Anda di halaman 1dari 81

Manajemen ASN

Oleh
Drs. Suwarno S. Basiru, MAP
Warno’s
Pendidikan:

Pengalaman:
Ready?
Are you
Mata Pelatihan ini membekali peserta
Pelatihan dengan pengetahuan tentang
kedudukan, peran, hak dan kewajiban,
dan kode etik ASN, konsep sistem merit
dalam pengelolaan ASN, dan pengelolaan
ASN

Deskripsi
HASIL BELAJAR

Setelah mengikuti mata Pelatihan


ini, peserta diharapkan mampu
memahami kedudukan, peran, hak
dan kewajiban, dan kode etik ASN,
konsep sistem merit dalam
pengelolaan ASN, dan pengelolaan
ASN
redesign
MATERI POKOK DAN SUB MATERI POKOK

Kedudukan,
Konsep Sistem
Peran, Hak dan Mekanisme
Merit Dalam
Kewajiban, dan Pengelolaan ASN
Pengelolaan ASN
Kode Etik ASN

Kedudukan ASN Manajemen PNS & PPPK


Pengantar Konsep

Pengelolaan JPT
Peran ASN
Konsep Sistem Merit
Dalam Pengelolaan Organisasi
ASN
Hak dan Kewajiban
ASN
Sistem Informasi ASN
Kelembagaan dan
Jaminan Sistem Merit
Kode Etik dan Kode dalam Pengelolaan
Perilaku ASN ASN Penyelesaian Sengketa
Kontribusi/Peran MD Manajemen
ASN

Sikap Nilai-nilai
Perilaku Dasar
(ANEKA)
& BN
Man. ASN

Pelayanan Whole of
Publik Goverment
Kenapa ingin
menjadi
PNS?

Jawaban klasik:
1. Ingin mengabdi
kepada bangsa dan
negara;
2. Melanjutkan profesi
orang tua yang juga
PNS;
3. Ingin membangun
negara menjadi
bangsa yang maju
4. Dll
PENDAHULUAN:
Indonesia Negara Kepulauan Terbesar di Dunia
ISU-ISU STRATEGIS
APARATUR SIPIL NEGARA
✓ Tingginya Korupsi
✓ Daya Saing Global
✓ Rendahnya
✓ AEC (MEE) Kepercayaan Publik
✓ World Class Issu Tuntutan ✓ Rendahnya
Bureaucracy Global Nasional Akuntabilitas Publik
✓ Inefisiensi anggaran

✓ Pelayanan publik
Kompleksitas
masih buruk
Manajemen
ASN

✓ KUALITAS PENGEMBANGAN KOMPETENSI


✓ Gap Kompetensi ASN

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


+ ISU-ISU STRATEGIS ASN

BIROKRASI KELAS
DUNIA

Middle-income Pemerintah Globalisasi,


trap, pertumbuhan berkinerja tinggi: ASEAN Community
ekonomi Efektif dan
berkelanjutan efisien, inovatif,
akuntabel, bersih

ASN Berkelas Dunia


BIROKRASI KELAS DUNIA 2025
SMART ASN 2019
Pengertian
ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah
Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan
diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas Negara
lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang undangan

PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat


tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh
pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan

PPPK adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,


yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu
dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan
UU No. 5 Tahun 2014 ttg ASN
Kedudukan, Peran, Hak dan
Kewajiban, dan Kode Etik ASN
JENIS, STATUS & KEDUDUKAN ASN

JENIS STATUS KEDUDUKAN


● Berstatus pegawai ● Berkedudukan
tetap dan Memiliki NIP
PNS secara Nasional; sebagai unsur
● Menduduki jabatan aparatur negara
pemerintahan. ● Melaksanakan
kebijakan yang
● Diangkat dengan ditetapkan oleh
perjanjian kerja sesuai pimpinan
PPPK
kebutuhan instansi dan ● Harus bebas dari
ketentuan UU. pengaruh/intervensi
● Melaksanakan tugas golongan & partai
pemerintahan.
politik
PERAN, FUNGSI & TUGAS

