Anda di halaman 1dari 15

SUMPAH PEMUDA

IKLAR PERSATUAN DAN KESATUAN

Disusun Oleh:
Kelompok 7
Imanuel Juni Ardana Glen Paskah
Jovanka
Jonathan Sitorus
Gusti Aqmal Fadilah
Septiana Lola
Muchamad Bintang Ramadhan
XI IPS 4
SMAN 3 PALANGKA RAYA
TAHUN AJARAN 2022/2023
Kata Pengantar
Segala puji syukur bagi Tuhan yang Maha Esa, Berkat dan karunia dan kasih sayang-
nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " Sumpah Pemuda, Iklar
Persatuan Dan Kesatuan" dalam bentuk maupun isinya yang sederhana.
Dalam penulisan makalah inipun merasa masih banyak kekurangan kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang dimiliki penulis. Dalam
penulisan makalah inipun menyampaikan ucapan terima kasih yang kepada teman teman
yang membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Palangka Raya, 04 Oktober 2022
Tim Penulis

2
Daftar Isi
Kata Pengantar...................................................................................................................2
Daftar Isi............................................................................................................................3
BAB I Pendahluan...........................................................................................................4
1.1.Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2.Rumusan Masalah........................................................................................................4
1.3.Tujuan..........................................................................................................................5
BAB II Pembahasan........................................................................................................6
2.1. Sejarah Sumpah Pemuda............................................................................................6
2.2. Menuju Proklamasi...................................................................................................10
2.3. Naskah Proklamasi...................................................................................................11
2.4. Detik detik Pembacaan Naskah Proklamasi.............................................................12
BAB III Penutup............................................................................................................15
3.1. Kesimpulan...............................................................................................................15
3.2. Saran.........................................................................................................................15

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam kehidupan dahulu ini kita sering menjumpai pemuda yang berjuang demi Indonesia
dengan cara bertempur dimedan perang. Mereka rela mati demi kemerdekaan indonesia. Kita
sebagai pemuda-pemudi generasi sekarang juga harus meniru kerja keras mereka berjuang
membela bangsa indoneisa, tak harus berperang seperti para pahlawan. Kita dapat menjadi
pemuda-pemudi yang berprestasi dan mengharumkan nama bangsa. Kegigihan pemuda
jaman dahulu berhasil melahirkan sesuatu yangdisebut “sumpah pemuda”
Sumpah pemuda adalah sebuah ikrar dari para pemuda yang dijadikan bukt iotentik bahwa
pada tangga 28 oktober 1928 bangsa Indonesia dilahirkan. Oleh karenaitu sudah seharusnya
segenap rakyat Indonesia memperingati momentum 28 Oktobersebagai hari lahirnya
bangsa Indonesia. Proses kelahiran Bangsa Indonesia inimerupakan buah dari perjuangan
rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawahkekuasaan kaum kolonialis pada saat
itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada saat
itu untuk membulatkan tekad demi mengangkatharkat dan martabat hidup orang Indonesia
asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil
mencapai kemerdekaannya 17 tahunkemudian yaitu pada 17 Agustus 1945
Sekarang ini banyak pemuda yang lupa akan sejarah para pemuda terdahulu. Sehingga
banyak pemuda yang mudah terkontaminasi oleh hasutan orang-orang jahat . Alhasil banyak
pemuda yang memilih berdemo ketimbang membuat musyawarah antara petinggi negeri ini
dengan rakyat. Selain berdemo, para pemuda juga melakukan aksi tawuran yang telah
merajalela dikalangan siswa SD,SMP dan SMA. Di zaman yang modern ini para pemuda
seakan di jajah kembali namun bukan secara terang-terangan namun di jajah secara psikis.
Solusi untuk mengatasi sikap pemuda ini adalah dengan memperkenalkan mereka dengan
sejarah dan akhlak dari kecil hingga dewasa. Sehingga pemuda Indonesia mampu
membangun negeri ini dengan kepala dingin. Melihat kejadian pemuda yang makin agresif
maka akan dibahas dalam makalah ini agar dapat mengetahui bagaimana sejarah pemuda
membangun bangsa ini serta bentuk pengaplikasian tepat yang dilakukan dalam era modern
ini.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan suatu pokok masalah yang
kemudian disusun dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
1.Bagaimana Sejarah Sumpah Pemuda?
2.Bagaimana Teks Proklamasi Dibuat?
3.Bagaimana Isi Dari Proklamasi?

