Disusun Oleh:
Nuzul Rahmadanti
12003129
TAHUN 2024
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
1. BAB I PENAHULUAN.................................................................................... 3
A. Kajian Pustaka...................................................................................... 16
B. Kajian Teoritis...................................................................................... 25
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
dan jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan kepuasan secara langsung, untuk
produk yang dikonsumsi merupakan barang maupun jasa yang ditawarkan oleh
dikemukakan oleh OJK pada tahun 2019 menunjukan, milenial xukup konsumtif
rutin (51,1%). Hanya sedikit yang disisakan untuk tabungan (10,7%). Bahkan minat
Islam tidak hanya mengatur tentang ibadah dan cara mendekatkan diri kepada
modern dengan ilmu ekonomi Islam dalam hal konsumsi terletak pada cara
kegemaran materialistis semata-mata dari pola konsumsi.3 Akan tetapi Islam juga
1
Penelitian Konsumsi: Fungsi, Ciri dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya,
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-konsumsi (Diakses pada 18 November 2023, Pukul 10.32 WIB)
2
Nurul Safaura Azizah, “Pengaruh Literasi Keuangan, Gaya Hidup Pada Perilaku Keuangan Pada
Generasi Millenial” Prisma (Platfrom Riset Mahasiswa Akuntansi) Vol. 1 No. 2 Tahun 2020 Hal: 92-93.
3
Muhammad Abdul Mannan, Ekonomi Islam Teori dan Praktek (Dasar-Dasar Ekonomi Islam),
(Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf, 2013), h.44.
4
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) Universitas Islam Indonesia, Ekonomi
Islam, (Yogyakarta: PT. Raja Grafindo Persada bekerja sama dengan BI, 2015), h. 9-11.
3
Ajaran-ajaran Islam menganjurkan pola konsumsi dan penggunaan harta secara
Allah dengan beribadah secara maksimal. Karena ibadah kepada Allah adalah wajib,
maka berusaha untuk memenuhi kebutuhan agar kewajiban itu terlaksana dengan
dipegangi, yaitu pertama, prinsip yang tidak memperbolehkan memakan harta orang
lain secara batil. Seperti Firman Allah SWT (dalam Surat Al-Baqarah ayat 188).
Kedua, prinsip saling rela, yaitu menghindari pemaksaan yang menghilangkan hak
pilih seseorang dalam muamalah (dalam Surat An Nisa ayat 29). Ketiga, prinsip
tidak mengandung praktek eksploitasi dan saling merugikan yang membuat orang
lain teraniaya (dalam Surat Al-Baqarah ayat 279). Keempat, prinsip tidak
Imran ayat 130, dan Surat Al-Baqarah ayat 275-278). Kelima, prinsip tidak melakukan
Ada beberapa pengertian perilaku konsumen yang dikemukakan oleh para ahli
5
Al Imam Abu Hamid Al Ghozali, Al-Mustasfa Min ‘Ilm al-Ushul, (Beirut: Dar al-Maktab al-Alamiyyah, 1964),
h. 48.
4
adalah : “Perilaku yang ditujukan oleh orang-orang dalam merencanakan, membeli
Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku konsumsi yakni tentang gaya
hidup. Gaya hidup ditunjukkan dengan perilaku sekelompok orang atau masyarakat
yang menganut nilai-nilai dan tata hidup yang hampir sama. Konsumen dari dalam
Inner Direccted merupakan gaya hidup konsumen yang membeli sesuatu produk
untuk memenuhi keinginan dari dalam dirinya untuk memiliki sesuatu dan tidak
Internet telah mengambil peran yang sangat signifikan dalam kehidupan masyarakat
Indonesia. Penetrasi internet di Indonesia telah melampaui aknga 50 persen dari total
internet untuk melakukan segala jenis transaksi, dari tansportasi, membeli makanan,
jalan-jalan dan berbelanja pakaian hingga kebutuhan sehari-hari. Budaya digital dan
penggunaan internet pada generasi milenial ini didukung beberapa faktor. Faktor
pertama adalah peer presure dari komunitas atau lingkungan pertemanan. Dimana
orang-orang milenial ini memiliki dorongan untuk ikut memiliki suatu barang yang
Faktor kedua adalah pengaruh dari influencer di media sosial. Influencer dapat
menarik perhatian siapa saja yang mengikutinya di media sosial termasuk generasi
yang memproduksi konten dan memiliki pengikut yang banyak biasanya bekerja
6
Totok Subianto, “Studi Tentang Perilaku Konsumen Beserta Implikasinya Terhadap Keputusan Pembelian,
Jurnal Ekonomi MODERNISASI, Vol. 3, No. 3, Oktober 2007, http://e-journal.ukanjuruhan.ac.id Hal: 168.
7
N.Gregory M Juankiw, dkk. Pengantar Ekonomi Mikro, (Jakarta: Salemba Empat, 2012), h. 42.
