumonie dan Bukan Pneumonia. ISPA yang berlanjut menjadi Pneumonia sering terjadi
pada anak-anak terutama pada keadaan kekurangan gizi, keadaan lingkungan yang kurang
hygiene, resiko teutama terj adi pada anak-anak karena meningkatnya kemungkinan infeksi
silang, baban imonoligisnya terlalu besar karena dipakai untuk penyakit parasit dan cacing, serta
tidak tersedianya atau berlebihnya pemakaian antibiotik.
Tata nilai puskesmas yaitu SMART yang mempunyai makna Sederhana artinya
memberikan pelayanan kepada masyarkat dengan prosedur yang sederhanatidak berbelit belit,
Mudah artinya mudah dalam memberikan pelayanan kepada masyaraka dengan kemudahan
dan sesuai dengan prosedur yang berlaku, Adil artinya adil dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat dengan adil/ tidak membedakan status sosial, Ramah artinya ramah dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat harus dengan senyum dan ramah, dan tepat artinya
tepat dalam memberikan pelayanankepada masyarakat dengan cepat, tepat, cermat dan teliti
sesuai dengan prosedur yang berlaku.

III. TUJUAN
a. Tujuan umum
Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang penyakit ISPA serta
meningkatkan derajad kesehatan masyarakat.
b. Tujuan Khusus
1. Diketahuinya penatalaksanaan penanggulangan penyakit ISPA
2. Diketahuinya faktor resiko pneumonia
3. Diketahuinya batasan dan defenisi penyakit ISPA
4. Diketahuinya cara penularan dan gejala penyakit ISPA
5. Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian pada kasus pneumonia.

IV. LOKASI
Pelaksanaan pelayanan penyakit ISPA dilakukan di Puskesmas, poskesdes yang masuk di
dalam wilayah kerja puskesmas Tiram

V. SASARAN, METODE DAN WAKTU PELAKSANAAN


1. Sasaran : semua masyarakat puskesmas tiram
2. Metode : anamnesa dan pemeriksaan fisik
3. Waktu pelaksanaan : setiap hari di semua lini pelayanan
VI. LANGKAH LANGKAH PELAKSANAAN

Pelaksanaan kegiatan di lakukan di dalam gedung, kegiatan di lakukan di dalam ruangan


BP, baik di puskesmas induk, puskesmas pembantu dan polindes oleh tenaga yang
berkompeten.
Rincian kegiatan sebagai berikut :
1. Melakukan pendataan ISPA di lingkungan Puskesmas Tiram
2. Melakukan pemeriksaan dan pelayanan kesehatan kepada pasien ISPA
3. Melakukan rujukan kerumah sakit bila terjadi Pneumonia berat
VII. PERAN LINTAS PROGAM
Program promkes memberikan penyuluhan ISPA kepada masyarkat

VIII. PERAN LINTAS SEKTOR


Kader kesehatan membagikan masker kepada masyarkat yang batuk

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan di buat dalam bentuk laporan tertulis menggunakan format laporan bulanan
2. Pelaporan diserahkan setiap bulan sebelum tanggal 5
3. Pelaporan di serahkan pada KA Tata Usaha dan diketahui oleh Kepala Puskesmas Tiram.

X. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Setiap akhir bulan menghitung jumlah kunjungan ISPA dan dilaporkan ke P2PL

XI. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kegiatan ini di buat atas perhatian dan kerjasamanya disampaikan
terima kasih

Mengetahui
Kepala Puskesmas Tiram Penanggung jawab program

Dr. Rudi Hartono Susiana, AMK


Nip. 19810803 2010011 014 Nip. 19830316 201001 2 026
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN
DINAS KESEHATAN PENGENDALIAN PENDUDUK DAN
KELUARGA BERENCANA
PUSKESMAS TIRAM
Jln.Batin Tikal Desa Tiram Kecamatan Tukak Sadai
Hp : 085273831953 Email: puskesmastirambasel@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