Sbg perencana,
pelaksana,dan pengawas ● Pelaksana ● Melaksanakan
penyelenggaraan tugas kebijakan publik kebijakan publik
umum pemerintah & ● Pelayan publik yg dibuat PPK
pembangunan Nasional ● Perekat dan ● Memberikan
melalui pelaksanaan pemersatu pelayanan publik
kebijakan & pelayanan bangsa yg profesional &
publik yg profesional, berkualitas
bebas dari intervensi ● Mempererat
politik, & bersih dari
persatuan &
praktik KKN
kesatuan NKRI
Fungsi & Tugas ASN
o Oreintasi Pd
kepentingan Publik
o Pelayanan Publik o Mengutamakan
ASN
o Profesional
Sbg Pelaksana
kepentingan Publik
o Kompetensi (Pengetahuan, Kebijakan Publik o Etika publik
Perilaku, Skill) (Orientasi pd o Nilai-2 publik
o Etika Profesi Kepentingan o Public trust
o Memahami bidang tugas Publik)
ASN Pelayan
o Berorientasi pd mutu/
kualitas; Publik o Pemersatu bangsa
(Profesionalisme) o Pengawal negara
o Budaya Pelayanan ASN
o Tidak Diskriminatif o Mementingkan
o Membangun kepercayaan kepentingan negara
Perekat &
publik o Loyalitas pd negara
Pemersatu bukan yg lainnya
Bangsa o Semangat Nasionalisme
o Wawasan Kebangsaan
o Menciptakan kondisi
aman & damai
o Keragaman/pluralisme
Hak dan Kewajiban ASN
Hak Pegawai ASN
PNS (Psl.21) PPPK (Psl.22)
1. gaji, tunjangan, dan 1. gaji dan tunjangan;
fasilitas; 2. cuti;
2. cuti; 3. perlindungan; dan
3. jaminan pensiun 4. pengembangan
dan jaminan hari kompetensi
tua;
4. perlindungan; dan
5. pengembangan
kompetensi.
Perlindungan ASN
PNS (Psl.92) PPPK (Psl.106)
a. jaminan kesehatan; a. jaminan hari tua;
b. jaminan kecelakaan b. jaminan kesehatan;
kerja; c. jaminan kecelakaan
c. jaminan kematian; dan kerja;
d. bantuan hukum d. jaminan kematian; dan
e. bantuan hukum.
Cuti PNS (PerBKN 24/2017)
• Lamanya hak atas cuti tahunan adalah 12 hari kerja
• Hak atas cuti tahunan yang tidak digunakan dalam tahun yang bersangkutan, dapat digunakan dalam
tahun berikutnya untuk paling lama 18 hari kerja
CUTI TAHUNAN • Hak atas cuti tahunan yang tidak digunakan lebih dari 2 (dua) tahun atau lebih berturut-turut, dapat
digunakan dalam tahun berikutnya untuk paling lama 24 hari kerja
• guru dan dosen yang mendapat liburan disamakan dengan PNS yang telah menggunakan hak cuti
tahunan
• PNS yang telah bekerja sekurang-kurangnya 5 tahun secara terus menerus berhak atas cuti besar
CUTI BESAR paling lama 3 bulan

• PNS yang sakit lebih dari 1 hari sampai dengan 14 hari berhak atas cuti sakit
• Hak atas cuti sakit dapat diberikan paling lama 1 tahun & dapat ditambah untuk paling lama 6 bulan
CUTI SAKIT • PNS yang mengalami gugur kandungan berhak atas cuti sakit untuk paling lama 1 1/2 (satu setengah)
bulan

CUTI • Untuk kelahiran anak pertama sampai dengan kelahiran anak ketiga pada saat menjadi PNS berhak
MELAHIRKAN atas cuti melahirkan selama 3 bulan

CUTI KARENA
• Pegawai Negeri Sipil berhak atas cuti karena alasan penting paling lama 1 bulan
ALASAN PENTING

• Cuti bersama tidak mengurangi hak cuti tahunan;


CUTI BERSAMA • PNS yang karena jabatannya tidak diberikan hak atas cuti bersama, hak cuti tahunannya ditambah
sesuai dengan jumlah cuti bersama yang tidak diberikan

• PNS yang telah bekerja paling kurang 5 (lima) tahun secara terus-menerus karena alasan pribadi dan
CLTN mendesak dapat diberikan cuti di luar tanggungan negara paling lama 3 (tiga) bulan

• Cuti Sakit, Cuti Melahirkan, Cuti Karena Alasan Penting, dan Cuti Bersama berlaku pula untuk Calon Pegawai
Negeri Sipil
• Cuti Pegawai Negeri Sipil yang menjabat sebagai Pejabat Negara, Jaksa Agung dan Pimpinan Lembaga
Pemerintah Non Kementerian yang dijabat oleh bukan Pegawai Negeri diatur dalam peraturan tersendiri.
Kewajiban Pegawai ASN (Psl.23)
Pegawai ASN Wajib:
1. setia dan taat pada Pancasila, UUD 1945, NKRI dan pemerintah yang
sah;
2. menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
3. melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang ybs;
4. menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
5. melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran, dan tanggung jawab;
6. menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan
dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar
kedinasan;
7. menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia
jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perUU; dan
8. bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI
Kode etik & Kode perilaku (Psl. 5)

Merupakan pedoman
Bertujuan untuk
sikap tingkah laku dan
perbuatan ASN dalam menjaga martabat dan
bergaul dan bertugas
kehormatan ASN
sehari-hari

ASN YANG BERETIKA


Video Pendek:

