Anda di halaman 1dari 35

PENGARUH BELANJA ONLINE MELALUI E-COMMERCE

SHOPEE TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF PADA


SISWA KELAS XII IIS PERIODE JULI-SEPTEMBER 2022

Proposal Karya Tulis

Oleh

Alya Nuruzahra

0065370466

JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL

SMAIT PUTRI AL-HANIF

CILEGON

2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I (PENDAHULUAN) ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 5
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 5
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................ 5
BAB II (KAJIAN TEORI) .............................................................................. 7
2.1 E-Commerce ..................................................................................... 7
2.2 Shopee............................................................................................... 8
2.3 Perilaku Konsumtif......................................................................... 11
2.4 Hipotesis ......................................................................................... 19
BAB III (METODE PENELITIAN) ............................................................. 21
3.1 Desain Penelitian ............................................................................ 21
3.2 Definisi Operasional Variabel ......................................................... 21
3.3 Populasi dan Sampel ....................................................................... 24
3.4 Instrumen Penelitian ...................................................................... 25
3.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 25
3.6 Waktu Pengambilan Data ............................................................... 26
3.7 Teknik Analisis Data....................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 29

ii
DAFTAR TABEL
DAFTAR TABEL ................................................................................................. iii
Tabel 3.1 ....................................................................................................... 23
Tabel 3.2 ....................................................................................................... 25
Tabel 3.3 ....................................................................................................... 28

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam era yang semakin modern dan berkembang pesat memudahkan

orang untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Salah satu media

informasi dibutuhkan adalah internet. Internet telah menjadi bagian yang tidak

terpisahkan dari kehidupan kita, baik untuk memperoleh informasi atau

berbisnis. Istilah internet merupakan singkatan dari interconnection-

networking (jaringan yang saling berhubungan). Internet ini adalah

serangkaian hubungan jaringan komputer yang dapat diakses secara umum di

seluruh dunia yang mengirimkan data dalam bentuk paket berdasarkan standar

Internet Protocol (IP). Selain itu, internet juga bisa menjadi koleksi jaringan

yang terdiri dari jutaan unit kecil, seperti pendidikan, bisnis, pemerintah, dan

lainnya.1

Seiring berjalannya zaman banyak sekali kemajuan teknologi yang

berkembang salah satunya dalam bidang perekonomian perdagangan. Saat ini

berdagang tidak harus secara langsung bertemu antar pedangang dan pembeli,

tetapi juga bisa berbelanja hanya di dalam rumah sembari membuka

handphone yang bisa disebut dengan belanja online. Belanja online ini

dilakukan pada situs e-commerce. Bahkan dalam dunia bisnis saat ini e-

Seogoto, Eddy.S.2019. “pengaruh kepercayaan dan risiko pada minat beli pada e-commerce”
1

hlm27-35. Diakses pada 8 september 2022.

1
commerce merupakan suatu kebutuhan untuk meningkatkan persaingan bisnis

dan penjualan produk.2

Perdagangan elektronik atau yang disebut juga e-commerce adalah

penggunaan jaringan komunikasi dan komputer untuk melaksanakan proses

bisnis. Pengertian dari e-commerce adalah menggunakan internet untuk

mengenalkan, menawarkan, membeli, dan menjual produk.3

Saat ini dengan kemajuan teknologi bisnis e-commerce banyak ditemui

perusahaan star up di Indonesia, contohnya: shopee, menurut data yang

dipaparkan oleh Kompas, Shopee merupakan toko online yang paling banyak

di kunjungi oleh masyarakat Indonesia, Shopee dengan traffic share sebesar

29,78 persen dan jumlah kunjungan bulanan sebanyak 120 juta. Shopee paling

banyak diakses melalui handphone dengan persentase sebanyak 72,4 persen

dan desktop 21,3 persen. Rata-rata durasi kunjungan 6 menit 30 detik.4

Pengguna dari situs e-commerce ini berasal dari beberapa kalangan

masyarakat, tidak hanya orang dewasa saja, melainkan juga remaja.

Munculnya belanja online melalui e-commerce mengenalkan remaja kepada

dunia yang lebih luas. Adanya Situs e-commerce juga mendorong seseorang

berperilaku konsumtif, berawal dari melihat unggahan barang-barang yang

diunggah di Shopee yang dapat menumbuhkan keinginan untuk mengejar

kepuasaan dalam diri orang tersebut.

2
Maulana Miftah.S.2015 Maulana, Heru Susilo Riyadi. 2015. ”implementasi e-commerce sebagai
media penjualan online” hlm 2. Diakes pada 8 september 2022.
3
Maulana Miftah.S.2015 Maulana, Heru Susilo Riyadi. 2015. ”implementasi e-commerce sebagai
media penjualan online” hlm 2. Diakes pada 8 september 2022
4
Kompas.com.2022 “E-commerce Yang Paling Banyak Dikunjungi Di Indonesia” diakses pada 8
september 2022 https://money.kompas.com/read/2021/02/24/072440626/5-e-commerce-yang-
paling-banyak-dikunjungi-di-indonesia?page=all

2
Individu selalu mencari kepuasan dengan cara mengonsumsi barang yang

bukan kebutuhannya melainkan untuk memenuhi keinginannya. Fenomena ini

biasanya dikenal dengan istilah perilaku konsumtif. Perilaku konsumtif

merupakan perilaku ketika timbulnya keinginan untuk membeli barang-barang

maupun menggunakan jasa hanya untuk memenuhi kepuasan pribadi semata

dan tidak lagi memandang manfaat atau urgensi dari barang maupun jasa

tersebut. Perilaku konsumtif ini cenderung ditemui pada kalangan remaja.