5
sama dengan berbagai brand produk terutama produk fashion yang banyak diminati
sosial ini merupakan cara pemasaran produk yang lebih efektif bagi generasi
Dari beberapa kategori generasi milenial, Ben menyebut bahwa kategori yang
paling konsumtif adalah generasi milenial yang merupakan first jobbers, yakni
orang-orang yang saat ini berusia di awal 20-an dan baru memiliki pekerjaan untuk
pertama kalinya. Hal ini disebabkan mereka baru saja mulai mendapat pendapatan
sendiri, dan masih bisa menggunakan seluruh pendapatan tersebut untuk dirinya
sendiri. First jobbers dinilai lebih konsumtif dibandingkan generasi milenial yang
telah berusia lebih dari 30 tahun. Kategori generasi milenial yang lebih tua ini
biasanya sudah menikah, dan sudah mulai melakukan pengeluaran yang lebih
Pada era revolusi industri 4.0 saat ini, perkembangan teknologi informasi
mulai dari smartphone hingga media sosial telah mengubah gaya hidup masyarakat.
secara langsung maupun tidak langsung telah merubah gaya hidup masyarakat.
Perubahan gaya hidup mendorong masyarakat modern saat ini menjadi masyarakat
yang cenderung konsumtif. Saat ini perubahan gaya hidup yang konsumtif sangat
terlihat pada generasi modern atau yang bisa disebut dengan generasi milenial
(Millenial Genration).9
8
Alasan Generasi Milenail Lebih Konsumtif, https://www.cnnindonesia.com/, (diakses pada 18 Desember 2023
pukul 19.50).
9
Skripsi oleh Yessi Vina Winata, “Perilaku Konsumsi Generasi Milenial Dalam Penggunaan Paket Data
Internet Perspektif Etika Konsumsi Islam (Studi Kasus Pada Mahasiswa Febi Iain Bengkulu)” Tahun 2021.
6
Badan Pusat Statistik (BPS) mengelompokkan populasi Indonesia dalam enam
generasi, yaitu Post Generasi Z (Post Gen Z), Generasi Z (Gen Z), Milenial,
Generasi X (Gen X), Baby Boomer, dan Pre-Boomer. Dalam sensus penduduk 2020,
Gen Z dan Milenial mendominasi penduduk Indonesia yang per September 2020
mencapai 270,20 juta jiwa. Gen Z berjumlah 74,93 juta atau 27,94% terhadap total
penduduk, Milenial 69,38 juta jiwa (25,87%), Gen X 58,65 juta jiwa
(21,88%), Baby Boomer 31,01 juta jiwa (11,56%), Post Gen Z 29,17 juta jiwa
Generasi ini disebut juga generasi Y, lahir pada 1981-1996 (saat ini berusia
27-42 tahun di tahun 2023). Kisaran usia Milenial tersebut sesuai dengan rata-rata
usia yang ada di Desa Kuala Dua, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya,
Kalimantan Barat. Disebut generasi milenial karena generasi ini pernah melewati
millennium kedua sejak teori generasi ini pertama kali dikemukakan oleh Karl
Mannheim pada tahun 1923. Generasi milenial ini lahir bersamaan dengan
gawai, mengakses komputer dan memiliki sosial media. Hal tersebut membentuk
teknologi komunikasi instan dan media sosial seperti email, instant messaging,
facebook, twitter, IG, Olshop, game online dan lain-lain. Sehingga dengan kata lain
10
Jumlah Penduduk menurut Wilayah, Klasifikasi Generasi, dan Jenis Kelamin, Indonesia, 2020,
https://sensus.bps.go.id/topik/tabular, (diakses pada 18 November 2023, Pukul 19.34 WIB)
11
Artikel oleh Muhtar, “Mengenal 6 Macam Generasi di Indonesia Sesuai Tahun Lahir, Kamu Termasuk yang
Mana?”, https://uici.ac.id/, (diakses pada 18 September 2023, Pukul 19.43 WIB).
12
Syarif Hidayatullah, dkk. “Perilaku Generasi Milenial dalam Menggunakan Aplikasi Go-food”, Jurnal
Manjemen dan Kewirausahaan, Vol.6, No.2, 2018, (Desember, 2018), h. 240-242.
7
Gaya hidup online seperti sudah menjadi bagian dari jiwa seorang milenial. Di
Kuala Dua yang melakukan kegiatan dengan tujuan untuk memenuhi keinginan dan
mengikuti gaya hidup modern, salah satunya dalam mode pakaian atau fashion style,
sehingga pada akhirnya masyarakat Desa Kuala Dua cenderung kepada perilaku
masyarakt milenial yang bersifat konsumtif yang berlebihan ini lah yang akan
menimbulkan dampak bagi masyarakat itu sendiri atau pun lingkungan sekitarnya.