Audio
& Video

Use the
right Audio
and Video
needed

Trigger Trim Volume Scale


Video Pendek:

Audio
& Video

Use the
right Audio
and Video
needed

Trigger Trim Volume Scale


Videografik
Kode etik & Kode Perilaku

a. melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan


berintegritas tinggi;
b. melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c. melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d. melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
e. melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
Pejabat yang Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan;
f. menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
g. menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien;
Lanjut…
i. memberikan informasi secara benar dan tidak
menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan
informasi terkait kepentingan kedinasan;
j. tidak menyalahgunakan informasi intern negara,
tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk
mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat
bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
k. memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu
menjaga reputasi dan integritas ASN; dan
l. melaksanakan ketentuan peraturan
perundangundangan mengenai disiplin Pegawai ASN
Praktik “SISTEM MERIT ”

• Seleksi dan promosi secara adil Sistem Merit adalah


dan kompetitif kebijakan dan
Manajemen ASN yang
• Menerapkan prinsip fairness berdasarkan pada
kualifikasi, kompetensi,
• Penggajian, reward and dan kinerja secara adil
punishment berbasis kinerja dan wajar dengan tanpa
membedakan latar
• Standar integritas dan perilaku belakang politik, ras,
untuk kepentingan publik warna kulit, agama, asal
• Manajemen SDM secara efektif usul, jenis kelamin, status
pernikahan, umur,
dan efisien ataupun kondisi
• Melindungi pegawai dari kecacatan.
intervensi politik dan dari tindakan
semena-mena.
Jabatan ASN
❖ Jabatan Administrator bertanggungjawab memimpin
pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan publik serta adm
pemerintahan dan pembangunan
❖ Jabatan Pengawas bertanggungjawab mengendalikan pelak
kegiatan yang dilakukan oleh pejabat pelaksana
❖ Jabatan Pelaksana bertanggungjawab melaksanakan kegiatan
Jabatan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan
Administrasi pembangunan

Jabatan Fungsional Keahlian Jabatan Fungsional Keterampilan


• Ahli Utama • Penyelia
Jabatan • Ahli Madya • Mahir
• Ahli Muda
Fungsional • Ahli Pertama
• Terampil
• Pemula

Jabatan Pimpinan Tinggi Utama


Jabatan Jabatan Pimpinan Tinggi Madya
Pimpinan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama

Tinggi Syarat Jabatan Pimpinan Tinggi :


- Kompetensi
- Kualifikasi
- Kepangkatan
- Pendidikan dan Pelatiham
- Rekam jejak jabatan
- Integritas
- Syarat lain yang dibutuhkan
KELEMBAGAAN DALAM KEBIJAKAN
DAN MANAGEMEN ASN
Presiden merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam kebijakan,
pembinaan profesi, dan Manajemen ASN, mendelegasikan sebagian
kekuasaannya kepada:
⇒ KemPAN merumuskan kebijakan
⇒ LAN melaksanakan diklat dan kajian
⇒ BKN mengelola pegawai ASN
⇒ KASN menjamin perwujudan sistem merit

PRESIDEN

KEMENPAN-RB
KASN

LAN BKN NON-STRUKTURAL


INDEPENDEN
KOMISI APARATUR SIPIL
NEGARA Mewujudkan:
Unsur pemerintah dan/atau ▪ Sistem Merit
non-pemerintah, yang terdiri: ▪ ASN yg profesional
▪ 1 orang Ketua merangkap ▪ Pemerintahan yg efektif,
anggota. efisien, terbuka, & bebas
▪ 1 orang Wakil Ketua KKN;
merangkap anggota ▪ ASN yg netral;
▪ 5 orang anggota ▪ Profesi ASN yg dihormati;
▪ ASN dinamis &
berbudaya.
Tugas: menjaga
▪ Mengawasi proses pengisian
netralitas; melakukan
JPT;
pengawasan atas
▪ Penerapan asas, nilai
pembinaan profesi; dan
dasar, serta kode etik dan
melaporkan hasilnya
kode perilaku (mengawasi
kepada Presiden
dan mengevaluasi serta
meminta informasi, Fungsi: mengawasi norma
memeriksa dan klarifikasi dasar, kode etik dan kode
laporan pelanggaran) perilaku ASN, serta penerapan
Sistem Merit
TINDAK LANJUT HASIL KEPUTUSAN KASN
HASIL
PENGAWASAN SANKSI SEBAGAIMANA
KASN DIMAKSUD BERUPA:
a. peringatan;
b. teguran;
TIDAK ADA ADA c. perbaikan, pencabutan,
PELANGGARAN PELANGGARAN pembatalan, penerbitan
keputusan, dan/atau
pengembalian
Keputusan KASN: pembayaran;
pelanggaran kode etik dan
kode perilaku Pegawai ASN
d. hukuman disiplin untuk
PyB sesuai dengan
ketentuan peraturan
TIDAK DITINDAK DITINDAK perundang-undangan;
LANJUTI PPK LANJUTI PPK
dan PyB dan PyB
dan
e. sanksi untuk PPK, sesuai
dengan ketentuan
KASN merekomendasikan kepada Presiden
untuk menjatuhkan SANKSI TERHADAP PPK peraturan perundang-
DAN PyB yang melanggar prinsip Sistem undangan.
Merit dan ketentuan peraturan perundang-
undangan
Mekanisme Pengelolaan ASN

Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK)


Presiden selaku pemegang kekuasaan tertinggi pembinaan
ASN dapat mendelegasikan kewenangan MENETAPKAN
pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian pejabat selain
pejabat pimpinan tinggi utama dan madya, dan pejabat
fungsional keahlian utama kepada:
– Menteri di kementerian;
– Pimpinan lembaga di LPNK;
– Sekretaris jenderal di sekretariat lembaga negara dan
LNS;
– gubernur, di provinsi; dan
– bupati/walikota, di kabupaten/kota.
Pejabat yang Berwenang (PyB)
Presiden dapat mendelegasikan kewenangan PEMBINAAN Manajemen
ASN kepada Pejabat yang Berwenang di kementerian, sekretaris
jenderal/sekretariat lembaga negara, sekretariat lembaga nonstruktural,
sekretaris daerah provinsi dan kabupaten/kota.
Undang-undang ASN

Pasal 6 :
Pegawai ASN terdiri atas:
PNS dan PPPK
PEGAWAI APARATUR SIPIL
NEGARA
PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)
1. Berstatus pegawai tetap
2. Memiliki NIP secara nasional;
3. Sebagai pembuat kebijakan;
A 4. Dapat menduduki jabatan pimpinan tinggi
pemerintahan;
S
N PEGAWAI PEMERINTAH dengan PERJANJIAN
KERJA (PPPK)
1. Diangkat Dgn Perjanjian Kerja;
2. Dapat diberikan No Induk Pegawai Perjanjian Kerja;
3. Melaksanakan Tugas Pemerintahan;
4. Menduduki Jabatan Fungsional.
MANAJEMEN ASN
Manajemen PNS Manajemen PPPK
a. Penyusunan & Penetapan a. Penetapan
kebutuhan b. kebutuhan
b. Pangkat & jabatan
c. Pengembangan karir c. Pengadaan
d. Pola karier d. Penilaian Kinerja
e. Promosi Penggajian &
f. Mutasi Tunjangan
g. Penilaian Kinerja (saat ini berdasarkan e. Pengembangan
SKP + Prilaku Kerja sesuai PP 46/2011) f. Kompetensi
i. Penggajian & Tunjangan
g. Penghargaan
j. Penghargaan
h. Disiplin
k. Disiplin [

i. Pemutusan Hubungan
l. Pemberhentian
m.Jaminan Pensiun & Hari Tua Perjanjian kerja
n. Perlindungan Perlindungan
Prinsip ASN, berlandaskan
Manajemen ASN, berasas
Kepastian hukum
Profesionalitas • Nilai dasar
• • Kode etik dan kode prilaku
Proporsionalitas
• • Komitmen, integritas
Keterpaduan

Delegasi moral, dan tanggung
• jawab pd pelayanan publik
Netralitas
• • Kompetensi yg diperlukan
Akuntabilitas

Efektif & efisien sesuai bidang tugas
• • Kualifikasi akademik
Keterbukaan
• • Jaminan perlindungan
Nondiskriminasi

Persatuan & kesatuan hukum dlm melaksanakan
• tugas
Keadilan & kesetaraan
• • Profesionalitas jabatan
Kesejahteraan
MANAJEMEN PNS
REKRUITMEN BASED ON KEBUTUHAN (ANJAB & ABK) untuk
1 JANGKA WAKTU 5 THN
SEBAGAI HAK PEGAWAI ASN, BENTUK2
2 PENGEMBANGAN
PENGEMBANGAN KOMPETENSI,
PEGAWAI
PERTUKARAN
3 PROMOSI PNS-SWASTA
BASIS KARIR TERBUKA (KOMPETISI)
KESEJAHTERAAN
BERDASARKAN BEBAN KERJA, TANGGUNG
5 MANAJEMEN
JAWAB, RESIKO PEKERJAAN & KINERJA
POSITION & PERFORMANCE BASED SALARY/
KINERJA
PROMOTION, SANKSI ATAS TDK TERCAPAINYA
6 DISIPLIN & ETIKA RINCIAN KODE ETIK PROFESI DAN SANKSi