Remaja melakukan perilaku konsumtif untuk memenuhi gaya hidup (life

style). Hal ini diperjelas dalam penelitian yang mengemukakan bahwa remaja

mudah terpengaruh dengan pola konsumsi yang berlebihan dan kuat untuk
5
mengonsumsi suatu produk.

Perilaku dapat diartikan sebagai tanggapan atau reaksi individu terhadap

rangsangan atau lingkungan, sedangkan perilaku konsumtif diartikan sebagai

bersifat konsumtif dan hanya memakai saja serta tidak menghasilkan sendiri.6

Perilaku konsumtif adalah perilaku atau gaya hidup yang suka membelanjakan

uang tanpa menimbang dengan matang.

Faktor yang menyebabkan perilaku konsumtif terbagi atas:

1. Faktor Internal

a) Konsep diri, yaitu dalam membeli barang disesuaikan dengan

penilaian diri sendiri.

5
Mujahidah, Nooriah.A.2020. “analisis perilaku konsumtif dan penanganannya” hlm 4. Diakses
pada 8 september 2022
6
Mujahidah, Nooriah.A.2020. “analisis perilaku konsumtif dan penanganannya” hlm 2. Diakses
pada 8 september 2022

3
b) Gaya hidup, yaitu dalam membeli barang selalu mengikuti

perkembangan zaman.

2. Faktor eksternal

yang menyebabkan perilaku konsumtif adalah kelompok referensi. 7

Dalam penelitian perilaku konsumtif memiliki beberapa ukuran seorang

remaja tersebut dapat dikatakan konsumtif, tingkat perilaku konsumtif

berdasarkan intensitas belanja menjadi: kategori 1-3x, kategori 4-6x, kategori 7-

9x dan kategori >10x. kategori rendah yaitu 1-3x belanja dalam satu bulan,

kategori sedang yaitu 4-6x belanja dalam satu bulan, kategori tinggi yaitu 7-9x

belanja dalam satu bulan dan kategori sangat tinggi yaitu >10x belanja dalam satu

bulan.8

Pada penelitian yang dilakukan oleh Maulida Azizah dan Muhammad

Aswad, yang berjudul “Pengaruh Belanja Online Pada E-Commerce Shopee

Terhadap Perilaku Konsumtif Generasi Milennial di Blitar.” Jenis penelitian ini

adalah penelitian kuantitatif asosiatif, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

sejauh mana efek atau hubungan diantara dua variabel atau lebih. Hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa :

a. Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara belanja

online terhadap perilaku konsumtif

7
Estetika, 2017 “Analisis Perilaku Konsumtif Dan Penanganannya” hlm 3. Diakses pada 11
september 2022
8
Anggraini Indri.2017 “Analisis Perilaku Konsumtif Dan Penanganannya” hlm 4. Diakses pada 11
september 2022.

4
b. Hasil penelitian menjelaskan adanya pengaruh antara

belanja online terhadap kecenderungan konsumtif generasi

millennial di Blitar

Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif pada studi

empiris, maka peneliti memilih perilaku konsumtif dalam penggunaan aplikasi

Shopee pada bulan juli sampai dengan september 2022

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana pengaruh belanja online melalui e-commerce Shopee terhadap

perilaku konsumtif siswi kelas XII IIS SMAIT PUTRI AL-HANIF PERIODE

JULI-SEPTEMBER 2022?

1.3 Tujuan Penelitian


Untuk mengetahui pengaruh e-commerce terhdap perilaku konsumtif siswi

kelas XII IIS

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan rujukan, referensi,

informasi dan masukan dalam keilmuan terkait ber belanja online

1.4.2 Manfaat Praktis


penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi bagi siswi-

siswi kelas XII IIS SMAIT PUTRI AL-HANIF tentang ukuran masing-

5
masing konsumtifitas mereka pada pengaruh belanja online melalu e-

commerce shopee terhadap perilaku konsumtif mereka, di harap kan

hasil dari penelitian ini menumbuhkan kesadaran diri masing-masing

pengguna e-commerce yang ternyata berperilaku konsumtif dan dapat

mengatasi diri nya untuk lebih mengatur diri serta keuangan

peribadinya.

6
BAB II

KAJIAN TEORI
2.1 E-Commerce

E-commerce atau perdagangan elektronik adalah penyebaran, pembelian,

penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti

internet. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran

data, sistem manajemen inventory dan sistem pengumpulan data otomatis. E-

commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali

banner elektronik yang dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu

halaman-web (website).

