TINJAUAN PUSTAKA
dan disebarkan dalam tubuh sehingga terjadi perubahan dalam system fisik
Model jarum suntik pada dasarnya adalah aliran satu tahap (one step flow)
yaitu media massa langsung kepada khalayak sebagai mass audiance. Model ini
mengasumsikan media massa secara langsung, cepat dan mempunyai efek yang
amat kuat atas mass audiance. Media massa ini sepadan dengan teori Stimulus-
Response (S-R) yang mekanistis dan sering digunakan pada penelitian psikologi
antara tahun 1930 dan 1940. Teori S-R mengajarkan, setiap stimulus akan
menghasilkan respons secara spontan dan otomatis seperti gerak refleks. Seperti
bila tangan kita terkena percikan api (S) maka secara spontan, otomatis dan
reflektif kita akan menyentakkan tangan kita (R) sebagai tanggapan yang berupa
otomatis, tanpa menunggu perintah dari otak. Istilah model jarum hipodermik
dalam komunikasi massa diartikan sebagai media massa yang dapat menimbulkan
efek yang kuat, langsung, terarah dan segera. Efek yang segera dan langsung
16
17
kekuatan yang sangat perkasa dan komunikan dianggap pasif atau tidak tahu apa-
peluru komunikasi yang begitu ajaib kepada khalayak yang tidak berdaya (pasif).
akan selalu diterima. Fenomena tersebut melahirkan teori ilmu komunikasi yang
dikenal dengan teori jarum suntik (Hypodermic Needle Theory). Teori ini
seseorang. Media massa sangat perkasa dengan efek yang langsung pada
Teori ini dikenal juga dengan teori peluru, bila komunikator dalam hal ini media
massa menembakan peluru yakni pesan kepada khalayak, dengan mudah khalayak
menerima pesan yang disampaikan media. Teori ini makin powerfull ketika siaran
radio Orson Welles (1938) menyiarkan tentang invansi makhluk dari planet mars
Teori ini berkembang di sekitar tahun 1930 hingga 1940an. Teori ini
dan juga lebih segalanya dari audience. Teori ini memiliki banyak istilah lain.
Biasa kita sebut Hypodermic needle (teori jarum suntik), Bullet Theory (teori
peluru) transmition belt theory (teori sabuk transmisi). Dari beberapa istilah lain
18
dari teori ini dapat kita tarik satu makna, yakni penyampaian pesannya hanya satu
arah dan juga mempunyai efek yang sangat kuat terhadap komunikan (Rakhmat,
2009 : 62).
Teori Peluru ini merupakan konsep awal efek komunikasi massa yang oleh
Theory (Teori Jarum Hipodermik). Teori ini ditampilkan tahun 1950-an setelah
sekitar1930-an dan mencapai puncaknya menjelang Perang Dunia II. Pada periode
ini kehadiran media massa baik media cetak maupun media elektronik
terjangkau oleh allpowerfull media massa. Penggunaan media massa secara luas
nilai-nilai baru yang timbul sebagai akibat terpaan media massa, serta timbulnya
kekuatan besar dari media massa ditunjukkan oleh peristiwa bersejarah sebagai
berikut:
pemungutan suara.
kepada jawaban terhadap pertanyaan apa yang dilakukan media untuk khalayak
(What do the media do to people ?). Kepada penelitian ini menunujkkan bahwa
banyak efek.
2.2 Iklan
melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail
2007 : 3).
20
Iklan merupakan media yang sangat tepat untuk memasarkan suatu produk,
apalagi media untuk beriklan sangat banyak dan dapat dijumpai dimana-mana.
maka penulis dapat berpendapat bahwa pemasaran adalah suatu proses atau
melakukan pertukaran yang memberikan nilai terhadap barang atau jasa tersebut
Untuk mengiklankan sebuah produk baru ataupun produk lama tentunya harus
memikirkan strategi yang inovatif dan kreatif, agar bisa dikenal dan diterima oleh
komunikasi pemasaran terdapat masalah yang berkaitan erat dengan strategi serta
aplikasi yang akan dilakukan oleh biro iklan yang bertanggung jawab dalam
Iklan dapat didefinisikan segala bentuk penyajian dan promosi, ide, barang
atau jasa secara nonpersonal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan
1. Memberikan informasi
Menginformasikan pasar.