7 PENSIUN SEMANGAT FULLY FUNDED


PEMBERHENTIAN PNS

TIDAK DENGAN HORMAT

a. penyelewengan terhadap Pancasila dan UUD NRI 1945;


b. dihukum penjara/kurungan yang berkekuatan hukum tetap karena
melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau yang ada
hubungannya
dengan jabatan dan/atau pidana umum;
c. MENJADI ANGGOTA DAN/ATAU PENGURUS PARTAI POLITIK; atau
d. dihukum penjara yang berkekuatan hukum tetap karena melakukan
tindak pidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan
pidana yang dilakukan dengan berencana.
BATAS USIA PENSIUN

Batas usia pensiun PNS yaitu:


– 58 (lima puluh delapan) tahun
bagi Pejabat Administrasi;
– 60 (enam puluh) tahun bagi
Pejabat Pimpinan Tinggi; dan
– sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
bagi Pejabat Fungsional.
KETENTUAN BUP PEJABAT PIMPINAN TINGGI
SE KEPALA BKN TGL 17 JANUARI 2014 PERIHAL BUP PNS

Pejabat Pimpinan Tinggi Utama, Pejabat Pimpinan Tinggi


Madya, dan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama
(sebelumnya dikenal sebagai pejabat struktural eselon I dan eselon II)
PEJABAT
1 PIMPINAN BUP 60 tahun

TINGGI
Tidak diberhentikan
dari jabatannya
BUP 60 tahun
Telah diberhentikan
Telah dari jabatannya
PEJABAT Usia < 60 tahun diberhentikan
2 PIMPINAN BUP 58 tahun
(TMT akhir Telah diberhentikan
Januari 2014) dari jabatannya,
Usia > 58 tahun
TINGGI Diberhentikan dgn
hormat
KETENTUAN BUP PEJABAT PIMPINAN TINGGI
(2) Telah SK pensiun Ditinjau
diberhentikan Kembali
(TMT akhir tidak bersedia lagi
3 PEJABAT Usia < 60 melaksanakan
PIMPINAN tahun Januari 2014) tugas
dan SK pensiun Surat pernyataan
telah ditetapkan bermaterai kepada
PPK
TINGGI

SK pensiun berlaku

Usia >58 saat


berakhirnya MPP Diberhentikan dgn
hormat
Usia < 58 tahun saat
PEJABAT berakhirnya MPP Ditugaskan kembali
4 PIMPINAN
Masa Bebas
& tidak berhak
Tugas/ MPP mengajukan MPP
tidak bersedialagi
melaksanakan
tugas Surat pernyataan
TINGGI
bermaterai kepada
PPK

Diberhentikan dgn
hormat
KETENTUAN BUP PEJABAT ADMINISTRASI
Pejabat Administrator, Pejabat Pengawas, dan Pejabat
Pelaksana
(sebelumnya dikenal sebagai pejabat struktural eselon III ke bawah dan
fungsional umum)

1 PEJABAT
ADMINISTRAS BUP 58 tahun
I

SK pensiun Ditinjau
Telah Kembali PPK
diberhentikan tidak bersedialagi
2 PEJABAT Usia (TMT akhir melaksanakan
ADMINISTRASI < 58 tugas
Januari 2014)
tahun dan SK pensiun SK pensiun berlaku
telah ditetapkan Surat pernyataan
bermaterai kepada
KETENTUAN BUP PEJABAT ADMINISTRASI
(2)
Usia < 56 tahun saat
berakhirnya MPP Ditugaskan kembali
& tidak berhak
mengajukan MPP
3 PEJABAT Masa Bebas tidak bersedialagi
melaksanakan
ADMINISTRASI Tugas/ MPP tugas
PPK
Diberhentikan dgn
Hormat Surat

pernyataan
bermaterai kepada
KETENTUAN BUP LAINNYA
BUP pejabat fungsional Akan diatur lebih
1 yang tidak ada lanjut dengan
perpanjangannya sesuai Peraturan
peraturan perundangan saat Perundang-
ini undangan

PNS yang diberhentikan


2 sementara krn ditahan
dan menjadi terdakwa Usia < 58
tindak pidana tahun BUP 58 tahun

3 PNS yang diberhentikan


dari jabatan organik karena Usia < 58
tahun BUP 58 tahun
diangkat sebagai Pejabat
Negara atau Kepala Desa

