Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebuah kutipan opini menarik ditulis Unyil Kepala Perpustakaan STAIN Sultan Abdurrahman,
Kepulauan Riau dimuat di laman mediaindonesia.com tanggal 14 Juni v2021, “Membangun
masyarakat literat berarti membangun satu peradaban. Literat adalah orang yang bisa membaca
dan gemar membaca.” Lebih lanjut dia mengulas masyarakat literat sebagai model masyarakat
yang maju memilki pengetahuan baik sehingga terhindar dari kemiskinan ilmu pengetahuan,
ekonomi, sosial, dan politik. Jika dikaitkan dengan perkataan Bung Hatta, “Indonesia tidak akan
bercahaya karena obor besar di Jakarta, tetapi Indonesia baru akan bercahaya dengan lilin-lilin di
desa. Dari kaitan itu mengarahkan kita pada kesimpulan besar masyarakat literat berpondasi pada
desa. Desa menjadi dasar membangun masyarakat literat yang memiliki peradaban unggul.
Sementara masyarakat desa saat ini tidak mempunyai minat pada dunia literasi. Bagi mereka
literasi hanya sekadar bisa membaca dan menulis, sedangkan makna literasi untuk meraih
kehidupan yang bermartabat abai oleh mereka khususnya di kalangan pelajar dan pemuda
padahal merekalah generasi yang dipersiapkan memimpin masa depan bangsa. Keabaian mereka
misalnya para pelajar yang tidak mengamalkan nilai-nilai Pancasila, seperti perilaku bullying
sejawat sekolah. Setidaknya itu melanggar sila ke-2 kemanusiaan yang adil dan beradab. Selain
itu penggunaan handphone untuk hal-hal yang negatif. Mudahnya akses media digital tanpa
bekal yang cukup justru mengarahkan pada hal negatif. Seperti kasus penculikan lewat
perkenalan di Facebook dan lainnya. Hal ini menjadi penting kiranya penanaman pedoman
menggunakan media digital kepada mereka. Atas masalah tersebut kami tergerak untuk
mengambil peran di desa yakni dengan membangun Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di desa.
TBM ini nantinya menjadi wadah bagi masyarakat desa mengenal literasi dasar. Setidaknya ada
enam literasi dasar yakni : literasi baca tulis, literasi digital, literasi numerik, literasi sains,
literasi sosial dan kewargaan. Pelaksanaannya nanti kita berupaya mengajak masyarakat literasi
dengan kegiatan-kegiatan pembelajaran, pelatihan dan diskusi bersama. Harapannya TBM nanti
bukan gudang buku dengan rak-rak berdebu, tapi ruang diskusi transfer ilmu pengetahuan
kemasyaraktan terjadi, yang nanti bertransformasi pada aksi-aksi untuk kebaikan masyarakat.
Keenam literasi dasar itu kita kenalkan secara bertahap. Kita menumbuhkan minat baca pun di
sisi lain kita mulai mengenalkan masyarakat pada literasi digital dan nanti diikuti jenis literasi
lainnya. Lantaran zaman telah berlari masyarakat dunia sedang menuju society 5.0 mau tidak
mau kita pun harus menghadapi era society 5.0 di mana digitalisasi sangat berperan. Sudah
selayaknya kita menyiapkan langkah awal masyarakat desa diarahkan melek dan kompeten
menghadapi era digitalisasi.
B. Rumusan Masalah

Dalam proposal ini, penulis merumuskan masalah sebagai berikut : bagaimana cara
meningkatkan kecakapan warga melalui gerakan literasi baca tulis dan literasi digital masyarakat
di desa Lapulu.

C. Tujuan dan Manfaat Proyek Sosial

Setiap kegiatan pasti memiliki tujuan, oleh karena itu, proposal ini memiliki tujuan, yaitu
mengembangkan serta meningkatkan budaya membaca dan kecakapan digital di lingkungan
Desa Lapulu, Kendari. Meningkatkan kapasitas warga agar bisa menjadi warga yang literat,
Mengembangkan minat masyarakat dalam memeroleh informasi yang faktual, pemahaman yang
khusus, dan ilmu pengetahuan yang luas. Nantinya menjadi bekal menunjang ekonomi atau
kesejahteraan.
BAB II

METODE PELAKSANAAN

A. Lokasi Proyek

Proyek sosial membuat Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di desa Lapulu, kota Kendari.