4
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi tugas mata pelajaran sejarah
2. Untuk menambah wawasan terkait materi yang disampaikan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Sejarah Sumpah Pemuda


Awal perjuangan para pemuda Indonesia memprakarsai Sumpah pemuda 1928 adalah
berdirinya Budi Utomo. Pada saat itu bangsa Indonesia Khususnya pemuda Indonesia mulai
bangkit. Akibat berdirinya Budi Utomo adalah memunculkan organsisasi baru seperti Tri
Koro Darmo, Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon, Jong Betawi, Jong Minahasa, Sekar
Rukun, dan Pemuda Timor. Pemuda- pemuda di daerah sangat bersemangat untuk berjuang,
namun pada saat itu mereka masih berjuang untuk daerah mereka sendiri-sendiri.
Organisasi-organisasi itu gencar melakukan pengumandangan persatuan bangsa,
khususnya organisasi Perhimpunan Indonesia (PI). Pl adalah organisasi permuda yang terdiri
atas pemuda dari berbagai suku yang ada di belanda. Para pemuda kemudia bersatu dan
menjadi satu bangsa Indonesia tanpa memikirkan sifat kedaerahan lagi.
Peristiwa sejarah Soempah Pemoeda atau Sumpah Pemuda merupakan suatu
pengakuan dari Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan
satu bahasa. Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 hasil rumusan dari
Kerapatan Pemuda-Pemudi atau Kongres Pemuda II Indonesia yang hingga kini setiap
tahunnya diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda
Kongres Pemuda II dilaksanakan tiga sesi di tiga tempat berbeda oleh organisasi
Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) yang beranggotakan pelajar dari seluruh
wilayah Indonesia. Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai wakil organisasi kepemudaan
yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong, Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond,
Jong Ambon, dsb serta pengamat dari pemuda tiong hoa seperti Kwee Thiam Hong, John
Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi Djien Kwie.
Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar
Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh
Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi
dalam tiga kali rapat.
Kongres Pemuda Kedua adalah kongres pergerakan pemuda Indonesia yang
melahirkan keputusan yang memuat ikrar untuk mewujudkan cita-cita berdirinya negara
Indonesia, yang dikenal sebagai Sumpah Pemuda.
Upaya mempersatukan organisasi-organisasi pemuda pergerakan dalam satu wadah
telah dimulai sejak Kongres Pemuda Pertama 1926. Sebagai kelanjutannya, tanggal 20
Februari 1927 diadakan pertemuan, namun pertemuan ini belum mencapai hasil yang final.
Sebagai penggagas Kongres Pemuda Kedua adalah Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia
(PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Hindia Belanda.

6
Pada tanggal 3 Mei 1928 diadakan pertemuan lagi untuk persiapan kongres kedua,
dan dilanjutkan pada 12 Agustus 1928. Pada pertemuan terakhir ini telah hadir perwakilan
semua organisasi pemuda dan diputuskan untuk mengadakan kongres pada bulan Oktober
1928, dengan susunan panitia yang membagi jabatan pimpinan kepada satu organisasi
pemuda (tidak ada organisasi yang rangkap jabatan) sebagai berikut!
 Ketua: Sugondo Djojopuspito (PPPI) Wakil Ketua R.M. Joko Marsaid (Jong Java)
 Sekretaris: Muhammad Yamin (Jong Soematranen Bond)
 Bendahara; Amir Sjarifudin (Jong Bataks Bond)
 Pembantu 1: Johan Mohammad Cai (Jong Islamieten Bond)
 Pembantu II: R. Katjas oengkana (Pemoeda Indonesia) Pembantu III: R.C.I. Sendoek (Jong
Celebes)
 Pembantu IV. Johannes Leimena (Jong Ambon)
 Pembantu V: Mohammad Rochiani Su'ud (Pemoeda Kacem Betawi)

Kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat.
Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, diadakan di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond
(KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPP!
Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam
sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Muhammad Yamin tentang arti dan
hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat
persatuan Indonesia, yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.
Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, kongres diadakan di Gedung Oost-Java
Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poemomowoelan dan
Sammidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan
kebangsaan, harus pula mendapat keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di
rumah Anak juga harus dididik secara demokratis.
Pada rapat penutupan di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106,
Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan.
Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan
nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri: hal-hal
yang dibutuhkan dalam perjuangan.
Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu Indonesia Raya karya Wage Rudolf
Supratman yang dimainkan dengan biola saja tanpa syair, atas saran Sugondo kepada
Supratman. Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh peserta kongres. Kongres
akhimya ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres, Oleh para pemuda yang
hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia.

7
Para peserta Kongres Pemuda II ini berasal dari berbagai wakil organisasi pemuda yang
ada pada waktu itu, seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, Jong
Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Sekar Rukun, PPPI, Pemuda Kaum Betawi, dil. Di
antara mereka hadir pula beberapa orang pemuda Tionghoa sebagai pengamat, yaitu Oey
Kay Siang, John Lauw Tjoan Hok dan Tjio Djien Kwie namun sampai saat ini tidak diketahui
latar belakang organisasi yang mengutus mereka. Sementara Kwee Thiam Hiong hadir
sebagai seorang wakil dari Jong Sumatranen Bond. Turut hadir juga 2 perwakilan dari Papua
yakni Aitai Karubaba dan Poreu Chee. Diprakarsai oleh AR Baswedanpemuda keturunan
arab di Indonesia mengadakan kongres di Semarang dan mengumandangkan Sumpah
Pemuda Keturunan Arab.
Bangunan di Jalan Kramat Raya 106, tempat dibacakannya Sumpah Pemuda, adalah
sebuah rumah pondokan untuk pelajar dan mahasiswa milik Sie Kok Liong Gedung Kramat
106 sempat dipugar Pemda DKI Jakarta 3 April-20 Mei 1973 dan diresmikan Gubernur DKI
Jakarta, Ali Sadikin, pada 20 Mei 1973 sebagai Gedung Sumpah Pemuda. Gedung ini kembali
diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 20 Mei 1974. Dalam perjalanan sejarah, Gedung
Sumpah Pemuda pernah dikelola Pemda DKI Jakarta, dan saat ini dikelola Kementrian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
membawa keuntungan bagi Aceh.Sebaliknya, Aceh menganggap kedudukan Portugis di
Malaka sebagai sebuah ancaman untuk mewujudkan cita-cita menguasai Malaka. Oleh
karena itu, Aceh melakukan perlawanan terhadap Portugis.
Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond
(KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPPI
Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam
sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan
hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat
persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan
Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas
masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poemomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro,
berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada
keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara
demokratis.
Pada rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, Sunario
menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan
Ramelan mengemukakan gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional.
Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan
dalam perjuangan.
Adapun panitia Kongres Pemuda terdiri dari:
Ketua Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Wakil Ketua R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris: Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Band)
Bendahara Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu 1: Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II: R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia) Pembantu III: Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV: Johanes Leimena (yong Ambon)
Pembantu V: Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)

8
Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketika Mr.
Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah
tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh
Yamin

