Muhammad Nuruddin, M. Pd
Disusun Oleh:
TEBUIRENG JOMBANG
2022/2023
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, inayah, taufik
dan hidayah Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Sholawat serta salam semoga tetap
tercurahkan kepada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW.
Karya tulis ini kami akui masih banyak kekurangan karena keterbatasan
pengalaman yang kami miliki. Oleh karena itu, kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat konstruktif untuk kesempurnaan
makalah ini, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini untuk
kedepannya agar menjadi lebih baik.
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan pengalaman bagi para
pembacanya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan Masalah...............................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................3
BAB III.......................................................................................................................................7
PENUTUP..................................................................................................................................7
A. Kesimpulan.....................................................................................................................7
B. Saran................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Awal berdirinya organisasi Pramuka dimulai dengan munculnya organisasi
kepanduan (pramuka) milik Belanda bernama Nederlandsche Padvinders Organisatie
(NPO) tahun 1912. Empat tahun kemudian, organisasi kepanduan ini berganti nama
menjadi Nederland Indische Padvinders Vereniging (NIPV) pada 1916. NIPV
dikhususkan bagi pandu-pandu Hindia Belanda semata. Orang Indonesia kala itu
dilarang bergabung karena dianggap berpotensi mencetuskan aspirasi kemerdekaan
Indonesia.
Di tahun yang sama, tanpa adanya campur tangan Belanda, Mangkunegara VII
membentuk organisasi kepanduan pertama Indonesia yang bernama Javaansche
Padvinders Organisatie (JPO). Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi
pendidikan nonformal yang menyelenggarakan kependidikan yang dilaksanakan di
Indonesia. Kata "Pramuka" merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang
memiliki arti Orang Muda yang Suka Berkarya. Pramuka merupakan sebutan bagi
anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga (7-10 tahun), Pramuka
Penggalang (11-15 tahun), Pramuka Penegak (16-20 tahun) dan Pramuka Pandega
(21-25 tahun). Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan
Pramuka, Korps Pelatih Pramuka, Pamong Saka Pramuka, Staf Kwatir dan Majelis
Pembimbing.
Gerakan pramuka atau dalam dunia internasional disebut scouting, merupakan
organisasi kaum muda yang telah berkembang tidak hanya di Indonesia, tetapi di
seluruh dunia. Menurut Lukman Santosa (2014: 18) bahwa gerakan pramuka atau
kepanduan dirumuskan oleh pendirinya sebagai media untuk meningkatkan karakter
anak-anak dan remaja, serta melatih mereka agar mau bertanggungjawab dan mandiri
saat mereka dewasa nanti.
Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar
lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur,
terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan
1
dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan
budi pekerti luhur.
Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan
keadaan, kepentingan, dan perkembangan masyarakat, dan bangsa Indonesia.Pramuka
sendiri menurut Lukman&Nita (2011: 13) adalah satu segi pendidikan nasional yang
penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Gerakan
ini dirumuskan oleh pendirinya sebagai media untuk meningkatkan karakter anak-
anak dan remaja, serta melatih agar bisa bertanggungjawab dan mandiri serta dewasa.
B. Rumusan Masalah
1. Sejarah Gerakan Kepramukaan pada Masa Hindia Belanda
2. Menjelaskan Masa Kependudukan Jepang
3. Menjelaskan Masa Perang Kemerdekaan
C. Tujuan Masalah
1. Mampu memahami sejarah gerakan kepramukaan pada masa hindia belanda
2. Mampu memahami masa kependudukan jepang
3. Mampu Memahami masa perang kemerdekaan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Persatuan Organisasi Tanggal 23 Mei 1928 lahir Persaudaraan Antar Pandu
Indonesia (PAPI) yang merangkum INPO, SIAP, NATIPIJ, dan PPS. Hasrat bersatu
bagi organisasi kepanduan Indonesia waktu itu dengan terbentuknya PAPI yaitu
"Persaudaraan Antar Pandu Indonesia" yang merupakan federasi dari Pandu
Kebangsaan, INPO, SIAP, NATIPIJ dan PPS pada tanggal 23 Mei 1928. Akan tetapi,
PAPI kemudian berkembang menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan
Indonesia (BPPKI) pada bulan April 1938.
4
PETA, dan Seinendan, organisasi bentukan Jepang yang digunakan untuk mendukung
tentara Jepang.
Bukan hanya itu, ternyata Jepang melarang berdirinya Partai dan organisasi
rakyat Indonesia, termasuk gerakan kepanduan. Jepang menganggap, organisasi ini
berbahaya karena dapat meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan rakyat
jajahan. Namun, upaya itu tidak menyurutkan semangat para tokoh kepanduan
Indonesia untuk menyelenggarakan PERKINO II. Belakangan, banyak pandu yang
ikut terjun dan saling bahu-membahu dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia
mengusir tentara Jepang.
5
POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia). Kedua federasi ini pernah
bersama-sama menyambut singgahnya Lady Baden-Powell ke Indonesia, dalam
perjalanan ke Australia.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Awal berdirinya organisasi Pramuka dimulai dengan munculnya organisasi
kepanduan (pramuka) milik Belanda bernama Nederlandsche Padvinders Organisatie
(NPO) tahun 1912. Empat tahun kemudian, organisasi kepanduan ini berganti nama
menjadi Nederland Indische Padvinders Vereniging (NIPV) pada 1916. Tahun 1916
Mangkunegara VII membentuk Organisasi Kepanduan pertama Indonesia Javaansche
Padvinder Organisatie (JPO). JPO kemudian memicu munculnya berbagai gerakan
nasional lainnya di antaranya Hizbul Wahton (1918), JJP atau Jong Java Padvinderij
(1923), Nationale Padvinders (NP), Nationaal Indonesische Padvinderij (NATIPIJ),
dan Pandoe Pemoeda Sumatra (PPS). JPO merupakan organisasi kepanduan yang
pertama kali didirikan oleh pribumi pada tahun 1916.
Sebulan sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, beberapa tokoh
kepramukaan berkumpul di Yogyakarta dan bersepakat untuk membentuk Panitia
Kesatuan Kepanduan Indonesia sebagai suatu panitia kerja, menunjukkan
pembentukan satu wadah organisasi kepramukaan untuk seluruh bangsa Indonesia
dan segera mengadakan Konggres Kesatuan Kepanduan Indonesia.
B. Saran
Dalam membuat Makalah Kepramukaan Sebagai ilmu sosial dan
Kepramukaan sebagai kajian sosial ini mungkin masih terdapat kesalahan–kesalahan,
sehingga kami mengaharapkan kritik dari pembaca agar makalah yang kami buat ini
menjadi lebih baik dan lebih sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
7
Anwari, A. S. (2015). BUKU PANDUAN PRAMUKA PENGGALANG. Yogyakarta: CV
ANDI OFFSET.