Anda di halaman 1dari 26

PAPER

PROMOSI & PERIKLANAN

Disusun Oleh :

Kelompok 7

Kristi Safira Hane (2003050107) Soviana Plaimo (2003050144)

Nugsy Sinomy Pian (2003050130) Hasby Maulana (2003050090)

Dona Daniaris Tari (2003050242) Faustina H Pena (2003050052)

Lidwina Sila (2003050198) Simson I Riwu Tadu (2003050142)

Iduberca H Hane (2003050096) Frederikus Bukifan (2003050086)

Fransiska Susanti (2007020041) Trifosa Putra S Saetban (2007020087)

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

2023
PERIKLANAN

A. DEFINISI
Definisi Periklanan Menurut Para Ahli :
1) Philip Kotler Philip
Kotler mendefinisikan periklanan sebagai semua bentuk terbayar dari presentasi
nonpribadi serta promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu
2) Frank Jefkins
Menurut Jefkins, periklanan merupakan pesan penjualan paling persuasif dengan
biaya paling ekonomis, ditujukan kepada (calon) konsumen yang paling potensial
atas produk, barang, atau jasa tertentu.
3) Fandy Tjiptono
“Periklanan adalah suatu bentuk komunikasi tidak langsung yang didasarkan pada
kelebihan serta kekurangan produk. Penataan bentuk komunikasi tersebut
ditujukan untuk menciptakan perasaan senang, dan mampu membuat orang
berubah pikiran agar melakukan pembelian”.
4) Monle Lee dan Carla Johnson
Periklanan adalah komunikasi komersial dan nonpersonal yang berkaitan dengan
sebuah organisasi yang produknya ditransaksikan ke target khalayak, lewat media
bersifat massal, seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail, reklame luar
ruangan, serta kendaraan umum
5) M. Suyanto
Menurut M. Suyanto, periklanan adalah bentuk penggunaan media bauran oleh
penjual untuk mengkomunikasikan informasi yang bersifat persuasif mengenai
produk, jasa, atau organisasi, dan merupakan alat promosi yang kuat.
6) Lwin dan Aitchison
Lwin dan Aitchison menyatakan bahwa proses pengungkapan ide dalam bentuk
gambar memang sangat penting dalam periklanan, tetapi gambar yang bagus
bukan hal utama. Karena kita (para pekerja di bidang periklanan) hanya dituntut
untuk menuangkan ide dalam bentuk citra gambar.
7) Dunn dan Barban
“Periklanan merupakan bentuk kegiatan komunikasi nonpersonal yang
disampaikan lewat media dengan membayar ruang yang digunakannya, untuk
menyampaikan pesan bersifat persuasif (membujuk) kepada konsumen oleh
perusahaan, lembaga nonkomersial, maupun pribadi yang berkepentingan”

Secara umum, pengertian Periklanan merupakan salah satu alat yang paling
umum digunakan perusahaan untuk mengarahkan komunikasi persuasif pada pembeli
sasaran dan masyarakat. Periklanan pada dasarnya adalah bagian dari kehidupan industri
modern. Kehidupan dunia modern saat ini sangat tergantung pada iklan.Iklan adalah
pemberitahuan atau pengumuman di media publik yang mempromosikan produk,
layanan, atau acara atau mempublikasikan lowongan kerja.

Menurut KBBI, iklan adalah berita pesanan untuk mendorong, membujuk


khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan. Pengertian iklan juga
didefinisikan sebagai pemberitahuan kepada khalayak mengenai barang atau jasa yang
dijual, dipasang di dalam media massa (seperti surat kabar dan majalah) atau di tempat
umum.
Menurut Ensiklopedia Britannica, periklanan merupakan teknik dan praktik yang
digunakan untuk membawa produk, layanan, opini, atau sebab ke perhatian publik
dengan tujuan untuk meyakinkan publik agar merespon dengan cara tertentu terhadap apa
yang diiklankan. Di banyak negara, periklanan merupakan sumber pendapatan terpenting
bagi media.

B. MITOS

Dalam memproduksi sebuah iklan, kita melibatkan beberapa unsure penting


didalamnya, tidak hanya pengetahuan mengenai produk tersebut, akan tetapi iklan
membutuhkan mitos didalamnya. Konsep Mitos Menurut Roland Barthes adalah
pengkodean makna dan nilai-nilai social ( yang sebenarnya arbiter atau konotatif )
sebagai sesuatu yang dianggap alamiah. Sebaliknya, makna mitos tidak arbitrer, selalu
ada motivasi dan analogi. Penafsir dapat menyeleksi motivasi dari beberapa
kemungkinan motivasi. Mitos bermain atas analogi antara makna dan bentuk. Analogi ini
bukan sesuatu yang alami, tetapi bersifat historis. Terpangaruh atau tidaknya pemirsa
sangat ditentukan oleh sejauh mana iklan televisi mampu mengaplikasikan komunikasi
persuasif dalam menggugah minat dan keinginan khalayak sasaran. Kreatifitas dalam
iklan sangat diperlukan, hal tersebut diharapkan mampu menarik perhatian konsumen
terhadap suatu produk. Mitos dihasilkan oleh hubungan antara tanda (signifier) dan
petanda (signified) pada sebuah tanda (sign).

Misalnya pada iklan krim atau produk pencerah wajah, yang biasanya ditampilkan
dapat membuat wajah para perempuan tampak bertambah cerah, Dalam iklan tersebut,
ditampilkan wajah perempuan sebelum dan setelah menggunakan sebuah produk krim.
Ketika perempuan tersebut belum menggunakan krim pencerah wajah tersebut, tak ada
seorang laki-laki pun yang tertarik kepadanya. Beberapa hari setelah menggunakan
produk tersebut, ia tampak lebih menarik sebab kulit wajahnya tampak lebih cerah.

Ketika khalayak merasa yakin dengan produk yang dia konsumsi sebagai
cerminan dari dirinya, atau justru dia mengintepretasikan dirinya dengan produk tersebut,
maka disitulah mitos bekerja. Mitos membentuk kesadaran palsu penggunanya dan
menggiring mereka untuk percaya dan terus menggunakan produknya.

Mitos dibentuk dan diciptakan oleh tanda dan simbol dalam iklan. Baudrillard
mengemukakan teori bahwa tanda mempunyai peran dalam membentuk kebudayaan.
Baudrilliard percaya bahwa tanda terpisah dari objek yang mereka wakili dan media
mendorong proses pemaknaan secara tepat di mana sesuatu yang tidak nyata adalah
nyata. Braudrillard juga mengemukakan tentang teori produksi dan objek yang
didasarkan pada semiotika, yang menekankan pada pentingnya nilai tanda dari objek-
objek hasil konstruksi industri (Baudrillard, 2004). Tanda-tanda yang digunakan iklan
dalam membangun mitos konsumsi yang membentuk budaya konsumen dan masyarakat
konsumen. Iklan memberikan tanda pada benda-benda konsumen sehingga benda
konsumen tersebut mempunyai makna tertentu bagi konsumennya. Perkembangan
komoditas menurut Baudrillard adalah penekanan pada perubahan produksi menjadi
reproduksi, untuk reduplikasi tanda, citra dan simulasi yang berjalan terus menerus
melalui iklan sehingga mengkondisikan masyarakat untuk menjadi konsumen. Mereka
mengonsumsi untuk menunjukkan status sosial, citra, gaya hidup dan prestige tertentu.
Dalam membangun mitos konsumsi, iklan memanfaatkan simbol-simbol budaya
yang sudah ada dan memanfaatkan berbagai elemen lain seperti agama, tubuh, anak-anak
dan perempuan untuk mendukung pesan yang dibawa. Melalui bahasanya, iklan secara
terus-menerus melakukan pendidikan kepada masyarakat supaya menjadi konsumen yang
tidak pernah terpuaskan. Iklan mendorong masyarakat untuk menjadi konsumen yang
pasif dan tidak kritis. Iklan memberi pencerahan palsu kepada masyarakat sehingga
masyarakat semakin terdorong masuk dalam hedonisme dan konsumerisme.