Isi Dari Sumpah Pemuda Hasil Kongres Pemuda Kedua adalah sebagai berikut:
 PERTAMA: Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang
Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah
Yang Satu, Tanah Indonesia).
 KEDOEA: Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe,
Bangsa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa Yang Satu,
Bangsa Indonesia).
 KETIGA: Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean,
Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung Bahasa Persatuan,
Bahasa Indonesia).
Dalam peristiwa sumpah pemuda yang bersejarah tersebut diperdengarkan lagu
kebangsaan Indonesia untuk yang pertama kali yang diciptakan oleh W.R. Soepratman. Lagu
Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928 pada media cetak surat kabar
Sin Po dengan mencantumkan teks yang menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu kebangsaan.
Lagu itu sempat dilarang oleh pemerintah kolonial hindia belanda, namun para pemuda tetap
terus menyanyikannya.
Apabila kita ingin mengetahui lebih lanjut mengenai banyak hal tentang Sumpah Pemuda
kita bisa menunjungi Museum Sumpah Pemuda yang berada di Gedung Sekretariat PPI JI.
Kramat Raya 106 Jakarta Pusat. Museum ini memiliki koleksi utama seperti biola asli milik
Wage Rudolf Supratman yang menciptakan lagu kebangsaan Indonesia Raya serta foto-foto
bersejarah peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 yang menjadi tonggak sejarah
pergerakan pemuda-pemudi Indonesia.

9
Kongres ini merupakan puncak Integrasi ideology Nasional dan merupakan peristiwa
nasional yang belum pernah terjadi pada masa itu. Tidak dapat dipungkiri bahwa Kongres itu
membawa semangat nasionalisme ke tingkat yang lebih tinggi hal itu di sebabkan utusan
yang datang mengucapkan "Sumpah Pemuda yang menjadi landasan perjuangan untuk
mencapai kemerdekaan. Kalau pada bulan April 1926 telah berlangsung Kongres Pemuda 1
yang biasa dikatakan belum berhasil sesuai dengan yang di harapkan, maka dalam Kongres
Pemuda II benar-benar dapat memenuhi harapan bagi seluruh rakyat Indonesia. Namun
kongres Pemuda I tidak dapat dikatakan gagal total karena telah berhasil meletakkan dasar-
dasar perstuan. Dalam Kongres Pemuda I belum banyak orang-orang bekas anggota
Perhimpunan Indonesia yang ikut membantu pembicaraan sejak persiapan maupun dalam
persidangan. Sedangkan dalam kongres Pemuda II telah banyak orang-orang bekas anggota
Perhimpunan Indonesia yang secara aktif mengambil bagian dalam persiapan sampai dengan
pelaksanaan Kongres. Pelaksanaan dan hasil kongres Pemuda 1 dan Kongres Pemuda II
adalah sangat berbeda, namun, kedua Kongres tersebut tetap mempunyai tujuan yang sama
yaitu menuju tercapainya kemerdekaan Indonesia.
Sumpah Pemuda pun kemudian menjadi senjata ampuh untuk merebut kemerdekaan dari
tangan penjajah. Dengan semangat persatuan dan kesatuan bangsa. kesadaran para pemuda
Indonesia saat itu pun semakin kuat karena mereka tidak berjuang sendiri. Maka tak heran,
Sumpah Pemuda adalah salah satu tonggak sejarah kemerdekaan Indonesia.
2.2.Menuju Proklamasi
Proses panjang sejak terbentuknya gerakan kepemudaan yang berciri kedaerahan seperti
Jong Java, Jong Sumatera, Jong Celebes, Jong Ambon dan sebagainya maka pada tanggal 31
Desember 1930 jam 12 malam, mereka telah berfusi menjadi satu dan membentuk
Perkoempoelan "INDONESIA MOEDA". Indonesia Muda tidak punya afiliasi dengan partai
politik manapun juga, dalam sejarahnya merupakan cikal bakal gerakan kepemudaan menuju
Indonesia merdeka. Meskipun organisasi ini sudah tidak berdiri lagi dizaman pendudukan
Jepang para anggotanya tetap aktif memperjuangkan cita-cita mereka secara terselubung.
Dengan menimba ilmu dan teknologi kemiliteran dizaman Jepang para pemuda bergabung
dalam Tentara Nasional Indonesia, yang ahirnya pada periode Revolusi Kemerdekaan 1945 -
1949, dengan semangat, cita-cita Sumpah Pemuda, ikut serta mewujudkan Proklamasi
Kemerdekaan R.1, 17 Agustus 1945.
6 Agustus 1945, 2 bom atom dijatuhkan ke dua kota di Jepang, Hiroshima dan Nagasaki oleh
Amerika Serikat. Ini menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya.
Momen ini pun dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.
7 Agustus 1945, BPUPKI dibubarkan dan dibentuk lembaga baru yang akan meneruskan
tugas BPUPKI yaitu PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan Ir. Soekarno
sebagai ketuanya. 9 Agustus 1945, Soekarno Hatta dan Radjiman Wedyodiningrat
diterbangkan ke Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa
pasukan Jepang sedang menuju kehancuran tetapi Jepang menginginkan kemerdekaan
Indonesia pada 24 Agustus
10 Agustus 1945, Sementara itu, di Indonesia, Sutan Syahrir telah mendengar berita lewat
radio bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu. Para pejuang bawah tanah bersiap-siap
memproklamasikan kemerdekaan RI, dan menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan

10
sebagai hadiah Jepang. Syahrir memberitahu penyair Chairil Anwar tentang dijatuhkannya
bom atom di Nagasaki dan bahwa Jepang telah menerima ultimatum dari Sekutu untuk
menyerah. Syahrir mengetahui hal itu melalui siaran radio luar negeri, yang ketika itu
terlarang. Berita ini kemudian tersebar di lingkungan para pemuda terutama para pendukung
Syahrir.
11 Agustus 1945, Jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam, mengatakan kepada
Soekarno, Hatta dan Radjiman bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia dapat dilaksanakan
dalam beberapa hari. 14 Agustus 1945, Saat Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke tanah
air dari Dalat (250 km di sebelah timur laut dari Saigon), Syahrir mendesak agar Soekarno
segera memproklamasikan kemerdekaan karena menganggap hasil pertemuan di Dalat
sebagai tipu busuk Jepang, karena Jepang setiap saat sudah harus menyerah kepada Sekutu
dan demi menghindari perpecahan dalam kubu nasionalis, antara yang anti dan pro dengan
Jepang. Hatta menceritakan kepada Sjahrir tentang hasil pertemuan di Dalat
Sementara itu Syahrir menyiapkan pengikutnya yang bakal berdemonstrasi dan bahkan
mungkin harus siap menghadapi bala tentara Jepang dalam hal mereka akan menggunakan
kekerasan. Syahrir telah menyusun teks proklamasi dan telah dikirimkan ke seluruh Jawa
untuk dicetak dan dibagi-bagikan. Soekarno belum yakin bahwa Jepang memang telah
menyerah, dan proklamasi kemerdekaan RI saat itu dapat menimbulkan pertumpahan darah
yang besar, dan dapat berakibat sangat fatal jika para pejuang Indonesia belum siap,
Soekarno mengingatkan Hatta bahwa Syahrir tidak berhak memproklamasikan kemerdekaan
karena itu adalah hak Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
15 Agustus 1945, Jepang menyerah kepada Sekutu. Tentara dan Angkatan Laut Jepang masih
berkuasa di Indonesia karena Jepang telah berjanji akan mengembalikan kekuasaan di
Indonesia ke tangan Belanda. Setelah mendengar desas-desus Jepang bakal bertekuk lutut,
Soekarno dan Hatta mendatangi penguasa militer Jepang (Gunsei) untuk memperoleh
konfirmasi di kantornya di Koningsplein (Medan Merdeka). Tapi kantor tersebut kosong.
Soekarno dan Hatta bersama Soebardjo kemudian ke kantor Bukanfu Laksamana Maeda, di
Jalan Imam Bonjol. Maeda menyambut kedatangan mereka dengan ucapan selamat atas
keberhasilan mereka di Dalat. Sambil menjawab ia belum menerima konfirmasi serta masih
menunggu instruksi dari Tokyo. Sepulang dari Macda, Sockarno dan Hatta segera
mempersiapkan pertemuan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada pukul 10
malam 16 Agustus keesokan harinya di kantor Jalan Pejambon No 2 guna membicarakan
segala sesuatu yang berhubungan dengan UUD yang sehari sebelumnya telah disiapkan
Hatta.
16 Agustus 1945, Gejolak tekanan yang menghendaki pengambilalihan kekuasaan oleh
Indonesia makin memuncak dilancarkan para pengikut Syahrir. Pada siang hari mereka
berkumpul di rumah Hatta, dan sekitar pukul 10 malam di rumah Soekarno. Sekitar 15
pemuda menuntut Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan melalui radio, disusul
pengambilalihan kekuasaan. Mereka juga menolak rencana PPKI untuk memproklamasikan
kemerdekaan pada 16 Agustus.
2.3.Naskah Proklamasi
Mengetahui bahwa proklamasi tanpa pertumpahan darah telah tidak mungkin lagi,
Soekarno Hatta dan anggota PPKI lainnya malam itu juga rapat dan menyiapkan teks
Proklamasi yang kemudian dibacakan pada pagi hari tanggal 17 Agustus 1945. Sebelumnya