Pada fenomena tersebut jika dibiarkan akan menimbulkan budaya konsumtif yang
Teori konsumsi yang Islami dibangun atas dasar syariah Islam, menyangkut
nilai dasar yang menjadi fondasi teori, motif dan tujuan konsumsi, hingga teknik
pilihan dan alokasi anggaran untuk berkonsumsi, juga digerakkan oleh motif
٣١ ࣖ ْسِف ر َْي
ِ ْسفُ رواۚ ِان َّ ٗه ََل ُ ُِي ُّب الر ُم ر
ِ اْشبُ روا َو ََل تُ ر يٰبَ ِ ر ْٓن ٰا َد َم خ ُُذ روا ِزيرنَتَ ُ رُك ِع رندَ ُ ِ ل
َ ك َم رسجِ ٍد َّو ُ ُُك روا َو ر
Artinya : ”Wahai anak cucu Adam, pakailah pakaianmu yang indah pada
Ayat di atas menjelaskan bahwa sebagai manusia tidak baik hidup melampaui
batas yang dibutuhkan oleh tubuh dan jangan melampaui batas makanan-makanan
8
minum secukupnya tanpa berlebih-lebihan.14 Islam harus berorientasi pada
mashlahat yakni bermanfaat baik secara material, fisik, intelektual, lingkungan, dan
tentunya dalam jangka waktu yang panjang. Di samping itupun jenis barang atau
jasa yang dikonsumsi haruslah halal, baik, bermanfaat dan diridhoi oleh Allah SWT.
Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Secara geografis Kabupaten Kubu
Raya terletak pada 108° 35’ – 109° 58’ Bujur Timur dan 0° 44’ Lintang Utara – 1°
01’ Lintang Selatan. Kabupaten ini berada di bagian barat Provinsi Kalimantan
Barat. Luas wilayahnya yaitu 6.985,20 km² terdiri dari daratan seluas 4.785 km² dan
lautan seluas 2.197 km² dengan 39 pulau-pulau kecil. Kabupaten Kubu Raya secara
umum merupakan daerah dataran yang relatif datar dengan garis pantai sepanjang
149 Km.
Barat yang secara geografis terletak diantara Koordinat 108° 35’ – 109° 58’ BT 0°
44’ LU – 1° 01’ LS. Kabupaten Kubu Raya adalah Kabupaten hasil pemekaran dari
Kabupaten Pontianak yang terbentuk melalui Undang Undang No. 35 tahun 2007.
Batu Ampar, Terentang, Kubu, Teluk Pakedai, Sungai Kakap, Rasau Jaya, Sungai
14
Artikel oleh Meriana MT, “Surat Al A'raf Ayat 31 Arab Latin Artinya, Tentang Dalil Mengapa Kita Harus
Berpakaian Baik dalam Beribadah”, https://www.muslimterkini.id/, (diakses pada 18 November 2023, Pukul
20.09 WIB).
15
"Kabupaten Kubu Raya Dalam Angka 2023" , www.kuburayakab.bps.go.id. hlm. 8, 72 (Diakses tanggal 19
November 2023, pukul 10.34).
9
Batu Ampar dengan luas 2.095,61 Km2 dan Kecamatan yang terkecil adalah
tingkat kepadatan 72 jiwa per Km2, secara historis hidup rukun dan damai, dengan
komposisi penduduk yang multi ras dan multi agama, pemeluk agama sebagian
besar adalah Islam (82%), sangat toleran terhadap pendatang sehingga akulturasi
antar budaya terjadi secara alami. Di Kabupaten Kubu Raya TPAK sebesar 64,66
persen. Pada tahun 2022, angkatan kerja laki-laki di Kabupaten Kubu Raya sebesar
183.274 jiwa (62,36 persen) sedangkan perempuan sebesar 110.643 jiwa (38,64
orang (42,04%). Jumlah atau persentase perempuan yang menganggur lebih kecil
dibanding penduduk laki laki, hal ini bukan berarti penduduk perempuan lebih aktif
Angkatan kerja laki-laki sebanyak 63,77 persen (182.295 jiwa) lebih besar
dibandingkan dengan angkatan kerja perempuan yang hanya 36,23 persen (103.565
16
Kondisi Geografis Kubu Raya, https://kuburayakab.go.id/tentang/geografis (diakses pada 19 November 2023,
pukul 09.35 WIB).