BUP bagi PNS yang


4 menduduki jabatan lain
yang ditentukan Undang Tetap berlaku
Undang
(Guru, Dosen, dan Jaksa, dll)
PEGAWAI ASN YANG MENJADI PEJABAT NEGARA
Pegawai ASN dari PNS yang diangkat menjadi ketua, wakil ketua, dan anggota MK;
BPK; KY; KPK; Menteri dan jabatan setingkat menteri; Kepala perwakilan RI di Luar
Negeri yang berkedudukan sebagai Dubes Luar Biasa dan Berkuasa
Penuh
DIBERHENTIKAN SEMENTARA DARI JABATANNYA DAN TIDAK KEHILANGAN
STATUS SEBAGAI PNS.
Pegawai ASN dari PNS yang mencalonkan diri atau dicalonkan menjadi Presiden
dan Wakil Presiden; ketua, wakil ketua, dan anggota DPR; DPD; gubernur dan
wakil gubernur; bupati/walikota dan wakil bupati/wakil walikota WAJIB
MENYATAKAN PENGUNDURAN DIRI SECARA TERTULIS SEBAGAI PNS sejak
mendaftar sebagai calon.
MANAJEMEN PPPK
▪ Tahapan: perencanaan, pengumuman lowongan,
pelamaran, seleksi, pengumuman hasil seleksi, dan
pengangkatan.
Pengadaan ▪ Berdasarkan kompetensi, kualifikasi, dan kebutuhan.
▪ Pengangkatan oleh Keputusan PPK.
▪ Perjanjian kerja minimal 1 tahun dan dapat diperpanjang.
▪ PPPK tidak dapat diangkat secara otomatis menjadi calon
PNS
▪ Perjanjian kerja di tingkat individu dan tingkat unit atau
organisasi.
Penilaian
▪ Sebagai dasar perpanjangan perjanjian kerja, pemberian
Kinerja tunjangan, dan pengembangan kompetensi.
▪ Pemberhentian jika tidak mencapai target kinerja.
PPPK wajib mematuhi disiplin dan akan dijatuhi hukuman
Disiplin disiplin jika melanggarnya
▪ Mendapatkan gaji serta tunjangan yang dibebankan kpd
APBN/APBD.
▪ Diberikan kesempatan untuk pengembangan kompetensi.
Hak ▪ Dapat diberikan penghargaan.
▪ Mendapatkan perlindungan berupa jaminan (hari tua,
kesehatan, kecelakaan kerja, kematian) dan bantuan
hukum
Pengadaan
Jabatan yang dapat diisi oleh PPPK :
a. JF yang berkaitan langsung dengan
pelayanan masyarakat;
b. JPT utama dan madya tertentu yang
kompetensinya tidak tersedia atau terbatas di
kalangan PNS dan diperlukan untuk
peningkatan kapasitas organisasi.

Dikecualikan di bidang rahasia negara,


pertahanan, keamanan, pengelolaan aparatur
negara, kesekretariatan negara, pengelolaan
sumber daya alam, dan bidang lain yang
ditetapkan Presiden
Perjanjian Kerja
❑ PPPK yang diangkat wajib menandatangani
perjanjian kerja dengan PPK.
❑ Perjanjian kerja paling kurang memuat:

a. Tugas;
b. Target kinerja;
c. Masa perjanjian kerja;
d. Hak dan kewajiban;
e. Larangan; dan
f. Sanksi.

❑ Ketentuan lebih lanjut mengenai petunjuk


teknis pengadaan PPPK diatur dengan
Peraturan Kepala BKN.
Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja:
a. JPT utama yang menilai adalah
Presiden;
b. JPT madya dilakukan oleh PPK;
c. JF Keahlian dan JF Keterampilan
dilakukan oleh PyB atau pejabat
yang mendapat delegasi.
Penggajian dan tunjangan

PPPK diberikan gaji dan tunjangan


sesuai ketentuan peraturan
perundang undangan yang berlaku
bagi PNS
Pemberian Penghargaan

Pemberian penghargaan berupa:


a. tanda kehormatan;
b. kesempatan prioritas untuk
pengembangan kompetensi;
dan/atau
c. kesempatan menghadiri acara
resmi dan/atau acara kenegaraan.
Disiplin

1. PPPK wajib mematuhi disiplin PPPK;


2. PPK pada setiap instansi menetapkan
disiplin PPPK;
3. Disiplin PPPK ditetapkan berdasarkan
karakteristik pada setiap instansi.
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata
cara pengenaan sanksi disiplin bagi
PPPK diatur dengan Peraturan Kepala
BKN.
PERATURAN DISIPLIN PNS

Peraturan yg mengatur
kewajiban, larangan, dan
sanksi apabila kewajiban
tidak ditaati atau larangan
dilanggar oleh seorang PNS

PP 53 Tahun 2010
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
(1)

Pemutusan hubungan perjanjian kerja


dilakukan karena:
a. jangka waktu perjanjian kerja berakhir;
b. meninggal dunia, tewas atau hilang;
c. atas permintaan sendiri;
d. perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang
mengakibatkan pengurangan PPPK;
e. tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak dapat
menjalankan tugas dan kewajiban sesuai perjanjian kerja
yang disepakati;
f. tidak memenuhi target kinerja;
g. mencapai batas usia pensiun
Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja
(2)