C. SEJARAH PERIKLANAN
1. Sejarah Periklanan di Dunia
a. Periklanan Pada Zaman Mesopotamia
Iklan sebagaimana yang terlihat sekarang sudah dikenal dalam peradaban bangsa-
bangsa Mesopotamia dan Babilonia kira-kira 3000 tahun sebelum masehi. Pada
jaman ini para pedagang menyewa perahu dan mengutus pedagang keliling untuk
mengantar hasil-hasil produksi kepada konsumen. Sistem pengedaran dilakukan dari
rumah kerumah. Atau dengan mengunakan “tukang teriak kota“. Iklan awalnya disini
mengunakan bentuk pesan berantai disebut juga the word of mouth. Hal ini dilakukan
untuk membantu kelancaran jual beli didalam masyarakat yang masih belum
mengenal huruf.
b. Periklanan Pada Zaman Yunani dan Romawi
Kebiasaan berdagang door to door masih terus dilakukan dan dipertahankan
sebagai suatu system pemasaran di jaman Yunani dalam perdagangan antar kota
(polis). Kebiasaan itu juga terdapat di masyarakat Romawi. Periklanan di jaman
Romawi nampaknya lebih maju selangkah dari cara-cara yang dilakukan sebelumnya.
Selain kerena penyebaran informasi secara sepihak melalui pahatan pada dinding kota
(relief) maka telah terjalin system pertukaran informasi secara cepat antara produsen
dan konsumen. Keistimewaan sistem perdagangan di jaman Romawi nampak karena
mereka mulai mengarahkan pesan dan produk pada segmen pasar jelas karena
segmen itu telah direncanakan terlebih dahulu. Dimana pengantaran barang dilakukan
setelah konsumen dipersuasi dengan informasi tentang barang-barang tersebut. Pada
jaman Romawi ini pengunaan tanda, simbol atau papan nama juga mulai banyak di
pasang di toko-toko. Bukti ini bisa dilihat dari stempel batu milik T. Vindaius
Ariovertstus yang isinya menjajakan “obat paling mujarab dan tidak terkalahkan”
dengan merek Chloron yang ditemukan di Inggris. Penggunaan simbol diluar tempat
usaha yang berupa iklan cetak disebut hoarding adalah cikal-bakal penggunaan media
luar ruang yang dikenal saat ini.
c. Periklanan Pada Zaman Pertengahan sampai abad 18
Peralihan pesan-pesan iklan dari relief kota Pompei ke atas kertas untuk pertama
kalinya dilakukan di Cina di saat kertas ditemukan (1275). Selanjutnya
dikembangkan dengan penemuan mesin cetak yang pertama kali oleh Guttenberg di
Mainz, Jerman (1455). Dimulailah penyebaran pesan iklan melalui media cetak. Iklan
cetak pertama muncul di Inggris tahun 1472, yaitu berbentuk poster tentang terbitnya
buku-buku doa gereja. Iklan Siquis muncul di Inggris pada akhir abad 15. berupa
iklan tempel (want ad/iklan cari). Iklan ini mengandung unsur frase “Siapapun
mengetahui” atau “siapapun yang menginginkan”. Surat kabar pertama terbit di
London tahun 1650, surat kabar tersebut menggunakan cara-cara pemberitaan
berbentuk iklan. Di Amerika serikat surat kabar yang pertama memasang iklan adalah
Boston Newsletter pada tahun 1704. Benyamin Franklin dipandang sebagai orang AS
pertama yang memperkaya informasi dari iklan dengan menambah suatu tekanan
pada segi ilustrasi sehingga efek iklan makin kuat.
Lembaga periklanan pertama di AS didirikan oleh Francis Ayer di Philadelphia
pada tahun 1841 dengan nama N.W Ayer & Son. Periklanan yang ditata dengan cara
bisnis modern baru dikenal tahun 1892 ketika N.W. Ayer mulai memperbaharui
teknik penyampaian pesan untuk mempersuasi konsumen dengan merencanakan,
menciptakan dan menjalankan kampanye iklan atas permintaan pengiklan.Pada tahun
1839, penemuan fotografi telah memberikan kemudahan dalam proses pembuatan
iklan dan menambah kredibilitas dan dunia baru bagi kreativitas iklan. Di AS
selajutnya perkembangan Periklanan media cetak surat kabar kemudian merambah
pada media majalah, bulan juli 1844 iklan majalah pertama secara khusus muncul
dimajalah Southern Messenger, di bawah arahan Edgar Allen Poe. Munculnya
teknologi komunikasi seperti telepon, telegraf dan juga film masa periode ini
membawa kemajuan tersendiri bagi dunia periklanan.
d. Periklanan Menjelang Abad 19 Sampai Tahun 1930
Menjelang akhir abad 18 atau di awal abad ke 19 dunia umumnya mengalami
pertambahan penduduk khususnya pertambahan kemampuan membaca dan menulis
terutama tejadi di AS dan Eropa. A.C.Nielsen, Daniel Strach, George Gallup, mulai
melakukan penelitian tentang hakekat periklanan dan keseluruhan sistemnya serta
mengumpulkan pendapat umum tentang seberapa jauh pengaruh iklan terhadap
khalayaknya.
Pada era ini juga mulai ada perubahan dalam penggunaan media dari media cetak
kepenggunaan media elektronik. Iklan radio mulai dikenal pada tanggal 2 November
1920 di Pittsburg, Pensylvania, Penggunaan televisi diperkenalkan pada tahun 1930-
an maka J. Walter Thomson mulai menjajagi pemasangan iklan melalui layar kaca.
Pemasangan iklan pertama di televisi tercatat terjadi pada 1 Juli 1941. Mengutip dari
realbusiness.co.uk, iklan pertama di televisi tersebut adalah iklan dari jam tangan
Bulova dan disiarkan pertama kali sebelum pertandingan basebal antara Brooklyn
Dodgers dan Philadelphia Phillies
e. Periklanan Pasca Perang Dunia II
Menurut Bovee perkembangan periklanan sesudah perang dunia II sampai
sekarang paling tidak terdiri dari tiga era. Era tersebut dipengaruhi perkembangan
perekonomian dunia pada jamannya sampai penghujung abad 20:
1. Era Unique Selling Proposition/USP.
2. Era the positioning.
3. Era perhatian terhadap lingkungan (Demarketing).
f. Era Global Interactive
Perkembangan teknologi baru diawal abad ke 21 membawa pengaruh yang besar
bagi dunia periklanan. Televisi kabel dan satelit penerima memungkinkan orang
untuk menonton saluran televisi yang memiliki program spesifik. Penggunaan televisi
kabel menjadikan televisi berubah dari media yang memliki jangkauan yang luas ke
penggunaan jangkauan yang lebih khusus. Teknologi komputer juga memberikan
pengaruh yang besar bagi dunia periklanan dengan menggunakan internet dalam
menjangkau konsumen yang potensial. Sifat interaktif dari internet memungkinkan
konsumen untuk mencari informasi produk yang mereka inginkan.
g. Masa Sebelum Ditemukan Mesin Cetak
“Commercial message and political campaign displays have been found in the