KEGIATAN TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM ISPA

I. PENDAHULUAN
Program Ispa adalah penyakit infeksi saluran pernafasan atas dan saluran pernafasan
bawah. Sebagian besar penyakit ISPA bersifat ringan dan tidak memerlukan pengobatan yang
memerlikan antibiotik. Penyebab sebagian besar penyakit ISPA ini adalah Virus. Penyakit ini
dapat di tularkan melalui media air ludah, bersin, udara pernafasan yang mengandung kuman
terhirup oleh orang sehat kesaluran pernafasan.
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah infeksi akut yang salah satu bagian
/lebih dari saluran nafas mulai dari hidung sampai alveoli termasuk adneksanya ( sinus, rongga
telinga tengah, Pleura). Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru
(alveoli). Program ISPA merupakan salah satu program yang berlangsung dengan penderita
ISPA sebagai individu dan masyarakat yang mencakup tentang pengelolaan, pencatatan dan
pelaporan penyakit infeksi saluran pernafasan akut yang terdiri dari saluran pernafasan bagian
atas dan bawah termasuk penyakit pneumonia yang bisa menyebabkan kematian, kematian
akibat kasus pneomonia lebih sering terjadi pada balita. Balita yang sehat dan cerdas merupakan
hal yang sangat penting dalam pembangunan bangsa.

II. LATAR BELAKANG

Program pemberantasan penyakit (P2) ISPA, membagi Ispa dalam 2 golongan yaitu
Pneumonie dan Bukan Pneumonia. ISPA yang berlanjut menjadi Pneumonia sering terjadi pada
anak-anak terutama pada keadaan kekurangan gizi, keadaan lingkungan yang kurang hygiene,
resiko teutama terj adi pada anak-anak karena meningkatnya kemungkinan infeksi silang,
baban imonoligisnya terlalu besar karena dipakai untuk penyakit parasit dan cacing, serta tidak
tersedianya atau berlebihnya pemakaian antibiotik.
ISPA khususnya pneumonia merupakan masalah utama kesehatan terutama pada bayi
dan balita. 70 % kematian pneumonia disebabkan karena bakteri (WHO,2010). Bakteri penyebab
itama pneumonia adalah streptococus pneumoniae dan Haemophylus Influenza. 44,5 % kasus
pneumonia tidak di berikan antibiotik dan 29,5% kasus bukan pneumonia di berikan antibiotik
(survey morbiditas ISPA, 2004). Hal ini yang sering terjadi di lapangan yang ternyata masih
banyak ditemu Program pemberantasan penyakit (P2) ISPA, membagi Ispa dalam 2 golongan
yaitu Pneumonie dan Bukan Pneumonia. ISPA yang berlanjut menjadi Pneumonia sering terjadi
pada anak-anak terutama pada keadaan kekurangan gizi, keadaan lingkungan yang kurang
hygiene, resiko teutama terj adi pada anak-anak karena meningkatnya kemungkinan infeksi
silang, baban imonoligisnya terlalu besar karena dipakai untuk penyakit parasit dan cacing, serta
tidak tersedianya atau berlebihnya pemakaian antibiotik.
Tata nilai puskesmas yaitu SMART yang mempunyai makna Sederhana artinya
memberikan pelayanan kepada masyarkat dengan prosedur yang sederhanatidak berbelit belit,
Mudah artinya mudah dalam memberikan pelayanan kepada masyaraka dengan kemudahan
dan sesuai dengan prosedur yang berlaku, Adil artinya adil dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat dengan adil/ tidak membedakan status sosial, Ramah artinya ramah dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat harus dengan senyum dan ramah, dan tepat artinya
tepat dalam memberikan pelayanankepada masyarakat dengan cepat, tepat, cermat dan teliti
sesuai dengan prosedur yang berlaku.

III. TUJUAN

a. Tujuan umum

Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang penyakit ISPA serta


meningkatkan derajad kesehatan masyarakat.
b. Tujuan Khusus
1. Diketahuinya penatalaksanaan penanggulangan penyakit ISPA
2. Diketahuinya faktor resiko pneumonia
3. Diketahuinya batasan dan defenisi penyakit ISPA
4. Diketahuinya cara penularan dan gejala penyakit ISPA
5. Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian pada kasus pneumonia.