Perkembangan E-commerce di Indonesia sendiri telah ada sejak tahun

1996, dengan berdirinya Dyviacom Intrabumi atau D-Net sebagai perintis

transaksi online. Wahana transaksi berupa mall online yang disebut D-Mall

(diakses lewat D-Net) ini telah menampung sekitar 33 toko online atau

merchant. Produk yang dijual bermacam-macam, mulai dari makanan,

aksesori, pakaian, produk perkantoran sampai furniture. Berdiri pula tempat

penjualan online berbasis internet yang memiliki fasilitas lengkap seperti

adanya bagian depan toko (storefront) dan shopping cart (keranjang belanja).

Ada juga E-commerce Net Indonesia sebagai Commerce Service Provider

7
(CSP) pertama di Indonesia. E-commerce Net Indonesia menawarkan
9
kemudahan dalam melakukan jual beli di internet.

Terdapat beberapa kelebihan yang dimiliki e-Commerce dan tidak dimiliki

oleh transaksi bisnis yang dilakukan secara offline, beberapa hal tersebut

adalah sebagai berikut ini :

a. Produk: Banyak jenis produk yang bisa dipasarkan dan dijual melalui

internet seperti pakain, mobil, sepeda dll.

b. Tempat menjual produk: tempat menjual adalah internet yang berarti

harus memiliki domain dan hosting

c. Cara menerima pesanan: E-mail, telepon, sms dan lain-lain.

d. Cara pembayaran: Credit card, Paypal, tunai.

e. Metode pengiriman: layanan jasa pengiriman.

f. Customer service: email, Contact us, telepon, chat jika tersedia dalam
10
software.

2.2 Shopee
2.2.1 Sejarah Shopee

Shopee merupakan platform perdagangan elektronik yang didirikan

oleh Forrest Li pada tahun 2009 yang kantor pusatnya berada di

Singapura. Perusahaan Shopee berada dalam naungan SEA Group yang

sebelumnya dikenal Garena. Shopee pertama kali diluncurkan di

Singapura pada tahun 2015 sebagai pasar mobile-sentris sosial pertama

9
Dini Tri Wardani, “Konsep Dasar E Buisness & E-commerce”
http://dinitri.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/53863, diakses pada 11 september 2022
10
Apriadia, Deni. Saputra, Yandi.S.2017 “E-Commerce Berbasis Marketplace Dalam Upaya
Mempersingkat Distribusi Penjualan Hasil Pertanian” hal 132. Diakses pada 11 september 2022

8
ketika pengguna Shopee dapat menjelajahi, berbelanja, dan menjual

produk kapan saja. Sejak pertama kali diluncurkan di Singapura, sejak saat

itu pula Shopee memperluas jangakauan pemasarannya di beberapa negara

di Asia seperti Taiwan, Thailand, Filipina, Vietnam, Malaysia, dan

Indonesia11

2.2.2 Produk

Shopee menawarkan produk yang dibutuhkan wanita dan pria

dengan menyesuaikan dengan gaya hidup masyarakat saat ini. Hal yang

membuat Shopee menarik perhatian konsumen adalah Shopee

menawarkan produk yang saat ini sedang tren sehingga semua produk

yang Shopee tawarkan bisa mengikuti kebutuhan hidup wanita dan pria

yang modern. Shopee menawarkan berbagai macam kategori produk

seperti pakaian wanita, pakaian pria, kecantikan, perlengkapan rumah,

perlengkapan ibu dan bayi, sepatu wanita, tas wanita, fashion muslim,

aksesoris, hobi dan koleksi, makanan dan minuman, otomotif, voucher,

souvenir dan pesta, handphone dan aksesoris, komputer dan aksesoris,

fashion bayi dan anak, sepatu pria, tas pria, jam tangan, elektronik,

kesehatan, fotografi, olahraga dan outdor, buku dan alat tulis, serta serba-

serbi12

11
Wikipedia Ensiklopedia Bebas, “Sejarah Shopee” dalam https://id.wikipedia.org /wiki/Shopee
diakses pada 11 september 2022
12
Shopee, “Kategori” dalam https://Shopee.co.id/ diakses pada 11 september 2022

9
2.2.3 Promo

Shopee memberikan berbagai macam program promo untuk menarik

pelanggan di tengah ketatnya persaingan E-Commerce di Indonesia.

Program promo tersebut diantaranya yaitu:

a. Gratis Ongkir

Gratis ongkir adalah program promo yang diberikan Shopee dengan

batasan waktu tertentu. Promo paket voucher hemat gratis ongkir s/d

Rp. 40.000 dengan minimal belanja Rp. 0 sesuai dengan syarat dan

ketentuan, diskon ongkir 50% pengiriman dari Jawa keluar Jawa,

gratis ongkir sepuasnya setiap hari s/d Rp. 50.000 menggunakan


13
Shopeepay.

b. Flash Sale

Promo Flash Sale merupakan diskon yang diberikan Shopee dalam

waktu singkat sesuai dengan waktu yang ditentukan Shopee. Periode

penawaran produk Flash Sale adalah pada pukul 00-12.00 WIB, 12.00-

18.00 WIB, dan 18.00-00 WIB setiap hari. Batas waktu tersebut

konsumen membeli produk pada saat itu juga. Harga produk Flash
14
Sale hanya berlaku pada saat periode penawaran.

c. Voucher Cashback

Pada program ini, Shopee memberikan penawaran kepada pembeli

dengan pemberian presentasi pengembalian uang tunai namun dengan

13
Shopee, “Gratis Ongkir” dalam https://Shopee.co.id/m/gratis-ongkir diakses pada 11
september 2022
14
Shopee, “Flash Sale” dalam https://Shopee.co.id/flash_sale/ diakses pada 11 september 2022

10
syarat pembelian yang ditentukan oleh Shopee. Shopee menggantinya

dengan berupa koin yang jumlahnya sama dengan nominal uang yang
15
diperoleh.

