NAMA ANGGOTA :
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas segala rahmat, hidayah serta
karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah berjudul “Dampak Pendirian Organisasi Masa
Kebangkitan Nasional Terhadap Pendidikan”. Kegiatan penyusun makalah diharapkan dapat
menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
kami menyadari bahwa penyusunan tugas ini jauh dari kesempurnaan, Oleh karena itu dengan segala
kerendahan hati, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca
semuanya.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................ i
KATA PENGANTAR...............................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan.......................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
1. Budi Utomo..................................................................... 3
2. Serikat Islam.................................................................... 3
3. Perhimpunan Indonesia.................................................. 4
4. Gerakan Wanita............................................................. 4
5. Sumpah Pemuda............................................................ 4
B. Saran .................................................................................... 7
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejak terjadinya penjajahan di Indonesia oleh bangsa Portugis, Pendidikan di Indonesia sangat kurang
dan melemah, oleh karena itu lahirlah Masa Kebangkitan Nasional yaitu masa dimana bangkitnya rasa
semangat persatuan, kesatuan, dan sifat nasionalisme serta untuk memperjuangkan kemerdekaan
Republik Indonesia yang sebelumnya tidak pernah muncul pada penjajahan Belanda dan Jepang.
Dalam masa ini muncul sekelompok masyarakat Indonesia yang sangat menginginkan adanya
perubahan dari kehidupan yang selama ini ditindas oleh bangsa lain. Kebangkitan Nasional Indonesia
ditandai dengan berdirinya organisasi Budi Utomo, sedangkan kebangkitan pemuda Indonesia ditandai
dengan adanya peristiwa Sumpah Pemuda. Kedua peristiwa itu merupakan bagian dari peristiwa yang
menjadi tonggak sejarah kemerdekaan negara Indonesia. Beberapa faktor yang mendorong terjadinya
kebangkitan Indonesia yaitu Semakin banyaknya/makin tingginya kesadaran ingin bersatu,
Penderitaan yang berkepanjangan, dan Munculnya kaum intelektual yang menjadi pemimpin gerakan.
Adapun Faktor pendorong yang datang dari luar negeri yaitu munculnya gerakan kebangkitan
nasional di Asia seperti Turki Muda, Kongres Nasional India, dan Gandhisme, dan kemenangan Jepang
atas Rusia tahun 1905. Faktor pendorong inilah yang menimbulkan semangat bahwa bangsa kulit
kuning (bangsa Asia) dapat mengalahkan bangsa kulit putih (Eropa). Setelah berdirinya Budi Utomo
mulai bermunculan perkumpulan-perkumpulan dan pergerakan yang bersifat luas antara lain, Serikat
Islam tahun 1909, Perhimpunan Indonesia tahun 1908, Gerakan Wanita tahun 1959, dan Perkumpulan
pemuda diluar Jawa pada tahun 1918 (Jong Java, Jong Sumatra, Jong Ambon, Jong Pasundan, Jong
Batak, dan lainnya). Para pemuda inilah yang mengadakan kongres pemuda pertama tahun 1926 yang
menghasilkan mengusulkan adanya suatu organisasi pemuda tingkat nasional. Dan atas usul
perhimpunan pelajarpelajar Indonesia (PPPI) sebagai organisasi kemahasiswaan pertama pada tanggal
26-28 Oktober 1928 diadakan kongres pemuda ke dua. Setelah mereka mengadakan pembahasan,
mereka sampai pada satu kesimpulan, bahwa jika Bangsa Indonesia ingin merdeka, bangsa Indonesia
harus bersatu. Untuk itu mereka bersumpah yang terkenal dengan nama SUMPAH PEMUDA yang
diikrarkan pada akhir kongres yaitu pada tanggal 28 Oktober 1928.