ruins of ancient Arabia. Egyptians used papyrus to create sales messages and wall
posters, while lost-and-found advertising on papyrus was common in Ancient Greece
and Ancient Rome. Wall or rock painting for commercial advertising is another
manifestation of an ancient advertising form, which is present to this day in many
parts of Asia, Africa, and South America.” (Pesan komersial dan publikasi kampanye
politik sudah ditemukan dalam reruntuhan bangsa Arab kuno. Orang-orang mesir
menggunakan papyrus untuk membuat pengumuman mengenai barang-barang yang
di jual dan membuat poster yang ditempelkan di dinding, saat iklan mengenai ‘lost
and found’ mulai marak di Yunani dan Romawi kuno. Lukisan dinding dan batu
untuk iklan komersial merupakan manifestasi lain dari bentuk periklanan kuno,
dimana hal itu menunjukkan kehadiran iklan masa lalu di bagian Asia, Afrika, dan
Amerika Selatan).
Para arkeolog meyakini, advertising sudah ada sejak zaman dulu. Advertising
dilakukan dalam berbagai bentuk “mempublikasikan” berbagai peristiwa (event) dan
tawaran (offers). Metode iklan pertama yang dilakukan oleh manusia sangat
sederhana. Pemilik barang yang ingin menjual barangnya akan berteriak di gerbang
kota menawarkan barangnya pada pengunjung yang masuk ke kota tersebut. Iklan
sudah dikenal manusia dalam bentuk pesan berantai (word of mouth) yang bentuknya
pengumuman-pengmuman. Pesan berantai itu disampaikan dari mulut ke mulut untuk
membantu kelancaran proses jual-beli.
Pesan iklan dalam bentuk tertulis mulai ditemukan pada masa Babylonia 3000
SM berupa kepingan tanah liat (clay tablet) bertuliskan prasasti tentang dealer salep
(ointment dealer), juru tulis (scribe) dan pembuat sepatu. Peninggalan Mesir dan
Yunani Kuno berupa pengumuman-pengumuman di dinding dan naskah di daun
papirus, memberikan pengumuman tentang datangnya kapal pembawa anggur,
rempah-rempah, logam, barang-barang dagangan baru, acara-acara (pertarungan
gladiator) yang bakal digelar, budak yang lari dari tuannya. Orang-orang Roma
mengecat dinding untuk mengumumkan perkelahian gladiator. Iklan pada jaman ini
hanya berupa surat edaran. Karena masih banyak yang buta huruf, pengumuman-
pengumuman itu dibacakan oleh tukang teriak (town crier) yang biasa didampingi
pemain musik. Terakota Yunani dan Romawi Kuno sudah digunakan untuk
mengumumkan lost & found.
Di reruntuhan kota Pompeii terdapat tanda-tanda di terakota yang mengiklankan
apa ynag dijual di toko: danging sapi (row of hams), sapi penghasil susu, kulit untuk
sepatu. Disaping itu juga ditemukan bukti-bukti adanya pesan-pesan politik. Orang-
orang Ponosea melukis gambar untuk mempromosikan perangkat keras mereka di
batu-batu besar di sepanjang jalur parade. Di Pompei misalkan, banyak lukisan
seorang tokoh politisi dan meminta dukungan suara dari masyarakat. Di Perancis,
traditional advertising sudah marak tahun 550 Sebelum Masehi untuk mengiklankan
kaum negro sebagai budak.
Pada zaman Julius Caesar di eropa banyak toko dan penginapan yang sudah pakai
tanda, papan nama, atau simbol, untuk membantu mereka yang buta huruf. Misalnya
penginapan dengan simbol Man in The Moon, Three Squirrels, Hole in The Wall.
Untuk ribuan tahun-tahun awal, orang beriklan untuk mempromosikan dua hal,
tempat dan jasa.
h. Masa Setelah Ditemukan Mesin Cetak
Penemuan mesin cetak Gutenberg 1450 meningkatkan angka melek huruf
sehingga merangsang orang untuk berbisnis iklan. Periklanan jadi bisnis massal.
Bentuk awalnya berupa poster,handbill (selebaran), dan iklan baris (classified) di
surat kabar.
 Tahun 1472 William Caxton di London mencetak iklan berbahasa Inggris
pertama berupa selebaran (handbill) berisi tuntunan keagamaan tentang
perayaan paskah (rules for the guidance of the clergy at easter). Versi lain
mengatakan iklannya berupa penjualan injil (prayer book). Awal abad 16 dan
17 yang banyak ditampilkan adalah iklan tentang budak belian, kuda buku,
obat. Sebagai bentuk printed advertising, periklanan berkembang di awal abad
15-16. Beberapa waktu kemudian mulai muncul metode iklan dengan tulisan
tangan dan dicetak di kertas besar yang berkembang di Inggris. Iklan pertama
yang dicetak di Inggris ditemukan pada Imperial Intelligencer Maret 1648.
 Pada tahun 1622 Surat kabar terbit di Inggris terbit untuk pertama kalinya,
The Weekly News kemudian disusul The Tattler yang terbit tahun 1709 dan
The Spectator yang terbit pada 1711. Ketiga Koran ini merupakan media cetak
yang membawa lembaran iklan secara piggy-back.
 Pada tahun 1655 istilah iklan (advertisement) muncul pertama kali dalam
injil untuk menunjuk istilah “peringatan”/“pemberitahuan” (warning/
notification).
 Pada tahun 1660 mulai istilah itu dipaka untuk keperluan informasi
komersial (commercial information), khususnya oleh para saudagar
toko.Pesan-pesan iklan lama kehalaman semakin simple dan inovatif sejak
tahun 1700 dan 1800-an.
 Pada tahun 1690 lahir Public Occurencs Both Foreign and Dometic, Koran
(tidak harian) pertama di Amerika hanya membuat satu berita (issue).
Periklanan secara nyata mulai menunjukkan kemajuan di awal abad 17 di
Inggris untuk mempromosikan buku dan Koran yang mulai berkembang.Pada
abad ke-17 di Inggris, pesan-pesan komersial masih berbentuk poster atau
selebaran lepas yang dikirim dalam lipatan surat kabar. Produk yang paling
banyak diiklankan pada masa ini adalah buku dan obat-obatan.
 Pada tahun 1704 Boston Newsletter, koan AS pertama yang muat iklan,
berupa tawaran hadiah bagi yang bisa menangkap pencuri baju. Iklan-iklan
media cetak pada abad 18 umumnya ditunjukan pada sasaran pembaca di
Eropa yang menyebutkan adanya tanah-tanah garapan yang menantang untuk
masa depan di Amerika. Salah satunya iklan ada tanah 150 ha di Philadelphia.
 Pada tahun 1729 Iklan pertama di surat kabar “Pennysilvania Gazette” yang
terbit di Amerika Serikat. Amerika waktu itu masih menjadi wilayah jajahan
Inggris, dan surat kabar yang didirikan oleh Benjamin Franklin itu berhasil
mencapai tiras tertinggi serta pendapatan iklan terbesar pada masanya.
