Anda di halaman 1dari 47

ANALISIS

STAR
T PERUBAHAN
LINGKUNGAN
STRATEGIS

AGENDA BELA NEGARA


KONSEP
PENDAHULUAN PERUBAHAN
LINSTRA

ISU- ISU MODAL INSANI


KRITIKAL

TEHNIK ANALISIS
PENUGASAN DLL
ISU
TUJUAN
LATSAR CPNS

PNS
PROFESIONAL
BERKARAKTE
R
next PELAYAN MASYARAKAT
PNS PROFESIONAL BERKARAKTER

1. SIKAP PERILAKU BELA


NEGARA
2.nilai- nilai dasar PNS
3.Pengetahuan tentang
kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI
back next 4.menguasai bidang tugasnya
AGENDA BELA NEGARA
1. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai
Bela Negara
2. Analisa Perubahan Lingkungan
Strategis
3. Kesiapsiagaan Bela Negara

back next
ANALISIS PERUBAHAN
LINGKUNGAN STRATEGIS
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu
memahami KONSEPSI PERUBAHAN dan PERUBAHAN
LINGKUNGAN STRATEGIS melalui ISU-ISU STRATEGIS
KONTEMPORER sebagai wawasan strategis PNS dengan
menyadari pentingnya MODAL INSANI, dengan menunjukkan
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS dalam menghadapi perubahan
lingkungan strategis dalam menjalankan tugas jabatan sebagai
PNS profesional pelayan masyarakat
back
KONSEP
PERUBAHAN
LINGKUNGAN
STRATEGIS

next
PERUBAHAN
ADALAH
SUATU
KENISCAYAAN

back next
CHARLES HANDY (1997)
• Kita akan membuat kesalahan bila beranggapan bahwa masa
depan adalah kelanjutan masa lalu.. Sebab MASA DEPAN itu
sangat berbeda dengan masa lalu. Kita harus meninggalkan cara
lama agar kita sukses menghadapi masa depan

PETER SENGE (1997)


• Kita harus berhenti membayangkan apa yang akan dilakukan di
MASA DEPAN dengan melihat apa yang membuat kita sukses di
masa lalu

MICHAEL HAMMER (1997)


• Kalau kita merasa diri kira hebat, kita akan binasa. Sukses dimasa
lalu tidak menjamin sukses DIMASA DEPAN. Formula sukses di
masa lalu akan menjadi penyebab kegagalan di masa datang
back next
Masa depan bukan warisan
orang tua, melainkan upaya
KAUM MUDA lah yang
membuat dan menentukan
AKAN SEPERTI
RHENALD KASALI APA

Pendidikan tidak boleh berhenti pada


“tahu” & “mengerti” tetapi harus ada
“berlatih”, selanjutnya menguji,
menyimpan & mengasah dalam OTAK

back next
APARATUR SIPIL NEGARA
ISASI PL
AL
OB UR
GL AL
IT
AS
ASN
Pelaksana o Oreintasi Pada
o Pelayanan Publik kepentingan Publik
o Profesional ASN Pelayan Kebijakan Publik o Mengutamakan
o Kompetensi (Pengetahuan, Publik (Orientasi pada kepentingan Publik
Perilaku, Skill) o Etika publik
o Etika Profesi (Profesionalisme) Kepentingan
o Nilai-nilai publik
o Memahami bidang tugas Publik) o Public trust
o Berorientasi pada
mutu/kualitas;
o Budaya Pelayanan ASN
o Tidak Diskriminatif
o Membangun kepercayaan
Perekat dan o
o
Pemersatu bangsa
Pengawal negara
publik Pemersatu o
o
Mementingkan kepentingan negara
Loyalitas pada negara bukan yang lainnya
Bangsa o Semangat Nasionalisme
L IK
o Wawasan Kebangsaan
N F
KO
o Menciptakan kondisi aman dan damai
DE o Keragaman/pluralisme
SE NT
RA
LIS
ASI

back next
MENJADI PNS YANG
PROFESIONAL
Mengambil tanggung jawab

Menunjukkan sikap mental positif

Mengutamakan keprimaan

Menunjukkan kompetensi

Memegang teguh kode etik


back next
PERUBAHAN
LINGKUNGAN STRATEGIS

back next
4 level lingkungan strategik
yang mempengaruhi Kinerja PNS

AGHT
GLOBAL

SOCIETY
COMMUNITY/
CULTURE
FAMILY

WASBANG
INDIVIDUAL

back next (Perron, N.C., 2017)


