Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“SUMPAH PEMUDA”

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
1. INTAN MAYANG SUSANTI
2. WANDA FEMILIA
3. DAFA SAPUTRA

KELAS : XI IPS 1

SMAN 2 PADANG CERMIN


KEC. WAY RATAI KAB. PESAWARAN
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan kami
kemampuan dalam menyelesaikan makalah ini, sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Tujuan
dari pembuatan makalah ini adalah memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang Sumpah
Pemuda
Makalah ini pasti memiliki kekurangan didalamnya. Adapun harapan penulis agar pembaca
dapat memberikan saran dan kritiknya pada makalah ini, karena hasil tulisan penulis tidak terlepas
dari kesalahan, seperti kesalahan dalam penulisan ataupun yang lainnya. Untuk itu penulis
memohon maaf jika terjadi kesalahan dalam penulisan ataupun kesalahan lainnya, karena penulis
adalah manusia biasa yang memiliki keterbatasan kemampuan.

Way Ratai, 28 Agustus 2023


Penulis

Kelompok 5
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................3
A. Sejarah Sumpah Pemuda..............................................................................................3
B. Makna Sumpah Pemuda...............................................................................................5
C. Arti Sumpah Pemuda....................................................................................................6
D. Peran Sumpah Pemuda.................................................................................................7
E. Tujuan dan Manfaat Sumpah Pemuda..........................................................................8
BAB III PENUTUP......................................................................................................................9
A. Kesimpulan..................................................................................................................9
B. Saran.............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan dahulu ini kita sering menjumpai pemuda yang berjuang demiIndonesia
dengan cara bertempur dimedan perang. Mereka rela mati demi kemerdekaan Indonesia. Kita
sebagai pemuda-pemudi generasi sekarang juga harus meniru kerjakeras mereka berjuang
membela bangsa Indoneisa, tak harus berperang seperti para pahlawan. Kita dapat menjadi
pemuda-pemudi yang berprestasi dan mengharumkannama bangsa. Kegigihan pemuda jaman
dahulu berhasil melahirkan sesuatu yangdisebut “sumpah pemuda”
Sumpah pemuda adalah sebuah ikrar dari para pemuda yang dijadikan buktiotentik bahwa pada
tangga 28 oktober 1928 bangsa Indonesia dilahirkan. Oleh karenaitu sudah seharusnya segenap
rakyat Indonesia memperingati momentum 28 Oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia.
Proses kelahiran Bangsa Indonesia inimerupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama
ratusan tahun tertindas dibawahkekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan
inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi
mengangkatharkat dan martabat hidup orang Indonesia asli, tekad inilah yang menjadi
komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17
tahunkemudian yaitu pada 17 Agustus 1945.Sekarang ini banyak pemuda yang lupa akan
sejarah para pemuda terdahulu.Sehingga banyak pemuda yang mudah terkontaminasi oleh
hasutan orang-orang jahat.
Alhasil banyak pemuda yang memilih berdemo ketimbang membuat musyawarah antara
petinggi negeri ini dengan rakyat. Selain berdemo, para pemuda juga melakukan aksitawuran
yang telah merajalela dikalangan siswa SD,SMP, dan SMA.
Di zaman yang modern ini para pemuda seakan di jajah kembali namun bukan secara terang-
terangannamun di jajah secara psikis.Solusi untuk mengatasi sikap pemuda ini adalah dengan
memperkenalkan merekadengan sejarah dan akhlak dari kecil hingga dewasa. Sehingga pemuda
Indonesiamampu membangun negeri ini dengan kepala dingin.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas yaitu:
1. Bagaimanakah sejarah sumpah pemuda?
2. Apa Makna sumpah pemuda?
3. Apa Arti sumpah pemuda?
4. Apakah Peran sumpah pemuda?
5. Tujuan dan manfaat sumpah pemuda?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah terbentuknya sumpah pemuda.
2. Untuk mengetahui arti dari sumpah pemuda.
3. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat dari sumpah pemuda.
4. Untuk mengetahui penaatan makna sumpah pemuda saat ini.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Sumpah Pemuda