 Pada tahun 1740 poster cetak outdoor pertama muncul di London (disebut
“hoarding”).
 Pada tahun 1776 muncul iklan proklamasi kemerdekaan AS di Pennsylvania
Evening Post and Daily Advertiser, Koran yang terbit secara harian pertama di
AS. Ketika aktivitas perekonomian mulai meningkat diberbagai penjuru
dunia, di abad 18-an, di Amerika Serikat, periklanan mulai mendapat
perhatian besar. Beberapa toko di Eropa mulai berfungsi sebagai agen yang
mengumpulkan iklan untuk surat kabar. Pada abad ke-19 mulai dikenal
pembelian ruang iklan melalui agen perseorangan (menyalurkan lagi ke
perusahaan periklanan). Pada masa dinasti Edo di Jepang, awal abad-19
selebaran yang didistribusikan bersama surat kabar juga banyak membawa
pesan-pesan komersial, khususnya tentang obat-obatan. Pertumbuhan
ekonomi dunia yang mulai bergerak pesat pada awal abad ke-19 akhirnya
memicu hadirnya iklan di surat kabar amerika Serikat, beberapa surat kabar
mulai memuat pesan-pesan singkat tentang produk, tampil dengan huruf-huruf
kecil di dalam kotak, di antara berita dan Tulisan lain. Iklan yang saat ini
disebut sebagai classified advertisement ini mempromosikan berbagai jenis
barang dan jasa.
 Pada tahun 1841 Volney Palmer, “orang iklan” (adman) masa-masa awal,
bertindak sebagai media broker / agen, mendapat komisi dari pemasangan
iklan di media (media placement). Palmer mendirikan Agensi Periklanan
pertama oleh Volney Palmer di Boston. Pada waktu itu, agensi periklanannya
masih sebatas perantara pemasar dengan pihak surat kabar sebagai penerbit
iklan.
 Pada tahun 1844 muncul iklan majalah pertama di majalah Southern
Messenger dengan editornya Edgar Allan Poe (pengarang Tarzan). Majalah-
majalah iklan periode awal yang masih terbit sampai sekarang adalah
Cosmopolitan, ladies Home Journal, ReadeR’s Digest. Sampai tahun 1850-an,
di Eropa iklan belum sepenuhnya dimuat di surat kabar. Kebanyakan masih
berupa pamflet, leaflet, dan brosur.
 Pada tahun 1864 periklanan berkembang seiring perkembangan pers yang
juga ditandai berkembangnya perusahaan periklanan dengan fungsi sederhana.
 Pada tahun 1871 Charles bates membuat biro iklan professional pertama kali.
 Pada tahun 1875 di Philadelpia, dibuat agensi periklanan yang lebih multi
fungsi. Dalam periode ini pula wanita mulai mengambil porsi. Baik sabagai
tenaga periklanan, maupun sebagai image produk iklan. Penggunaan “wanita”
sebagai daya tarik, pertama kali dipakai dalam iklan sabun mandi.
 Pada tahun 1880 John Power, penulis naskah iklan (copywriter) pertama
Setelah 1880an, perusahaan periklanan meningkatkan fungsi dengan
menawarkan konsultasi dan jasa periklanan lain.
 Pada tahun 1891 J Walter Thompson, Account Executive pertama.
 Pada tahun 1920 KDKA stasiun radio pertama di dunia lahir di Pittsburgh.
Saat radio siaran mulai mengudara di tahun 1920-an, periklanan di radio pun
mulai marak walaupun secara teknis dan daya tarik, tidak seperti yang kita
nikmati saat ini. Sponsorsif saat itu lebih banyak dikuasai satu orang/pihak.
Misalnya, sponsorsif suatu radio, dikuasai satu bisnisman. Dengan kata lain,
space iklan digunakan sendiri. Tapi seiring dengan tingginya persaingan,
kondisi ini berangsur-angsur berubah.
 Pada tahun 1922 Iklan pertama di radio duniaWEAF, New York.
 Pada tahun 1939 NBC, stasiun tv pertama. Periklanan masuk dunia televisi
di awal tahun 1940an. Iklannya bisa berupa commercial atau public
advertising.
 Pada tahun 1941 Iklan televisi hitam/putih pertama di New York, Amerika
Serikat mengiklankan Arloji Bulova dengan harga spot US $ 9, poster film
tahun 1950
 Pada tahun 1954 Iklan televisi berwarna pertama ditayangkan. Mengiklankan
Castro Decorate, New York. Pada peralihan menuju abad ke-20, sistem
manajemen periklanan modern seperti posisi manajer iklan mulai diterapkan:
“The 1960s saw advertising transform into a modern approach in which
creativity was allowed to shine, producing unexpected messages that made
advertisements more tempting to consumers’ eyes. The 1960s saw advertising
transform into a modern approach in which creativity was allowed to shine,
producing unexpected messages that made advertisements more tempting to
consumers’ eyes.”
Advertising modern sendiri yang mulai berkembang tahun 1960an, jauh berbeda
dengan advertising masa lampau. Pada tahun ini, periklanan menemukan bentuknya
yang modern dengan karya-karya kreatif yang menakjubkan. Perintis iklan dengan
landasan karya kreatif yang digarap secara apik ini dipelopori oleh seri iklan mobil
kodok volkswagen yang menampilkan judul-judul seperti “Think Small“ dan
“Lemon“ Iklan-iklan Volkswagen inilah yang meletakkan dasar positioning dan uniqe
salling proposition (USP) dalam periklanan yang masih dipegang hingga kini.
Konsep ini mengikat (associate) setiap brand dengan satu sspesific idea yang khas
yang menancap di benak konsumen.
Di akhir 1980 dan awal 1990 memperlihatkan kemunculan TV Kabel dan MTV,
sebagai bagian darinya. Sebagai Pionir dalam konsep musik-video, Pelayanan MTV
merupakan sebuah tipe periklanan yang baru. Konsumen lebih menyimak pesan yang
diiklankan MTV dibandingkan dengan membeli setelah mendapat informasi dari
media lain. Saat TV kabel dan TV satelit mengalami peningkatan secara umum,
beberapa saluran berada di posisi puncak, termasuk saluran yang seluruh durasinya
berisi iklan seperti QVC, Home Shopping Network, dan Shop TV.
Pemasaran melelui internet membuka batas baru bagi periklanan dan memberikan
kontribusi pada ‘boomingnya’ “dot-com” tahun 1990. Seluruh perusahaan terus
beroperasi semata-mata dalam bidang periklanan, dan menawarkan segalanya untuk
kupon berlangganan internet gratis. Memasuki abad ke-21 sejumlah website,
termasuk ‘mesin pencarian google’ memulai perubahan dalam dunia periklanan on-
line dengan mengekspansi relevansi kontekstual, tidak menonjolkan iklan
dibandingkan dengan pemberian bantuan dan lebih utama ketimbang membanjiri
konsumen dengan brosur. Hal ini menandai kebangkitan dari upaya untuk
meningkatkan trend periklanan interaktif.
Pemasaran melalui internet membuka batas baru bagi periklanan dan memberikan