2.3 Perilaku Konsumtif


2.3.1 Pengertian Perilaku Konsumtif

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia/KBBI perilaku dapat diartikan

sebagai tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau

lingkungan, sedangkan perilaku konsumtif diartikan sebagai bersifat

konsumtif ketika hanya memakai saja dan tidak menghasilkan sendiri.

Dalam penelitian terdahulu, mengemukakan bahwa perilaku konsumtif

adalah perilaku atau gaya hidup yang suka membelanjakan uang tanpa

menimbang dengan matang. Menurut Basu Swastha Dharmmesta dan

Hani Handoko menyatakan bahwa dalam mendeskripsikan perilaku

konsumtif maka konsumen tidak dapat lagi membedakan antara

kebutuhannya dan keinginannya.16

Dalam penelitian Sumartono mengatakan bahwa perilaku

konsumtif begitu dominan di kalangan remaja. Hal tersebut karena secara

psikologis, remaja masih berada dalam proses pembentukan jati diri dan

sangat sensitif terhadap pengaruh dari luar. Hal serupa diungkapkan oleh

15
Shopee, “Cashback dan Voucher” dalam https://Shopee.co.id/m/cashback-voucher?smtt=
210.34021 diakses pada 11 september 2022
16
Mujahidah, Nooriah.A.2020 “Analisis Perilaku Konsumtif dan Penanganannya.” hlm2-3
diunduh pada 24 agustus 2022

11
Segut yaitu kelompok usia yang sangat konsumtif adalah kelompok

remaja.17

2.3.2 Karakteristik Perilaku Konsumtif

Menurut Munandar beberapa karakteristik perilaku konsumtif,

yaitu:

a. Mudah terbujuk rayuan dari penjual.

b. Punya perasaan tidak enak pada penjual.

c. Tidak sabar jika ingin membeli barang, sehingga dalam

membeli barang tidak berdasarkan banyak pertimbangan

dan hanya karena keinginan sesaat. 18

Berdasarkan pendapat ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa aspek-

aspek perilaku konsumtif terdiri atas:

a. aspek pembelian tanpa berfikir matang.

b. aspek pembelian karna perasaan tidak enak

c. aspek pembelian tanpa rencana

d. aspek pembelian hanya dasar memenuhi hasrat sesaat.

Dalam penelitian Sumartono mengemukakan secara operasional indikator

perilaku konsumtif terdiri dari 8 indikator, yaitu

a. Membeli produk karena iming-iming hadiah Seorang konsumen

yang membeli suatu barang karena adanya hadiah yang ditawarkan

jika membeli barang tersebut.

17
Yulianti, Irma.N.2016 “Pengaruh E-commerce Shopee Terhadap Perilaku Konsumtif” dalam
skripsi, 2018-2020, file:///C:/Users/User/Downloads/BAB%20II.pdf di unduh pada 11 september
2022
18
Mujahidah, Nooriah.A.2020 “Analisis Perilaku Konsumtif dan Penanganannya.” hlm 3 diunduh
pada 24 agustus 2022

12
b. Membeli produk karena kemasannya menarik Konsumen sangat

mudah terbujuk untuk membeli produk yang dibungkus dengan

rapi dan dihias dengan warna-warna yang menarik. Artinya,

motivasi konsumen membeli produk tersebut hanya karena produk

tersebut dibungkus dengan rapi dan menarik.

c. Membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi

Konsumen memiliki keinginan membeli yang tinggi karena pada

umumnya konsumen memiliki ciri khas dalam berpakaian,

berdandan, dan sebagainya dengan tujuan agar konsumen selalu

berpenampilan yang dapat menarik orang lain, konsumen

membelanjakan uangnya lebih banyak untuk menunjang

penampilan diri.

d. Membeli produk atas pertimbangan harga (bukan atas dasar

manfaat atau kegunaannya) Konsumen cenderung berperilaku yang

ditandai oleh adanya kehidupan mewah sehingga cenderung

menggunakan segala hal yang dianggap mewah.

e. Membeli produk hanya menjaga simbol dan status konsumen

memiliki kemampuan membeli yang tinggi, baik itu dalam hal

berpakaian, berdandan, dan sebagainya, sehingga hal ini dapat

menunjang sifat eksklusif dengan barang yang mahal yang

memberikan kesan berasal dari kelas sosial yang tinggi. Dalam hal

ini, konsumen membeli produk hanya karena dapat memberikan

simbol status agar terlihat lebih baik.