Peristiwa sejarah Soempah Pemoeda atau Sumpah Pemuda merupakan suatu pengakuan dari
Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa.
Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 Hasil rumusan dari Kerapatan
Pemoeda-Pemoedi atau Kongres Pemuda II Indonesia yang hingga kini setiap tahunnya
diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda Kongres Pemuda II dilaksanakan tiga sesi di tiga
tempat berbeda oleh organisasi Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) yang
beranggotakan pelajar dari seluruh wilayah Indonesia. Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai
wakil organisasi kepemudaan yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong, Celebes, Jong Sumatranen
Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Ambon, dsb serta pengamat dari pemuda tiong hoa seperti
Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi Djien Kwie.
Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar
Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia.
Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga
kali rapat.
Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB),
Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPPI Sugondo
Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para
pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan
persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan
Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan
Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah
pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoela dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat
bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara
pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.
Pada rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, Sunario
menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan.
Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan
nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang
dibutuhkandalam perjuangan.
Adapun panitia Kongres Pemuda terdiri dari:
Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
Pembantu V : Rochjani Soe’oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
Peserta: Abdul Muthalib Sangadji; Purnama Wulan; Abdul Rachman; Raden Soeharto; Abu
Hanifah; Raden Soekamso; Adnan Kapau Gani; Ramelan; Amir (Dienaren van Indie); Saerun
(Keng Po); Anta Permana; Sahardjo; Anwari; Sarbini; Arnold Manonutu; Sarmidi
Mangunsarkoro; Assaat; Sartono; Bahder Djohan; S.M. Kartosoewirjo; Dali; Setiawan; Darsa;
Sigit (Indonesische Studieclub); Dien Pantouw; Siti Sundari; Djuanda; Sjahpuddin Latif;
Dr.Pijper; Sjahrial (Adviseur voor inlandsch Zaken); Emma Puradiredja; Soejono Djoenoed
Poeponegoro; Halim; R.M. Djoko Marsaid; Hamami; Soekamto; Jo Tumbuhan; Soekmono;
Joesoepadi; Soekowati (Volksraad); Jos Masdani; Soemanang; Kadir; Soemarto; Karto
Menggolo; Soenario (PAPI & INPO); Kasman Singodimedjo; Soerjadi; Koentjoro
Poerbopranoto; Soewadji Prawirohardjo; Martakusuma; Soewirjo; Masmoen Rasid; Soeworo;
Mohammad Ali Hanafiah; Suhara; Mohammad Nazif; Sujono (Volksraad); Mohammad Roem;
Sulaeman; Mohammad Tabrani; Suwarni; Mohammad Tamzil; Tjahija; Muhidin (Pasundan);
Van der Plaas (Pemerintah Belanda); Mukarno; Wilopo; Muwardi; Wage Rudolf Soepratman;
Nona Tumbel.
Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketika Mr. Sunario,
sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah tersebut
awalnya dibacakan oleh soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin. Isi dari
Sumpah pemuda Hasil Kongres Pemuda Kedua adalah sebagai berikut:
1. PERTAMA: Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe,
Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah Yang Satu,
Tanah Indonesia).
2. KEDOEA: Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa
Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa Yang Satu, Bangsa
Indonesia).
3. KETIGA: Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa
Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa
Indonesia)
Dalam peristiwa sumpah pemuda yang bersejarah tersebut diperdengarkan lagu kebangsaan
Indonesia untuk yang pertama kali yang diciptakan oleh W.R. Soepratman. Lagu Indonesia
Raya dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928 pada media cetak surat kabar Sin Po dengan
mencantumkan teks yang menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu kebangsaan. Lagu itu sempat
dilarang oleh pemerintah kolonial hindia belanda, namun para pemuda tetap terus
menyanyikannya.