10
atas yang bekerja sebanyak 266.217 orang. Penduduk bekerja laki-laki sebesar
persen berbanding 21,55 persen), hal ini tidak lepas dari budaya umum masyarakat
Kabupaten Kubu Raya sebanyak 19.643 orang dengan rincian pengangguran laki-
laki sebanyak 11.384 orang dan perempuan sebanyak 8.259 orang. Konsentrasi
penduduk tertinggi terdapat di tiga kecamatan yaitu Sungai Raya yang merupakan
Ibu kota Kabupaten, Sungai Kakap dan Sungai Ambawang. Hal ini sangat logis
Sungai Raya adalah ibu kota Kabupaten Kubu Raya yang sekaligus menjadi
pusat pemerintahan dan perekonomian dari Kabupaten Kubu Raya. Sungai Raya
dengan Kota Pontianak, ibu kota provinsi Kalimantan Barat. Bandar Udara
terletak di Sungai Raya. Adapun batas wilayah kecamatan Sungai Raya, bagian
sebelah Barat dengan Kecamatan Sungai Kakap dan sebelah Timur berbatasan
17
Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Kubu Raya 2022
18
Geografi Kabupaten Kubu Raya, https://prokopim.kuburayakab.go.id/page/geografi (diakses pada 29 Oktober
2023, Pukul 19.47 WIB)
11
Kecamatan Sungai Raya memiliki penduduk sebanyak 216.643 jiwa ditahun
kecamatan Sungai Raya memiliki beragam Suku, Agama dan Ras serta Adat istiadat.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik 2020, penduduk Sungai Raya mayoritas
memeluk agama Islam yakni 74,77%, kemudian Budha 13,72%, Kristen 11,12%
(Katolik 5,59% dan Protestan 5,53%), kemudian Konghucu 0,22% dan sebagian
kecil memeluk agama Hindu 0,16%, dan kepercayaan 0,01%.19 Penduduk dari
suku Melayu, Tionghoa, Dayak, merupakan warga asli kawasan ini. Dan juga
penduduk pendatang seperti suku Jawa, Bugis, Madura, Batak, dan lainnya.20
Raya, Kalimantan Barat, Indonesia. Desa Kuala Dua terletak sebelum memasuki
area Rasau Jaya dan Alas Kusuma adalah salah satu desa di kecamatan Sungai Raya.
Desa Kuala Dua terletak tidak jauh dari Bandar Udara Supadio. Desa Kuala Dua
dihubungkan oleh Jalan Kiai Haji Abdurrahman Wahid setelah melintasi Pangkalan
Lanud Supadio.21 Luas Wilayah daratan Desa Kuala Dua kurang lebih 46.870
km². Desa ini termasuk paling luas di Kubu Raya. . Jarak Desa Kuala Dua ke ibu
kota kecamatan ±6,3 km sedangkan jarak dari desa ke Ibu Kota Kabupaten ±28,00
km.22 Desa Kuala Dua terdiri dari 4 Dusun, 6 RW dan 69 RT, adapun dusun-dusun
yang terdapat di Desa Kuala Dua antara lain Dusun Keramat I, Karya I, Keramat II
dan Karya II. Batas wilayah desa Kuala Dua di bagian barat berbatasan dengan
Arang Limbung dan Limbung. Di bagian timur berbatasan dengan Mekar Sari, Di
bagian selatan dengan Ambangah. Sementara bagia Utara dengan Rasau Jaya
19
"Kabupaten Kubu Raya Dalam Angka 2020", www.kuburayakab.bps.go.id, (Diakses tanggal 19
November 2023).
20
Sungai Raya, Kubu Raya, https://id.wikipedia.org/wiki/Sungai_Raya,_Kubu_Raya, (diakses pada 19
November 2023)
21
Kuala Dua, Sungai Raya, Kubu Raya, https://id.wikipedia.org/wiki/Kuala_Dua,_Sungai_Raya,_Kubu_Raya,
(diakses 19 November 2023).
22
BPS Kecamatan Sungai Raya dalam angka, 2019.
12
Umum, Kecamatan Rasau Jaya. Jumlah penduduk Desa Kuala Dua yaitu mencapai
27.510 jiwa. Jumlah ini terdiri dari 13.446 jiwa merupakan laki-laki dan 14.065 jiwa
merupakan wanita.23
generasi milenial terhadap belanja fashion dan peneliti mengambil judul penelitian
Fashion Perspektif Etika Konsumsi Dalam Islam (Studi Kasus Desa Kuala
Dua)”
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi fokus pertanyaan dalam
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan dari latar belakang yang sudah di jelaskan diawal, maka tujuan
milenial di desa Kuala Dua terhadap belanja fashion dalam perspektif etika
D. SIGNIFIKANSI PENELITIAN
Adapun manfaat penelitian ini tentang tindakan apa yang dapat diberikan
setelah selesai melakukan penelitian. Manfaat dapat bersifat teoritis dan praktis.
23
Kecamatan Sungai Raya Dalam Angka 2020, Badan Pusat Statistik Kabupaten Kubu Raya, BPS Kabupaten
Kubu Raya.
13
Seperti manfaat terhadap penulis, instansi, masyarakat secara umum. Penelitian ini
1. Manfaat Teoritis
Dengan adanya penelitian ini berharap menjadi salah satu referansi dalam
2. Manfaat Praktis
1. Bagi Peneliti
Syariah.
2. Bagi Masyarakat
dari tindakan yang diambil. Karena didalam agama Islam sendiri dilarang
melakukan sesuatu yang berlebihan dan baiknya rezeki lebih yang kita
ekonomi syariah.