kontribusi pada ‘boomingnya’ “dot-com” tahun 1990. Seluruh perusahaan terus
beroperasi semata-mata dalam bidang periklanan, dan menawarkan segalanya untuk
kupon berlangganan internet gratis. Memasuki abad ke-21 sejumlah website,
termasuk ‘mesin pencarian google’ memulai perubahan dalam dunia periklanan on-
line dengan mengekspansi relevansi kontekstual, tidak menonjolkan iklan
dibandingkan dengan pemberian bantuan dan lebih utama ketimbang membanjiri
konsumen dengan brosur. Hal ini menandai kebangkitan dari upaya untuk
meningkatkan trend periklanan interaktif.
Penyebaran pesan melalui iklan, secara relatif menelan biaya dari GDP sehingga
menyeebabkan perubahan yang cukup signifikan dalam pemilihan media. Di Amerika
misalnya, pada tahun 1925 media iklan yang utama adalah surat kabar., majalah,
nyala lampu trem,dan poster-poeter.
Advertising menghabiskan anggaran sekitar 2,9% dari GDP. Sejak 1998, televisi
dan radio menjadi media perikanan yang utama dan menghabiskan dana dari GDP
yang lebih rendah, sekitar 2,4%. Dilihat dari tujuan, penyajian sampai ke anggaran
yang dibelanjakan iklan mengalami kemajuan yang sangat pesat. Saat ini terdapat
Perusahaan Periklanan Terbesar Di Dunia, perusahaan tersebut adalah:
1. WPP Group plc (UK).
2. Omnicom Group Inc. (US).
3. The Interpublic Group of Companies, Inc. (US).
4. Publicis Groupe S.A. (FR).
Urutan largest in term of billing dan besarnya network saling kejar-mengejar.
Jadi mungkin tahun ini WPP, tahun depan Omnicom tahun depan berganti lagi antara
3 conglomerate. Sedang Publicis menempati posisi ke empat. Masing-masing
mempunyai perusahaan dengan berbagai expertise di bidang komunikasi, Advertising
Agency, Media Service, Marketing Branding Strategy, PR, CRM, Corporate
ID/Brand, Direct Marketing, Event, Sales Promotion, you name it.
Pemasangan iklan saat ini, banyak dilakukan berbagai macam organisasi nirlaba,
profesi, pemerintahan dan badan sosial. Bahkan pembelanja iklan terbesar ke 25
adalah pemerintah Amerika Serikat. Saat ini, inovasi dunia periklanan semakin
berkembang pesat dengan menggunakan metode pendekatan yang tidak biasa, seperti
mendirikan panggung di area public, memberi hadiah mobil dalam mempromosikan
brand tertentu, dan mengadakan promosi interaktif dimana konsumen bisa merespon
dan menjadi bagian saat promosi berlangsung. Hal ini memberi gambaran
perkembangan trend periklanan interaktif melalui penempatan produk, voting melalui
SMS dan berbagai inovasi lainnya yang menggunakan jaringan internet, seperti
MySpace dan media telekomunikasi mutakhir lainnya.
2. Sejarah Periklanan di Indonesia
Ada beberapa istilah yang digunakan untuk menyebut periklanan di Indonesia.
Kata yang pertama yaitu reklame, advertensi, dan iklan. Reklame merupakan kata yang
berasal dari bahasa Belanda yang memiliki arti diucap berulang-ulang. Banyak yang
mendefinisikan iklan yaitu sebagai suatu kegiatan tentang komunikasi yang dilakukan
pada saat pembuatan barang atau penyedia jasa dengan beberapa masyarakat atau
kelompok untuk upaya pemasaran. Menurut sejarah pada tahun 1950 an kata periklanan
pertama kali diperkenalkan oleh tokoh pers di Indonesia yaitu bapak Soedarjo
Tjokrosisworo untuk mengganti kata reklame yang menjurus ke barat-baratan. Dengan
asas dan semangat nasionalisme beberapa pengusaha iklan menggunakan nama biro iklan
untuk tempat usaha mereka. Atas persetujuan sekelompok pengusaha biro periklanan
maka mereka membuat perkumpulan atau asosiasi mengenai periklanan. Asosiasi ini
memiliki nama Perserikatan Biro Iklan Republik Indonesia (PBRI). Penamaan asosiasi
masih menggunakan bahasa Belanda dikarenakan masih banyak anggota yang merupakan
perusahaan asal belanda. Saat itu Indonesia masih sangat sedikit yang membuka biro
periklanan.
a. Awal Periklanan di Indonesia
Kedatangan para pedagang besar dan penguasa dari Belanda yang tergabung
dalam Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) pada tahun 1602 turut menandai awal
masuknya iklan di Indonesia. Untuk mendukung penyebaran informasi, VOC dan juga
para misionaris turut mendatangkan percetakan ke Hindia Belanda.
Bentuk iklan pertama di Hindia Belanda ditulis oleh Jan Pieterzoon Coen dengan
tulisan tangan yang indah untuk melawan aktivitas perdagangan Portugis. Atas karyanya
ini, Coen kemudian dianggap sebagai perintis penggunaan iklan di Hindia
Belanda.Tulisan Coen antara lain berisi surat-surat, salinan berita surat kabar di Eropa,
dan peraturan-peraturan penting, yang dikirim ke pemerintah setempat di Ambon dalam
Memorie De Nouvelles. Tulisan ini juga disebar ke berbagai pulau agar pegawai VOC
yang terpencar dapat mengetahui peristiwa-peristiwa penting (1619- 1629).
Meski VOC turut membawa percetakan sejak awal kedatangannya, surat kabar
pertama baru muncul 120 tahun setelah percetakan berdiri di Batavia. Surat kabar
pertama di Hindia Belanda bernama Bataviasche Nouvelles yang diterbitkan pada masa
Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron Van Imhoff pada tahun 1744.
Surat kabar Bataviasche Nouvelles hanya terdiri dari selembar kertas ukuran folio
dan dapat disebut sebagai lembaran iklan karena sebagian besar beritanya adalah iklan
perdagangan dan pelelangan. Surat kabar ini juga menerbitkan kembali surat-surat Coen
pada 8 Agustus 1844, yang membuatnya menjadi penerbit iklan pertama di Hindia
Belanda. Penerbitan surat kabar dengan iklan ini sekaligus menunjukkan bahwa pers dan
iklan di Indonesia lahir dalam waktu yang sama.
Umur Bataviasche Nouvelles tak panjang karena dianggap membahayakan bisnis
VOC. Isi surat kabar ini dianggap mengandung informasi perdagangan Hindia Belanda
yang dapat mengundang pesaing Eropa. Pada 20 Juni 1746 Bataviasche Nouvelles
berhenti terbit.
Sejak surat kabar pertama di Hindia Belanda ditutup, sejumlah surat kabar baru
terbit silih berganti. Umumnya surat kabar yang ada pada masa ini merupakan surat kabar
periklanan karena berisi seputar informasi perdagangan, iklan-iklan kepentingan
pemerintah, jasa transportasi, dan jasa-jasa lainnya.