Perubahan + Respon/sikap = DAMPAK
TIDAK SADAR ITU KEHANCURAN
MASALAH BANGSA

MASALAH
KARAKTER
TIDAK TAHU BANGSA
MENYIKAPI TERGERUS
back next
AG PERUBAHAN ORGANISASI
HT
Kondisi Lingstrat
eksternal internal

ORGANISASI
ORGANISA PROSES PERUBAHAN YANG
SI SAAT INI ORGANISASI UNGGUL
TERCAPAI
CITA-CITA
& TUJUAN
GLOBALISASI NEGARA
Pancasila, UUD-45,
DEMOKRASI
DESENTRALISASI&OTON NKRI, Bhineka
OMI Tunggal Ika
DAYA SAING NASIONAL back next
PNS PROFESIONAL

WHAT THE DOS & WHAT THE DON’TS


back next
1. Mengabdi kepada Negara dan Rakyat Indonesia melalui Lembaganya
masing-masing dengan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai luhur dan
hakekat yang terkandung dalam Pancasila, Undang-undang Dasar Tahun
1945, dan Tata Nilai Pemerintah Negara yang sah.
2. Memberikan pelayanan publik secara profesional, bersemangat,
tulus, dan santun, dengan senantiasa menunjukkan sikap jujur, arif, dan
rendah hati.
3. Menunjukkan hasrat untuk maju dengan senantiasa belajar (sendiri
maupun bersama orang lain) untuk mendapatkan informasi baru, serta
meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya.
4. Menunjukkan kesediaan mengembangankan diri maupun membentu

TH
pengembangan diri orang lain guna meraih kedewasaan dan kearifan,
serta memperoleh makna kerja dan makna hidup

E DO
5. Menunjukkan semangat perubahan serta kesediaan untuk melakukan
pembaharuan dan inovasi guna meningkatkan pelayanan publik di
lembaga masing-masing maupun antar lembaga
6. Menunjukkan kesediaan untuk aktif melibatkan diri bersama POLRI/

S TNI dan aparatur lain dalam upaya penanggulangan bencana alam yang
dialami masyarakat serta turun langsung sesuai kapasitas dan
kewenangannya.
7. Menunjukkan kesediaan untuk secara aktif melibatkan diri dalam
kegiatan bersama di lembaganya masing-masing maupun kegiatan
back next lembaga bersama masyarakat
1. Menunjukkan sikap dan perilaku arogan, sok
kuasa, minta dihormati, dan menerima
imbalan/gratifikasi serta hadiah yang terkait
atau patut diduga terkait dengan pekerjaan /
jabatannya.

S
2. Melakukan hal-hal yang bisa dikategorikan

T
sebagai korupsi, kolusi, dan nepotisme (kkn).
3. Memberikan pelayanan kepada masyarakat
N’
O
secara diskriminatif, dengan pamrih, tanpa
senyum dan empati, memperlambat pelayanan,
bahkan mempersulitnya.
E D
TH
4. Membocorkan rahasia negaramaupun hal-hal
yang bersifat konfidensial dari lembaganya.
5. Melakukan tindak kekerasan, pelecehan, dan
atau penghinaan kepada masyarakat maupun
rekan kerja
6. Menunjukkan kepedulian terhadap kegiatan
keseluruhan unit kerja maupun lembaganya dan
hanya fokus diri pada kerja yang menjadi
tanggung jawab sendiri maupun unit kerjanya
sendiri.
back next
back next
back
ISU-ISU
KRITIKAL

next
Isu sebagai suatu perubahan

Isu sebagai dampak dari


perubahan

Kontemporer adalah sesuatu


yang modern dan eksis, masih
berlangsung
back next
Perkembangan iptek yang tidak diikuti oleh kesiapan
masyarakat dalam menerimanya