2. Membujuk
3. Mengingatkan
sepi.
Iklan dapat disajikan melalui berbagai macam media seperti televisi, radio,
cetakan (majalah, surat kabar), papan billboard, papan tanda dan macam-macam
media lain. Walaupun umumnya konsumen diekspos pada ratusan iklan setiap
hari, sebagian besar dari pesan yang disampaikan hanya menerima perhatian dan
pemahaman dari konsumen dalam jumlah yang sangat sedikit. Oleh karena itu
22
adalah suatu tantangan yang besar bagi pemasar untuk mengembangkan pesan
dalam iklan dan memilih media yang dapat mengekspos konsumen, menangkap
perasaan, makna, kepercayaan, sikap dan citra) yang telah berkaitan dengan
produk atau merek. Dalam prakteknya iklan telah dianggap sebagai manajemen
citra, menciptakan dan memelihara citra dan makna dalam benak konsumen.
Pada suatu sisi, periklanan dapat digunakan untuk membangun citra jangka
panjang dalam sebuah produk dan pada sisi lain mengerahkan penjualan cepat.
Periklanan adala cara efisien untuk menjangkau banyak pembeli yang terbesar
secara geografis pada biaya yang terendah. Periklanan akan memiliki pengaruh
1. Membangun kesadaran
perusahaan produknya.
2. Membangun pemahaman
Dengan demikian inti periklanan adalah menemukan ide yang relevan untuk
komunikan sehubungan dengan isi dan kegunaan pesan sehingga calon pemirsa
tergerak untuk bertindak. Ide yang ditonjolkan dalam iklan haruslah bersifat daya
a. Isi pesan
b. Media lain yang cocok untuk pesan yang bersangkutan dalam menentukan
kemampuannya.
a. Bintang iklan, biasanya adalah selebritis hal ini dikarenakan daya tarik dan
citra selebritis yang juga akan dijual bersama produk yang diiklankan.
b. Tema iklan adalah inti cerita yang digunakan untuk menarik konsumen.
c. Slogan iklan adalah ungkapan kata atau kalimat yang dirumuskan dalam
bentuk ringkasan tetapi padat, tentang sesuatu produk agar mudah diingat
mengubah perilaku orang yang tadinya tidak menjadi pembeli menjadi pembeli,
baik dengan cara menginformasikan kepada orang yang tidak tahu menjadi tahu
sebagai berikut:
2. Kesadaran saat dimana iklan yang ditampilkan tersebut dibaca atau dilihat
oleh masyarakat.
3. Sikap saat dimana masyarakat yang membaca atau melihat iklan merespon
iklan tersebut.
diiklankan.
1992 : 55)
melihat atau mendengarkan iklan dari awal hingga akhir. Setiap individu
saat diterpa iklan memiliki respon yang berbeda, ada yang menyimak iklan
iklan.
informasi yang ada dalam iklan, namun ada juga individu yang tidak
serius.
Menurut Djayakusumah (dalam Pujianto, 2003 : 97) pada iklan televisi ini
a. Attention
b. Interest
c. Desire
d. Conviction
e. Action
khalayak target melalui media yang bersifat massal seperti televisi, radio, koran,
majalah, directmail, reklame luar ruangan atau kendaraan umum.” (Lee & Johson,
2007: 3). Iklan dapat disebut sebagai bagian ujung tombak pemasaran. Iklan
merupakan media yang sangat tepat untuk memasarkan suatu produk, apalagi
media untuk beriklan sangat banyak dan dat dijumpai dimana-mana. Dengan
persepsi dan menjadi referensi konsumen dalam berbagai merek produk yang
produknya menjadi lebih baik lagi, sehingga dapat melebar jangkauan pasar dan
dapat meningkatkan penjualan produk kosmetik Wardah. Citra yang baik bukan
hanya untuk menarik konsumen dalam memilih produk, melainkan juga dapat
Melihat bahwa banyak pesaing kosmetik lainnya yang memiliki produk yang
27
baik, maka ini akan menjadi perhatian khusus bagi perusahaan kosmetik Wardah
umum.