b. Periklanan Indonesia Modern


Selepas kekalahan Jepang dari Sekutu pada 1945 situasi ekonomi dan periklanan
kembali seperti masa sebelum Jepang datang. Iklan yang menonjol adalah iklan
penghimpunan dana yang yang bertujuan antara lain untuk melanjutkan perjuangan
kemerdekaan, serta pembangunan dan perbaikan sekolah. Iklan-iklan ini tercatat sebagai
iklan layanan masyarakat pertama di Indonesia. Hingga tahun 1958 perkembangan surat
kabar relatif terbelakang karena sebagian besar perusahaan percetakan yang bagus masih
didominasi milik Belanda.
Pada awal-awal kemerdekaan semakin disadari pentingnya iklan bagi eksistensi
sebuah surat kabar sehingga divisi periklanan mulai berkembang dan memiliki nilai
tawar. Kondisi periklanan di era modern termasuk Indonesia tidak lepas dari pengaruh
perekonomian dan politik. Pada tahun 1963 perekonomian Indonesia sempat terpuruk
akibat perseteruan dengan negra-negara industri utama yang berujung menurunnya
impor. Berkurangnya modal besar dari produk asing ini berdampak negatif terhadap
industri periklanan nasional.
Sejak memasuki era Orde Baru pada 1966 kestabilan ekonomi dan politik mulai
terbentuk. Undang-undang (UU) Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) disahkan
pada tahun 1967, disusul UU Penanaman Modal Asing (PMA) setahun kemudian.
Kebijakan-kebijakan penanaman modal pada awal Orde Baru menarik banyak investasi
asing. Berbagai perusahaan multinasional mulai masuk ke dalam negeri. Situasi ini
berdampak positif terhadap perekonomian nasional yang turut mengangkat industri
periklanan di Indonesia.
Era keterbukaan pada awal Orde Baru juga memiliki sisi negatif. Pada era ini
muncul iklan- iklan porno, obat-obatan dan barang sesat, dan malapraktik. Persatuan
Wartawan Indonesia, Serikat Penerbit Surat Kabar, dan Persatuan Biro Reklame
Indonesia pun membuat kesepakatan untuk menjaga koran-koran dan majalah untuk tidak
memuat iklan-iklan jenis ini. Proses untuk menertibkan dan memajukan industri
periklanan Indonesia membutuhkan waktu. Industri periklanan baru benar-benar tertata
setelah terbentuknya Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI) pada tahun 1972.
Asosiasi ini berawal dari seminar periklanan pada 27-29 Maret 1972 yang diikuti
oleh masyarakat periklanan (media, pengiklan, biro reklame). Seminar ini memiliki tiga
tujuan pokok yakni agar eksistensi periklanan memperoleh pengakuan baik dari
pemerintah maupun masyarakat, untuk mengefektifkan peraturan pemerintah tentang
larangan penggunaan modal dan tenaga asing di bidang periklanan, dan menggairahkan
kembali periklanan khususnya periklanan pers.
Setelah PPPI terbentuk pada Desember 1972, industri periklanan lebih terorganisir dan
dapat menempatkan diri dalam perekonomian nasional. Sejumlah pertemuan yang
melibatkan insan periklanan diadakan. Sejumlah isu-isu mendasar perlahan menemukan
solusi termasuk pembuatan Kode Etik Periklanan yang dapat disesuaikan mengikuti
perkembangan zaman.
D. TUJUAN IKLAN
Pada hakikatnya iklan bertujuan untuk mempromosikan suatu produk, dimana
promosi tersebut dijalankan sesuai dengan permintaan produsen produk sesuai dengan
anggaran yang telah disepakati antara produsen dengan pihak penggelola iklan. Akan
tetapi ada beberapa tujuan dari iklan yang dapat dibuat lebih spesifik seperti yang
disebutkan di bawah ini :
1. Memasarkan sebuah produk atau jasa
Ini adalah tujuan iklan yang terbilang paling umum. Iklan dibuat untuk
memasarkan sebuah produk. Melalui iklan, perusahaan akan mencoba
membiasakan pelanggan dengan produk perusahaan tersebut. Perusahaan juga
cenderung mempromosikan sikap yang baik kepada konsumen. Hal itu dilakukan
sebelum konsumen datang mendekati salesman. Itu adalah salah satu alasan,
ketika seorang salesman mendekati konsumen, maka menjadi relative mudah
untuk menjual produk-produk yang ditawarkan tersebut. Contohnya seperti
perusahaan yang memproduksi alat-alat atau peralatan mesin. Perusahaan tersebut
akan mengiklankan produk tersebut di majalah perdagangan. Mereka akan
memastikan bahwa majalah perdagangan dibaca oleh semua konsumen mereka.
Iklan semacam itu juga dapat mendorong para calon pelanggan. Hal itu membuat
calon pelanggan tertarik untuk membeli produk yang diiklankan. Bagaimanapun,
perusahaan akan menciptakan sikap yang baik. Sikap yang baik tersebut juga
dilakukan pada produk yang ditawarkan. Hal itu akan membuat penguat dapat
mencari dukungan dengan mudah. Maka proses pemasaran sebuah produk
berjalan dengan baik.
2. Memberikan Informasi
Iklan adalah kegiatan yang berisi penjelasan-penjelasan. Penjelasan
tersebut dapat berupa sebuah produk maupun sebuah jasa. Tujuan iklan yaitu
untuk menginformasikan sebuah produk, jasa maupun perusahaan. Iklan tersebut
akan dilakukan dan ditujukan kepada khalayak luas. Melalui iklan, akan tercipta
kesadaran produk, layanan, merek, atau ide. Tujuan iklan adalah untuk
memberikan informasi mengenai produk atau jasa tersebut. Contohnya seperti
penjelasan atau informasi mengenai ciri- ciri dari produk dan jasa tersebut. Lokasi
