I. Pendahuluan
Survailens epidemiologi merupakan kegiatan yang sangat penting dalam
manajemen kesehatan untuk memberikan dukungan data dan informasi epidemiologi
agar pengolaan program kesehatan dapat berdaya guna secara optimal. Peraturan yang
terkait dengan penyelenggaraan surveilans epidemiologi dan penanggulangan KLB
sesuai dengan tata urutan peraturan perundangan meliputi UUD 1945 beserta
amandemennya, UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, UU No. 4 Tahun 1984
tentang Wabah Penyakit Menular, dan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah.
III. Tujuan
A. Tujuan umum
Mendapatkan informasi epidemiologi penyakit tertentu dan mendistribusikannya
kepada pihak terkait, pusat-pusat kajian, pusat penelitian, serta unit lainnya.
B. Tujuan Khusus menurut KMK No 1479 :
1. Terkumpulnya data kesakitan, data laboratorium, data KLB penyakit dan
keracunan di Puskesmas, Rumah Sakit dan Laboratorium sebagai sumber data
Surveilans Terpadu Penyakit.
2. Terdistribusikannya data kesakitan, data laboratorium, data KLB penyakit dan
keracunan tersebut kepada unit Surveilans Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota,
unit Surveilans Dinas Kesehatan Provinsi dan Direktorat Jendral Pemberantasan
Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan.
3. Terlaksananya pengolahan dan penyajian data penyakit dalam bentuk tabel,
grafik, peta dan analisis epidemiologi lebih lanjut oleh Unit Surveilans Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota, Direktorat Jendral Pemberantasan Penyakit
Menular dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan.
4. Terdistribusinya hasil pengolahan dan penyajian data penyakit beserta hasil
analisis epidemiologi lebih lanjut dan rekomendasi kepada program terkait.
VI. Sasaran
a. Individu
Pengamatan dilakukan pada individu yang terinfeksi dan mempunyai potensi untuk
menularkan penyakit sampai individu tersebut tidak membahayakan dirinya maupun
lingkungannya, seperti pada penderita, karier, dan orang dengan risiko tinggi.
b. Populasi Lokal
Populasi lokal adalah kelompok penduduk yang terbatas pada orang-orang dengan
risiko terkena suatu penyakit (population at risk). Pengamatan dilakukan pada
individu yang kontak dengan karier atau penderita, pada pejamu yang rentan
(misalnya bayi), terhadap orang yang menderita penyakit yang mudah relapse
(misalnya TBC), terhadap kelompok individu yang mempunyai peluang untuk
kontak dengan penderita (misalnya tenaga medis).
2016
NO KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Menyusun RUK √
Program
Surveilans
2 Menyusun RPK √
Program
Surveilans
3. Pelaporan W1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5. Pelaporan STP √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6. Pembuatan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
grafik SKD
7. Pemeriksaan √ v √ v v
jentik nyamuk
berkala
9. Peelacakan kasus √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Campak
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap bulan sesuai dengan jadwal
kegiatan dan pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada bulan tersebut.
Pencatatan dan pelaporan dilakukan setiap bulan, evaluasi kegiatan dilakukan akhir
tahun untuk memenuhi PKP (Penilaian Kinerja Puskesmas).
Mengetahui Bogor, 5 januari 2017
Kepala UPT Puskesmas Kecamatan Pelaksana Program
Parungpanjang