IV. LOKASI
Pelaksanaan pelayanan penyakit ISPA dilakukan di Puskesmas, poskesdes yang masuk di
dalam wilayah kerja puskesmas Tiram

V. SASARAN, METODE DAN WAKTU PELAKSANAAN


1. Sasaran : semua masyarakat puskesmas tiram
2. Metode : anamnesa dan pemeriksaan fisik
3. Waktu pelaksanaan : setiap hari di semua lini pelayanan
VI. LANGKAH LANGKAH PELAKSANAAN

Pelaksanaan kegiatan di lakukan di dalam gedung, kegiatan di lakukan di dalam ruangan


BP, baik di puskesmas induk, puskesmas pembantu dan polindes oleh tenaga yang
berkompeten.
Rincian kegiatan sebagai berikut :
1. Melakukan pendataan ISPA di lingkungan Puskesmas Tiram
2. Melakukan pemeriksaan dan pelayanan kesehatan kepada pasien ISPA
3. Melakukan rujukan kerumah sakit bila terjadi Pneumonia berat
VII. PERAN LINTAS PROGAM
Program promkes memberikan penyuluhan ISPA kepada masyarkat

VIII. PERAN LINTAS SEKTOR


Kader kesehatan membagikan masker kepada masyarkat yang batuk

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan di buat dalam bentuk laporan tertulis menggunakan format laporan bulanan
2. Pelaporan diserahkan setiap bulan sebelum tanggal 5
3. Pelaporan di serahkan pada KA Tata Usaha dan diketahui oleh Kepala Puskesmas Tiram.

X. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Setiap akhir bulan menghitung jumlah kunjungan ISPA dan dilaporkan ke P2PL

XI. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kegiatan ini di buat atas perhatian dan kerjasamanya disampaikan
terima kasih

Mengetahui
Kepala Puskesmas Tiram Penanggung jawab program

Muhammad iman, sst Marisa, AMK


Nip. 19740919 200501 1004 Nip. 19860316 201001 2 024
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN
DINAS KESEHATAN PENGENDALIAN PENDUDUK DAN
KELUARGA BERENCANA
PUSKESMAS TIRAM
Jln.Batin Tikal Desa Tiram Kecamatan Tukak Sadai
Hp : 085273831953 Email: puskesmastirambasel@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

KEGIATAN TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM ISPA

I. PENDAHULUAN
Program Ispa adalah penyakit infeksi saluran pernafasan atas dan saluran pernafasan
bawah. Sebagian besar penyakit ISPA bersifat ringan dan tidak memerlukan pengobatan yang
memerlikan antibiotik. Penyebab sebagian besar penyakit ISPA ini adalah Virus. Penyakit ini
dapat di tularkan melalui media air ludah, bersin, udara pernafasan yang mengandung kuman
terhirup oleh orang sehat kesaluran pernafasan.
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah infeksi akut yang salah satu bagian
/lebih dari saluran nafas mulai dari hidung sampai alveoli termasuk adneksanya ( sinus, rongga
telinga tengah, Pleura). Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru
(alveoli). Program ISPA merupakan salah satu program yang berlangsung dengan penderita
ISPA sebagai individu dan masyarakat yang mencakup tentang pengelolaan, pencatatan dan
pelaporan penyakit infeksi saluran pernafasan akut yang terdiri dari saluran pernafasan bagian
atas dan bawah termasuk penyakit pneumonia yang bisa menyebabkan kematian, kematian
akibat kasus pneomonia lebih sering terjadi pada balita. Balita yang sehat dan cerdas merupakan
hal yang sangat penting dalam pembangunan bangsa.