mengenai penjualannya juga dapat disebut sebagai informasinya. Iklan akan
memberikan informasi kepada konsumen mengenai produk atau jasa yang baru
atau yang akan datang.
3. Membujuk Konsumen
Tujuan iklan selanjutnya adalah untuk membujuk para pendengar. Iklan
ditujukan untuk membujuk konsumennya. Agar konsumennya mau memberi
merek atau brand tertentu berdasarkan iklan tersebut. Iklan adalah kegiatan untuk
mencoba meyakinkan para pelanggan. Berisi informasi mengenai produk atau
layanan perusahaan tersebut adalah yang terbaik. Selain itu, iklan juga memiliki
fungsi untuk mengubah persepsi dari konsumen. Melalui iklan, maka perasaan
dapat meningkatkan citranya atau produk hasilnya. Tujuan iklan adalah
mempengaruhi para konsumen. Ketika mereka melihat iklan tersebut, maka
diharapkan konsumen akan mengambil tindakan, contohnya seperti mengganti
barang ke merek yang ada di dalam iklan tersebut. Mencoba produk-produk baru
yang diluncurkan. Bahkan menyarankan untuk tetap setia memakai merek yang
ada di dalam iklan tersebut.
4. Mengingatkan Konsumen
Tujuan iklan adalah mengingatkan seseorang. Mengenai apa saja
kebutuhan akan sebuah produk, fitur atau layanan. Serta apa saja manfaat yang
akan didapatkan ketika mereka membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Itulah
tujuan dari iklan yang menganjurkan konsumennya segera membeli produk
tersebut. Iklan akan terus mengingatkan para konsumen. Mengenai sebuah produk
yang ada di dalamnya, sehingga mereka akan tetap membeli produk di dalam
iklan tersebut. Tujuan iklan ditayangkan juga supaya para konsumen tidak
mempedulikan merek pesaingnya. Informasi lengkap akan ditampilkan di dalam
iklan, sehingga membuat konsumennya tertarik. Selain itu, segala hal yang
membuat produk atau jasa tersebut lebih unggul akan ditampilkan, hal itu guna
untuk mengingatkan para konsumen.
5. Membangun Kesadaran
Tujuan iklan kali ini termasuk salah satu tujuan yang paling diterima
secara luas. Iklan dibuat untuk meningkatkan pengenalan sebuah merek. Di dalam
iklan tersebut hal-hal seperti merek dan produk akan ditingkatkan. Tujuan iklan
dibuat juga untuk memberikan informasi mengenai ketersediaan produk kepada
masyarakat. Ketika sebuah produk yang baru memasuki pasar, maka hal tersebut
tidak dengan mudah mendapat perhatian dari pembeli. Lain halnya jika informasi
mengenai produk tersebut suka disebarluaskan, sehingga masyarakat mendapat
informasi yang cukup mengenai produk itu. Ini berarti bahwa kesadaran mengenai
produk harus selalu ada. Kesadaran tersebut justru harus ada sebelum sikap yang
menguntungkan pada merek tersebut bisa dikembangkan. Kesadaran mengenai
merek menjadi lebih penting, ketika beberapa merek memutuskan untuk bersaing
satu dengan yang lain.
6. Mengubah Keyakinan Mengenai Produk dan Merek
Ketika sebuah atribut sudah dianggap penting, maka pembeli akan
memeriksanya. Pembeli akan memeriksa kekuatan relatif dari merek yang
berbeda sehubungan dengan atribut itu. Oleh karena itu, tujuan iklan adalah untuk
meningkatkan peringkat dari pembeli. Sehubungan dengan produk yang
diiklankan menggunakan merek pesaing lain. Saat atribut produk terlihat tidak
khas, maka iklan yang dibuat untuk membangun keunggulan produk di atas merek
pesaingnya.
7. Menghasilkan Penjualan Langsung
Di dalam beberapa kasus, iklan akan digunakan dengan tujuan
meyakinkan para konsumen. Iklan akan dibuat supaya konsumen memesan
produk yang ada di dalam iklan. Contohnya seperti di dalam situs jual beli secara
online. Para perusahaan akan membuat iklan sedemikian rupa mengenai produk
mereka. Hal itu akan membuat konsumen menjadi yakin pada nilai produknya.
Kemudian konsumen akan tergoda untuk membeli produk tersebut di saat itu
juga.
8. Membangun Citra Perusahaan
Tujuan iklan yang juga tidak kalah penting adalah membangun citra
perusahaan. Iklan dibuat tidak hanya untuk produk tertentu saja, tetapi produk itu
juga mewakili perusahaan pembuatnya. Inilah salah satu alasan beberapa orang
menganggap bahwa tujuan iklan yang utama adalah membangun citra perusahaan.
Melalui iklan, maka perusahaan tidak hanya memasarkan produk atau jasanya
jasa. Namun, perusahaan ikut mengembangkan namanya sendiri. Melalui iklan,
produk sekaligus perusahaannya akan dikenal di khalayak umum atau masyarakat
luas. Iklan mengandung pemberitahuan kepada masyarakat dan bersifat
mempengaruhi pembaca agar melakukan apa yang dikehendaki. Iklan tidak
terbatas pada produk, melainkan juga pada informasi, ajakan atau seruan untuk
melakukan suatu hal. Contohnya ajakan untuk menjaga sungai tetap bersih atau
membuang sampah pada tempatnya. Pembuatan iklan di media cetak dibatasi oleh
ruang atau tempat, sedangkan iklan di media digital dibatasi oleh durasi. Jadi,
pembuatan iklan biasanya singkat, padat dan berisi untuk mengurangi beban biaya
penayangan. Agar suatu informasi dapat dikatakan sebagai iklan, maka harus
memenuhi beberapa syarat. Syarat-syarat tersebut antara lain:
a. Iklan harus bersifat objektif dan jujur
b. Jelas dan mudah dipahami
c. Menarik perhatian banyak orang
d. Tidak mengandung sara dan menyinggung pihak lain