B. Waktu Jadwal Pelaksanaan

1.Desember 2021

Pembentukan tim penyusun dan penentuan permasalahan yang akan dibahas, tema serta
penentuan proyek yang akan direalisasikan. Akhirnya, kami menentukan proyek sosial yang
mengusung tema meningkatkan kecakapan warga melalui gerakan literasi baca tulis dan literasi
digital masyarakat di desa Lapulu, Kendari.

2. Desember 2021

Kami mulai melakukan studi kepustakaan melalui diskusi dan kunjungan ke Perpustakaan
sekolah, mencari referensi-referensi yang memiliki tema yang sama, dan yang dapat mendukung
proyek kami.

3. Desember 2021

Melakukan studi kepustakaan melalui diskusi dan pembuatan kerangka kegiatan. Disini, kami
mulai menyusun, apa saja yang nantinya akan kamiblakukan di dalam proyek sosial tema
meningkatkan kecakapan warga melalui gerakan literasi baca tulis dan literasi digital masyarakat
di daerah Desa Lapulu, Kendari.

4. Desember 2021

Penyususnan kegiatan secara riil dan konsultasi kepada pembina komunitas pembimbing
kegiatan. Kegiatan yang disusun di sesuaikan dengan keadaan geogrfis daerah sasaran, waktu,
dan berbagai faktor lainnya.

5. Desemberi 2021

Pembuatan foto atau video syarat lomba social project competition.

6. Desember 2021

Pertemuan rutin dan pemantapan untuk mengecek ulang foto/video dan persiapan lain.

7. Desember 2021

Pengiriman karya tim penyusun kepada panitia social project competition.


C. Alat dan Bahan

Untuk pelaksanaan proyek sosial pendirian TBM kami membutuhkan perlengkapan

dan peralatan sebagai berikut :

1. Tempat/ruangan TBM

2. Koleksi buku

3. 5 meja kecil

4. Tikar

5. ATK

6. 15 Perangkat laptop

7. 3 lemari buku

8. Perangkat wifi

D. Pelaksana Proyek

Proyek sosial kami nantinya melibatkan relawan dan semua lapisan masyarakat meliputi rukun
tangga, rukun warga, perangkat desa dan masyarakat umum.

E. Gambar Design Proyek/ Bagan Alur

survey

• melakukan kegiatan berupa survey atau pemilihan tempat yang cocok dengan proyek social
yang kami gagas. Surver ini meliputi kondisi desa, tingkat minat baca, dan lain sebagainya.

wawancara

• melakukan wawancara terhadap pamong desa serta para warganya secara mendalam tentang
minat baca,

gerakan literasi baca tulis dan digital, pembahasan hasil analisis angket minat baca yang telah
disebar, serta penyampaian program secara singkat.

Sosialisasi
• sosialisasi program sosial kami kepada seluruh lapisan masyarakat yang ada di daerah sasaran.
Kegiatan ini kami lakukan agar para warga masyarakat yang ada di daerah sasaran tidak terlalu
asing dengan program yang akan kita adakan ini.

Pojok Pustaka

• kegiatan taman baca yang ada di salah satu atau beberapa sudut desa daerah sasaran, misalkan
pada masjid atau pada pos ronda atau temapt tempat yang sekiranya sering dikunjungi oleh
masyarakat daerah sasaran.

Pinjam/bagi

• membagikan/meminjamkan buku, surat kabar, atau majalah kepada seluruh keluarga yang ada
di daerah sasaran, terutama di bagian rukun tetangga yang telah dikehendaki. RT

• memberdayakan masyarakat daerah sasaran, terutama pada muda-mudi desa terkait. Mereka
akan dilatih dan dididik, serta dibekali ilmu pengetahuan terutama mengenai kepustakaan,
pengenalan literasi dasar, terutama pelatihan digital.
BAB III

RENCANA PELAKSANAAN

A. Gambaran Detail Pelaksanaan

1. Survei dan Perizinan Tempat

Dalam kegiatan ini, kami melakukan kegiatan berupa survey atau pemilihan tempat yang cocok
dengan proyek sosial yang kami gagas. Surver ini meliputi kondisi desa, tingkat minat baca, dan
lain sebagainya.

