Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PPKn (Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan)


JUDUL :
LATAR BELAKANG SUMPAH PEMUDA DAN ISI DARI IKRAR
SUMPAH PEMUDA PERTAMA

OLEH KELOMPOK 1 :
Muh Ihsan Page
Rakha Novendra
Sabrina suci R
Magfirah Dwi r

TAHUN PELAJARAN 2018/2019


SEMESTER GENAP (II/2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta

hidayah-Nya, sehingga penyusunan “Makalah Sumpah Pemuda” ini dapat terselesaikan

dengan baik tanpa kendala. Adapun penyusunan “Makalah Sumpah Pemuda” ini

berdasarkan data-data yang diperoleh selama melakukan praktik . Praktikan menyadari

sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan, karena

keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari

pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan “Makalah Sumpah Pemuda” ini. Demikian

kata pengantar ini kami buat, semoga dapat bermanfaat, khususnya bagi diri pribadi kami

sendiri dan pembaca pada umumnya.


Makassar, 10 Februari 2019

Penulis

SUMPAH PEMUDA | i

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................ i


Daftar Isi ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ........................................................................................... 1
2. Tujuan Penulisan ...................................................................................... 1
3. Manfaat Penulisan ..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Sumpah Pemuda......................................................................... 3
B. Makna Yang Terkandung dalam Ikrar Pertama........................................ 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 8
B. Saran .................................................................................................. 8
Daftar Pustaka
SUMPAH PEMUDA | ii

BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Lahirnya sumpah pemuda adalah dalam rangka mwujudkan persatuan dan kesatuan
antarorganisasi kepemudaan yang sudah ada, maka dimulaikah pertemuan antar organiasi
sejak 1920. Namun pada saat itu mereka belum menemukan solusi yang tepat karena
berbeda landasan pemikiran.
Pada tanggal 15 November 1925 diadakan Kongres Pemuda untuk membahas
panitia pelaksanaan kesepakatan bersama. Dan pada tanggal 30 april 1926 organisasi
pemuda berkumpul dan melaksanakan rapat Kongres Pemuda I. Kongres ini berhasil
merumuskan dasar-dasar pemikiran bersama yaitu :
1. Kemerdekaan Indonesia merupakan Cita-cita bersama seluruh pemuda di Indonesia.
2. Seluruh Organisasi kepemudaan bertujuan untuk menggalang persatuan
Para pemuda kemudian menyelenggarakan Kongres Pemdua II pada tanggal 26 sampai 28
oktober. Sayang pada kongres ini sempat erjadi insiden dimana pemimpin rapat tidak
diperkenankan menyebut tentang kemerdekaan Indonesia. Mereka merasa dipersulit dan
banyak dari mereka yang dipenjara dan diasingkan ke daerah terpencil.
Pada 28 oktober 1928 yaitu hari terakhir kongres pemuda II akhirnya sumpah pemuda lahir.
Mohammad Yamin membuat inti sari selruh isi kongres. Dari inti sari itulah lahir perumusan
sumpah pemuda yang disetujui seluruh peserta kongrres pemdua II.
Sumpah Pemuda 1928 Berbunyi : Pertama , Kami Putera dan puteri indonesia mengaku
bertumpah darah yang satu, tanah indonesia. Kedua, Kami putera dan puteri indonesia
mengaku berbangsa yang satu, bangsa indonesia. Ketiga, Kami putera dan puteri indonesia
menjunjung bahasa persatuan, bahasa indonesia.
B.TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Tujuan Umum

Memperoleh agar para siswa memperoleh gambaran tentang makna & sejarah yang

terkandung dalam sumpah pemuda dan dapat mengambil motivasi pelajaran dari makna

yang dikandung

SUMPAH PEMUDA | 1

C.MANFAAT PENULISAN

Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Agar para pembaca mengetahui makna yang sebenarnya dari sumpah pemuda

2. Mengetahui arti penting peristiwa 28 Oktober 1928 bagi bangsa Indonesia.

3. Dapat mengambil hikmah dari peristiwa 28 Oktober 1928 bagi masa yang akan

datang.