13
f. Memakai produk karena unsur konformitas terhadap model yang

diiklankan. Konsumen akan cenderung mengikuti perilaku tokoh

yang diidolakannya dalam menggunakan segala sesuatu yang

dipakai idolanya. Konsumen juga cenderung memakai dan

mencoba produk yang ditawarkan apabila ia mengidolakan public

figure produk tersebut.

g. Munculnya penilaian bahwa membeli produk dengan harga mahal

akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi konsumen sangat

terdorong untuk mencoba suatu produk karena mereka percaya apa

yang dikatakan oleh iklan tersebut dapat meningkatkan rasa

percaya diri.

h. Mencoba lebih dari dua produk sejenis (merek berbeda),

konsumen cenderung menggunakan produk jenis sama dengan

merek yang lain daripada produk ia gunakan sebelumnya meskipun


19
produk tersebut belum habis dipakainya.

2.3.3 Faktor Penyebab Terjadinya Perilaku Konsumtif

Perilaku konsumtif merupakan bagian dari perilaku konsumen sehingga

dapat diteliti dengan pendekatan teori perilaku konsumen. Faktor-faktor

yang mempengaruhi perilaku konsumtif antara lain:20

19
Yulianti, Irma .N.2016 “Pengaruh E-commerce Shopee Terhadap Perilaku Konsumtif” dalam
skripsi, 2018-2020, file:///C:/Users/User/Downloads/BAB%20II.pdf diunduh pada 11 09 2022
20 20
Yulianti, Irma.N.2016 “Pengaruh E-commerce Shopee Terhadap Perilaku Konsumtif” dalam
skripsi, 2018-2020, file:///C:/Users/User/Downloads/BAB%20II.pdf di unduh pada 11 september
2022

14
2.3.3.1 Faktor internal terdiri atas:

a. Motivasi

Motivasi merupakan suatu konsep yang dipakai untuk

menerangkan kekuatan-kekuatan yang ada pada organisme

untuk memunculkan dan mengarahkan tingkah lakunya.

Setiap inividu mempunyai motivasi untuk memenuhi

kebutuhannya. Untuk itu motivasi berpengaruh pada

pembelian barang secara berlebihan untuk mencapai tujuan

yang diingiinkan.

b. Proses belajar dan pengalaman Konsumen

Proses belajar dan pengalaman konsumen mengamati dan

mempelajari stimulus yang berupa informasi yang

diperolehnya. Hasil dari pengamatan dan proses belajar

tergantung kepada subjek yang diamati. Apabila subjek

membeli barang yang tidak perlu, maka dapat diikuti oleh

konsumen.

c. Kepribadian

Kepribadian merupakan pola perilaku yang konstan dan

menetap pada individu. Individu yang sudah memiliki

perilaku membeli secara berlebihan akan terus

melakukannya.

15
d. Konsep diri

Konsep diri didefinisikan sebagai cara kita melihat diri

sendiri dan dalam waktu tertentu sebagai gambaran tentang

apa yang kita pikirkan. Apabila individu melihat diri sendiri

dalam keadaan yang tidak baik, maka individu akan

berusaha menutupinya dengan membeli barang yang

sebenarnya tidak perlu.

e. Keadaan ekonomi

Pilihan terhadap suatu produk sangat dipengaruhi oleh

keadaan ekonomi seseorang. Orang yang memiliki ekonomi

rendah akan menggunakan uangnya secara cermat

dibandingkan orang yang berekonomi tinggi.

f. Gaya hidup

Gaya hidup merupakan pola konsumsi yang merefleksikan

pilihan seseorang tentang bagaimana individu tersebut

menghabiskan waktu dan uang. Gaya hidup senang

berbelanja merupakan salah satu contoh gaya hidup yang

dianut remaja saat ini, hal tersebut menimbulkan perilaku

konsumtif.

2.3.3.2 Faktor eskternal terdiri atas:

a. Faktor kebudayaan

Kebudayaan merupakan pola-pola perilaku yang disadari, diakui,

dan dimiliki bersama serta berlangsung dalam kelompok, baik

16
kelompok besar maupun kelompok kecil. Budaya dapat

didefinisikan sebagai hasil kreativitas manusia dari satu generasi ke

generasi berikutnya yang sangat menentukan bentuk perilaku

konsumtif dalam kehidupannya sebagai anggota masyarakat.

b. Faktor kelas sosial

Kelas sosial merupakan kelompok-kelompok relatif homogen dan

bertahan lama dalam suatu masyarakat yang tersusun dalam suatu

hierarki dan keanggotaannya mempunyai sistem nilai, minat dan

perilaku yang serupa. Apabila dalam kelas sosial tersebut terdiri

dari anggota yang memiliki kasta yang tinggi, maka akan

terbentuknya perilaku konsumtif pada kelompok tersebut.

c. Faktor keluarga

Keluarga yaitu unit sosial terkecil yang memberikan contoh

fundamental yang utama bagi perkembangan remaja. Keluarga

memegang peranan terbesar dan terutama dalam pembentukan

individu termasuk perilaku konsumtif.

