Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN

PROGRAM PENANGGULANGAN DBD

A. Pendahuluan

Kerangka acuan ini disusun sebagai pedoman untuk melaksanakan


program P2 DBD dengan pedoman ini diharapkan dapat memberikan arahan
cara pelaksanaan program p2 DBD, dan cara pelaporan P2 DBD.
Pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan program penanggulangan DBD
yang dilakukan harus sesuai dengan tujuan dan tata nilai UPTD Puskesmas
Sindangagung untuk mengoptimalkan keberhasilan pencapaian kinerja program
diperlukan komunikasi dan koordinasi dengan lintas program dan lintas sektor
terkait.

B. Latar Belakang
Di Indonesia demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu
penyakit yang endemis dan hingga saat ini angka kesakitan DBD cenderung
meningkat dan Kejadian Luar Biasa (KLB) masih sering terjadi di berbagai
daerah di Indonesia.
Cara yang tepat dalam mencegah dan menanggulangi DBD saat ini
adalah dengan memberantas sarang nyamuk penularnya (PSN DBD), namun
belum optimal dan memerlukan partisipasi seluruh lapisan masyarakat. Oleh
karena itu partisipasi tersebut perlu lebih ditingkatkan melalui srtategi yang lebih
bersifat akomodatif, fasilitatif/bottom up, kemitraan dimana masyarakat termasuk
lembaga swadaya masyarakat termasuk swasta dan lain-lain mempunyai peran
yang lebih besar, terfokus (prioritas, local specific, bertahap), lebih
mengoptimalkan kerjasama lintas sector, didukung data (evidence base)
terutama data social-budaya serta diprogramkannya PSN DBD secara luas di
propinsi, kabupaten/kota, puskesmas.
Walaupun secara nasional angka kematian DBD cenderung menurun dari
tahun ketahun, dibeberapa wilayah angka kematian ini relatif masih cukup tinggi,
sedangkan sasaran nasional angka kematian DBD di Indonesia kurang dari
1.0%. Untuk itu manajemen kasus perlu lebih ditingkatkan terutama melalui
penatalaksanaan kasus di Rumah Sakit.
Berdasarkan hasil kegiatan program DBD tahun 2018.Pencapaian kasus
penderita DBD pada tahun 2018 sebanyak 22 kasus penderita yang ditemukan
dan yang ditangani di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sindangagung.Oleh
sebab itu DBD masih menjadi masalah kesehatan masyarakat,dan menimbulkan
dampak sosial maupun ekonomi.Kerugian sosial yang terjadi antara lain karena
menimbulkan kepanikan dalam keluarga,kematian anggota keluarga dan
berkurangnya usia harapan hidup masyarakat.Dampak ekonomi langsung
adalah biaya pengobatan yang cukup mahal,sedangkan dampak tidak langsung
adalah kehilangan waktu kerja dan biaya lain yang dikeluarkan selain
pengobatan seperti transportasi dan akomodasi selama perawatan di rumah
sakit.
C. VISI, MISI DAN TATA NILAI
1. Visi
Terwujudnya masyarakat kecamatan Sindangagung yang sehat, mandiri dan
sejahtera tahun 2018
2. Misi
a. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang
berkualitas
b. Melindungi kesehatan masyarakat melalui upaya kesehatan yang bermutu
dan berkeadilan
c. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
d. Mengupayakan ketersediaan sumberdaya kesehatan yang merata,
terjangkau dan berkualitas.
e. Memantapkan manejemen pembangunan kesehatan yang komprehensif
3. Tata Nilai
Dalam mencapai visi dan misinya, UPTD Puskesmas Sindangagung
berkomitmen untuk menerapkan tata nilai CERIA, sebagai berikut :
a. S = Sopan
Dikelola secara humanisme dan mampu meringankan beban klien
dengan memberikan Sikap yang Sopan kepada setiap pelanggan/klien
yang berkunjung maupun masyarakat;
b. O = Optimal
Dapat memberikan Pelayanan yang Optimal
c. M = Mandiri
Mampu membina Masyarakat sehingga masyarakat menjadi mandiri
dalam memelihara dan menolong dirinya sendir dlam bidang kesehatan

d. E = Empati
Mampu mengambil sikap rasa Empati terhadap klien maupun
masyarakat yang dihadapi, sebagai wujud kebajikan hati dan
profesionalisme pelayanan Puskesmas;
e. A = Amanah
Dapat memberikan Pelayanan yang bersifat Amanah, sehingga mampu
menjaga rahasia pasien ;
f. H = Handal
Mampu menjadi tenaga yang Handal sehingga klien dapat sepenuhnya
percaya dan puskesmas .................. akhirnya menjadi satu stunya
pilihan masyarakat dalam pelayanan bidang kesehatan

D. Tujuan

Tujuan Umum :

Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat DBD dalam rangka


mencapai tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.