1.3 Tujuan
kita mampu memahami makna Kebangkitan Nasional dan mampu memberikan tanggapan positif
mengenai kebangkitan nasional itu sendiri. Selain itu diharapkan kita juga mampu memahami makna
dari Sumpah Pemuda dan dapat menggunakan pengetahuan ini menjadi hal positif bagi kebangkitan
pemuda Indonesia di masa yang akan datang.
BAB II PEMBAHASAN
Kebangkitan Nasional merupakan kebangkitan bangsa Indonesia yang mulai memiliki rasa kesadaran
nasional ditandai dengan berdirinya Budi Utomo tanggal 20 Mei 1908 dan lahirnya Sumpah Pemuda
tanggal 28 Oktober 1928. Pada tahun 1906 di Yogyakarta dr. Wahidin Sudirohusodo mempunyai
gagasan untuk mendirikan studiefonds atau dana pelajar. Tujuannya adalah mengumpulkan dana
untuk membiayai pemuda-pemuda bumi putra yang pandai, tetapi miskin agar dapat meneruskan ke
sekolah yang lebih tinggi. Untuk mewujudkan gagasannya tersebut, beliau mengadakan perjalanan
keliling jawa.
Ketika sampai di Jakarta, dr. Wahidin Sudirohusodo bertemu dengan mahasiswa-mahasiswa STOVIA.
STOVIA adalah sekolah untuk mendidik dokter-dokter pribumi. Mahasiswa-mahasiswa tersebut antara
lain Sutomo, Cipto Mangunkusumo, Gunawan Mangunkusumo, Suraji, dan Gumbrek. Dr. Wahidin
Sudirohusodo memberikan dorongan kepada mereka agar membentuk suatu organisasi. Dorongan
tersebut mendapat sambutan baik dari para mahasiswa STOVIA.
Pada tanggal 20 Mei 1908 bertempat di Gedung STOVIA. Para mahasiswa STOVIA mendirikan
organisasi yang diberi nama Budi Utomo. Budi Utomo artinya budi yang utama. Tanggal berdirinya
Budi Utomo yaitu 20 Mei dijadikan sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Budi Utomo adalah organisasi
pergerakan modern yang pertama di Indonesia dengan memiliki struktur organisasi pengurus tetap,
anggota, tujuan dan juga rencana kerja dengan aturan-aturan tertentu yang telah ditetapkan. Strategi
perjuangan Budi Utomo bersifat kooperatif. Maksud bersifat kooperatif disini adalah mau bekerja
sama dengan pemerintah Hindia-Belanda. Budi Utomo didirikan oleh mahasiswa STOVIA dengan
pelopor pendiri Dr. Wahidin Sudirohusodo dan Sutomo pada tanggal 20 Mei 1908 yang bertujuan
untuk memajukan Bangsa Indonesia, meningkatkan martabat bangsa dan membangkitkan Kesadaran
Nasional. Tanggal 20 Mei 1908 biasa diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional Indonesia. Sebagai
organisasi pelajar kini Budi Utomo berdampak besar dalam pendidikan formal dan non formal.
Gerakan Wanita dipelopori oleh R.A Kartini yang ikut serta berjuang merebut kemerdekaan. Idealisme
organisasi ini kemudian dikenal dengan Emansipasi wanita yang tumbuh dari lingkungan
kebangsawanan Kartini. Dari sinilah Kartini mulai merealisasikan ilmu yang ia pelajari dari barat untuk
memajukan pendidikan bagi kaum wanita. Maka munculah pergerakan dari kaum wanita Indonesia.