d. Kelompok acuan

Suatu kelompok orang yang mempengaruhi sikap, pendapat, norma

dan perilaku konsumen. Kelompok acuan menghadapkan seseorang

pada perilaku dan gaya baru serta mempengaruhi perilaku, dan

konsep pribadi seseorang dan menciptakan tekanan untuk

mengetahui apa yang mungkin mempengaruhi pilihan produk dan

merek

17
2.3.4 Indikator Perilaku Konsumtif

Indikator individu melakukan perilaku konsumtif yaitu membeli

barang karena mengejar hadiah, membeli barang karena kemasan yang

menarik, membeli barang untuk menjaga penampilan diri dari gengsi,

membeli barang atas dasar pertimbangan harga (bukan atas dasar manfaat

maupun kegunaan), membeli barang untuk menjaga simbol status,

menggunakan barang karena unsur konformitas terhadap model yang

mempromosikannya, serta munculnya penilaian bahwa ketika membeli

barang yang mahal maka akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi.

Dalam penelitian Anggreini & Mariyanti individu yang membeli

suatu barang tanpa mempertimbangkan prioritas cenderung akan

melakukan perilaku konsumtif seperti membeli barang karena melihat

merek, membeli barang yang tidak sesuai dengan kebutuhan, membeli

barang untuk menjaga penampilan dan gengsi, membeli karena adanya

potongan harga, membeli karena adanya bonus, serta membeli barang

karena bentuk yang menarik dan warna yang disukai. 21

Menurut Indri Anggraini mengkategorikan tingkat perilaku

konsumtif berdasarkan intensitas belanja menjadi: kategori 1-3x, kategori

4-6x, kategori 7-9x dan kategori >10x. Dimana kategori rendah yaitu 1-3x

belanja dalam satu bulan, kategori sedang yaitu 4-6x belanja dalam satu

21
Mujahidah, Nooriah.A.2020 “Analisis Perilaku Konsumtif dan Penanganannya” (Studi Kasus
Pada Satu Peserta Didik di SMK NEGERI 8 MAKASSAR) hlm 4 diunduh pada 24 agustus 2022.

18
bulan, kategori tinggi yaitu 7-9x belanja dalam satu bulan dan kategori

sangat tinggi yaitu >10x belanja dalam satu bulan.22

2.4 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, rumusan masalah saat penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan

baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-

fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.23

Hipotesis harus didasari oleh teori agar tidak menyebabkan hasil

yang palsu, tidak sesuai, dan menyesatkan. Karena kesimpulan yang

diperoleh harus didukung dengan data. Hal itu yang menyebabkan peneliti

tidak boleh memberikan hipotesis seenaknya, mencoba-coba

menghubungkan satu konsep (variabel) dan konsep (variabel) lainnya.24

Hipotesis penelitian ini adalah e-commerce (belanja online melalui

e-commerce shopee) berpengaruh signifikan terhadap perilaku konsumtif

konsumen. Untuk pengujian, hipotesis tersebut dapat dijabarkan menjadi

hipotesis awal (H0) dan hipotesis alternatif (Ha) sebagai berikut.

Ha : E-commerce (belanja online melalui e-commerce shopee)

berpengaruh terhadap perilaku konsumtif konsumen.

22
Mujahidah, Nooriah.A.2020 “Analisis Perilaku Konsumtif dan Penanganannya” (Studi Kasus
Pada Satu Peserta Didik di SMK NEGERI 8 MAKASSAR) hlm 4 diunduh pada 24 agustus 2022.
23
Chalista, Devia.2021 “pengaruh e-commerce terhadap perilaku konsumen dalam perspektif
ekonomi islam” hlm 52 diunduh pada 29 september 2022
24
Faizah, Ainun.2020 “pengaruh kemudahan e-commerce shopee terhadap perilaku konsumtif
mahasiswa uin sunan ampel surabaya” dalam skripsi hlm 46 diunduh pada 29 september 2022

19
Ho : E-commerce (belanja online melalui e-commerce shopee) tidak

berpengaruh terhadap perilaku konsumtif konsumen.

20
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Metode pengumpulan data adalah cara mengumpulkan data yang

dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini berupa kuisioner. Kuisioner merupakan

teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar

pertanyaan kepada responden dengan harapan memberikan tanggapan atas


25
daftar pertanyaan tersebut

Metode kuantitatif dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui

“pengaruh belanja online melalui e-commerce shopee terhadap perilaku

konsumtif siswa kelas XII IIS periode juli-agustus 2022”. Penelitian kali

ini menggunkan metode kuisioner. Kuesioner adalah cara mengajukan

pertanyaan-pertanyaan yang sudah dipersiapkan secara tertulis dengan

menyebarkan angket dan disertai dengan alternatif jawaban yang akan

diberikan kepada responden.

3.2 Definisi Operasional Variabel


Definisi operasional adalah gambaran teliti mengenai prosedur yang

diperlukan untuk memasukkan unit-unit analisis ke dalam kategori-

kategori tertentu dari tiap-tiap variabel. Berdasarkan hubungan antara satu

25
Chalista, Devia.2021 “pengaruh e-commerce shopee terhadap perilaku konsumen dalam
perspektif ekonomi islam” hal 55 dalam skripsi di unduh pada 28 september 2022.