II. LATAR BELAKANG

Program pemberantasan penyakit (P2) ISPA, membagi Ispa dalam 2 golongan yaitu
Pneumonie dan Bukan Pneumonia. ISPA yang berlanjut menjadi Pneumonia sering terjadi pada
anak-anak terutama pada keadaan kekurangan gizi, keadaan lingkungan yang kurang hygiene,
resiko teutama terj adi pada anak-anak karena meningkatnya kemungkinan infeksi silang,
baban imonoligisnya terlalu besar karena dipakai untuk penyakit parasit dan cacing, serta tidak
tersedianya atau berlebihnya pemakaian antibiotik.
ISPA khususnya pneumonia merupakan masalah utama kesehatan terutama pada bayi
dan balita. 70 % kematian pneumonia disebabkan karena bakteri (WHO,2010). Bakteri penyebab
itama pneumonia adalah streptococus pneumoniae dan Haemophylus Influenza. 44,5 % kasus
pneumonia tidak di berikan antibiotik dan 29,5% kasus bukan pneumonia di berikan antibiotik
(survey morbiditas ISPA, 2004). Hal ini yang sering terjadi di lapangan yang ternyata masih
banyak ditemu Program pemberantasan penyakit (P2) ISPA, membagi Ispa dalam 2 golongan
yaitu Pneumonie dan Bukan Pneumonia. ISPA yang berlanjut menjadi Pneumonia sering terjadi
pada anak-anak terutama pada keadaan kekurangan gizi, keadaan lingkungan yang kurang
hygiene, resiko teutama terj adi pada anak-anak karena meningkatnya kemungkinan infeksi
silang, baban imonoligisnya terlalu besar karena dipakai untuk penyakit parasit dan cacing, serta
tidak tersedianya atau berlebihnya pemakaian antibiotik.
Tata nilai puskesmas yaitu SMART yang mempunyai makna Sederhana artinya
memberikan pelayanan kepada masyarkat dengan prosedur yang sederhanatidak berbelit belit,
Mudah artinya mudah dalam memberikan pelayanan kepada masyaraka dengan kemudahan
dan sesuai dengan prosedur yang berlaku, Adil artinya adil dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat dengan adil/ tidak membedakan status sosial, Ramah artinya ramah dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat harus dengan senyum dan ramah, dan tepat artinya
tepat dalam memberikan pelayanankepada masyarakat dengan cepat, tepat, cermat dan teliti
sesuai dengan prosedur yang berlaku.

III. TUJUAN

a. Tujuan umum

Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang penyakit ISPA serta


meningkatkan derajad kesehatan masyarakat.
b. Tujuan Khusus
1. Diketahuinya penatalaksanaan penanggulangan penyakit ISPA
2. Diketahuinya faktor resiko pneumonia
3. Diketahuinya batasan dan defenisi penyakit ISPA
4. Diketahuinya cara penularan dan gejala penyakit ISPA
5. Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian pada kasus pneumonia.

IV. LOKASI
Pelaksanaan pelayanan penyakit ISPA dilakukan di Puskesmas, poskesdes yang masuk di
dalam wilayah kerja puskesmas Tiram

V. SASARAN, METODE DAN WAKTU PELAKSANAAN


1. Sasaran : semua masyarakat puskesmas tiram
2. Metode : anamnesa dan pemeriksaan fisik
3. Waktu pelaksanaan : setiap hari di semua lini pelayanan
VI. LANGKAH LANGKAH PELAKSANAAN

Pelaksanaan kegiatan di lakukan di dalam gedung, kegiatan di lakukan di dalam ruangan


BP, baik di puskesmas induk, puskesmas pembantu dan polindes oleh tenaga yang
berkompeten.
Rincian kegiatan sebagai berikut :
1. Melakukan pendataan ISPA di lingkungan Puskesmas Tiram
2. Melakukan pemeriksaan dan pelayanan kesehatan kepada pasien ISPA
3. Melakukan rujukan kerumah sakit bila terjadi Pneumonia berat
VII. PERAN LINTAS PROGAM
Program promkes memberikan penyuluhan ISPA kepada masyarkat

VIII. PERAN LINTAS SEKTOR


Kader kesehatan membagikan masker kepada masyarkat yang batuk

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan di buat dalam bentuk laporan tertulis menggunakan format laporan bulanan
2. Pelaporan diserahkan setiap bulan sebelum tanggal 5
3. Pelaporan di serahkan pada KA Tata Usaha dan diketahui oleh Kepala Puskesmas Tiram.

X. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Setiap akhir bulan menghitung jumlah kunjungan ISPA dan dilaporkan ke P2PL

XI. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kegiatan ini di buat atas perhatian dan kerjasamanya disampaikan
terima kasih

Mengetahui
Kepala Puskesmas Tiram Penanggung jawab program

Muhammad iman, sst Marisa, AMK


Nip. 19740919 200501 1004 Nip. 19860316 201001 2 024
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN
DINAS KESEHATAN PENGENDALIAN PENDUDUK DAN
KELUARGA BERENCANA
PUSKESMAS TIRAM
Jln.Batin Tikal Desa Tiram Kecamatan Tukak Sadai
Hp : 085273831953 Email: puskesmastirambasel@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

