Anda di halaman 1dari 3

Chintya Putri Salsabila

2109632
Desain Komunikasi Visual DKV-B
Tugas: Latihan Soal 1

1. Bagaimana perubahan budaya dapat memengaruhi perilaku budaya masyarakat


tertentu? Apa faktor-faktor yang melibatkannya pada iklan?
Karena budaya itu sendri merupakan hal suatu perilaku/tindakan yang dapat mempengaruhi
perilaku manusia dalam berinteraksi dengan manusia lainnya, dan juga mempengaruhi
kehidupan manusia, dalam bersosialisasi, menciptakan masayarakat konsumtif, masyarakat
modern, juga mempengaruhi manusia saat mengambil keputusan serta budaya mempengaruhi
tatanan kehidupan bermasyarakat. Maka dari itu budaya akan selalu tetap berkembang dan
mempengaruhi budaya dan perilaku masyarakat
Factor yang melibatkannya pada iklan yaitu karena pada dasarnya iklan sendiri merupakan pesan
tawaran produk yang diperuntukan masyarakat agar membeli produk/jasa yang ditawarkan yang
berpeluang merebut peluang perhatian masyarakat dengan menggunakan konsep komunikasi
bisnis serta kreativitas, Iklan sebagai produk media televise berbentuk audiovisual, sangatlah
kuat pengaruh atau dampaknya dalam mengkonstruksi pola perilaku manusia. Pola perilaku
tersebut salah satunya adalah budaya konsumtif.

2. Dampak sosial seperti apa yang memerngaruhi perilaku konsumsi pada iklan? Jelaskan!
Dampak social yang mempengaruhi perilaku masyarakat merupakan tujuan dari iklan itu sendiri,
karena tujuan dari iklan itu untuk memengaruhi sikap khalayak, dalam hal ini tentunya sikap dari
konsumen (Jefkins, 1996:17). Dan iklan memiliki tujuan agar membuat konsumen membeli
produk/jasa yang diiklankan, sisi dari positif yang diiklannkan akan membawa konsumen untuk
membeli produk yang ditawarkan dan begitupun sebaliknya sikap negative dari iklan akan
membawa konsumen untuk tidak membeli produk yang ditawarkan. Pengaruh iklan pada
perilaku konsumen ini sangat variatif, mulai dari mendorong konsumen untuk mencari produk
yang dimaksud sampai dengan mendorong orang yang sebelumnya tidak loyal menjadi loyal.
Oleh sebab itu iklan saat ini di televisi masih dinilai efektif karena dapat mempengaruhi dalam
pembentukan sikap yang positif dari konsumen terhadap produk yang diiklankan.

3. Mengapa ideologi global selalu menarik bagi masyarakat lokal? Mengapa pengaruh
budaya begitu masif pada program TV dan iklannya? Jelaskan!
Karena ideology global merupakan proses mendunianya ilmu-ilmu dasar kepada setiap
daerah/wilayah guna menyatukan satu ilmu dasar yang mendunia. Ideology yang digunakan di
Indonesia adalah ideology pancasila yang memiliki sifat terbuka dalam menyerap nilai nilai baru
yang bermanfaat untuk keberlangsungan hidup bangsa. Namun masyarakat Indonesia sudah
banyak yang terbawa arus globalisasi yang mengakibatkan lunturnya nilau nilai dari pamcasila
pada kehidupan sehari hari yang menyebabkan pandangan masyarakat tentang ideology global
dianggap sebagai kemajuan dikarenakan teknologi yang modern dan canggih bermunculan.
Sering kali masuknya budaya global memberikan pengaruh yang kuat tdalam iklan sebab
fungsinya mempersuasi budaya konsumenrisme dan sedikit memberikan unsur pendidikan. Oleh
karena itu pengaruh budaya begitu massif pada program tv dan iklannya.
4. Counter attack seperti apa yang bisa dilakukan dalam menanggapi ideologi global
yang semakin melokal pada kreativitas iklan di Indonesia? Berikan contohnya!
Dengan cara mengembangkan kretivitas namun menggunakan metode komunikasi yang sama,
contohnya bisa dengan memasukan unsur unsur budaya local dengan ciri khas dari negaranya itu
sendiri, tentunya dengan begitu rasa nasionalisme pun akan meningkat dan dapat mengurangi
masyarakat yang terbawa arus globalisasi. Contoh iklan yang telah menerapkan hal tersebut
salah satunya yaitu iklan pesona Indonesia, pada iklan yang mereka tampilkan memenuhi unsur
unsur ciri khas dari Indonesia, seperti menampilkan keindahan dari berbgai daerah di Indonesia,
adat adat dari setiap daerahnya, juga menampilkan makanan makanan yang merupakan ciri khas
dari daerah masing-masing.