Pemutusan hubungan perjanjian kerja


dilakukan karena:
h. mencalonkan Diri atau Dicalonkan menjadi Presiden dan Wakil
Presiden, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan
Perwakilan Daerah, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati/Walikota, Wakil
Bupati/Wakil Walikota;
i. diangkat menjadi pejabat negara atau komisioner;
j. melakukan pelanggaran disiplin PPPK;
k. melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
l. melakukan tindak pidana/penyelewangan;
m. menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik; dan/atau
n. menggunakan ijazah palsu
Perlindungan

Pemerintah wajib memberikan


perlindungan berupa:
a. jaminan hari tua;
b. jaminan kesehatan;
c. jaminan kecelakaan kerja;
d. jaminan kematian; dan
e. bantuan hukum
Cuti

Cuti PPPK terdiri atas:


a. Cuti tahunan;
b. Cuti sakit;
c. Cuti melahirkan; dan
d. Cuti bersama.
PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI
▪ Sifat: Kompetitif dan Terbuka
▪ Seleksi: Dilakukan oleh Panitia Seleksi Instansi yang dipilih
dan diangkat oleh PPK berkoordinasi dengan KASN
▪ Proses
− Pimpinan Tinggi Utama dan Madya dilakukan pada tingkat
NASIONAL
− Pimpinan Tinggi Pratama dilakukan pada tingkat
NASIONAL, PROPINSI, atau ANTAR INTANSI dalam 1
(satu) KABUPATEN/KOTA.
PENGISIAN JPT UTAMA DAN MADYA K/L PUSAT

8 Lapora
n
PRESIDE 7
N KEPUTUSAN
6 PRESIDEN
JPT
MEMASTIKAN KASN TERPILIH
SISTEM MENYAMPAIKAN 3
MERIT CALON

PENGAWASAN PIMP K/L


2 PEMBENTUKAN /PPK
PANSEL DAN KEPUTUSAN
MENGIKAT 1
MENYAMPAIKAN
5
MEMBENTUK 3 CALON JPT
KOORDINASI

PANSEL
4 PENGAWASAN
PELAKSANAAN
MENGIKA 3 MENYELEKSI JPT SECARA
SELEKSI
T DAN KEPUTUSAN
TERBUKA
MEKANISME SELEKSI JPT PRATAMA K/L
PUSAT
7 Lapora
n
PRESIDEN 8
Pembatalan,
Peringatan
KASN dan
Teguran
6
MEMASTIKAN
SISTEM
PP MEMILIH &
MERIT
2 PENGAWASAN
PEMBENTUKAN
K MENETAPKAN
PANSEL DAN KEPUTUSAN 5
MENGIKAT 1 MEMBENTUK
KOORDINASI PyB MENYAMPAIKAN
3 CALON JPT
PENGAWASAN
PELAKSANAAN
4
PANSEL
SELEKSI DAN 3
KEPUTUSAN MENYELEKSI JPT SECARA
MENGIKAT TERBUKA
MEKANISME SELEKSI JPT MADYA DI DAERAH

9 Laporan PRESIDEN 6
MENYAMPAIKAN
KEPUTUSAN 8 3 CALON
KASN PRESIDEN
JPT TERPILIH
MENDAGRI
MEMASTIKAN 7 PENGAWASAN DAN
KEPUTUSAN MENGIKAT
SISTEM
MERIT 2 PENGAWASAN GUBERNUR/ PPK
PEMBENTUKAN PANSEL DAN
KEPUTUSAN MENGIKAT MEMBENTUK MENYAMPAIKAN
5
1 3 CALON JPT
KOORDINASI

PENGAWASAN
PANSEL
4 PELAKSANAAN
SELEKSI DAN KEPUTUSAN 3 MENYELEKSI JPT SECARA
MENGIKAT TERBUKA
MEKANISME SELEKSI JPT PRATAMA DI DAERAH
8
7 LAPORAN PRESIDEN
Pembatalan,
KASN Peringatan
dan Teguran

MEMASTIKAN
SISTEM MERIT
6

2 PENGAWASAN
GUBERNUR/PPK MENETAPKAN
PEMBENTUKAN JPT
PANSEL DAN KEPUTUSAN
MENGIKAT 5
KOORINASI 1 MEMBENTUK Py MENYAMPAIKAN
B 3 CALON
JPT

PANSEL
4 PENGAWASAN
PELAKSANAAN
SELEKSI DAN KEPUTUSAN 3 MENYELEKSI JPT SECARA
MENGIKAT TERBUKA
POLA KARIR JPT
a. Diduduki maksimal 5 (lima) tahun.
b. dilarang diganti selama 2 (dua)
tahun
c. harus memenuhi target kinerja
Yang diperjanjikan.
d. Bila tidak memenuhi kinerja
dalam waktu 1 (satu) tahun,
diberikan kesempatan selama 6
(enam) bulan untuk memperbaiki
kinerjanya.
e. Bila tidak menunjukan perbaikan, harus mengikuti seleksi
ulang uji kompetensi kembali. Hasilnya bisa dipindahkan
pada jabatan lain atau ditempatkan pada jabatan yang lebih
rendah.
PENGEMBANGAN KOMPETENSI
SEBAGAI HAK PEGAWAI ASN
2. Seminar
1. Pendidikan
dan Latihan