2. Wawancara Pamong desa dan para warga

Kami melakukan wawancara terhadap pamong desa serta para warganya secara mendalam
tentang minat baca, gerakan literasi baca tulis dan digital, serta penyampaian program secara
singkat.

3. Socialization go GDM

Dalam kegiatan ini, kami melakukan sosialisasi program sosial kami kepada seluruh lapisan
masyarakat yang ada di daerah sasaran. Kegiatan ini kami lakukan agar para warga masyarakat
yang ada di daerah sasaran tidak terlalu asing dengan program yang akan kita adakan ini.

4. Mendirikan TBM

Kami mendirikan taman baca yang ada di salah satu atau beberapa sudut desa daerah sasaran.

5. Peminjaman/pembagian buku gratis

Kami melakukan kegiatan ini dengan maksud membagikan/meminjamkan buku, surat kabar,
atau majalah kepada seluruh keluarga yang ada di daerah sasaran, terutama di bagian rukun
tetangga yang telah dikehendaki.

6. Les belajar anak-anak/ pelajar

Kami membuka TBM untuk sarana penunjang belajar siswa di sekolah.

7. Regenerate and training

Dalam kegiatan ini, kami memberdayakan masyarakat daerah sasaran, terutama pada muda-mudi
desa terkait. Mereka akan dilatih dan dididik, serta dibekali ilmu pengetahuan terutama mengenai
kepustakaan, pengenalan literasi dasar, terutama pelatihan digital.

8. Diskusi/workshop/pelatihan
TBM memberikan wadah diskusi bagi masyarakat secara umum. Dikusi atau workshop/pelatihan
untuk meningkatkan skill di bidang ekonomi atau lainnya.

9. Rekrutmen Relawan Baru

Jika program awal berjalan lancar, ditindaklanjuti program lanjutan dengan mencanangkan
program baru dan membuka pendaftaran relawan baru dari masyarakat sekitar.

B. Hasil Proyek Sosial

1. Peningkatan minat baca masyarakat di daerah sasaran dan sekitarnya.

2. Berkembangnya pola pemikiran masyarakat yang biasa-biasa saja menjadi pola pikir yang
lebih literat.

3. Meningkatnya indeks kesehatan masyarakat daerah sasaran.

4. Berkurangnya kegiatan yang bersifat kurang baik di lingkungan masyarakat daerah sasaran
itu.

C. Penerima Manfaat

Penerima manfaat langsung proyek sosial nanti adalah masyarakat secara umum khususnya
anak-anak dan pelajar.
BAB IV