11
para pemuda mengusulkan agar naskah proklamasi menyatakan semua aparat pemerintahan
harus dikuasai oleh rakyat dari pihak asing yang masih menguasainya. Tetapi mayoritas
anggota PPKI menolaknya dan disetujuilah naskah proklamasi seperti adanya hingga
sekarang. Para pemuda juga menuntut enam pemuda turut menandatangani proklamasi
bersama Soekarno dan Hatta dan bukan para anggota PPKI. Para pemuda menganggap PPKI
mewakili Jepang. Kompromi pun terwujud dengan membubuhkan anak kalimat "atas nama
Bangsa Indonesia" Soekarno-Hatta. Rancangan naskah proklamasi ini kemudian diketik oleh
Sayuti Melik.
Isi teks proklamasi kemerdekaan yang singkat ini adalah:

Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan

kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan

dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05

Atas nama bangsa Indonesia.

Soekarno/Hatta

Di sini ditulis tahun 05 karena ini sesuai dengan tahun Jepang yang kala itu adalah tahun
2605. Teks diatas merupakan hasil ketikan dari Sayuti Melik (atau Sajocti Melik), salah
seorang tokoh pemuda yang ikut andil dalam persiapan proklamasi. Sementara naskah yang
sebenarnya hasil gubahan Muh. Hatta, A.Soebardjo, dan dibantu oleh Ir. Soekarno sebagai
pencatat.
2.4.Detik detik Pembacaan Naskah Proklamasi
Naskah asli proklamasi yang ditempatkan di Monumen Nasional Perundingan antara
golongan muda dan golongan tua dalam penyusunan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
berlangsung pukul 02.00-04.00 dini hari. Teks proklamasi ditulis di ruang makan di
laksamana Tadashi Maeda Jln Imam Bonjol No.1
Para penyusun teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr.
Ahmad Soebarjo. Konsep teks proklamasi ditulis oleh Ir. Soekarno sendiri. Di ruang depan,
hadir B.M Diah Sayuti Melik, Sukarni dan Soediro. Sukarni mengusulkan agar yang

