Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah: Kajian Sumber Kolonial
Dosen Pengampu: Ibu Ilmiawati Safitri SS. M.A
Disusun Oleh:
Wahid : 20101020070
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi yang telah melimpahkan nikmat-nikmatnya kepada kita semua sehingga
penulis bisa menyelesaikan tugas makalah ini tepat waktu. Sholawat serta salam tidak lupa kita
haturkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW sehingga kita termasuk umat hingga di hingga
akhir khayat, Amin.
5 Oktober 2021
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
A. PENDAHULUAN............................................................................................................................4
Latar Belakang...................................................................................................................................4
Rumusan Masalah.............................................................................................................................4
Tujuan...............................................................................................................................................4
B. PEMBAHASAN...............................................................................................................................5
Reaksi pemerintah kolonial Belanda pasca sumpah pemuda.....................................................5
kondisi Indonesia pasca sumpah pemuda ....................................................................................8
C. KESIMPULAN...............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................11
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dari hasil Kongres Pemuda Indonesia I tercetus lah gagasan untuk melanjutkan
kongres tersebut. Pada Kongres Pemuda Indonesia II pada tanggal 28 Oktober 1928
dicapai sebuah kesepakatan untuk membentuk sebuah badan fusi dari semua organisasi
pemuda dan sebuah pernyataan ikrar Pemuda Indonesia yang kita kenal dengan sebutan
Sumpah Pemuda, yaitu satu nusa dan satu bangsa dan satu bahasa. Usaha persatuan
tersebut terjadi setelah perkembangan pergerakan nasional yang menuntut satu kesatuan
bersama. Hal ini dikarenakan pada sifat pergerakan kedaerahan tersebut banyak terjadi
kegagalan yang terjadi di setiap daerahnya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana reaksi pemerintah kolonial Belanda pasca sumpah pemuda?
2. Bagaimana kondisi Indonesia pasca sumpah pemuda?
C. Tujuan
1. Agar pembaca tau reaksi pemerintah Belanda pasca Sumoah Pemuda.
2. Agar Pembaca tau kondisi Indonesia setelah sumpah pemuda
4
A. Reaksi Pemerintah Kolonial Belanda Pasca Sumpah Pemuda
Sumpah pemuda yang diikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928 tersebut berisi :
1. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah
Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah Yang Satu,
Tanah Indonesia).
2. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia.
(Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa Yang Satu, Bangsa Indonesia).
3. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa
Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung Bahasa yang satu, Bahasa
Indonesia).1
Sumpah Pemuda merupakan bukti konkrit nasionalisme bangsa Indonesia pada abad
ke 20, yang pada saat itu kalanagan bangsa Hindia Belanda ( Indonesia) berkembang
kesadaran bahwa bangsa yang berada di bawah kolonialisme Belanda adalah satu bangsa
yang terwujud melalui ikrar yang menunjukkan semangat nasionalisme, yang menyatakan
adanya persatuan bangsa, tanah air dan persatuan bahasa. Hal tersebut yang kemudian
mendorong Indonesia berkembanng menuju Negara Indonesia yang merdeka. Nasionalisme
merupakan suatu paham yang mengajarkan untuk mencintai bangsa, tanah air, dan budaya.2
1
R.Z. Leirissa dkk. Sejarah Pemikiran Tentang Sumpah Pemuda. Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
1989. hal.2
2
Soeparno. Glosarium: Kata Serapan Dari Bahasa barat Dengan Etimologinya. Semarang: Media Wiyata1993.
hal.106
5
Selama ratusan tahun Bangsa Indonesia berada di bawah kekuasaan Belanda dan
Eropa. Hal ini membuat rakyat Indonesia hidup dalam kemiskinan dan penderitaan di tanah
airnya yang mempunyai kekayaan alam melimpah. Awalnya bangsa Indonesia hidup dalam
kebodohan, namun karena adanya perkembangan industry dan modernisasi di wilayah Hindia
Belanda permintaan terhadap karyawan yang berpendidikan semakin tinggi. Karena itu
maka Belanda memutuskan untuk memberikan pendidikan terhadap kaum pribumi Hindia
Belanda, hal tersebut juga merupakan tindak lanjut dari politik etis yang mempunyai dampak
besar yaitu munculnya golongan terpelajar yang kemudian menumbuhkan rasa kesadaran
nasionalisme Indonesia.
3
Kementrian Pemuda dan Olahraga Indonesia, Buku pedoman peringatan Hari sumpah pemuda, Jakarta : Asisten I
bidang kepemudaan, 1996 hal 22.
6
karena Belanda masih ingin menguasai Indonesia dan tidak ingin bangsa Indonesia dapat
merdeka.
Sebelum sumpah pemuda, konflik kekerasan pada tingkat lokal dan didasarkan pada
rasa permusuhan terhadap Belanda. Namun, sejak Sumpah Pemuda terjadi “Pemerdekaan
4
Yayasan Gedung-gedung Bersejarah Jakarta. Bunga Rampai Sumpah Pemuda. Jakarta. Balai Pustaka.1979. hal.9
7
secara simbolik dan mental”, karena saat itu diikrarkan kecintaan pada Indonesia. Pada saat
itu “Hindia Belanda” telah “didekontruksi” secara terbuka sekaligus menjadi “Indonesia”.
Berdasarkan kisah sejarah peristiwa kongres pemuda adalah produk dari kolaborasi
hasil pendidikan Ethis dan naluri anak bangsa untuk menakdirkan masa depan Bumi Pertiwi
yang merdeka dan mandiri pada pijakan kaki sendiri. Gaungan bunyi Sumpah Pemuda 28
Oktober 1928 membuka cakrawala generasi kini untuk selalu berbuat yang terbaik demi
tanah air (Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto, 1990 :212).
Sumpah Pemuda juga merupakan jawaban tegas terhadap politic devide et impera
Belanda. Pada saat Belanda menguasai tanah air, terdapat tiga hal, yaitu:
Kongres tersebut menjadi jawaban tegas, bahwa Bangsa Indonesia agar tidak dapat
dipecah belah. Hal ini menjadi kegagalan politik bagi pemerintahan Hindia Belanda, selain
itu adanya kehendak ingin bersatu dari masyarkat Indonesia, akan mengatasi alasan-alasanm
lain, seperti kesukuan, keturunan, keagaman, kedaerahan, kepentingan golongan, dan lainnya
(Kartodirdjo,Sartono, 1992 :249). Sejak peristiwa Sumpah Pemuda, dunia dikejutkan oleh
kemampuan Bangsa Indonesia untuk bersatu dalam kemajemukan. Sumpah Pemuda menjadi
wujud kesepakatan bersama tanpa memandang mayoritas dan minoritas. Perwujudan
kesepakatan bersama tanpa memandang golongan dibuktikan dengan digunakannya bahasa
Indonesia. Dengan menggunakan bahasa Indonesia, seluruh rakyat dapat menjaga persatuan
dan kesatuan bangsa Indonesia.
8
sebagai warga negara kelas satu di negaranya sendiri, Sehingga rakyat Indonesia harus
bersatu mengusir penjajah yang mengganggap dirinya golongan nomor satu. Sumpah
Pemdua menjadi upaya menunjukkan rasa nasionalisme melalui simbol-simbol Upaya
untuk menunjukkan rasa nasionalisme melalui simbol-simbol, seperti penggunaan
bendera merah putih yang juga diakui sebagai bendera kebangsaan (Poesponegoro,
Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto, 1990 :193).
Kesimpulan
Sumpah pemuda yang terwujud melalui ikrar yang menunjukkan semangat nasionalisme,
yang menyatakan adanya persatuan bangsa, tanah air dan persatuan bahasa. Karena itu
9
maka pemerintah kolonial mengupayakan agar persatuan tersebut lemah dengan
memberikan angina sepoi-sepoi terhadap bangkitnya daerahisme kepada pribumi yang
masih memendam sisa-sisa semangat patrimonial.
Peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 merupakan penggugah semangat generasi
muda saat itu sekaligus panutan jiwa-jiwa muda di masa kini. Dari kisah sejarah
pergerakan diharapkan bunga-bunga bangsa mampu mengisi kemerdekaan dengan
mengharumkan tanah air di tengah konstelasi dunia di era milenial. Berbagai goncangan
dari dalam dan luar hendaknya tidak merusak rapatnya barisan persatuan dan kesatuan
bangsa. Dengan demikian Indonesia satu kesatuan dalam Sumpah Pemuda dan kenyataan
masa depan akan terwujud untuk mengusung Indonesia Jaya.
10
Daftar Pustaka:
Gischa, S. (2021, February 14). Dampak Sumpah Pemuda. Retrieved from kompas.com:
https://www.kompas.com/skola/read/2021/02/14/191507569/dampak-sumpah-pemuda
Orllanda, M. A. (2019, oktober 29). Indonesia Satu Kesatuan Dalam Sumpah Pemuda
Kenyataan Masa Depan. Retrieved from kebudayaan.kemdikbud.go.id:
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbsumbar/indonesia-satu-kesatuan-dalam-
sumpah-pemuda-kenyataan-masa-depan/
R.Z. Leirissa dkk. Sejarah Pemikiran Tentang Sumpah Pemuda. Jakarta. Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan. 1989.
Soeparno. Glosarium: Kata Serapan Dari Bahasa barat Dengan Etimologinya. Semarang: Media
Wiyata1993.
Kementrian Pemuda dan Olahraga Indonesia, Buku pedoman peringatan Hari sumpah pemuda,
Jakarta : Asisten I bidang kepemudaan, 1996.
Yayasan Gedung-gedung Bersejarah Jakarta. Bunga Rampai Sumpah Pemuda. Jakarta. Balai
Pustaka.1979.
11