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

A. Rincian Rencana Anggaran Biaya (RAB) Kegiatan

No Keterangan Jumlah Harga satuan Total

1. Buku Bacaan 200 buku 60.000-100.000 14.000.000

2 Rak Buku Besi 5 unit 3.329.000 13.316.000

3. Meja lipat lesehan siku 4 dari 15 unit 290.000 4.350.000


kayu untuk leptop

4. Tikar Microsantin lipat 2m x 10 unit 45.500 364.000


1,5 m

5 White Board 60 x 120 cm 1 unit 235.000 235.000

6. Spidol snowman WB 1 dus 69.000 69.000

7. Penghapus white board 3 3 buah 5.000 15.000


buah

8. Laptop kantoran/ design intel 15 unit 5.397.600 80.964.000


core

9. Lemari Metal leptop 2 unit 1.388.000 2.776.000

10. Router extender 1 unit 189.500 189.500

11. Modem nirkabel 1 unit 375.000 375.000

12 Paket internet perbulan 6paket 285.000 1.710.000


perbulan

13. Papan screen proyektor waal 1 unit 618.000 618.000


inforce

14. Proyektor konek HP 1 unit 2.690.000 2.690.000


B. Rekapitulasi Anggaran:

1. Anggaran yang diajukan ke PF : Rp. 123.837.550,00

2. Swadaya/bantuan pihak lain : Rp. 5.000.000,00

3. Bantuan Pihak Lain : Rp. 4.000.000,00

4. Iuran Anggota : Rp. 500.000,00

Total Kebutuhan Anggaran Rp. 133.837.550,00

BAB V

KEBERLANJUTAN PROYEK SOSIAL

A. Gambaran Keberlanjutan Proyek

Untuk bab ini kami mengembangkan rencana kegiatan pada bab 3, yakni wawancara para
pamong desa dan warga, sosialisasi proyek sosial, pendirian TBM, Les belajar anak-anak/
pelajar, dikusi/workshop/pelatihan, regenerate and Training, dan rekrutmen relawan. Untuk
awalan kami melaksanakan rencana kegiatan tersebut. Setelah berjalan tiga bulan pertama, nanti
tim akan melakukan review kegiatan. Dari hasil review itu kami akan mengevaluasi program
kerja yang perlu ditiadakan atau difokuskan dan dimatangkan lagi. Untuk kegiatan follow up nya
mengikuti kondisi dan capaian program yang sudah dijalankan, sebagai berikut:

Tahap Awal

 Setelah TBM berdiri dibuka untuk les belajar anak-anak/pelajar

 Pengunjung anak-anak dikenalkan membaca buku, mereka diminta membuat review dari
buku yang dipinjam

 Untuk inovasi kami bisa membuat event kecil lomba mewarnai tingkat anak-anak SD, acara
dongeng dengan menggundang komunitas pendongeng

 Diadakan diskusi dan pelatihan yang menunjang kreativitas masyarakat desa

 Pengenalan dan pemahaman literasi digital, dengan pelatihan/workshop terbatas, meliputi


penggunaan media digital, pemanfaatan yang menunjang pekerjaan masyarakat.

Tahap lanjutan

 Untuk menopang pendanaan kegiatan TBM, dibuat program koperasi TBM atau usaha
mandiri lainnya

 Pengelolaan beberapa unit usaha di beberapa sektor, yang dikelola mandiri oleh masyarakat
dipandu oleh pengurus TBM.

B. Sumber Dana untuk Operasional Keberlanjutan

Sumber dana bisa diperoleh dari :

1. Iuran pengurus

2. Donatur

3. Pengajuan permohonan dana ke lembaga/instansi lain

C. Pelaksana Pasca Proyek

Proyek sosial pendirian TBM melibatkan semua elemen masyarakat desa. Pengurus inti TBM,
relawan, perangkat desa dan lainnya.
BAB VI

KESIMPULAN & PENUTUP

A. Ukuran Keberhasilan Proyek

Ukuran keberhasilan proyek sosial dilihat dari dua aspek, yakni aspek fisik dan non fisik.
Pencapaian aspek fisik mudah dinilai dengan mata telanjang namun pencapaian non fisik yang
berkaitan dengan wawasan dan pemahaman literasi masih sulit dinilai. Kami memahami proyek
sosial berkaitan erat dengan pembangunan aspek mental/ pola pikir masyarakat menuju
masyarakat yang literat berkeadaban unggul membutuhkan proses panjang dilakukan secara
bertahap.Pelaksanaannya pun dinamis mengikuti kondisi sosial masyarakatnya.
Ada pun target dari proyek sosial yang kami jalankan :

1. Adanya pojok baca/ taman bacaan masyarakat/ perpustakaan desa

2. Meningkatnya minat baca masyarakat di daerah sasaran dan sekitarnya.

3. Berkembangnya pola pemikiran masyarakat yang lebih literat.

4. Meningkatnya indeks pendidikan, keterampilan, keahlian masyarakat daerah sasaran.

5. Berkurangnya kegiatan yang bersifat kurang baik di lingkungan masyarakat daerah sasaran itu.

6. Meningkatnya kemampuan mengolah, mengelola dan menggunakan teknologi digital

B. Penutup

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, penulis dapat membuat simpulan

sebagai berikut Gerakan Literasi Baca Tulis dan Literasi Digital Masyarakat Desa

adalah upaya secara menyeluruh untuk menjadikan lingkungan masyarakat yang

literat, berkeadaban maju dan unggul.Dalam kegiatan tersebut dapat meliputi sosialisasi proyek
sosial, pendirian TBM, Les belajar anak-anak/ pelajar, dikusi/workshop/pelatihan, regenerate and
Training, dan rekrutmen relawan.

Anda mungkin juga menyukai