4. Menambah wawasan kita terhadap sejarah perjuangan bangsa.


SUMPAH PEMUDA | 2

BAB II

PEMBAHASAN

LATAR BELAKANG/SEJARAH SUMPAH PEMUDA

Latar belakang Pemuda dan Sumpah pemuda dapat kita lihat dari penjajahan yang
dilakukan bangsa lain terhadap indonesia. Kegagalan indonesia menghalau bangsa lain
yang diesbabkan sifat masyarakat Indonesia pada saat itu masih kedaerahan lah yang
membuat para pemuda Indonesia memceuskan Sumpah Pemuda 1928.

Awal perjuangan para pemuda Indonesia memprakarsai Sumpah pemuda 1928 adalah
berdirinya Budi Utomo. Pada saat itu bangsa Indonesia Khususnya pemuda Indonesia mulai
bangkit. Akibat berdirinya Budi Utomo adalah memunculkan organsisasi baru seperti Tri
Koro Darmo, Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon, Jong Betawi, Jong Minahasa, Sekar
Rukun, dan Pemuda Timor. Pemuda- pemuda di daerah sangat bersemangat untuk
berjuang, namun pada saat itu mereka masih berjuang untuk daerah mereka sendiri-sendiri.

Organisasi-organisasi itu gencar melakukan oengumandangan persatuan bangsa,


khususnya organisasi Perhimpunan Indonesia (PI). PI adalah organisasi permuda yang
terdiri atas pemuda dari berbagai suku yang ada di belanda. Para pemuda kemudia bersatu
dan menjadi satu bangsa Indonesia tanpa memikirkan sifat kedaerahan lagi.

Peristiwa sejarah Soempah Pemoeda atau Sumpah Pemuda merupakan suatu


pengakuan dari Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa
dan satu bahasa. Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 hasil rumusan
dari Kerapatan Pemoeda-Pemoedi atau Kongres Pemuda II Indonesia yang hingga kini
setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda

Kongres Pemuda II dilaksanakan tiga sesi di tiga tempat berbeda oleh organisasi
Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) yang beranggotakan pelajar dari seluruh
wilayah Indonesia. Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai wakil organisasi kepemudaan
yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong, Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond,
Jong Ambon, dsb serta pengamat dari pemuda tiong hoa seperti Kwee Thiam Hong, John
Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi Djien Kwie.

Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar


Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh
Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi
dalam tiga kali rapat.

Kongres Pemuda Kedua adalah kongres pergerakan pemuda Indonesia yang


melahirkan keputusan yang memuat ikrar untuk mewujudkan cita-cita berdirinya negara
Indonesia, yang dikenal sebagai Sumpah Pemuda.

Upaya mempersatukan organisasi-organisasi pemuda pergerakan dalam satu wadah


telah dimulai sejak Kongres Pemuda Pertama 1926. Sebagai kelanjutannya, tanggal 20
Februari 1927 diadakan pertemuan, namun pertemuan ini belum mencapai hasil yang final.
Sebagai penggagas Kongres Pemuda Kedua adalah Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia
(PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Hindia Belanda.
SUMPAH PEMUDA | 3

Pada tanggal 3 Mei 1928 diadakan pertemuan lagi untuk persiapan kongres kedua, dan
dilanjutkan pada 12 Agustus 1928. Pada pertemuan terakhir ini telah hadir perwakilan
semua organisasi pemuda dan diputuskan untuk mengadakan kongres pada bulan Oktober
1928, dengan susunan panitia yang membagi jabatan pimpinan kepada satu organisasi
pemuda (tidak ada organisasi yang rangkap jabatan) sebagai berikut:
• Ketua: Sugondo Djojopuspito (PPPI)
• Wakil Ketua: R.M. Joko Marsaid (Jong Java)
• Sekretaris: Muhammad Yamin (Jong Soematranen Bond)
• Bendahara: Amir Sjarifudin (Jong Bataks Bond)
• Pembantu I: Johan Mohammad Cai (Jong Islamieten Bond)
• Pembantu II: R. Katjasoengkana (Pemoeda Indonesia)
• Pembantu III: R.C.I. Sendoek (Jong Celebes)
• Pembantu IV: Johannes Leimena (Jong Ambon)
• Pembantu V: Mohammad Rochjani Su'ud (Pemoeda Kaoem Betawi)

Kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat.
Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, diadakan di Gedung Katholieke Jongenlingen
Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPPI
Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam
sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Muhammad Yamin tentang arti dan
hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat
persatuan Indonesia, yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, kongres diadakan di Gedung Oost-Java


Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan
Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan
kebangsaan, harus pula mendapat keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di
rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.