4. Penataran
3. Kursus

5. Praktik Kerja 6. Pertukaran


PNS dan Swasta
Di Instansi Pusat
dan Daerah

INSTANSI PEMERINTAH WAJIB MENYUSUN RENCANA


PENGEMBANGAN KOMPETENSI & TERTUANG DALAM
RENCANA KERJA ANGGARAN TAHUNAN INSTANSI
ORGANISASI ASN
KEDUDUKAN : Wadah Korps Profesi Pegawai ASN RI
untuk menyalurkan aspirasinya.
TUJUAN :
a. Menjaga kode etik profesi dan standar pelayanan profesi
ASN; dan
b. Mewujudkan jiwa korps ASN sebagai pemersatu
bangsa.

FUNGSI :
1. Pembinaan dan pengembangan profesi ASN;
2. Memberikan perlindungan hukum dan advokasi terhadap dugaan
pelanggaran sistem merit dan masalah hukum dalam melaksanakan
tugas;
3. Memberikan rekomendasi kepada majelis kode etik instansi
terhadap pelanggaran kode etik profesi dan kode perilaku profesi;
4. Menyelenggarakan usaha-usaha untuk peningkatan kesejahteraan
anggota korps profesi ASN RI sesuai dengan
5. peraturan perudang-undangan
SISTEM INFORMASI ASN
1. Tujuan: Efisiensi, Efektivitas, Akurasi
Pengambilan Keputusan dalam
manajemen ASN.
2. Sifat: Nasional dan terintegrasi antar
instansi.
3. Pembangunan dan pemutakhiran
Data secara berkala.
4. Berbasis TI yang mudah
diaplikasikan, mudah diakses dan
memiliki sistem keamanan terpercaya.
5. Pengelola: BKN dan dapat
digunakan/diakses oleh instansi terkait
baik untuk keperluan update data
maupun untuk pengambilan
keputusan.
PENYELESAIAN SENGKETA
Sengketa
Pegawai ASN

Administratif

Banding
Keberatan
administratif

diajukan secara tertulis diajukan kepada badan


kepada atasan pejabat pertimbangan ASN
yang berwenang
menghukum dengan
memuat alasan keberatan
dan tembusannya
disampaikan kepada
pejabat yang berwenang
menghukum
KOMPREHENSIF MANAJEMEN ASN
Klasifikasi, jenjang, Gaji, Azas, Prinsip,
kelas dan kompetensi Tunjangan dan Nilai Dasar,
Jabatan hak lainnya Kode Etik
Ps. 79-81, 91-92, Ps. 2-5
Ps. 17-19, 68
101, 106-107

Ps. 58-63, 95-97 Ps. 64-67, 68, 98-99,


Ps. 56-57, 94 108-118
Rekrutmen dan Penempatan dan
Perencanaan Seleksi Masa Percobaan

Ps. 68-69
Ps. 87-90, 105 Pengembangan
Pemberhentian
Penilaian dan Diklat
Ps. 75-78, 100 Ps. 70, 102
Pengelolaan
Pensiun Kinerja
BUP Ps. 73
Dini Ps.
71 Mutasi
Pola Karier
Pemberhentian tidak atas Reward and
permintaan sendiri Promosi Punishment Ps. 82-86,
Ps. 72 103-104
KETENTUAN PERALIHAN
PENYETARAAN JABATAN
UNDANG-UNDANG UNDANG UNDANG
APARATUR SIPIL NEGARA POKOK KEPEGAWAIAN
• Jabatan eselon Ia
Jabatan Pimpinan Tinggi Utama • Kepala lembaga pemerintah
non kementerian
Jabatan eselon Ia dan eselon Ib
Jabatan Pimpinan Tinggi Madya

Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Jabatan eselon II

Jabatan Administrator Jabatan eselon III

Jabatan Pengawas Jabatan eselon IV

Jabatan eselon V dan fungsional


Jabatan Pelaksana
umum
SEBUTAN

Pegawai Negeri Sipil


Pusat Pegawai
Aparatur Sipil
Negara (ASN)
Pegawai Negeri Sipil
Daerah
DISKUSIKAN KELOMPOK:

1. Temukan di tempat kerja Saudara


implementasi terkait hak kewajiban ASN,
kode etik ASN, sistem Merit dan persoalan
mutasi/promosi jabatan.
2. Fakta dan seharusnya yang terjadi sesuai
UU ASN pada poin 1.
3. Presentasikan dengan paparan secara
berkelompok (4 kelompok)
4. Silakan memilih metode presentasi yang
dilakukan masing2 kelompok.
Motivasi

Anda mungkin juga menyukai