Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN PROGRAM (KAP)

ISPA
UPTD PUSKESMAS BESOLE
TAHUN 2018

A. PENDAHULUAN

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,


kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dengan memberdayakan dan
mendorong peran aktif masyarakat dalam segala bentuk upaya kesehatan.
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas
adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyakarat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif
dan rehabilitatif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya

B. LATAR BELAKANG
Salah satu penyebab utama kematian bayi dan anak balita adalah
penyakit ISPA yang diakibatkan oleh penyakit pneumonia. Strategi dalam
penanggulangan pneumonia adalah penemuan dini dan tatalaksana anak batuk
dan atau kesukaran bernapas yang tepat.
Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah infeksi akut yang
menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran napas mulai hidung sampai
alveoli termasuk adneksanya (sinus, rongga telinga tengah, pleura).
Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru – paru
(alveoli). Tanda dan gejala penyakit saluran pernapasan dapat berupa batu,
kesukaran bernapas, sakit tenggorokan, pilek, sakit telinga dan demam. Anak
dengan batuk atau sukar bernapas mungkin menderita pneumonia atau infeksi
saluran pernapasan yang berat lainnya. Kana tetapi sebagian besar anak batuk
yang datang ke puskesmas / fasilitas kesehatan lainnya hanya menderita infeksi
saluran pernapasan yang ringan. Petugas kesehatan perlu mengenal anak –
anak yang sakit serius dengan gejala batuk atau sukar bernapas yang
membutuhkan pengobatan dengan antibiotik, yaitu pneumonia (infeksi paru) yang
di tandai dengan napas cepat dan mungkin juga tarikan dinding dada bagian
bawah kedalam.
Paru paru terdiri dari ribuan bronkhi yang masing – masing terbagi lagi
menjadi bronkhioli yang tiap tiap ujungnya berakhir pada alveoli. Di dalam alveoli
terdapat kapiler – kapiler pembuluh darah dimana terjadi pertukaran oksigen dan
karbondioksida. Ketika seseorang menderita pneumonia, nanah (pus) dan cairan
mengisi alveoli tersebut dan menyebabkan kesulitan penyerapan oksigen
sehingga terjadi kesukaran bernapas.
Anak yang menderita pneumonia, kemampuan paru – paru untuk
mngembang berkurang sehingga tubuh bereaksi dengan bernapas cepat agar
tidak terjadi hipoksia (kekurangan oksigen). Apabila pneumonia bertambah
parah, paru akan bertambah kaku dan timbul tarikan dinding dada bagian bawah
ke dalam. Anak dengan pneumonia dapat meninggal karena hipoksida atau
sepsis (infeksi menyeluruh).

C. TUJUAN
Untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat pneumonia

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Membuat KAK Program P2 ISPA
2. Menyususn SOP Pelayanan P2 ISPA
3. Melaksanakan kegiatan program P2 ISPA
4. Mengolah hasil pelaksanaan kegiatan P2 ISPA
5. Menyajiakan dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan
6. Mengevaluasi dan melakukan tindak lanjut terhadap permasalahan saat
pelaksanaan program

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Cara melaksanakan kegiatan meliputi Pelayanan, Komunikasi, informasi dan
edukasi pada masyarakat.

F. SASARAN
1. Meningkatkan kinerja dan pencapaian target kinerja
2. Penurunan angka kesakitan ISPA.
G. SKEDUL (JADWAL) PELAKSANAAN KEGIATAN
Nama Program : ISPA
Penanggung Jawab Program :

N URAIAN BULAN KE
O KEGIATAN T
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penyuluhan Ispa √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 Monitoring program √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Ispa

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan terdiri dari :
1. Evaluasi jadwal kegiatan dilaksanakan tiap sebulan sekali/ lokmin.
2. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh Kepala Puskesmas dan
penanggung jawab program.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencacatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan P2 ISPA yang berobat ke
puskesmas menggunakan blanko MTBM/MTBS, data dari blanko tersebut
dimasukkan ke register harian program P2 ISPA dan laporan bulanan program
P2 ISPA. Laporan kegiatan dapat berupa manual / elektronik dan dievaluasi
dalam lokmin bulanan. Dilaporkan kepada Dinas kesehatan secara berkala.

Besole ……………………………..
Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Besole Pelaksana program

Supriadi, S.Kep.Ners,M.Kes ……………………………..


NIP. 19640413 198603 1 025 NIP…………………………

Anda mungkin juga menyukai