KEGIATAN TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM ISPA

I. PENDAHULUAN
Program Ispa adalah penyakit infeksi saluran pernafasan atas dan saluran pernafasan
bawah. Sebagian besar penyakit ISPA bersifat ringan dan tidak memerlukan pengobatan yang
memerlikan antibiotik. Penyebab sebagian besar penyakit ISPA ini adalah Virus. Penyakit ini
dapat di tularkan melalui media air ludah, bersin, udara pernafasan yang mengandung kuman
terhirup oleh orang sehat kesaluran pernafasan.
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah infeksi akut yang salah satu bagian
/lebih dari saluran nafas mulai dari hidung sampai alveoli termasuk adneksanya ( sinus, rongga
telinga tengah, Pleura). Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru
(alveoli). Program ISPA merupakan salah satu program yang berlangsung dengan penderita
ISPA sebagai individu dan masyarakat yang mencakup tentang pengelolaan, pencatatan dan
pelaporan penyakit infeksi saluran pernafasan akut yang terdiri dari saluran pernafasan bagian
atas dan bawah termasuk penyakit pneumonia yang bisa menyebabkan kematian, kematian
akibat kasus pneomonia lebih sering terjadi pada balita. Balita yang sehat dan cerdas merupakan
hal yang sangat penting dalam pembangunan bangsa.

II. LATAR BELAKANG

Program pemberantasan penyakit (P2) ISPA, membagi Ispa dalam 2 golongan yaitu
Pneumonie dan Bukan Pneumonia. ISPA yang berlanjut menjadi Pneumonia sering terjadi pada
anak-anak terutama pada keadaan kekurangan gizi, keadaan lingkungan yang kurang hygiene,
resiko teutama terj adi pada anak-anak karena meningkatnya kemungkinan infeksi silang,
baban imonoligisnya terlalu besar karena dipakai untuk penyakit parasit dan cacing, serta tidak
tersedianya atau berlebihnya pemakaian antibiotik.
ISPA khususnya pneumonia merupakan masalah utama kesehatan terutama pada bayi
dan balita. 70 % kematian pneumonia disebabkan karena bakteri (WHO,2010). Bakteri penyebab
itama pneumonia adalah streptococus pneumoniae dan Haemophylus Influenza. 44,5 % kasus
pneumonia tidak di berikan antibiotik dan 29,5% kasus bukan pneumonia di berikan antibiotik
(survey morbiditas ISPA, 2004). Hal ini yang sering terjadi di lapangan yang ternyata masih
banyak ditemu Program pemberantasan penyakit (P2) ISPA, membagi Ispa dalam 2 golongan
yaitu Pneumonie dan Bukan Pneumonia. ISPA yang berlanjut menjadi Pneumonia sering terjadi
pada anak-anak terutama pada keadaan kekurangan gizi, keadaan lingkungan yang kurang
hygiene, resiko teutama terj adi pada anak-anak karena meningkatnya kemungkinan infeksi
silang, baban imonoligisnya terlalu besar karena dipakai untuk penyakit parasit dan cacing, serta
tidak tersedianya atau berlebihnya pemakaian antibiotik.
Tata nilai puskesmas yaitu SMART yang mempunyai makna Sederhana artinya
memberikan pelayanan kepada masyarkat dengan prosedur yang sederhanatidak berbelit belit,
Mudah artinya mudah dalam memberikan pelayanan kepada masyaraka dengan kemudahan
dan sesuai dengan prosedur yang berlaku, Adil artinya adil dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat dengan adil/ tidak membedakan status sosial, Ramah artinya ramah dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat harus dengan senyum dan ramah, dan tepat artinya
tepat dalam memberikan pelayanankepada masyarakat dengan cepat, tepat, cermat dan teliti
sesuai dengan prosedur yang berlaku.

III. TUJUAN
a. Tujuan umum
Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang penyakit ISPA serta
meningkatkan derajad kesehatan masyarakat.
b. Tujuan Khusus
1. Diketahuinya penatalaksanaan penanggulangan penyakit ISPA
2. Diketahuinya faktor resiko pneumonia
3. Diketahuinya batasan dan defenisi penyakit ISPA
4. Diketahuinya cara penularan dan gejala penyakit ISPA
5. Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian pada kasus pneumonia.