Tujuan Khusus :

a. Angka bebas jentik >95%


b. Menurunnya angka penderita DBD.
c. Memutuskan rantai penyakit DBD.
d. Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang DBD

E. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan


1. Pemeriksaan jentik berkala.adalah pemeriksaan tempat-tempat
bersarangnya nyamuk Aedes Aegypty ex : bak mandi, tempayan dan
tempat penampungan air lainnya secara berkala di rumah-rumah penduduk,
sekolah dan bangunan lainnya.
2. Penyelidikan epidemologis (PE) adalah kegiatan pencarian pendertia DBD
atau tersangka DBD lainnya dan pemeriksaan jentik nyamuk penular DBD di
tempat tinggal penderita dan rumah/bangunan sekitarnya, termasuk tempat-
tempat umum dalam radius sekurang-kurangnya 100 meter.
3. Penyuluhan penyakit DBD adalah memberikan pengetahuan pada
masyarakat tentang penyakit DBD.
4. Pemberantasan sarang nyamuk adalah suatu kegiatan yang melibatkan
masyarakat dengan kegiatan 3M yaitu menutup, menguras dan mengubur
tempat-tempat bersarangnya nyamuk Aedes Aegypty.
F. Cara Melaksanakan Kegiatan
1. Perencanaan
Dalam perencanaan dipersiapkan perlengkapan yang akan digunakandalam
melaksanakan program P2 DBD diantara abate, format laporan dan bahan
penyuluhan seperti lembar balik.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan P2 DBD harus mengacu pada kerangka acuan dan
perencanaan yang sudah disusun.
3. Laporan
Hasil pelaksanaan program P2 DBD disusun dan dilaporkan berdasarkan
formulir yang sudah ditetapkan.
4. Tempat Pelaksanaan Kegiatan
a. Didalam gedung yaitu puskesmas.
b. Diluar gedung yaitu diwilayah kerja PKM Plered yang meliputi 6 desa.
5. Petugas
Programer DBD dan bekerja sama lintas program diantaranya kesehatan
lingkungan, Promkes dan Survaelance.
6. Waktu
a. Pemeriksaan jentik berkala dilaksanakan setiap bulan.
b. Penyelidikan Epidemiologi dilaksanakan bila ditemukan kasus atau
tersangka DBD.
c. Penyuluhan dilaksanakan setiap bulan diluar gedung maupun didalam
gedung.
d. Pemberantasan sarang nyamuk dilaksanakan di wilayah terdapat
penderita DBD.
7. Biaya
Penyelenggaraan kegitan ini dibiayai ole BOK dan JKN UPTD
Puskesmas ...................

G. Evaluasi Pelaksanaan Program


Evaluasi pelaksanaan program dilaksanakan setiap bulan dan diketahui oleh
kepala UPTD Puskesmas ...................

H. Peran Lintas Program dan Lintas Sektor


1. Peran Lintas Program

No. Program Peran dalam Kegiatan UKM


1. Promkes - Mendampingi kegiatan fogging
- Menghadirkan sasaran,Pemberi materi
2. KIA/KB Menghadirkan sasaran,Pemberi materi

2. Peran Lintas Sektor

No. Pihak Terkait Peran Serta


1. Kader - Mendampingi petugas pada pemeriksaan
jentik berkala
- Mendamping petugas pada saat kunjungan
rumah/ suspect kasus DBD
- Mengkondisikan,mendampingi,dan
mendukung pelaksanaan kegiatan fogging
2. Aparat Desa - Mendampingi petugas pada pemeriksaan
jentik berkala
- Mendamping petugas pada saat kunjungan
rumah/ suspect kasus DBD
- Mengkondisikan,mendampingi,dan
mendukung pelaksanaan kegiatan fogging
3. PKK - Mendampingi petugas pada pemeriksaan
jentik berkala
- Mendamping petugas pada saat kunjungan
rumah/ suspect kasus DBD
4. Dinas Kesehatan - Mengkondisikan,mendampingi,dan
mendukung pertemuan ls dalam rangka
penguatan jumantik
- Nara sumber refreshing kader jumantik
5. Kecamatan - Mengkondisikan,mendampingi,dan
mendukung pelaksanaan kegiatan fogging
- Mengkondisikan,mendampingi,dan
mendukung pertemuan ls dalam rangka
penguatan jumantik
- Nara sumber refreshing kader jumantik

I. Pencatatan dan Pelaporan


1. Hasil akhir kegiaatn dicatat dan dilaporkan setiap awal bulan dalam bentuk
laporan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan.
2. Hasil kegiatan dianalisa, di identifikasi masalah dan dibuat tindak lanjut.
3. Hasil kegiatan di buat menjadi informasi dalam bentuk grafik.

Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas .................. Pelaksana DBD,

Anda mungkin juga menyukai