E. JENIS-JENIS IKLAN
1. Iklan berdasarkan fungsinya tersebut dibagi menjadi beberapa bagian, di antaranya
ialah:
a. Iklan Pengumuman
Pertama adalah iklan pengumuman yang berupa informasi atau
pemberitahuan untuk audiens tertentu. Tujuan iklan ini hadir agar masyarakat
mendapatkan informasi dan mengetahui tentang suatu kegiatan atau kejadian serta
mampu menarik minat mereka.
Contoh dari iklan pengumuman dapat temui di mading (majalah dinding),
media sosial, dan lain-lain. Intinya, iklan ini menyampaikan informasi terkait
pengumuman mengenai pertandingan suatu acara atau event tertentu.
b. Iklan Permintaan
Jenis iklan selanjutnya adalah permintaan. Iklan permintaan biasanya
berkaitan dengan lowongan pekerjaan. Hal ini terjadi karena pembuat iklan
membutuhkan sebuah barang atau jasa dari orang atau pihak lainnya. Jadi, pihak
pembuat akan memberikan penawaran dan mengajak audiens untuk mau bekerja
dengannya.
c. Iklan Penawaran
Selanjutnya adalah iklan penawaran atau iklan niaga. Iklan ini berisikan
penawaran mengenai sebuah produk atau jasa yang diberikan kepada masyarakat
luas. Sesuai dengan namanya, tujuan dari iklan tersebut adalah untuk menawarkan
produk atau jasa kepada target market agar mereka mau membeli dan
menggunakannya.
Contoh iklan penawaran adalah iklan jualan makanan, minuman, kosmetik, jasa
kurir, jasa ojek online, dan masih banyak lagi.
d. Iklan Layanan Masyarakat
Jenis iklan berdasarkan fungsinya yang terakhir adalah iklan layanan
masyarakat. Kebanyakan pengiklan yang menggunakan iklan ini adalah instansi
pemerintahan. Namun, tak sedikit juga brand besar yang menggunakan iklan
nonkomersial guna menyukseskan promosi mereka.
Tujuan dibuatnya iklan tersebut ialah untuk memberikan dorongan, sosialisasi,
peringatan, dan mengingatkan masyarakat tentang suatu hal tertentu. Jadi, audiens
pun akan aware terhadap informasi yang pengiklan sampaikan.
Contoh dari iklan nonkomersial adalah iklan mengenai pentingnya hidup sehat,
bahaya narkoba, himbauan mengenai suatu wabah penyakit, dan himbauan untuk
memperhatikan kecepatan kendaraan.
2. Iklan berdasarkan Media
a. Iklan Media Cetak
Iklan media cetak diterbitkan di media cetak seperti koran, majalah,
tabloid, poster , baliho, spanduk, dan lain-lain. Iklan di media cetak pun dibagi
lagi menjadi 3 bentuk, antara lain:
 Iklan baris, memiliki ketentuan tidak lebih dari 3-4 baris dan luas tidak
lebih dari 1 kolom. Biaya yang dikeluarkan untuk membuat iklan ini
tergolong cukup murah, tidak heran banyak yang menggunakannya.
 Iklan kolom, memiliki ketentuan luas satu kolom, tidak lebih tinggi
dibanding iklan baris dan biasa ada gambar pada isinya.
 Iklan display, memiliki ketentuan luas yang melebihi iklan kolom.
b. Iklan Digital
Iklan digital adalah iklan yang dipublikasikan melalui internet, seperti
smartphone, laptop, tablet, dan komputer yang sudah terhubung dengan internet.
enis iklannya ini dibedakan lagi menjadi beberapa kelompok, seperti: Website,
yaitu iklan yang berwujud website dalam suatu situs. Banner dan tombol, yaitu
iklan berupa billboard yang tersebar di halaman web, sedangkan button berbentuk
ikon kecil. Jika diklik, keduanya akan membawa kita ke situs halaman tersebut
 Sponsorship, yaitu iklan yang biayanya ditanggung oleh pihak sponsor.
 Classified ads, yaitu iklan gratis yang berwujud seperti iklan baris dalam
koran.
 E-mail advertising, yaitu iklan yang dikirim melalui e-mail yang
sebelumnya telah setuju untuk menerima e-mail terkait informasi suatu
produk.
c. Iklan Film
Iklan ini berwujud produk film/sinema. dipasang sebelum sebuah film
ditayangkan. Seperti yang selalu kita lihat di bioskop, sebelum penayangan suatu
film, akan ditayangkan beberapa film dalam bentuk trailer.
d. Iklan Media Elektronik
Iklan media elektronik sering kita lihat di mana-mana, seperti di radio,
televisi, film, dan di jalanan.
e. Iklan Radio
Iklan radio hanya dapat didengar dalam wujud suara. Suara
diperdengarkan melalui suara manusia yang teratur, musik, atau dipadu dengan
bunyi-bunyi yang menggunakan ritme lainnya. Ada 3 jenis iklan radio,
diantaranya.
 Ad lib, iklan disampaikan langsung oleh penyiar dan berdurasi tidak lebih
dari 60 detik. Spot, iklan ini merupakan hasil dari rekaman yang telah
dilakukan sebelumnya dan berdurasi 15-60 detik.
 Sponsor program, iklan yang mana sponsor membiayai suatu program
acara radio dan sebagai imbalan sponsor diberikan waktu khusus untuk
menyampaikan pesannya
f. Iklan Televisi
Iklan televisi lebih modern dan lebih menarik karena tidak hanya
diperdengarkan dalam bentuk suara, melainkan juga ditayangkan dalam bentuk
gambar dan gerak. Berdasarkan wujudnya, iklan ini dikelompokkan menjadi
beberapa jenis, antara lain:
 Live action, iklan berupa video klip bersamaan dengan fitur gambar dan
suara.Animation, iklan berupa gambar-gambar kartun dalam bentuk
2D/3D.
 Stop action, iklan berupa live action dan teknik animasi yang
menghasilkan efek dramatic.Music, iklan berupa musik yang
menampilkan pesan iklan melalui music.
 Superimposed, iklan ini ditampilkan di pojok layar sambil siaran tetap
berjalan.
 Property endorsement, iklan berupa dokongan sponsor yang ditayangkan
melakui berbagai bab yang digunakan menjadi kelengkapan property
siaran.
 Caption, iklan ini ditampilkan mirip dengan iklan superimposed, namun
hanya dengan tulisan.
 Backdrop, iklan yang ditampilkan di latar belakang program acara televisi.
 Credit title, iklan yang ditayangkan di bagian akhir program acara televisi.
 Ad lib, iklan yang disampaikan secara langsung oleh penyiar.
 Promo ad, iklan yang dibuat oleh pengelola televisi untuk
mempromosikan acaranya.
g. Iklan di Aplikasi
Saat Anda menggunakan aplikasi, tidak jarang untuk mengaksesnya Anda
akan disuguhi beberapa iklan yang muncul. Biasanya iklan seperti ini muncul
pada aplikasi gratis dan dapat terindikasi sebagai spam. Bahkan tidak jarang
aplikasi seperti ini dinilai tidak bagus untuk smartphone Anda, maka sebaiknya
berhati-hati dalam mengunduh aplikasi
3. Jenis iklan yang sebagai fungsi dalam pemasaran:
a. Iklan awareness (peningkatan kesadaran): Jenis iklan ini bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran konsumen tentang merek, produk, atau layanan yang
ditawarkan. Iklan awareness seringkali berfokus pada merek atau produk baru
yang ingin diperkenalkan ke pasar.
b. Iklan promosi (peningkatan penjualan): Jenis iklan ini bertujuan untuk
meningkatkan penjualan produk atau layanan. Iklan promosi seringkali
berfokus pada penawaran khusus, diskon, atau hadiah yang menarik bagi
konsumen.
c. Iklan brand building (pembangunan merek): Jenis iklan ini bertujuan untuk
membangun citra merek yang kuat dan membedakan merek dari pesaing di
pasar. Iklan brand building seringkali berfokus pada nilai-nilai merek dan
gaya hidup yang diinginkan oleh konsumen.
d. Iklan positioning (penempatan merek): Jenis iklan ini bertujuan untuk
menempatkan merek di posisi yang tepat di antara pesaing di pasar. Iklan
positioning seringkali berfokus pada atribut produk atau layanan yang
membedakan merek dari pesaing.
e. Iklan reminder (pengingat merek): Jenis iklan ini bertujuan untuk
mengingatkan konsumen tentang merek atau produk yang telah mereka kenal
dan gunakan sebelumnya. Iklan reminder seringkali digunakan untuk merek
yang sudah mapan di pasar.
f. Iklan testimonial (pengalaman pengguna): Jenis iklan ini bertujuan untuk
memperkuat keyakinan konsumen dengan menampilkan pengalaman
pengguna yang positif dengan merek atau produk. Iklan testimonial seringkali
berfokus pada testimoni dari tokoh terkenal atau pengguna biasa.
g. Semua jenis iklan tersebut memiliki tujuan berbeda-beda dalam upaya
pemasaran. Sebagai contoh, iklan awareness digunakan untuk
memperkenalkan merek atau produk baru, sedangkan iklan promosi
digunakan untuk meningkatkan penjualan. Oleh karena itu, penting bagi
perusahaan untuk memilih jenis iklan yang tepat sesuai dengan tujuan
pemasaran mereka.
Sumber:

https://www.kompasiana.com/bungadyp/54f7363ca33311af688b47a6/pengaruh-mitos-dalam-
iklan Diakses pada tanggal 22 maret 2023

Akmalia., artikel communication. Mitos dalam iklan.,Binus universiti


https://binus.ac.id/malang/2017/10/mitos-dalam-iklan/ Diakses pada tanggal 22 maret 2023

Agus Miftahorrahman Sejarah periklanan dunia. Makalah. Dikutip dari


https://www.academia.edu/46821875/Sejarah_Periklanan_di_Dunia

Selvina Adoe, Vera, dkk. (2022). BUKU AJAR E-COMMERCE. Sulawesi Tengah: CV. Feniks
Muda Sejahtera. Tersedia dari http://books.google.co.id

Jenis-jenis Iklan - Repository UNIKOM Repository UNIKOM Home About Browse Jurnal
UNIKOM Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing Management, 15th Edition. Pearson
Education.

Lamb, C. W., Hair, J. F., & McDaniel, C. (2019). Essentials of Marketing, 8th Edition. Cengage
Learning.

https://mediamove.id/sejarah-advertising-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai