Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

Ditulis sebagai tugas UTS

Disusun Oleh:
Nama : Rizky Imanuel Tampubolon
NIM : E0022411
Mata Kuliah : Pancasila
Dosen Pengampu : Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.

Ilmu Hukum Fakultas Hukum


Universitas Sebelas Maret
2022
DAFTAR ISI
Judul……………………………………………………………………………………….i
Daftar isi…………………………………………………………………………………..ii
BAB 1 Pendahuluan
a. Latar belakang………….………………………………………………………...1
b. Rumusan masalah…………………………………………………………………1
c. Tujuan.………………………...………………………………………………….1
BAB 2 Pembahasan
A. Pengertian Pancasila……………………...……………………………………….2
B. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa……………………...………………………...3
C. Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka dan Ideologi Tertutup……………………...4
D. Perbandingan Pancasila dengan Ideologi Lainnya………...……………………...5
BAB 3 Penutup
a. Kesimpulan……………………………………………………………………….6
b. Saran……………………………………………………………………………...6
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap bangsa menginginkan kokohnya berdiri negara tersebut, sulit terombang
ambing oleh persoalan bernegara. Seperti bangunan, tentu negara juga memerlukan dasar
yang kokoh. Dasar ideologi negara yang kokoh akan membuat negara tersebut menjadi
kuat. Tanpa ideologi, maka negara itu akan rapuh.
Pancasila adalah ideologi negara Indonesia, Pancasila juga merupakan kepribadian
dan pandangan hidup bangsa. Pancasila diambil dari diri bangsa Indonesaia itu sendiri
sehingga tidak dapat dipisahkan. Maka dari itu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
haruslah mengamalkan nilai nilai pancasila. Menyadari pentingnya pancasila itu, maka
perlu diusahakan secara nyata dan terus menerus penghayatan dan pengamalam nilai
nilainya pada setiap warga negara.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah:
1. Apa itu pancasila?
2. Apa itu pancasila sebagai ideologi bangsa?
3. Apa yang dimaksud pancasila sebagai ideologi terbuka dan ideologi tertutup?
4. Jelaskan perbandingan ideologi pancasila dengan ideologi lainnya!

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui tentang apa itu pancasila.
2. Untuk memahami pancasila sebagai ideologi bangsa.
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pancasila sebagai ideologi terbuka dan
tertutup.
4. Dapat menjelaskan perbedaan dan perbandingan antara pancasila dan ideologi yang
lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pancasila
Pancasila adalah ideologi dasar dalam kehidupan negara Indonesia. Apabila dikaji
secara ilmiah, Pancasila memiliki pengertian yang teramat luas, juga kedudukannya sebagai
ideologi negara, dasar negara dan kepribadian bangsa mengharuskan kita mengetahui
dengan lebih dalam pancasila itu. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan
berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Isi dari sila sila pancasila adalah
sebagai berikut:
i) Ketuhanan Yang Maha Esa
ii)Kemanusiaan yang adil dan beradab
iii)
Persatuan Indonesia
iv)Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
v) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
Untuk memahami pancasila dengan lebih baik maka pengertian pancasila meliputi:
1. Secara Etimologis
Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta yang memiliki arti Panca yakni
lima dan Syilla yang artinya dasar, asas atau sendi. Yang secara harfiah kemudiam
memiliki arti lima dasar.
2. Secara Historis
Sidang BPUPKI pertama membahas tentang dasar negara yang
akanditerapkan. Dalam sidang tersebut muncul tiga pembicara yaitu M.
Yamin,Soepomo dan Ir.Soekarno yang mengusulkan nama dasar negara
Indonesiadisebut Pancasila.Tanggal 18 Agustus 1945 disahkan UUD 1945 termasuk
pembukaannyayang didalamnya termuat isi rumusan lima prinsip sebagai dasar
negara.Walaupun dalam Pembukaan UUD 1945 tidak termuat istilah/kata
Pancasila,namun yang dimaksudkan dasar negara Indonesia adalah disebut
denganPancasila. Hal ini didasarkan atas interpretasi historis terutama dalam
rangkapembentukan rumusan dasar negara yang secara spontan diterima oleh
pesertasidang BPUPKI secara bulat.
3. Secara terminologis
Dalam Pembukaan UUD 1945 yang disusun oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus
1945, bahasa Pancasila diberikan sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Frase Pancasila yang terdapat
dalam Pembukaan UUD 1945 adalah sah dan benar secara konstitusional sebagai
dasar negara Republik Indonesia.1
B. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa
Pancasila sebagai ideologi bangsa artinya Pancasila adalah landasan yang
fundamenal dalam proses penyelenggaraan pemerintahan suatu negara, mengatur
bagaimana suatu sistem itu dijalankan. Pada dasarnya rummusan Pancasila adalah rumusan
fillsafat yang kemudian diberi status atau kedudukan yang tegas dan jelas serta sistematis
dan memenuhi syarat sebagai sebuah sistem filsafat.
Jadi, jelas kalau mengamalkan dan melestarikan Pancasila sebagai dasar Negara
Republik Indonesia bersifat imperatif memaksa. Juga, pengamalan serta pelaksanaan
Pancasila sebagai pandangan hidup dalam kehidupan sehari-hari tidak disertai sanksi
hukum tetapi memiliki sifat yang mengikat.
Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia, karena Pancasila yang disepakati
sebagai ideologi negara adalah Pancasila sebagaimana dirumuskan secara definitif dalam
Pembukaan UUD 1945.
Pancasila sebagai ideologi memiliki berbagai funngsi turunan yang membuat
dirinya semakin berharga dimata bangsa iini.Berikut fungsi Pancasila sebagai ideologi
negara:
a) Pemersatu Bangsa
b) Pembimbing Bangsa
c) Pemberi Tekad
d) Kontrol Sosial
e) Dasar Pengetahuan
f) Pengarah Bangsa

Selain memiliki fungsi fungsi sebagai Ideologi Negara, Pancasila juga memiliki
nilai nilai sebagai Ideologi Negara yakni:
a) Nilai Dasar
b) Nilai Instrumental
c) Nilai Praktis2

1
Dipoyudo, Kirdi.1979. Pancasila Arti dan Pelaksanaannya. Jakarta : Centre for Strategic and International
Studie
2
Elsa Yosinda Widya Kusuma Putri, dan Safari Hasan, S.IP., MMRS,PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA.
JURNAL PANCASILA, 2018 hal 10
C. Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka dan Ideologi Tertutup
Pancasila sebagai Ideologi terbuka, pertama kali dikemukakan oleh presiden
Soeharto pada tahun 1985. Beliau menegaskan bahwa Pancasila harus dikembangkan
secara kreatif dan dinamis, karena apabila hal itu tidak terjadi, maka Pancasila tidak akan
dapat menjawab tantangan zaman yang terus berubah dan bertambah maju. Pancasila
sebagai Ideologi terbuka memberi kesempatan kepada semua warganya untuk terus
mengembangkan Pancasila melalui konsensus konsensus. Memang demikianlah seharusnya
pelaksanaan atau pengamalan dari sifat hakekat keterbukaan ideologi Pancasila.
Pengertian keterbukaan dan dinamika Pancasila menunjukkan bahwa Pancasila
memberikan arahan bagii pembangunan nasional. Dengan demikian perlu disadari bahwa
ideologi Pancasila secara langsung atau tidak mendorong terjadinya transformasi sosial
yang begitu penting artinya bagi kemajuan bangsa3.
Pancasila sebenarnya merupakan ideologi terbuka, namun dalam perjalanannya
Pancasila sendiri mengalami masa dimana ideologi Pancasila menjadi Pancasila sebagai
ideologi tertutup. Hal ini terjadi baik pada masa pemerintahan Orde Lama maupun Orde
Baru, namun pada masa puncak Orde Baru terdapat perbedaan makna Pancasila.
Saat itu, pentingnya kedudukan Pancasila sebagai dasar bangsa dan pandangan
hidup masyarakat telah berubah maknanya. Itulah pemahaman yang diinginkan penguasa,
berdasarkan penafsiran Pancasila yang benar. Massa membutuhkan pemahaman yang
terpadu tentang makna Pancasila, dan Pancasila hanya digunakan sebagai alat untuk
memanipulasi rakyat secara sistematis untuk melanggengkan kekuasaan penguasa.
Menurut sejarawan UGM Kuntowijoyo (Bernafas, 25 Januari 2004), "Pemerintah
memanipulasi Pancasila untuk keuntungannya." Machiavelli berpendapat bahwa pada masa
pemerintahan Orde Baru, Pancasila digunakan sebagai alat untuk menipu masyarakat guna
menyembunyikan keuntungan dan memperoleh serta mempertahankan kekuasaan. Menurut
Karl Marx, Orde Baru Sementara itu, ideologi Pancasila sama saja digunakan sebagai
kesadaran semu.4
D. Perbandingan Pancasila dengan Ideologi Lainnya
a. Ideologi Pancasila:
Ia melihat manusia sebagai makhluk individu dan sosial. Monodualisme itu wajar,
orang tidak bisa hidup sendiri, mereka selalu membutuhkan orang lain. Jadi,
menurut konsepsi Pancasila, manusia dalam kehidupan saling bergantung, saling
menerima dan memberi antara masyarakat masyarakat dan negara. Saling
ketergantungan dan saling memberi adalah kunci pasangan dan sifat persatuan, dan
bagian inti dari nilai-nilai keluarga. Ideologi Pancasila mengajarkan dan memenuhi

3
Sudharmono, S.H, PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA. Jurnal Filsafat 22 1995 Hal. 1
4
Pancasila sebagai Ideologi Tertutup Mengandung Arti, GuruPPKN.com, 10 November 2016, Diakses pada 18
Oktober 2022 Pukul 18:21, Pancasila sebagai Ideologi Tertutup Mengandung Arti - GuruPPKN.com
keinginan persatuan baik dalam masing-masing silanya maupun gabungan dari lima
sila. Pancasila adalah seperangkat nilai yang digali atau dikristalkan dari nilai-nilai
inti budaya Indonesia yang telah tumbuh dan berkembang dalam kehidupan
masyarakat Indonesia selama berabad-abad. (Bung Karno, 1 Juni 1945)
b. ideologi liberal:
Ideologi liberal berpendapat bahwa nilai kebebasan adalah yang terpenting, karena
manusia dilahirkan bebas dan diberkahi dengan seperangkat hak asasi manusia: hak
untuk hidup, hak atas kebebasan, hak atas kesetaraan, dan hak atas kebahagiaan.
Pandangan ideologis ini bersifat liberal dengan sifat individualistis. Aliran
pemikiran personal atau individualistis diajarkan oleh Hooves, Locke, Rousseau,
Spencer, dan Lasky. Sekolah ini mengajarkan bahwa negara adalah masyarakat
hukum (kantor hukum), yang didasarkan pada kontrak (kontrak sosial) setiap orang
(individu) dalam masyarakat ini. Menurutnya, pentingnya harkat dan martabat
manusia (individu) tetap terjaga, sehingga masyarakat hanya sebatas jumlah
anggotanya, tanpa nilai-nilai individual. Hak dan kebebasan individu hanya dibatasi
oleh hak yang sama dengan orang lain, bukan oleh kepentingan masyarakat.
c. Ideologi Komunis:
Ideologi komunis didasarkan pada premis bahwa semua materi berkembang
menurut hukum kontradiksi dan mengalami proses dialektis. Oleh karena itu, cara
berpikirnya adalah materialisme dialektis, yang diterapkan pada sejarah dan
kehidupan sosial, dan disebut materialisme historis. pikiran kelompok (hipotesa)
oleh Karl Marx, Engels dan Lenin dimulai sebagai kritik Karl Marx terhadap
kehidupan sosial ekonomi masyarakat pada masa-masa awal Revolusi Industri.
c. kapitalisme
Akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 melihat munculnya ide-ide baru, teori, dan
sistem ekonomi yang dijiwai dengan semangat liberal kapitalisme. Kapitalisme
adalah gagasan dari tokoh-tokoh seperti Adam Smith dan David Ricardo, keduanya
menghasilkan ide-ide liberal dan rasional, terutama tentang sifat manusia dan peran
pemerintah dalam masyarakat sipil. Dilatarbelakangi pemikiran tersebut, terdapat
hubungan yang tidak terpisahkan dengan kehidupan ekonomi saat itu di bawah
sistem merkantilisme. Dalam sistem ekonomi ini, negara berperan besar dalam
membatasi kegiatan ekonomi untuk mendorong ekspor dan membatasi impor.5

5
Rowland Bismark Fernando Pasaribu, PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL.(2013),Hal. 69.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pancasila adalah ideologi dasar dalam kehidupan negara Indonesia. Pancasila juga
sebagai ideologi bangsa artinya Pancasila adalah landasan yang fundamenal dalam proses
penyelenggaraan pemerintahan suatu negara, mengatur bagaimana suatu sistem itu
dijalankan. Pancasila harus dikembangkan secara kreatif dan dinamis, karena apabila hal itu
tidak terjadi, maka Pancasila tidak akan dapat menjawab tantangan zaman yang terus
berubah dan bertambah maju. Namun dalam perjalanannya Pancasila sendiri mengalami
masa dimana ideologi Pancasila menjadi Pancasila sebagai ideologi tertutup. pentingnya
kedudukan Pancasila sebagai dasar bangsa dan pandangan hidup masyarakat telah berubah
maknanya. Pancasila juga memiliki karakteristiknya tersendiri sebagai ideologi yang
berbeda dari ideologi lainnya
B. Saran
Makalah ini dibuat untuk tugas UTS mata kuliah pancasila, juga untuk memperkaya
pengetahuan kita tentang pancasila. Pembaca diharapkan untuk turut membaca jurnal atau
makalah serupa untuk pemahaman yang lebih mendalam.
DAFTAR PUSTAKA

Dipoyudo, Kirdi.1979. Pancasila Arti dan Pelaksanaannya. Jakarta : Centre for Strategic
and International Studie
Elsa Yosinda Widya Kusuma Putri, dan Safari Hasan, S.IP., MMRS,PANCASILA
SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA. JURNAL PANCASILA, 2018 hal 10

Sudharmono, S.H, PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA. Jurnal Filsafat 22 1995


Hal. 1

Pancasila sebagai Ideologi Tertutup Mengandung Arti, GuruPPKN.com, 10 November


2016, Diakses pada 18 Oktober 2022 Pukul 18:21, Pancasila sebagai Ideologi Tertutup
Mengandung Arti - GuruPPKN.com
Rowland Bismark Fernando Pasaribu, PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL.
(2013),Hal. 69.

Anda mungkin juga menyukai