21
variabel dengan variabel lain, maka variabel penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1.1 Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang

dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas

(independent variable). Sesuai dengan masalah yang akan diteliti maka

yang akan menjadi variabel terikat (dependent variable) adalah

konsumen yang berperilaku konsumtif (Y).

Perilaku konsumtif merupakan perilaku ketika timbulnya keinginan

untuk membeli barang-barang maupun menggunakan jasa hanya untuk

memenuhi kepuasan pribadi semata dan tidak lagi memandang

manfaat atau urgensi dari barang maupun jasa tersebut. Perilaku

konsumtif ini cenderung ditemui pada kalangan remaja. remaja

melakukan perilaku konsumtif untuk memenuhi gaya hidup (life style).

Hal ini diperjelas dalam penelitian yang mengemukakan bahwa remaja

mudah terpengaruh dengan pola konsumsi yang berlebihan dan kuat

untuk mengonsumsi suatu produk.26

1.2 Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, predicator,

antecedent. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen

26
Mujahidah, Nooriah.A.2020. “analisis perilaku konsumtif dan penanganannya” hlm 4. Diakses
pada 8 september 2022

22
(terikat). Maka dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas

adalah faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang beperilaku

konsumtif, yaitu terdapat gaya hidup (X1) dan kelas sosial (X2).

Tabel 3.1

Gaya hidup (X1) Gaya hidup merupakan pola

konsumsi yang merefleksikan

pilihan seseorang tentang

bagaimana individu tersebut

menghabiskan waktu dan uang.

Gaya hidup senang berbelanja

merupakan salah satu contoh gaya

hidup yang dianut remaja saat ini,

hal tersebut menimbulkan perilaku

konsumtif.

Kelas sosial (X2) Kelas sosial merupakan kelompok-

kelompok relatif homogen dan

bertahan lama dalam suatu

masyarakat yang tersusun dalam

suatu hierarki dan keanggotaannya

mempunyai sistem nilai, minat dan

perilaku yang serupa. Apabila

dalam kelas sosial tersebut terdiri

23
dari anggotaanggota yang memiliki

kasta yang tinggi, maka akan

terbentuknya perilaku konsumtif

pada kelompok tersebut.

3.3 Populasi dan Sampel


3.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek dari penelitian yang dapat

diartikan sebagai jumlah manusia atau bukan yang memiliki ciri-ciri

yang sama dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan

masalah penelitian dan dapat dijadikan sebagai sumber pengambilan

sampel Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMAIT PUTRI

ALHANIF kelas XII IIS tahun ajaran 2022-2023 dengan jumlah siswa

aktif sebanyak 31 orang.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya

hendak diteliti dan dianggap bisa mewakili keseluruh populasi. Peneliti

mengambil sebanyak 31 responden, siswa kelas XII IIS SMAIT

PUTRI AL-HANIF. Adapun kriteria responden yang ditetapkan dalam

penelitian ini yaitu siswa yang menjadi pelanggan dan pernah membeli

produk di e-commerce.

24
3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan semua alat yang digunakan untuk

mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, atau mengolah

dan menyajikan data-data secara sistematis secara objektif dengan tujuan

untuk memecahkan suatu persoalan.27 Skala pengukuran data yang

digunakan adalah skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

tentang fenomena sosial28

Tabel 3.2

Simbol Alternatif Jawaban Nilai

R Rendah 1-3

S Sedang 4-6

T Tinggi 7-9

ST Sangat Tinggi >10

3.5 Teknik Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data adalah cara mengumpulkan data yang

dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini berupa kuisioner. Kuisioner merupakan

teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar

27
Vianida, Nabila.C.Arohman.2016 “Analisis Pengaruh Online Shop Terhadap Perilaku Konsumtif
Pada Mahasiswa FEB UMRI.” Pada skripsi, hal 140, diunduh pada 29 september 2022.
28
Chalista, Devia.2021 “pengaruh e-commerce shopee terhadap perilaku konsumen dalam
perspektif ekonomi islam” hal 56-57 dalam skripsi di unduh pada 28 september 2022.

25
pertanyaan kepada responden dengan harapan memberikan tanggapan atas

daftar pertanyaan tersebut.29

Peneliti akan menyebarkan kuisioner kepada para responden yaitu

siswa kelas XII IIS SMAIT PUTRI AL-HANIF. Peneliti membagikan

kuesioner menggunakan google form yang dibagikan melalui akun

Whatsapp ke masing-masing siswa kelas XII IIS SMAIT PUTRI AL-

HANIF.

Adapun dalam penentuan pengambilan jumlah responden sendiri

dilakukan melalui metode Purpose Sampling yaitu teknik penentuan

sampel yang menetapkan pertimbangan-pertimbangan atau kriteria-kriteria

tertentu. Kriteria responden yang dijadikan sebagai sampel penelitian ini

yaitu siswa kelas XII IIS SMAIT PUTRI AL-HANIF yang menggunakan

aplikasi shopee dan pernah berbelanja di shopee.

3.6 Waktu Pengambilan Data


Pengambilan data pada penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu :

3.6.1 Data Awal

Data awal pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa banyak

siswa kelas XII IIS berbelanja menggunakan aplikasi Shopee, data ini di

ambil pada bulan september 2022.