14
E. SISTEMATIKA PENULISAN
sistematika penulisan. Pada tahap ini masing-masing bagian akan membahas dengan
BAB 1: PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan uraian mengenai latar belakang, fokus dan pertanyaan
Pada bab ini membahas tentang kajian pustaka yang berkaitan dengan perilaku
Pada bab ini akan membahas terkait metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu jenis, metode dan pendekatan penelitian, lokasi penelitian,
teknik dan alat pengumpulan data, teknik pengolahan dan analisis data, dan
Pada bab ini peneliti akan membahas paparan data, pembahasan, dan hasil
penelitian.
BAB 5: PENUTUP
Pada bab ini peneliti membahas kesimpulan dan saran dari penelitian.
15
BAB 2
TINJAUAN PUSTKA
A. KAJIAN PUSTAKA
dari jurnal-jurnal, buku dan skripsi yang memiliki hubungan dengan penelitan ini
memilih Coffee Shop Brand Lokal” karya Tria Husnul Chotimah, Asep
faktor-faktor pemilihan Coffee Shop dengan Brand Local serta aktivitas yang
pelayanan dan produk. Pada saat ini generasi Y dan Z menyukai memilih
produk dengan Brand Local karena rasanya memiliki ciri khas tersendiri dan
rasanya yang unik. Faktor lainnya, generasi Y dan Z menyukai karena harga
yang relatif murah dan konsep ide yang unik serta menu yang bervariatif dan
tempat suasana yang nyaman dilengkapi dengan fasilitas seperti wifi, AC,
colokan (stekker) listrik, toilet dan smoking room menjadi daya tarik generasi
menghabiskan waktu di Coffee Shop 3-4 jam dan mereka mengunjungi saat
weekday, dalam sebulan mereka datang 3-4 kali dalam sebulan. Aktivitas yang
kopi sambil merokok dengan suasana yang nyaman. Biasanya mereka datang
16
Metode yang digunakan dalam penelitan tersebut menggunakan metode
terjadi dan dilakukan dengan faktor-faktor pemilihan coffee shop brand lokal
dan mengetahui aktivitas yang dilakukan di coffee shop. Data penelitian ini
mengunakan data primer dan data skunder. Teknik pengumpulan data yang
dokumentasi dan studi pustaka. Persamaan dari pnelitian ini adalah membahas
Islam.
Nurvita Sukma, dan Clarashinta Canggih tahun 2021. Penelitian ini membahas
Penelitian ini merupakan penelitian berjenis kuantitatif. Jenis dan sumber data
pada penelitian ini adalah sumber data primer karena data yang diperoleh
adalah data dari sumber secara langsung dari tangan pertama yaitu Generasi Y
17
Surabaya selalu mengevaluasi gaya hidup terbaru dengan mengukur dampak
yang terjadi, apakah dampak yang terjadi akan lebih baik atau lebih buruk.
variabel gaya hidup menunjukkan bahwa semakin tinggi gaya hidup maka
probabilitas pola perilaku konsumsi secara islami semakin rendah, dan untuk
Airlangga” karya Arlinda Nidia Corinna dan Eko Fajar Cahyono tahun 2019.
lainnya. Mengkonsumsi produk fashion yang berlabel halal dan sesuai dengan
syariah masih menjadi prioritas. Tak lupa untuk mengingat ibadah sholat
18
walaupun sedang berada di dalam Mall , hal ini menunjukkan bahwa masih
mengingat Allah di segala sisi. Serta mempercayai bahwa segala sesuatu yang
kita miliki hanya titipan dari Allah. Prinsip keseimbangan konsumsi juga
produk fashion masih sesuai dengan kajian teori Monzer Kahf , trendsetter
konsumsi akan produk fashion yang berbeda dari latar belakang dan kegaiatan
19
dari emosi yang lebih tinggi daripada pemenuhan kebutuhan praktis atau
kopi sering mencari kedai kopi baru untuk dijadikan tempat berkumpul.
spontan. Aktivitas, perilaku, dan gaya hidup Gen Z disalurkan melalui dimensi
gaya hidup AIO (Activity, Interest, Opinion) di kedai kopi. Pembina kedai kopi
sehari-hari, dan aktivitas di kedai kopi tidak lepas dari Gen Z. Persamaan
Wanita” karya Sabila Hanifan Ula Azizah dan Agustinus C Februadi, tahun
ditampilkan pada platform online. Hal ini didukung oleh motivasi utilitarian
20
termotivasi untuk tampil fesyenable.24 Pada penelitian tersebut memiliki
6. Jurnal dengan judul “ Nilai dan Kontrol Diri Sebagai Faktor Pembentuk Sikap
pada variabel kontrol diri, sikap, dan pembelian impulsif terdapat perbedaan
yang signifikan antargenerasi. Uji pengaruh variabel nilai, kontrol diri, dan
impulsif pada keluarga generasi baby boomer, generasi X, dan generasi Y; dan
24
Jurnal karya Sabila Hanifan Ula Azizah dan Agustinus C Februadi, “Motivasi Belanja Fesyen Online:
Perspektif Generasi Y Wanita”, https://jurnal.polban.ac.id/, Vol. 10 No. 1 Tahun 2019.