Tugas: Latihan Soal


1. Seperti apa kritik Marxis terhadap iklan kapitalisme modern?
Menurut Ernest Mandel (19:199) ekspansi besar sektor jasa, dimana iklan merupakan bagian
penting dalam perekonomian secara menyeluruh, adalah secara jelas menempatkan iklan sebagai
ekspresi pertumbuhan yang sukar ditolak realisasinya pada nilai kapitalisme.dan ekonomi
modern dari sistem industri neo-liberal menjadi tumbuh. Dan marxis setuju dengan pendapat
ernest mandel ini, karena menurut marxix pun iklan akan membawa permintaan sebuah produk
dan menciptakan dimana diri dari setiap orang untuk memenuhi kebutuhannya. Ia juga mengakui
bahwa iklan adalah alat kapitalis dalam komoditas barang dan jasa agar dibeli oleh konsumen.
iklan semakin mudah merasuk ke segala penjuru melalui media elektronik dan cetak yang
mencitrakan konstruksi realitasnya.
2. Iklan menaikan pertumbuhan ekonomi dengan meningkatnya permintaan barang dan
jasa. Mengapa demikian? Jelaskan!
Sebab iklan merupakan layanan untuk memasarkan barang demi mempengaruhi tingkat
permintaan barang oleh konsumen, dengan hal ini pertumbuhan ekonomi terjadi. Sebab didalam
iklan mengandung pesan yang membujuk, informative namun juga bisa memiliki unsur edukasi.
Dalam sistem ekonomi modern, periklanan memiliki peran yang penting dalam meningkatkan
pertumbuhan ekonomi. Sehingga konsumen dipaksa untuk butuh atas barang dan jasa yang
ditawarkanoleh iklan, karena iklan merupakan alat kapitalis dalam menjual komoditas barang
dan jasa. Iklan sebagai alat dan tanda nilai dari kapitalisme modern telah membius konsumen
sedemikian rupa.
3. Apa yang Anda ketahui tentang fetisisme komoditas oleh Adorno? Jelaskan!
Fetisisme komoditas merupakan suatu upaya yang dilakukan industri sedemikian rupa hingga
menciptakan pemujaan yang salah terhadap suatu produk industri budaya kepada masyarakat.
Masyarakat bukan lagi memuja suatu produk industri budaya yang secara nyata ada, tetapi
pemujaan tersebut lebih cenderung dialamatkan kepada simbol dan merek dari produk tersebut.
Mereka merasakan kenikmatan semu melalui merek dan simbol-simbol dari produk industri
budaya dan menganggap hal tersebut kenikmatan yang mereka dapatkan sejatinya dari produk
yang memiliki nilai tersendiri. Contohnya ialah ketika seseorang membeli tiket konser, maka
yang dipuja-puja bukanlah konser tersebut tetapi simbol dan brand dari konser tersebut yakni
tiket konser yang berlabel serta dibeli dengan harga yang tidak murah. Fetisisme komoditas ingin
berbicara mengenai kenikmatan semu yang dirasakan masyarakat dalam mengonsumsi produk
industri budaya dan mengenai kesalahan penempatan pemujaan terhadap produk tersebut.
Sedangkan teori industri budaya ingin menyatakan bahwa industri budaya membentuk selera dan
kecenderungan massa, sehingga mencetak kesadaran mereka atas kebutuhan-kebutuhan palsu.
Maka dari itu industri budaya berusaha mengaburkan kebutuhan-kebutuhan riil masyarakat.
Industri budaya sangat efektif dalam menjalankan hal tersebut hingga orang tidak menyadari apa
yang tengah terjadi (Strinati, 2007: 69). Melalui industri budaya dan fetisisme komoditas inilah
teori musik pop muncul dan membuat musik menjadi unit analisis Adorno demi
membuktikannya.

Anda mungkin juga menyukai