B. Makna Sumpah Pemuda


1. Menyatukan Perjuangan Bangsa Indonesia
Makna Sumpah Pemuda bagi bangsa Indonesia yang pertama yaitu menyatukan perjuangan
bangsa Indonesia. Lahirnya Sumpah Pemuda menjadi titik awal perjuangan para anak muda.
Kala itu, pemuda dan pemudi tokoh Sumpah Pemuda telah mengorbankan waktu, tenaga,
pikiran moral bahkan harta benda demi menyatukan bangsa Indonesia. Tanpa makna
Sumpah Pemuda serta perjuangan pemuda dan pemudi kala itu, mungkin saja Indonesia tak
mencapai kesatuan untuk melawan penjajah negeri. Para pemuda pemudi terbukti berhasil
menyatukan keutuhan Indonesia.
2. Mendorong Semangat Juang Generasi Muda
Semangat membara para anak muda yang mencetuskan Sumpah Pemuda kala itu bisa
menambah energi positif para generasi penerusnya. Selain itu, semangat dalam isi Sumpah
Pemuda dapat menjadi contoh bagi generasi muda masa kini untuk mengambil langkah dan
melakukan sesuatu bagi bangsa Indonesia.
Kemudian memaknai Sumpah Pemuda dengan mendalam juga bisa menumbuhkan
semangat juang dalam meraih suatu tujuan. Semangat terus berkobar sekalipun banyak
rintangan seperti yang dilakukan generasi terdahulu.
3. Menumbuhkan Kebanggaan sebagai Bangsa Indonesia
Saat Sumpah Pemuda diikrarkan, tampak jelas kebanggaan dari para pemuda dalam setiap
kalimat isi Sumpah Pemuda. Jadi, sudah seharusnya bagi generasi muda untuk bangga dan
mencintai Tanah Air. Terlebih lagi, Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya dan
memiliki beragam budaya. Kekayaan dan keberagaman tersebut tentu harus dilestarikan
para generasi muda.
4. Menekankan Rasa Bangga akan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu bangsa. Masyarakat Indonesia
menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi. Bahasa Indonesia merupakan bahasa
resmi yang telah tercantum dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 36.
Kebanggaan akan bahasa Indonesia perlu ditekankan. Terlebih saat ini bahasa Indonesia
mulai tergeser karena modifikasi bahasa. Padahal, tanpa pemahaman berbahasa yang baik,
mengungkapkan isi dan ide akan sulit. Hal ini juga berpengaruh pada inteligensi dan rasa
nasionalisme.
5. Ajakan untuk Menjaga Keutuhan Bangsa Indonesia
Menjaga keutuhan bangsa merupakan hal yang harus dilakukan oleh masyarakat. Di era
sekarang, makna Sumpah Pemuda harus ditanamkan melalui pelajaran Sejarah di sekolah.
Hal ini untuk menumbuhkan rasa nasionalisme para generasi muda. Perkembangan
teknologi saat ini cukup berpengaruh pada cara berpikir generasi muda. Teknologi
seharusnya digunakan secara bijak agar generasi muda dapat lebih peduli dan paham akan
kondisi negaranya.
6. Memaknai Rasa Cinta Kepada Tanah Air
Kemerdekaan Indonesia didapatkan bangsa Indonesia dengan penuh perjuangan yang
melibatkan pengorbanan nyawa dan harta benda rakyat. Begitu pun dengan makna Sumpah
Pemuda. Sumpah Pemuda pun menyumbang pada gerakan kemerdekaan sebagai cerminan
rasa cinta pemuda pemudi pada bangsa Indonesia. Tindakan yang nyata dan tulus
merupakan wujud dari rasa cinta kepada tanah air. Termasuk pula mencintai keragaman
budaya, agama dan masyarakat.