21
menganalisis pengaruh nilai, kontrol diri, dan sikap terhadap perilaku
Islam.
yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis multivariate dengan model
regresi Partial Least Square (PLS) dan alat analisis SmartPLS 3.2.7 . Dari
hasil analisis yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa harga, gaya hidup,
era digital. Sedangkan penelitian ini membahas dai segi perspektif etika
22
8. Jurnal dengan judul “Pengaruh Literasi Keuangan, Gaya Hidup Pada Perilaku
Keuangan Pada Generasi Milenial” karya Nurul Safura Azizah, tahun 2020.
tindakan beralasan dan teori perilaku rencanaan adalah sebuah teori yang
keuangan, semakin baik milenail mengatur gaya hidup yang benar dan tepat
karena semakin baik tingkat literasi dan kepercayaann maka semakin tinggi
23
tersebut sebagian besar tidak dapat dikendalikan oleh pemasaran, tetapi harus
perilaku konsumen dibagi menjadi dua bagian yaitu eksternal dan faktor
tentang perilaku konsumsi terhadap belanja fashion pada generasi milenial dari
10. Skripsi karya Yessi Vina Winata dengan judul “Perilaku Konsumsi Generasi
Islam (Studi Kasus pada Mahasiswa FEBI IAIN Bengkulu) pada tahun 2021.
ialah perilaku generasi milenial terhadap penggunaan paket data internet pada
paket data internet yaitu 65% dari total 100% penggunaan setiap bulannya dan
26
Jurnal karya Totok Subianto, “Studi Tentang Perilaku Konsumen Beserta Implikasi Terhadapa Keputusan
Pembelian”, http://e-journal.ukanjuruhan.ac.id, Jurnal Ekonomi MODERNISASI, Vol. 3 No. 3 2007
24
45% digunakan untuk perkuliahan (daring) dan lebih mementingkan keinginan
dari pada kebutuhan. Perilaku mahasiswa Jurusan Ekonomi Islam FEBI IAIN
data internet.
B. KAJIAN TEORETIS
1) Perilaku Konsumsi
dari suatu individu pasti akan berbeda dengan individu lainnya, tergantung dari
suatu individu itu tinggi, maka konsumsinya juga akan tinggi, sedangkan jika
pendapatan yang dimiliki oleh suatu individu rendah, maka konsumsinya juga
kekayaan yang dimiliki oleh suatu individu demi mendapatkan barang atau
25
bukunya yang berjudul “Income, Saving and The Theory of Consumer
suatu orang atau masyarakat dipengaruhi oleh dua asumsi, yaitu interdependen
naluri manusia, sejak kecil, bahkan ketika baru lahir, manusia sudah
manusia akan terus meningkat dan mencapai puncaknya pada usia tertentu
27
Artikel Jurnal “Perilaku Konsumsi Generasi Millenial dalam Penggunaan E-Commerce di Era Digital” karya
Dymas Yossie Aditya”, tahun 2018
28
Jurnal karya Totok Subianto, “Studi Tentang Perilaku Konsumen Beserta Implikasi Terhadapa Keputusan
Pembelian”, http://e-journal.ukanjuruhan.ac.id, Jurnal Ekonomi MODERNISASI, Vol. 3 No. 3 2007
26
untuk seterusnya menurun hingga seseorang meninggal dunia.29 Teori perilaku
Al quran dan hadis. Namun Islam juga mencegah sifat kikir dan pelit
perilaku setan sebagaimana dilihat dari ayat yang terkait dengan perilaku
adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya” (Qs.Al
Isra, 27). Secara rasional, seseorang tidak akan pernah mengkonsumsi suatu
darinya. Dalam prespektif ekonomi Islam, dua unsur ini mempunyai kaitan
dalam Islam diartikan sebagai penggunaan terhadap komoditas yang baik dan
jauh dari sesuatu yang diharamkan, maka, sudah barang tentu motivasi yang
dengan prinsip konsumsi itu sendiri. Artinya, karakteristik dari kebutuhan dan
konsumsi tetapi karena motivasi lain, membeli produk bukan sesuatu yang
dapat memenuhi kebutuhan dasar, akan tetapi karena gengsi dan adanya
29
Skripsi oleh Yessi Vina Winata, “Perilaku Konsumsi Generasi Milenial Dalam Penggunaan Paket Data
Internet Perspektif Etika Konsumsi Islam (Studi Kasus Pada Mahasiswa Febi Iain Bengkulu)” Tahun 2021.