Ketidak seimbangan pembangunan fisik dan mental

Keinginan mendapatkan keuntungan sendiri tanpa


melihat dampak bagi orang lain

Ketidak puasan terhadap kebijakan yang ada

Keinginan menguasai

Merasa benar sendiri, yang lain salah


back next
Korupsi, Penjelasan
tentang jenis
Narkoba,
Isu serta
Terorisme, perkembangan
nya saat ini
Money laundry, dapat dilihat di
Proxy War,
PPT
selanjutnya.
Kejahatan Komunikasi Masa (Cyber
Crime, Hate Speech, Hoax) back
MODAL
INSANI
next
MODAL INSANI
MODAL KETABAHAN
back next adversity: quitter, champer, climber

MODAL
MODAL SOSIAL ETIKA/MORAL
Social awareness, Social Skill Integritas, responsibility,
penyayang, Pemaaf

MODAL EMOSIONAL
Self Awareness, Self MODAL KESEHATAN
Management, Social FISIK/JASMANI
Awareness, Relationship
Management

MODAL INTELEKTUAL
(Curriousity)
MODAL INTELEKTUAL

MODAL EMOSIONAL
Intelegent

MI MODAL SOSIAL Spiritual Q uotient

Emotional
MODAL KETABAHAN

MODAL INTELEKTUAL
back next
KERANGKA BERPIKIR ANALISA LINGKUNGAN STRATEGIS

NEGARA-NEGARA DI DUNIA Kemampuan menemukenali


Alat bantu tapisan
AGHT
ANALISIS LINSTRA Alat bantu analisis isu
I-POL-EK-SOS-BUD-HAN-KAM
The Dos
The Don’ts
INDONESIA

PENYELESAIAN
ISU-ISU KRITIKAL Alat
PERUBAHAN LINGSTRAT ISU KRITIKAL
Bantu

MENANGANI
HOAX NARKOBA Hate Speech Hate Speech

Proxy war Money loundry Bullying Kriminal MENGHADAP


I
Cyber Crime gratifikasi Radikalisme Isu2 PNS

KORUPSI Terorisme Narkoba dll MODAL


back next Pengertian-Jenis-Gejala-pola-kasus di Indonesia-dampak INSANI
TEHNIK ANALISIS ISU
Berbagai tehnik analisis dapat digunakan untu melatih kemampuan
berpikir kritis, analitis, dan objektif terhadap satu persoalan, sehingga
dapat merumuskan alternatif pemecahan masalah yang lebih baik
dengan dasar analisa yang matang.

next
KEMAMPUAN DALAM MEMAHAMI ISU

sikap peduli terhadap isu/masalah dalam organisasi dan sekaligus


Environmental bentuk kemampuan memetakan hubungan kausalitas yang terjadi.
Scanning

kemampuan peserta mengembangkan dan memilih alternatif pemecahan


Problem isu/masalah, dan kemampuan memetakan aktor terkait dan perannya
masing-masing dalam penyelesaian isu/masalah
Solving
kemampuan peserta berpikir konseptual yaitu kemampuan mengkaitkan
dengan substansi Mata Pelatihan dan bentuk kemampuan mengidentifikasi
implikasi / dampak / manfaat dari sebuah pemecahan isu dn keterkaitannya
Analisys dengan mata pelatihan yang relevan dalam menetapkan pilihan kegiatan/
tahapan kegiatan untuk memecahkan isu