IV. LOKASI
Pelaksanaan pelayanan penyakit ISPA dilakukan di Puskesmas, poskesdes yang masuk di
dalam wilayah kerja puskesmas Tiram

V. SASARAN, METODE DAN WAKTU PELAKSANAAN


1. Sasaran : semua masyarakat puskesmas tiram
2. Metode : anamnesa dan pemeriksaan fisik
3. Waktu pelaksanaan : setiap hari di semua lini pelayanan
VI. LANGKAH LANGKAH PELAKSANAAN

Pelaksanaan kegiatan di lakukan di dalam gedung, kegiatan di lakukan di dalam ruangan


BP, baik di puskesmas induk, puskesmas pembantu dan polindes oleh tenaga yang
berkompeten.
Rincian kegiatan sebagai berikut :
1. Melakukan pendataan ISPA di lingkungan Puskesmas Tiram
2. Melakukan pemeriksaan dan pelayanan kesehatan kepada pasien ISPA
3. Melakukan rujukan kerumah sakit bila terjadi Pneumonia berat

VII. PERAN LINTAS PROGAM


Program promkes memberikan penyuluhan ISPA kepada masyarkat

VIII. PERAN LINTAS SEKTOR


Kader kesehatan membagikan masker kepada masyarkat yang batuk

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan di buat dalam bentuk laporan tertulis menggunakan format laporan bulanan
2. Pelaporan diserahkan setiap bulan sebelum tanggal 5
3. Pelaporan di serahkan pada KA Tata Usaha dan diketahui oleh Kepala Puskesmas Tiram.

X. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Setiap akhir bulan menghitung jumlah kunjungan ISPA dan dilaporkan ke P2PL

XI. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kegiatan ini di buat atas perhatian dan kerjasamanya disampaikan
terima kasih

Mengetahui
Kepala Puskesmas Tiram Penanggung jawab program

Muhammad iman, sst Marisa, AMK


Nip. 19740919 200501 1004 Nip. 19860316 201001 2 024
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN
DINAS KESEHATAN PENGENDALIAN PENDUDUK DAN
KELUARGA BERENCANA
PUSKESMAS TIRAM
Jln.Batin Tikal Desa Tiram Kecamatan Tukak Sadai
Hp : 085273831953 Email: puskesmastirambasel@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

KEGIATAN TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM ISPA

I. PENDAHULUAN
Program Ispa adalah penyakit infeksi saluran pernafasan atas dan saluran pernafasan
bawah. Sebagian besar penyakit ISPA bersifat ringan dan tidak memerlukan pengobatan yang
memerlikan antibiotik. Penyebab sebagian besar penyakit ISPA ini adalah Virus. Penyakit ini
dapat di tularkan melalui media air ludah, bersin, udara pernafasan yang mengandung kuman
terhirup oleh orang sehat kesaluran pernafasan.
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah infeksi akut yang salah satu bagian
/lebih dari saluran nafas mulai dari hidung sampai alveoli termasuk adneksanya ( sinus, rongga
telinga tengah, Pleura). Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru
(alveoli). Program ISPA merupakan salah satu program yang berlangsung dengan penderita
ISPA sebagai individu dan masyarakat yang mencakup tentang pengelolaan, pencatatan dan
pelaporan penyakit infeksi saluran pernafasan akut yang terdiri dari saluran pernafasan bagian
atas dan bawah termasuk penyakit pneumonia yang bisa menyebabkan kematian, kematian
akibat kasus pneomonia lebih sering terjadi pada balita. Balita yang sehat dan cerdas merupakan
hal yang sangat penting dalam pembangunan bangsa.