30
Syarifudin Tohari, Pegangan Ekonomi, (Bandung: Armico 2014), h. 59
31
Jurnal “KONSEP KONSUMSI DAN PERILAKU KONSUMSI ISLAM” karya Jenita dan Rustam, JEBI
(Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam)-Volume 2, Nomor 1, Januari-Juni 2017.
27
standarisasi dalam sosial disuatu lingkungan. Perilaku konsumtif
Secara garis besar, perilaku konsumtif adalah perilaku atau gaya hidup
dibiarkan begitu saja perilaku konsumtif dapat menjadi masalah serius. Seperti
2) Generasi Milenial
Generasi ini disebut juga generasi Y, lahir pada 1981-199634 (saat ini
berusia 28-43 tahun). Disebut generasi milenial karena generasi ini pernah
melewati millennium kedua sejak teori generasi ini pertama kali dikemukakan
oleh Karl Mannheim pada tahun 1923. Generasi milenial ini lahir bersamaan
mengenal gawai, mengakses komputer dan memiliki sosial media. Hal tersebut
millenial adalah kecanduan internet, percaya diri dan harga diri tinggi dan
32
Perilaku Konsumtif Membawa Petaka di Era Modern, https://www.djkn.kemenkeu.go.id/, (diakses pada 19
November 2023, pukul 22.31 WIB).
33
Konsumtif Adalah: Pengertian, Faktor Penyebab, Tips Menghindarinya, https://www.bfi.co.id/id/, (diakses
pada 19 November 2023, pukul 22.33 WIB).
34
Genersi Milenial dan generasi kolonial, www.djkn.kemenkeu.go.id., (diakses pada 19 November 2023, pukul
22.54 WIB).
28
lebih terbuka dan bertoleransi terhadap perubahan. Kilber,et al (2014).
untuk individu, jadwal kerja yang fleksibel, career advancement sebagai faktor
pekerjaan.35
3) Etika Konsumsi
pertama, kebutuhan pokok, kedua, kebutuhan akan suatu barang atau jasa
adalah sesuatu yang mutlak dan paling dasar diperlukan oleh manusia, jika
35
Jurnal karya Nurul Safura Azizah, “Pengaruh Literasi Keuangan, Gaya Hidup Pada Perilaku Keuangan Pada
Generasi Milenial”, https://ojs.stiesa.ac.id/index.php/prisma, Parisma (Platform Riset Mahasiswa Akuntansi)
vol. 01 No. 02 tahun 2020 (hal: 92-101)
29
hajiyyah adalah sesuatu yang tidak berhubungan dengan kebutuhan pokok
dan baik itu barang, jasa, serta cara memperolehnya di antaranya harus
terbebas dari riba, garar dan maisir dan meninggal segala sesuatu yang
“Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang
Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu” (QS.Al- Baqarah :168).
muslim tidak dapat diukur dari seberapa banyak barang yang dikonsumsi
30
tetapi dari kegiatan konsumsi itu seberapa besar nilai ibadah yang mampu
hubungan yang baik antara sesama individu atau masyarakat. Hal ini
d. Mengutamakan Maslahah
tidak dapat diukur dari seberapa banyak barang yang dikonsumsi tetapi
dari kegiatan konsumsi itu seberapa besar nilai ibadah yang mampu
31
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
77).
muka bumi setelah allah menganugerahi semua yang ada di bumi untuk
manusia.
hal ini Allah mengingatkan untuk tidak berlebihan baik dalam ibadah
maupun dalam muamalah. Sebab Allah tidak menyukai segala sesuat yang
32
makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya
Araf:31).
C. KERANGKA BERPIKIR
Perilaku Konsumsi
Generasi Milenial
3. Memperhatikan kualitas
konsumsi
5. Mengutamakan Maslahah
33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti ini yaitu menggunakan jenis
kata tertulis atau lisan dari informan dan perilaku yang dapat diamati. Penggunaan
hubungan dengan informan, baik informan utama maupun informan pendukung agar
konsumsi di masyarakat Desa Kuala Dua dengan cara observasi, wawancara dan
dokumentasi.
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku,
penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat yang
digunakan untuk meneliti pada kondisi ilmiah (eksperimen) dimana peneliti sebagai
instrumen, teknik pengumpulan data dan di analisis yang bersifat kualitatif lebih
36
Dr. H. Zuchri Abdussamad, S.I.K., M.Si, ”Metode Penelitian Kualitatif”, Cet. 1, (CV. syakir Media
Press) Desember 2021, hal. 46.
34
Berbeda dengan pendapat Moleong (2007: 6) yang memaknai penelitian
dialami oleh subjek penelitian. Lebih pas dan cocok digunakan untuk meneliti
hal-hal yang berkaitan dengan penelitian perilaku, sikap, motivasi, persepsi dan
tindakan subjek. Dengan kata lain, jenis penelitian tersebut, tidak bisa
pendekatan deskriptif analisis dimana penelitian ini akan memaparkan data yang
penelitian ini.37
B. LOKASI PENELITIAN
Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya dengan subjek penelitian adalah beberapa
orang dari warga desa Kuala Dua yang termasuk generasi milenial untuk
ditentukan oleh kemampuan peneliti menghayati situasi sosial yang dijadikan fokus
yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
37
Burhan Bugin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta : Kencana 2005), h.271.