Pada rapat penutupan di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106,
Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan.
Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan
nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri: hal-hal
yang dibutuhkan dalam perjuangan.

Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu Indonesia Raya karya Wage Rudolf
Supratman yang dimainkan dengan biola saja tanpa syair, atas saran Sugondo kepada
Supratman. Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh peserta kongres. Kongres
akhirnya ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. Oleh para pemuda yang
hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia.
SUMPAH PEMUDA | 4

Para peserta Kongres Pemuda II ini berasal dari berbagai wakil organisasi pemuda
yang ada pada waktu itu, seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, Jong
Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Sekar Rukun, PPPI, Pemuda Kaum Betawi, dll. Di
antara mereka hadir pula beberapa orang pemuda Tionghoa sebagai pengamat, yaitu Oey
Kay Siang, John Lauw Tjoan Hok dan Tjio Djien Kwie namun sampai saat ini tidak diketahui
latar belakang organisasi yang mengutus mereka. Sementara Kwee Thiam Hiong hadir
sebagai seorang wakil dari Jong Sumatranen Bond. Turut hadir juga 2 perwakilan dari
Papua yakni Aitai Karubaba dan Poreu Ohee. Diprakarsai oleh AR Baswedanpemuda
keturunan arab di Indonesia mengadakan kongres di Semarang dan mengumandangkan
Sumpah Pemuda Keturunan Arab.

Bangunan di Jalan Kramat Raya 106, tempat dibacakannya Sumpah Pemuda, adalah
sebuah rumah pondokan untuk pelajar dan mahasiswa milik Sie Kok Liong
Gedung Kramat 106 sempat dipugar Pemda DKI Jakarta 3 April-20 Mei 1973 dan
diresmikan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, pada 20 Mei 1973 sebagai Gedung Sumpah
Pemuda. Gedung ini kembali diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 20 Mei 1974. Dalam
perjalanan sejarah, Gedung Sumpah Pemuda pernah dikelola Pemda DKI Jakarta, dan saat
ini dikelola Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond


(KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPPI
Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam
sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti
dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa
memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan
kemauan

Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas


masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro,
berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada
keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara
demokratis.

Pada rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106,
Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan.
Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari
pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan
mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.

Adapun panitia Kongres Pemuda terdiri dari :


Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
SUMPAH PEMUDA | 5

Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketika Mr.
Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah
tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh
Yamin

Isi Dari Sumpah Pemuda Hasil Kongres Pemuda Kedua adalah sebagai berikut :
1. PERTAMA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang
Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah Yang
Satu, Tanah Indonesia).
2. KEDOEA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe,
Bangsa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa Yang Satu,
Bangsa Indonesia).
3. KETIGA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean,
Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa
Indonesia).

Dalam peristiwa sumpah pemuda yang bersejarah tersebut diperdengarkan lagu


kebangsaan Indonesia untuk yang pertama kali yang diciptakan oleh W.R. Soepratman.
Lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928 pada media cetak surat
kabar Sin Po dengan mencantumkan teks yang menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu
kebangsaan. Lagu itu sempat dilarang oleh pemerintah kolonial hindia belanda, namun para
pemuda tetap terus menyanyikannya.