II. LATAR BELAKANG

Program pemberantasan penyakit (P2) ISPA, membagi Ispa dalam 2 golongan yaitu
Pneumonie dan Bukan Pneumonia. ISPA yang berlanjut menjadi Pneumonia sering terjadi pada
anak-anak terutama pada keadaan kekurangan gizi, keadaan lingkungan yang kurang hygiene,
resiko teutama terj adi pada anak-anak karena meningkatnya kemungkinan infeksi silang,
baban imonoligisnya terlalu besar karena dipakai untuk penyakit parasit dan cacing, serta tidak
tersedianya atau berlebihnya pemakaian antibiotik.
ISPA khususnya pneumonia merupakan masalah utama kesehatan terutama pada bayi
dan balita. 70 % kematian pneumonia disebabkan karena bakteri (WHO,2010). Bakteri penyebab
itama pneumonia adalah streptococus pneumoniae dan Haemophylus Influenza. 44,5 % kasus
pneumonia tidak di berikan antibiotik dan 29,5% kasus bukan pneumonia di berikan antibiotik
(survey morbiditas ISPA, 2004). Hal ini yang sering terjadi di lapangan yang ternyata masih
banyak ditemu Program pemberantasan penyakit (P2) ISPA, membagi Ispa dalam 2 golongan
yaitu Pneumonie dan Bukan Pneumonia. ISPA yang berlanjut menjadi Pneumonia sering terjadi
pada anak-anak terutama pada keadaan kekurangan gizi, keadaan lingkungan yang kurang
hygiene, resiko teutama terj adi pada anak-anak karena meningkatnya kemungkinan infeksi
silang, baban imonoligisnya terlalu besar karena dipakai untuk penyakit parasit dan cacing, serta
tidak tersedianya atau berlebihnya pemakaian antibiotik.
Tata nilai puskesmas yaitu SMART yang mempunyai makna Sederhana artinya
memberikan pelayanan kepada masyarkat dengan prosedur yang sederhanatidak berbelit belit,
Mudah artinya mudah dalam memberikan pelayanan kepada masyaraka dengan kemudahan
dan sesuai dengan prosedur yang berlaku, Adil artinya adil dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat dengan adil/ tidak membedakan status sosial, Ramah artinya ramah dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat harus dengan senyum dan ramah, dan tepat artinya
tepat dalam memberikan pelayanankepada masyarakat dengan cepat, tepat, cermat dan teliti
sesuai dengan prosedur yang berlaku.

III. TUJUAN
a. Tujuan umum
Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang penyakit ISPA serta
meningkatkan derajad kesehatan masyarakat.
b. Tujuan Khusus
1. Diketahuinya penatalaksanaan penanggulangan penyakit ISPA
2. Diketahuinya faktor resiko pneumonia
3. Diketahuinya batasan dan defenisi penyakit ISPA
4. Diketahuinya cara penularan dan gejala penyakit ISPA
5. Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian pada kasus pneumonia.

IV. LOKASI
Pelaksanaan pelayanan penyakit ISPA dilakukan di Puskesmas, poskesdes yang masuk di
dalam wilayah kerja puskesmas Tiram

V. SASARAN, METODE DAN WAKTU PELAKSANAAN


1. Sasaran : semua masyarakat puskesmas tiram
2. Metode : anamnesa dan pemeriksaan fisik
3. Waktu pelaksanaan : setiap hari di semua lini pelayanan
VI. LANGKAH LANGKAH PELAKSANAAN

Pelaksanaan kegiatan di lakukan di dalam gedung, kegiatan di lakukan di dalam ruangan


BP, baik di puskesmas induk, puskesmas pembantu dan polindes oleh tenaga yang
berkompeten.
Rincian kegiatan sebagai berikut :
1. Melakukan pendataan ISPA di lingkungan Puskesmas Tiram
2. Melakukan pemeriksaan dan pelayanan kesehatan kepada pasien ISPA
3. Melakukan rujukan kerumah sakit bila terjadi Pneumonia berat

V. PERAN LINTAS PROGAM


Program promkes memberikan penyuluhan ISPA kepada masyarkat

VI. PERAN LINTAS SEKTOR


Kader kesehatan membagikan masker kepada masyarkat yang batuk

VII. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan di buat dalam bentuk laporan tertulis menggunakan format laporan
bulanan
2. Pelaporan diserahkan setiap bulan sebelum tanggal 5
3. Pelaporan di serahkan pada KA Tata Usaha dan diketahui oleh Kepala Puskesmas
Tiram.

V. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Setiap akhir bulan menghitung jumlah kunjungan ISPA dan dilaporkan ke P2PL

VI. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kegiatan ini di buat atas perhatian dan kerjasamanya disampaikan
terima kasih

Mengetahui
Kepala Puskesmas Tiram Penanggung jawab program

Muhammad iman, sst Marisa, AMK


Nip. 19740919 200501 1004 Nip. 19860316 201001 2 024

Anda mungkin juga menyukai