29
Chalista, Devia.2021 “pengaruh e-commerce shopee terhadap perilaku konsumen dalam
perspektif ekonomi islam” hal 55 dalam skripsi di unduh pada 28 september 2022

26
3.6.2 Data Akhir

Data akhir pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

penggunaan aplikasi Shopee terhadap perilaku konsumtif kelas XII IIS,

data ini diambil pada bulan oktober 2022.

3.7 Teknik Analisis Data


Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan metode

kuantitatif, Metode kuantitatif adalah metode penelitian yang di dalamnya

menggunakan banyak angka. Mulai dari proses pengumpulan data hingga

penafsirannya.30

Metode pengumpulan yang digunakan pada penelitian ini adalah

metode kuisioner, peneliti akan menyebarkan kuisioner kepada 31 siswa

kelas XII IIS yang aktif, untuk menganalisis data pada penilitian ini

menggunakan rumus skala likert.

Setelah itu peneliti akan mengumpulkan jumlah data-data dari para

responden, lalu menjumlah seluruh data dengan mengklasifikasikannya

berdasarkan jenis jawaban yang didapatkan, yaitu :

30
Kompas.com.2021 “Pengertian Metode Kuantitatif dan Kualitatif dalam Penelitian” diakses
pada 29 september 2022.
https://www.kompas.com/skola/read/2022/07/07/100000569/pengertian-metode-kuantitatif-
dan-kualitatif-dalam-penelitian.

27
Tabel 3.3

Simbol Alternatif jawaban Nilai

R Rendah 1-3

S Sedang 4-6

T Tinggi 7-9

ST Sangat Tinggi >10

Peneliti akan menjumlah kan para responden yang telah memilih

opsi jawaban, pertanyaan yang akan diajukan oleh peneliti bersangkutan

dengan faktor internal (X1) dan faktor eksternal (X2).

28
DAFTAR PUSTAKA

Anggraini Indri.2017 “Analisis Perilaku Konsumtif Dan Penanganannya” Diakses

pada 11 september 2022.

Apriadia, Deni. Saputra, Yandi.S.2017 “E-Commerce Berbasis Marketplace

Dalam Upaya Mempersingkat Distribusi Penjualan Hasil Pertanian”

Diakses pada 11 september 2022

Chalista, Devia.2021 “pengaruh e-commerce shopee terhadap perilaku konsumen

dalam perspektif ekonomi islam” di unduh pada 28 september 2022.

Dini Tri Wardani, “Konsep Dasar E Buisness & E-commerce”

http://dinitri.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/53863, diakses pada

11 september 2022

Estetika, 2017 “Analisis Perilaku Konsumtif Dan Penanganannya” Diakses pada

11 september 2022

Faizah, Ainun.2020 “pengaruh kemudahan e-commerce shopee terhadap perilaku

konsumtif mahasiswa uin sunan ampel surabaya” dalam skripsi hlm 46

diunduh pada 29 september 2022.

Kompas.com.2021 “Pengertian Metode Kuantitatif dan Kualitatif dalam

Penelitian” diakses pada 29 september

2022.https://www.kompas.com/skola/read/2022/07/07/100000569/pengert

ian-metode-kuantitatif-dan-kualitatif-dalam-penelitian.

Kompas.com.2022 “E-commerce Yang Paling Banyak Dikunjungi Di Indonesia”

diakses pada 8 september 2022

29
https://money.kompas.com/read/2021/02/24/072440626/5-e-commerce-

yang-paling-banyak-dikunjungi-di-indonesia?page=all.

Maulana Miftah.S.2015 Maulana, Heru Susilo Riyadi. 2015. ”implementasi e-

commerce sebagai media penjualan online” Diakes pada 8 september

2022.

Mujahidah, Nooriah.A.2020 “Analisis Perilaku Konsumtif dan Penanganannya.”

diunduh pada 24 agustus 2022

Seogoto, Eddy.S.2019. “pengaruh kepercayaan dan risiko pada minat beli pada

e-commerce” hlm27-35. Diakses pada 8 september 2022.

Shopee, “Cashback dan Voucher” dalam https://Shopee.co.id/m/cashback-

voucher?smtt= 210.34021 diakses pada 11 september 2022

Shopee, “Flash Sale” dalam https://Shopee.co.id/flash_sale/ diakses pada 11

september 2022

Shopee, “Gratis Ongkir” dalam https://Shopee.co.id/m/gratis-ongkir diakses pada

11 september 2022

Shopee, “Kategori” dalam https://Shopee.co.id/ diakses pada 11 september 2022

Tresna.2013 dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

Vianida, Nabila.C.Arohman.2016 “Analisis Pengaruh Online Shop Terhadap

Perilaku Konsumtif Pada Mahasiswa FEB UMRI.” Pada skripsi, diunduh

pada 29 september 2022.

30
Yulianti, Irma .N.2016 “Pengaruh E-commerce Shopee Terhadap Perilaku

Konsumtif” dalam skripsi, 2018-2020,

file:///C:/Users/User/Downloads/BAB%20II.pdf diunduh pada 11 09 2022

31

Anda mungkin juga menyukai