Selain itu ada pula sekolah keutamaan Istri yang diselenggarakan oleh Raden Dewi Sartika di daerah
Pasundan dan berdiri pula organisasi kewanitaan bernama Sopa Tresna di Yogyakarta. Gerakan wanita
ini kemudian semakin masif dan banyak bermunculan, seperti Aisyiyah dari organisasi
Muhammadiyah, Organisasi Kautamaan Istri Minangkabau di Sumatera, dan organisasi De Gorontalo
Sche Mohammedaansche Vrouwen Vereeniging di Minahasa yang menjadi tonggak lahirnya organisasi
wanita yang membantu gerakan kebangkitan nasional. Atas prakarsa para perempuan pejuang
pergerakan kemerdekaan, diselenggarakan Kongres I Perempuan Indonesia, pada tanggal 22 – 25
Desember 1928 di Yogyakarta beberapa perkumpulan wanita Indonesia mengadakan Kongres
Perempuan Indonesia. Tujuan kongres adalah mempersatukan cita-cita dan usaha untuk memajukan
wanita Indonesia.
Indische Vereeniging atau Perhimpunan Hindia adalah organisasi pelajar dan mahasiswa Hindia di
Negeri Belanda yang berdiri pada tahun 1908. Perhimpunan Indonesia (PI) diprakarsai oleh Sutan
Kasayangan dan R. N. Noto Suroto pada 25 Oktober 1908 di Leiden, Belanda. Perhimpunan Indonesia
menerapkan strategi perjuangan radikal yang bertujuan mencapai Indonesia merdeka, Perhimpunan
ini diketuai oleh Muhammad Hatta pada tahun 1925. Tujuan Perhimpunan Indonesia adalah untuk
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dalam rangka memperoleh pemerintahan Indonesia yang
memiliki tanggung jawab terhadap para rakyat Indonesia dan tidak termasuk Belanda. Corak
pergerakan Perhimpunan Indonesia terdiri atas empat asas, yaitu kesatuan nasional, solidaritas,
nonkooperatif, dan swadaya.
Para pemuda tidak tinggal diam melihat penderitaan yang dialami bangsanya. Mereka segera
mendirikan perkumpulan-perkumpulan kepemudaan. Awalnya perkumpulan itu bersifat kedaerahan.
Akhirnya, perkumpulan-perkumpulan tersebut menjadi bersifat nasional. Perkumpulan- perkumpulan
kepemudaan yang bersifat kedaerahan antara lain :
c. Jong Ambon
Jong Ambon didirikan pada tahun 1918. Sebelum itu sebenarnya telah lahir berbagai
organisasi yang didirikan oleh orang-orang Ambon. Namun Jong Ambon sendiri bertujuan
untuk mempersatukan semua organisasi Ambon, hingga menjadi organisasi politik Ambon
yang pertama. Karena ia sangat aktif melakukan kampanye dimana-mana. Akhirnya ia
ditangkap oleh pemerintah dan diasingkan. Perjuangan berikutnya diteruskan oleh Mr.
Latuharhary.
a) Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang
terdiri dari pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan
pendidikan perguruan tinggi. Pendidikan formal merupakan jenis pendidikan paling
mutakhir, efektif, dan efisien dalam pembinaan peserta didik, karena termasuk
penyusunan kurikulum, perekrutan staf yang kompeten, dan penyediaan fasilitas
belajar yang memadai.
Secara Formal, Organisasi yang berdiri pada masa kebangkitan nasional sangat berdampak besar
dalam pendidikan formal, seperti :
3. Tersediakannya bantuan dan fasilitas yang layak bagi layanan pendidikan formal.
3.2 Saran
Dari pembahasan mengenai kebangkitan nasional dan kesadaran kebangsaan Indonesia, kita
Semua selaku generasi penerus, hal ini dapat membuat kita bercermin tentang apa yang akan
Kita perbuat pada masa yang akan datang. Sebaiknya kita semua meningkatkan rasa
nasionalisme dan cinta tanah air Indonesia demi kemajuan bangsa, cintai produk Indonesia,
dan menjadi pelajar berprestasi.
DAFTAR PUSTAKA
http://sejarahramona.blogspot.com/
http://ekanuruls.blogspot.com/2012/09/jong-java-perubahan-arah-jong-java-dari.html
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Budi_Utomo