12
menandatangani teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama
bangsa Indonesia. Teks Proklamasi Indonesia itu diketik oleh Sayuti Melik. Pagi harinya, 17
Agustus 1945, di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56 telah hadir antara lain
Soewirjo. Wilopo, Gafar Pringgodigdo. Tabrani dan Trimurti. Acara dimulai pada pukul
10:00 dengan pembacaan proklamasi oleh Soekarno dan disambung pidato singkat tanpa teks.
Kemudian bendera Merah Putih, yang telah dijahit oleh Ibu Fatmawati, dikibarkan, disusul
dengan sambutan oleh Soewirjo, wakil walikota Jakarta saat itu dan Moewardi, pimpinan
Barisan Pelopor.
Pada awalnya Trimurti diminta untuk menaikkan bendera namun ia menolak dengan
alasan pengerekan bendera sebaiknya dilakukan oleh seorang prajurit. Oleh sebab itu
ditunjuklah Latief Hendraningrat, seorang prajurit PETA, dibantu oleh Sochoed untuk tugas
tersebut. Seorang pemudi muncul dari belakang membawa nampan berisi bendera Merah
Putih (Sang Saka Merah Putih), yang dijahit oleh Fatmawati beberapa hari sebelumnya.
Setelah bendera berkibar, hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya. Sampai saat ini, bendera
pusaka tersebut masih disimpan di Museum Tugu Monumen Nasional.
Setelah upacara selesai berlangsung, kurang lebih 100 orang anggota Barisan Pelopor
yang dipimpin S.Brata datang terburu-buru karena mereka tidak mengetahui perubahan
tempat mendadak dari Ikada ke Pegangsaan. Mereka menuntut Soekarno mengulang
pembacaan Proklamasi, namun ditolak. Akhirnya Hatta memberikan amanat singkat kepada
mereka.
Pada tanggal 18 Agustus 1945. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
mengambil keputusan, mengesahkan dan menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) sebagai
dasar negara Republik Indonesia, yang selanjutnya dikenal sebagai UUD 45. Dengan
demikian terbentuklah Pemerintahan Negara Kesatuan Indonesia yang berbentuk Republik
(NKRI) dengan kedaulatan di tangan rakyat yang dilakukan sepenuhnya oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang akan dibentuk kemudian.
Setelah itu Soekarno dan M.Hatta terpilih atas usul dari Oto Iskandardinata dan
persetujuan dari PPKI sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia yang pertama.
Presiden dan wakil presiden akan dibantu oleh sebuah Komite Nasional.
Isi Teks Proklamasi – Naskah Klad
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan
kemerdekaan Indonesia.
Hal2 jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara seksama dan dalam tempoh
jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, 17-8-05
Wakil-wakil bangsa Indonesia.
Soekarno Hatta

NASKAH BARU SETELAH MENGALAMI PERUBAHAN


13
Di dalam teks proklamasi terdapat beberapa perubahan yaitu terdapat pada:
 Kata tempoh diubah menjadi tempo
 Kata Wakil-wakil bangsa Indonesia diubah menjadi Atas nama bangsa Indonesia
 Kata Djakarta. 17-8-05 diubah menjadi Djakarta, hari 17 boelan 08 tahun '05
 Naskah proklamasi klad yang tidak ditandatangani kemudian menjadi otentik dan
ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta
 Kata Hal2 diubah menjadi Hal-hal
Isi teks proklamasi kemerdekaan yang singkat ini adalah:

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan


kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.I., diselenggarakan
dengan tjara seksama dan dalam tempo
jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta

14
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sumpah Pemuda sangat besar pengaruhnya bagi bangsa Indonesia. Rasa persatuan
dan kesatuan semakin tebal yang semakin meluas tidak hanya dikalangan pemuda saja tetapi
juga dikalangan masyarakat luas. Sifat kedaerahan yang sebelumnya sangat kuat menjadi
berganti dengan sifat Nasionalisme yang mengakar pada semangat persatuan untuk
terwujudnya bangssa Indonesia yang merdeka dari belenggu penjajahan. Kita juga tidak
boleh membeda bedakan satu dengan yang lainnya karena kita semua dalam darah yang satu
dan tanah air Indonesia, Kita juga harus bangga dengan keragaman yang kita miliki, seperti
kata dalam Bhinneka Tunggal Ika, Walaupun kita berbeda tetapi tetap satu, kata satu yaitu
satu darah, satu tanah air dan satu bangsa.
3.2. Saran
Sebaiknya generasi penerus lebih bisa menyaring segala bentuk jajahan yang bisa
merusak bangsa ini. Salah satu caranya yaitu apabila pemuda dan masyarakat luas merasa
kurang dengan kinerja petinggi negeri ini maka ikutilah cara sejarah yang sudah tercetak
ampuh. Dengan mengadakan kongres penolakan dan menunjukan kegiatan yang positif dari
kongres tersebut. Atau dengan cara negosiasi secara mufakat agar bangsa ini tidak dikenal
sebagai bangsa yang agresif.

15

Anda mungkin juga menyukai