Apabila kita ingin mengetahui lebih lanjut mengenai banyak hal tentang Sumpah
Pemuda kita bisa menunjungi Museum Sumpah Pemuda yang berada di Gedung
Sekretariat PPI Jl. Kramat Raya 106 Jakarta Pusat. Museum ini memiliki koleksi utama
seperti biola asli milik Wage Rudolf Supratman yang menciptakan lagu kebangsaan
Indonesia Raya serta foto-foto bersejarah peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober
1928 yang menjadi tonggak sejarah pergerakan pemuda-pemudi Indonesia.
SUMPAH PEMUDA | 6

MAKNA & ISI DARI IKRAR SUMPAH PEMUDA YANG PERTAMA

“KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA MENGAKU BERTUMPAH

DARAH

YANG SATU, TANAH AIR INDONESIA”

Kami putra putri indonesia, yang terlahir ditumpahkan darah kami, disini di tanah
ini dilahir kan oleh orang tua ibu bapak kami entah dari mana mereka datang
ketanah ini disini, disana, darimanapun mereka berasal memberi kehidupan merintis
hidup bersama melahirkan dan menumpahkan darah kami. Disini di tanah temu
gelang indonesia tak ragu disini di tanah ini tapak kaki kami injakkan badan kami
tegakkan berjuang bersama bertahan berjaya raih harga diri dan harkat martabat
yang menekankan pada pengakuan bahwa kita semua adalah satu, yaitu tanah air
Indonesia. Walaupun berbeda beda suku,ras dan agama, Itulah yang menjadi
kekayaan Indonesia dan kita harus bangga akan hal itu, kita berada di Tanah Air
Yang satu, Tanah Air Indonesia. Sebagai pemuda Indonesia, kita harus bangga
bertanah air di Indonesia. Seperti kita tahu bahwa Indonesia terdiri dari banyak suku
dan agama kita harus tetap bangga menjadi warga Indonesia. Seperti kata bhinneka
tunggal ika yang berarti berbeda-beda tapi tetap satu jua. Hal ini menandakan
bahwa kita tidak boleh membeda-bedakan orang hanya dari suku dan agama saja.
Hal ini juga menunjukkan bahwa kita harus bangga terhadap Indonesia. Bangsa
Indonesia adalah bangsa yang besar dengan berbagai suku, ras, dan agama
sehingga kita harus bangga menjadi warga Indonesia
SUMPAH PEMUDA | 7

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sumpah Pemuda sangat besar pengaruhnya bagi bangsa Indonesia. Rasa
persatuan dan kesatuan semakin tebal yang semakin meluas tidak hanya dikalangan
pemuda saja tetapi juga dikalangan masyarakat luas. Sifat kedaerahan yang
sebelumnya sangat kuat menjadi berganti dengan sifat Nasionalisme yang mengakar
pada semangat persatuan untuk terwujudnya bangssa Indonesia yang merdeka dari
belenggu penjajahan. Kita juga tidak boleh membeda bedakan satu dengan yang
lainnya karena kita semua dalam darah yang satu dan tanah air indonesia, Kita juga
harus bangga dengan keragaman yang kita miliki, seperti kata dalam Bhinneka
Tunggal Ika, Walaupun kita berbeda tetapi tetap satu, kata satu yaitu satu darah,
satu tanah air dan satu bangsa

B. SARAN
Sebaiknya generasi penerus lebih bisa menyaring segala bentuk jajahan yang bisa
merusak bangsa ini. Salah satu caranya yaitu apabila pemuda dan masyarakat luas
merasa kurang dengan kinerja petinggi negeri ini maka ikutilah cara sejarah yang
sudah tercetak ampuh. Dengan mengadakan kongres penolakan dan menunjukan
kegiatan yang positif dari kongres tersebut. Atau dengan cara negosiasi secara
mufakat agar bangsa ini tidak dikenal sebagai bangsa yang agresif.

SUMPAH PEMUDA | 8
DAFTAR PUSTAKA

http://semangatpemuda-indonesia.blogspot.co.id/p/sejarah-sumpah-pemuda.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Kongres_Pemuda_Kedua

http://galihpermanaworks.blogspot.co.id/2014/11/latar-belakang-pemuda-dan-sumpah-
pemuda.html

https://www.dharmautha.blogspot.com%2F2012%2F11%2Fmakna-sumpah-
pemuda.html&usg=AFQjCNEcrxiQ3EZx6_q0C_t_rcKSPLN0Gg

https://www.muhammadirwansyah89.blogspot.com%2F2014%2F10%2Fsejarah-sumpah-
pemuda-normal-0-
false.html&usg=AFQjCNHReuEtN_P_HB7fzQuQwUJYUPZ_ZA&cad=rja

Anda mungkin juga menyukai