kegiatan manusia untuk membeli suatu barang atau jasa dalam memenuhi
bervariasi, ada yang tipe sederhana dan ada juga bertipe kompleks. Menurut
Schifman dan Kanuk (2008 : 313) keputusan adalah seleksi terhadap dua pilihan
atau lebih. Menurut Peter dan Olson (2010 : 417) berpendapat bahwa keputusan
untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu
diantaranya.
produk kebutuhan dan keinginan serta tidak berhenti setelah pembelian dilakukan.
tahap-tahap pembelian. Tetapi hal ini tidak terjadi pada semua kasus, terutama
tinggi.
28
16).Tahap-tahap yang ditempuh oleh pembeli un.tuk meraih hasil dan keputusan
Gambar 2.1
Proses pengambilan keputusan model lima tahap (Setiabudi, 2003 : 16)
PERILAKU KEPUTUSAN
SESUDAH PEMBELIAN
PEMBELIAN
1. Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai bila mengenali suatu masalah atau kebutuhan yang
belum terpenuhi. kebutuhan itu dapat berasal dari rangsangan internal seperti
rasa haus, lapar dan sebagainya atau kebutuhan itu berasal dari rangsangan
eksternal seperti rasa ingin yang timbul setelah melihat suatu iklan di media
massa. Permasalahan juga dapat timbul apabila produk yang biasa dipakai
2. Pencarian Informasi
pemenuhan kebutuhannya.
29
3. Evaluasi Alternatif
pembelian.
4. Keputusan Pembelian
barang itu lagi. Tetapi apabila tidak puas, konsumen bisa saja menghentikan
penggunaan barang tersebut. Kegiatan promosi tidak akan berakhir pada saat
pembelian.
yang telah dibeli, maka keinginan untuk membeli merek barang tersebut akan
semakin kuat. Sebaliknya apabila barang yang telah dibeli tidak memberikan
30
tersebut menjadi sikap negatif, bahkan kemungkinan akan menolak dari daftar
pilihan. Pemasar akan berusaha untuk meminimumkan hal yang tidak memuaskan
layanan yang lebih maksimal dengan cara memberikan garansi dan meningkatkan
yaitu:
b. Keterjangkauan harga
Kotler (2003 : 202) dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya faktor
tertentu. Beberapa dari kebutuhan tersebut ada yang muncul dari tekanan
nyata yang terlihat pada merek tersebut, melainkan juga melihat petunjuk
31
lain yang samar seperti wujud, ukuran, berat, bahan, warna dan nama
konsumen, iklan yang menayangkan segala bentuk penyajian dan promosi ide,
barang atau jasa secara nonpersonal oleh suatu sponsor tertentu menjadi salah satu
daya tarik yang mengundang para audiens untuk membeli satu produk kosmetik
Keputusan untuk membeli suatu produk sangat dipengaruhi baik dari merek
baiknya (brand image) yang diciptakan produk yang dijual dan kualitas pelayanan
konsumen.
Salah satu jenis produk yang diminati masyarakat adalah Wardah yang
Menurut Kotler dan Keller (2007 : 332) konsumen modern bukan saja
menganggap merek hanya sebagai sebuah nama produk, tetapi terkadang menjadi
identitas yang akan membedakannya dengan produk lain yang dirancang untuk
memenuhi kebutuhan yang sama dan hal ini akan mempermudah konsumen dalam
Begitu pula faktor pribadi juga merupakan salah satu faktor keputusan untuk
pribadi. Karekteristik tersebut meliputi usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan,
keadaan ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri pembeli. Menurut
(X) (Y)
2.5 Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar atau juga mungkin salah, dia
akan diterima apabila fakta-fakta membenarkan dan akan ditolak apabila salah
(Hadi, 2004 : 74). Adapun hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:
pembelian konsumen.