back next
5 H A L YA N G D I P E R L U K A N
DALAM MENDETEKSI ISU
PUBLIC & PUBLIC AT
MEDIA EXISTING KNOWLEDGE- PRIVATE
SCANNING ABLE OTHERS ORGANIZATIONS LARGE
DATA masyarakat luas yang
penelusuran sumber-sumber menelusuri survei, komisi independen,
profesional, pejabat menyadari akan satu isu
informasi isu dari media polling atau dokumen masjid atau gereja,
pemerintah, trendsetter, dan secara langsung atau
seperti surat kabar, majalah, resmi dari lembaga resmi institusi bisnis dan
pemimpin opini dan tidak langsung
publikasi, jurnal profesional terkait dengan isu yang sebagainya yang terkait
sebagainya terdampak dengan
dan media lainnya yang dapat sedang dianalisis dengan isu-isu tertentu keberadaan isu tersebut
diakses publik secara luas

back next
Tehnik-tehnik Analisis Isu

Teknik tapisan isu-isu (APKL, USG)

Teknik analisis isu (system berpikir


mind mapping, fishbone, SWOT, tabel
frekuensi, analisis kesenjangan)

Pilih teknik analisis isu yang sesuai


dan mudah diterapkan

back next
CONTOH PENGGUNAAN ALAT
BANTU ANALISIS ISU

back next
1. FISHBONE analysis
LANGKAH 1: MENYEPAKATI PERMASALAHAN

• Menyepakati sebuah pernyataan masalah (problem


statement) yang diinterpretasikan sebagai “effect”,
atau secara visual dalam fishbone diagram
digambarkan seperti “kepala ikan”.
• Tuliskan masalah tersebut pada whiteboard atau
flipchart di sebelah paling kanan, misal: “Bahaya
Radikalisasi”.
• Gambarkan sebuah kotak mengelilingi tulisan
pernyataan masalah tersebut dan buat panah
back next horizontal panjang menuju ke arah kotak.
back next
LANGKAH 2:MENGIDENTIFIKASI KETEGORI2

Dari garis horisontal utama berwarna merah, buat garis diagonal yang menjadi
“cabang”. Setiap cabang mewakili “sebab utama” dari masalah yang ditulis. Sebab
ini diinterpretasikan sebagai “penyebab”, atau secara visual dalam fishbone seperti
“tulang ikan”.
Kategori sebab utama mengorganisasikan sebab sedemikian rupa sehingga masuk
akal dengan situasi. Kategori-kategori ini antara lain:
• Kategori 6M yang biasa digunakan dalam industri manufaktur, yaitu
machine (mesin atau teknologi), method (metode atau proses),
material (termasuk raw material, konsumsi, dan informasi), man Power (tenaga
kerja atau pekerjaan fisik) / mind Power (pekerjaan pikiran: kaizen, saran, dan
sebagainya),measurement (pengukuran atau inspeksi), dan milieu / Mother
Nature (lingkungan).

back next
LANGKAH 2: lanjutan

• Kategori 8P yang biasa digunakan dalam industri jasa, yaitu


product (produk/jasa), price (harga), place (tempat), promotion (promosi atau
hiburan),people (orang), process (proses), physical evidence (bukti fisik), dan
productivity & quality (produktivitas dan kualitas).
• Kategori 5S yang biasa digunakan dalam industri jasa, yaitu
surroundings (lingkungan), suppliers (pemasok), systems (sistem),
skills (keterampilan), dan safety (keselamatan).

back next
back next
LANGKAH 3:MENEMUKAN SEBAB2 POTENSIAL MELALUI BRAINSTORMING

• Setiap kategori mempunyai sebab-sebab yang perlu diuraikan melalui


sesi brainstorming. Saat sebab-sebab dikemukakan, tentukan bersama-sama di mana
sebab tersebut harus ditempatkan dalam fishbone diagram, yaitu tentukan di bawah
kategori yang mana gagasan tersebut harus ditempatkan, misal: “Mengapa bahaya
potensial? Penyebab: pendidikan agama tidak tuntas!” Karena penyebabnya sistem,
maka diletakkan di bawah “system”.
• Sebab-sebab tersebut diidentifikasi ditulis dengan garis horisontal sehingga banyak
“tulang” kecil keluar dari garis diagonal. Pertanyakan kembali “Mengapa sebab itu
muncul?” sehingga “tulang” lebih kecil (sub-sebab) keluar dari garis horisontal tadi,
misal: “Mengapa pendidikan agama tidak tuntas? Jawab: karena tidak diwajibkan”
(lihat Gambar).
• Satu sebab bisa ditulis di beberapa tempat jika sebab tersebut berhubungan dengan
beberapa kategori.
back next
back next
LANGKAH 4:MENGKAJI & MENYEPAKATI SEBAB2 YANG PALING MUNGKIN

• Setelah setiap kategori diisi carilah sebab yang paling mungkin di antara semua
sebab-sebab dan sub-subnya.
• Jika ada sebab-sebab yang muncul pada lebih dari satu kategori, kemungkinan
merupakan petunjuk sebab yang paling mungkin.
• Kaji kembali sebab-sebab yang telah didaftarkan (sebab yang tampaknya paling
memungkinkan) dan tanyakan , “Mengapa ini sebabnya?”
• Pertanyaan “Mengapa?” akan membantu kita sampai pada sebab pokok dari
permasalahan teridentifikasi.
• Tanyakan “Mengapa ?” sampai saat pertanyaan itu tidak bisa dijawab lagi. Kalau
sudah sampai ke situ sebab pokok telah terindentifikasi.

back next
LANGKAH 4: Lanjutan

• Lingkarilah sebab yang tampaknya paling memungkin pada fishbone diagram.


• Diskusikan pula bukti-bukti yang mendukung pemilihan sebab-sebab dan sub
sebabnya. Jika perlu bisa menggunakan matriks atau tabel untuk membantu
mengorganisasi ide.
• Fishbone diagram ini dapat diendapkan untuk beberapa waktu, sehingga memberi
kesempatan kepada siapapun yang membaca untuk menggulirkan ide atau gagasan
baru, sehingga merevisi ulang cara memetakan penyebabnya.

back next
2. ANALISIS SWOT
STRATEGI STRENGTH-OPPORTUNITIES STRATEGI WEAKNESSES-OPPORTUNITIES
Kategori ini mengandung berbagai Kategori yang bersifat memanfaatkan
alternatif strategi yang bersifat peluang eksternal untuk mengatasi

S W
memanfaatkan peluang dengan kelemahan. Strategi ini dipilih bila skor
mendayagunakan kekuatan/kelebihan EFAS lebih besar daripada 2 dan skor
yang dimiliki. Strategi ini dipilih bila IFAS lebih kecil atau sama dengan 2
skor EFAS lebih besar daripada 2 dan
skor IFAS lebih besar daripada 2.

STRATEGI WEAKNESSES-THREATS
STRATEGI STRENGTH-THREATS
Kategori alternatif strategi sebagai solusi

O T
Kategori alternatif strategi yang
dari penilaian atas kelemahan dan ancaman
memanfaatkan atau mendayagunakan
yang dihadapi, atau usaha menghindari
kekuatan untuk mengatasi ancaman.
ancaman untuk mengatasi kelemahan.
Strategi ini dipilih bila skor EFAS lebih
Strategi ini dipilih bila skor EFAS lebih
kecil atau sama dengan 2 dan skor IFAS
kecil atau sama dengan 2 dan skor IFAS
lebih besar daripada 2
lebih kecil atau sama dengan 2

back next
SILAHKAN PELAJARI BERBAGAI
TEKNIS ANALISIS LAINNYA
Lakukan analisis di unit
kerja tempat saudara
ditempatkan

back next
Terima kasih
back
LINK MODAL INSANI
• https://www.youtube.com/watch?v=7nkZOX2Goeo
• https://www.youtube.com/watch?v=mr8lqeGzlIk
(CONTOH VID PENGANTAR)

CONTOH VID TUGAS ISU KONTEMPORER


https://www.youtube.com/watch?v=OPpM_9zkkK8

Anda mungkin juga menyukai