C. Arti Sumpah Pemuda


Ketika beraneka-ragam kecenderungan permusuhan atau perpecahan mulai nampak
membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa kita, maka mengisi Hari Sumpah Pemuda
dengan jiwa aslinya adalah amat penting. Suara-suara negatif sebagai akibat interpretasi yang
salah tentang otonomi daerah sudah mengkhianati jiwa Sumpah Pemuda. Demikian juga
pernyataan dan kegiatan-kegiatan sebagian dari golongan Islam reaksioner, seperti yang
dipertontonkan oleh organisasi/gerakan semacam Front Pembela Islam, Ahlussunah Waljemaah,
Majelis Mujahidin Indonesia, KISDI dan lain-lain sebagainya.
Perlulah kiranya selalu kita ingat bersama-sama bahwa Sumpah Pemuda, yang dilahirkan
sebagai hasil Kongres Pemuda II yang diselenggarakan tanggal 27-28 Oktober 1928 di Jakarta
adalah manifestasi yang gemilang dari hasrat kuat kalangan muda Indonesia, yang terdiri dari
berbagai suku dan agama, untuk menggalang persatuan bangsa dalam perjuangan melawan
kolonialisme Belanda. Mereka ini adalah wakil-wakil angkatan muda yang tergabung dalam
Jong Java, Jong Islamieten Bond, Jong Sumatranen Bond, Jong Batak, Jong Celebes, Jong
Ambon, Minahasa Bond, Madura Bond, Pemuda Betawi dan lain-lain. Atas prakarsa
Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia (PPPI) inilah kongres pemuda itu telah melahirkan
Sumpah yang berbunyi: “Kami putera dan puteri Indonesia mengaku bertumpah-darah yang
satu : tanah Indonesia. Kami putera dan puteri Indonesia mengaku berbangsa yang satu: bangsa
Indonesia. Kami putera dan puteri Indonesia menjunjung bahasa yang satu : bahasa Indonesia “.
Dalam sejarah bangsa Indonesia, sudah terjadi banyak perlawanan terhadap kolonialisme
Belanda, yang dilakukan oleh berbagai suku di berbagai daerah, baik di Sumatera, Jawa,
Sulawesi, Maluku dan pulau-pulau lainnya. Namun, karena perjuangan itu sebagian besar
bersifat lokal dan kesukuan, maka telah mengalami kegagalan. Pembrontakan PKI di Jawa
Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dalam tahun 1926 merupakan gerakan yang menimbulkan
pengaruh politik yang lintas-suku dan lintas-agama yang penting (karena juga terjadi di
Sumatera Barat).
Sumpah Pemuda lahir dalam tahun 1928, ketika puluhan ribu orang telah ditahan dan
dipenjarakan oleh pemerintah Belanda sebagai akibat pembrontakan PKI dalam tahun 1926.
Berbagai angkatan muda dari macam-macam suku dan agama telah menyatukan diri dalam
perlawanan terhadap kolonialisme Belanda lewat Sumpah Pemuda, ketika ribuan orang digiring
dalam kamp pembuangan di Digul.
Adalah penting untuk sama-sama kita perhatikan bahwa tokoh-tokoh nasional seperti Moh.
Yamin (Jong Sumatranen Bond), Amir Syarifuddin (Jong Batak), Senduk (Jong Celebes), J.
Leimena (Jong Ambon), adalah peserta-peserta aktif dalam melahirkan Sumpah Pemuda. Dan
perlulah juga kita catat, bahwa Sumpah Pemuda dicetuskan oleh kalangan muda, ketika Bung
Karno aktif melakukan beraneka kegiatan lewat PNI (yang dua tahun kemudian ditangkap
Belanda dan diajukan di depan pengadilan Bandung, di mana ia mengucapkan pidato
pembelaannya yang terkenal “Indonesia Menggugat”).
Jadi, jelaslah bahwa Sumpah Pemuda adalah semacam kontrak-politik berbagai suku bangsa
Indonesia, yang diwujudkan secara kongkrit oleh wakil-wakil angkatan muda mereka. Sumpah
Pemuda adalah fondasi penting kebangkitan bangsa Indonesia dan landasan utama bagi
pembentukan negara Republik Indonesia

D. Peran Sumpah Pemuda


Peranan Sumpah Pemuda yang terpenting dalam mempersatukan bangsa adalah sebagai berikut.
1. Memberi Kesadaran akan Pentingnya Nasionalisme Indonesia
Dalam persidangan, para pemuda berusaha membangkitkan nasionalisme peserta sidang
dengan memasang simbol. Simbol-simbol tersebut untuk mengingatkan perlunya persatuan.
Warna merah dan putih, yang merupakan warna bendera, digunakan untuk hiasan ruang
sidang. Pada lagu "Indonesia Raya" kata "merdeka" diganti sementara dengan kata "mulia".
Belanda melarang lagu "Indonesia Raya" dinyanyikan bila ada kata "merdeka"
2. Menjadi Pendorong Pergerakan Nasional
Sumpah Pemuda telah memberi semangat kebangsaan bagi bangsa Indonesia. Berbagai
pergerakan nasional mulai tumbuh. Diantaranya adalah Muhammadiyah, Parindra (Partai
Indonesia Raya), PSII (Partai Sarikat Islam Indonesia), Perserikatan Perkumpulan Istri
Indonesia, Kongres Wanita I (22-12-1928) di Yogyakarta, dan Kongres Wanita II di
Bandung. Tanggal 22 Desember kemudian ditetapkan sebagai hari Ibu.
3. Menumbuhkan Persatuan Bangsa
Sumpah Pemuda mampu menjadi pendorong tumbuhnya persatuan bangsa. Sumpah Pemuda
mendorong penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Bahasa Indonesia
digunakan oleh semua suku bangsa yang ada di Indonesia. Antar suku bangsa yang berbeda
bahasa dapat berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia
sebagai bahasa persatuan telah tumbuh dan berkembang dengan pesat pada masa
kemerdekaan ini.

E. Tujuan dan Manfaat Sumpah Pemuda


“Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah Indonesia. Kami putra
dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia
mengaku berbahasa satu, bahasa Indonesia”, isi dari sumpah pemuda yang dikumandangkan
pada 28 Oktober 1928 di Gedung Oost Java Bioscoop bertujuan untuk menumbuhkan rasa
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang sebelumnya masih bersifat sangat kedaerahan.
Selain itu sumpah setia ini bertujuan untuk mempersatukan pemuda-pemuda di seluruh tanah
air.
Adapun manfaat yang dapat kita petik dari Sumpah Pemuda antara lain sebagai berikut:
1. Semangat kekeluargaan, persatuan, dan persaudaraan antar sesama.
2. Terwujudnya kerukunan antar masyarakat, berbangsa dan bernegara, sehingga tidak mudah
dipecah belah (di adu domba)
3. Menumbuhkan kesadaran bahwa ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan terhadap
disintegrasi bangsa yang merupakan tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sumpah Pemuda merupakan suatu pengakuan dari Pemuda-Pemudi Indonesia yang
mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa. Sumpah Pemuda adalah fondasi
penting kebangkitan bangsa Indonesia dan landasan utama bagi pembentukan negara Republik
Indonesia.Dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 yang hingga kini setiap tahunnya
diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda.
Pemerintah menggalangkan gerakan pendidikan karakter. Karena nilai sumpah pemuda menjadi
aplikatif ketika dilaksanakan dalam pendidikan karakter di sekolah. Untuk merintis kembali
semangat nilai sumpah pemuda, harus dalam tindakan nyata.
Yang pertama Dinas pendidikan merumuskan kembali arah PKPB sampai ke bentuk
pelaporannya kepada orangtua siswa. Kedua, pada tataran sekolah perlu mengadakan berbagai
kegiatan aplikatif untuk mengaplikasikan nilai sumpah pemuda.

B. Saran
Sebaiknya pemuda pada jaman saat ini lebih menjunjung tinggi nilai nasionalisme. Namun
peran orang tua dan guru diperlukan untuk membentuk karakter dan kepribadian anak. Terlebih
pendidikan karakter harusnya diberikan pada pendidikan tingkat rendah. Hal ini bertujuan agar
nilai positif dari pendidikan karakter tersebut dapat ditanamkan dan diaplikasikan sejak dini
hingga anak tumbuh dewasa. Karena setiap perkembangan jaman akan terjadi banyak perubahan
terutama dalam pembentukan sikapnya.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.campusnesia.co.id/2021/05/makalah-sejarah-indonesia-peran-sumpah.html

Anda mungkin juga menyukai