Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KOTA BEKASI

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS JATIRANGGON
JL. Jatiranggon I Kel. Jatiranggon Kec. Jatisampurna Bekasi

KERANGKA ACUAN
PROGRAM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
PUSKESMAS JATIRANGGON

I. PENDAHULUAN

Penyakit menular masih merupakan masalah utama kesehatan


masyrakat Indonesia. Penyakit menular tidak mengenal batas-batas daerah
administrative sehingga pemberantasan penyakut menular memerlukan
kerjasama antar daerah misalnya antar propinsi, kabupaten/kota bahkan antar
negara. Beberapa penyakit menular yang menjadi masalah utama di Indonesia
adalah diare, malaria, demam berdarah dengue, influenza, tifus abdominalis,
penyakit saluran pencernaan dan penyakit lainnya.
Untuk melakukan upaya pemberantasan penyakit menular,
penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit dan keracunan,
diperlukan suatu sistem surveilans penyakit yang mampu memberikan
dukungan upaya program dalam daerah kerja kabupaten/kota, propinsi dan
nasional, dukungan kerjasama antar program dan sektor serta kerjasama
antara kabupaten/kota, propinsi, nasional dan internasional.
Pelaksanaan kegiatan program surveilans epidemiologi dilaksanakan
sesuai dengan Visi Puskesmas Jatiranggon yaitu Terwujudnya Pelayanan
Prima Menuju Masyarakat jatiranggon Yang Sehat Dan Mandiri.

II. LATAR BELAKANG

Puskesmas Jatiranggon terletak di wilayah Kecamatan Jatisampurna


yang terdiri dari 1 Kelurahan dengan luas wilayah 3,19 Ha dengan jumlah
penduduk 23.811 jiwa. Kelurahan Jatiranggon terdiri dari 8 RW dan 71 RT.
Pencapaian program surveilans tahun 2022 adalah pelaporan
W2/EWARS (52 minggu) mencapai 100%, pelaporan SKDR (52 minggu)
mencapai 100%, pelaporan STP (12 bulan) mencapai 100%. Tetapi,
sepanjang tahun 2022 tidak ada kasus KLB dan tidak ada pengiriman sampel
campak.
Berdasarkan data tersebut di atas maka disusunlah Kerangka Acuan
Program Surveilans Puskesmas Jatiranggon tahun 2023 yang disusun
berdasarkan RUK/RPK Puskesmas Jatiranggon tahun 2022.
III. TUJUAN

a. Tujuan umum

Untuk memperoleh informasi epidemiologi penyakit tertentu dan


terdistribusinya informasi tersebut kepada program terkait, pusat-pusat kajian
dan pusat penelitian serta unit surveilans lain.

b. Tujuan khusus

1. Terkumpulnya data kesakitan, data laboratorium dan data KLB penyakit dan
keracunan di Puskesmas, sebagai sumber data Surveilans Terpadu
Penyakit.
2. Terdistribusinya data kesakitan, data laboratorium dan data KLB penyakit
dan keracunan tersebut kepada unit surveilans Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, unit surveilans Dinas Kesehatan Propinsi dan unit
surveilans Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan
Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan.

3. Terlaksananya pengolahan dan penyajian data penyakit dalam bentuk tabel,


grafik, peta dan analisis epidemiologi lebih lanjut oleh unit surveilans Dinas
Kesehatan Propinsi dan unit surveilans Direktorat Jenderal Pemberantasan
Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan.

4. Terdistribusinya hasil pengolahan dan penyajian data penyakit beserta hasil


analisis epidemiologi lebih lanjut dan rekomendasi kepada program terkait
di Puskesmas, Rumah Sakit, Laboratorium, Kabupaten/Kota, Propinsi,
Nasional, pusat-pusat riset, pusat-pusat kajian dan perguruan tinggi serta
sektor terkait lainnya.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

NO. KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN


Pendataan dan pelaporan kasus  Pelaporan W2 per minggu
1.
penyakit berpotensi KLB
 Pelaporan EWARS per minggu