35
mendapatkan data. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting,
1) Observasi
merekam semua hal yang ada di seputar objek penelitian yang berkaitan
mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain.
Observasi juga tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam
Atas dasar apa yang terekam dalam pengamatan, peneliti membuat catatan
36
lapangan dalam bentuk deskripsi yang kemudian digunakan sebagai
2) Wawancara
adalah alat pemandu (interview guide). Metode ini dapat juga dikatakan
sebagai wawancara semi struktural, karena alat bantu tidak lengkap seperti
(2018: 467) jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-depth
namun masih tetap berada pada pedoman wawancara yang sudah dibuat.
3) Dokumentasi
peristiwa atau kejadian dalam situasi sosial yang sesuai dan terkait dengan
38
Sugiarto, Metodelogi Penelitian Bisnis, (Yogyakarta : ANDI, 2017), h. 187
39
Moehar Daniel, Metode Penelitian Sosial Ekonomi, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2003), h. 143
37
penelitian kualitatif. Dokumen itu dapat berupa bentuk teks tertulis,
kehidupan (life histories), biografi, karya tulis, dan cerita. Disamping itu
ada pula material budaya, atau artefact sangat bermakna, karena pada
data yang terkumpul melalui berbagai teknik pengumpulan data yang berbeda-beda,
seperti interview, observasi kutipan, dan sari dari dokumen, catatan-catatan melalui
tape; terlihat lebih banyak berupa kata-kata dari pada angka. Oleh karena itu, data
tersebut harus “diproses” dan dianalisis sebelum dapat digunakan. Analisis data
adalah suatu cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif analisis, yaitu apa
yang dinyatakan oleh responden secara tertulis atau lisan dan juga prilakunya yang
a) Reduksi Data
terlihat dalam catatan tertulis lapangan. Oleh karena itu reduksi data
38
pengumpulan data. Juga dilakukan pada waktu pengumpulan data, seperti
disusun.
Reduksi data adalah kegiatan yang tidak terpisahkan dari analisis data.
Peneliti memilih data mana akan diberi kode, mana yang ditarik keluar,
merupakan pilihan analisis. Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang
b) Data Display
display surat kabar sangat berbeda antara satu dengan yang lain. Namun
dengan melihat tayangan atau data display dari suatu fenomena akan
c) Kesimpulan/Verifikasi
makna sesuatu yang dilihat atau diwawancarainya. Memo dan memo telah
39
ditulis, namun kesimpulan akhir masih jauh. Luasnya dan lengkapnya
tidak bermakna. Reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan atau
tahap demi tahap kesimpulan telah dimulai sejak awal. Ini berarti apabila
proses sudah benar dan data yang dianalisis telah memenuhi standar
dapat dipercayai.41
yang diupayakan agar kebenaran hasil penelitian dapat dipercaya antara lain
yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong, 2012: 330).
Triangulasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber yang
41
Muri Yusuf, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan,... h.409
40
membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi
yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif
2. Keteralihan (Transferability)
dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain. Oleh karena itu agar
3. Kebergantungan (Dependability)
4. Kepastian (Confirmability)
sehingga dengan hasil penelitian yang disepakati maka hasil penelitian tidak
41
keabsahan data lebih bersifat sejalan seiring dengan proses penelitian itu
data, yaitu sejak melakukan reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan
atau verifikasi.
1) Triangulasi Sumber
pada pagi hari, siang hari dan sore hari. Apakah hasilnya berbeda atau sama.
2) Tringulasi teknik
diperoleh dari sumber yang sama dengan teknik yang berbeda yaitu data yang
diperoleh dengan wawancara lalu dicek dengan observasi. Bila kedua teknik
maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang
bersangkutan.
3) Tringulasi waktu
masih segar, belum banyak masalah, sehingga akan memberikan data yang
narasumber yang sama dan data yang diperoleh berbeda pada saat pagi hari
data yang diperoleh hasilnya sama pada siang hari atau pagi hari. Bila hasil uji
pada pagi hari, siang hari dan sore hari, menghasilkan data yang berbeda,
42
maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian
datanya.
43
DAFTAR PUSTAKA
1915.
44
H. Zainur, M. (2017, Juni). Konsep Dasar Kebutuhan Manusia Menurut
M. Ro'is Am, M. S. (2020). Nilai dan Kontrol Diri Sebagai Faktor Pembentuk
prokopim.kuburayakab.go.id:
https://prokopim.kuburayakab.go.id/page/geografi
45
Sabila Hanifan Ula Azizah, A. C. (2019). Motivasi Belanja Fesyen Online:
Seminar, 789-799.
3, No. 3, 165-182.
46