 Pelaporan kasus campak per bulan


Sistem Kewaspadaan Dini  Pelaporan SKDR melalui SMS
2.
 Persiapan penyelidikan
3. Penyelidikan epidemiologi
penyakit berpotensi KLB
 Kunjungan rumah ke rumah /
mencari kasus tambahan dan
populasi beresiko

 Mengumpulkan informasi faktor


resiko

 Mengambil spesimen

 Tatalaksana kasus

 Pelaporan

 Pengambilan spesimen darah


4. Pengambilan, penyimpanan dan
pasien suspek campak di
pengiriman sampel (serum/darah)
laboratorium Puskesmas
suspek campak
 Penyimpanan boleh dilakukan (tidak
dalam freezer) paling lama 7 hari
sebelum diperiksa laboratorium

 Pengisian formulir C KLB data


pasien dan dikirimkan ke
Laboratorium Nasional (melalui
Dinas Kesehatan Kota Bekasi)

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

NO KEGIATAN RINCIAN PELAKSANAAN LINTAS LINTAS


. PROGRAM SEKTOR
 Pelaporan W2 per  Poli umum  RS
1. Pendataan dan
minggu
pelaporan  Poli  Praktek
kasus penyakit  Pelaporan EWARS per KIA/MTBS Dokter
berpotensi KLB minggu Pribadi/Klin
ik Swasta/
 Pelaporan kasus campak
BPS
per bulan
 Membuat rekapan laporan  Poli umum
2. Sistem  Dinas
jumlah penyakit dengan
Kesehatan
Kewaspadaan
menggunakan format  Poli
Dini KIA/MTBS
W2/EWARS
 Mengirimkan laporan
tersebut via SMS ke
nomor SKDR Pusat setiap
minggu (Senin dan
Selasa)
 Konfirmasi awal KLB  Poli umum  Pemegang
3. Penyelidikan program
epidemiologi  Pelaporan segera KLB  Poli
 Promkes
penyakit KIA/MTBS
berpotensi KLB  Persiapan penyelidikan  Dinas
kesehatan
 Laboratoriu
 Kunjungan rumah ke m  RT/RW
rumah / mencari kasus
tambahan dan populasi
beresiko

 Mengumpulkan

 informasi faktor resiko

 Mengambil spesimen

 Tatalaksana kasus

 Pengolahan dan analisa


data

 Pelaporan

 Umpan balik dan


Rencana Tindak Lanjut
 Pengambilan
4. Pengambilan  Laboratoriu  Dinas
spesimen darah
dan pengiriman m Kesehatan
pasien suspek campak
sampel suspek
di laboratorium
campak
Puskesmas

 Penyimpanan boleh
dilakukan (tidak dalam
freezer) maksimal 7
hari sebelum diperiksa
laboratorium

 Pengisian formulir C
KLB data pasien dan
dikirimkan ke
Laboratorium Nasional
(melalui Dinas
Kesehatan Kota
Bekasi)

 Spesimen harus dikirm


dengan es (2-8ºC)
dengan maksimum
lama pengiriman 48
jam

VI. SASARAN

Seluruh penduduk Kelurahan Jatiranggon.

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

BULAN
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Pendataan dan pelaporan x x x x X x x x x x x x


kasus penyakit berpotensi
KLB
2. Sistem Kewaspadaan Dini x x x x X x x x x x x x

3. Penyelidikan epidemiologi x x x x X x x x x x x x
penyakit berpotensi KLB
4. Pengambilan dan x x
pengiriman sampel
suspek campak

VIII. MONITORING, EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan program akan dievaluasi 3 bulan sekali
untuk melihat kesesuaian antara rencana kegiatan dan realisasinya.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dengan menggunakan register dan format laporan yang
telah ditetapkan dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Bekasi setiap tanggal
10 bulan berikutnya, evaluasi kegiatan dilakukan setiap 3 bulan sekali sesuai
dengan jadwal monitoring dan evaluasi Puskesmas Jatiranggon..

Mengetahui
Kepala Puskesmas Jatiranggon Pemegang Program Surveilans

Kartini Ekowati, AM.Keb., S.K.M., M.M Arenny Dwijayanti, Amd.Keb


NIP.19710526 199202 2 001 NIP. 198301042023212005

Anda mungkin juga menyukai