Anda di halaman 1dari 15

Makalah Sejarah Indonesia

‘Organisasi Pemuda’

Guru Pembimbing:

Novia Ervinalisa S.Pd

Disusun Oleh:

Agnnes Inalyphany

Elsya Hati

Siti Auwliya Nur Syaffillah

SMA Negeri 18 Batam

2021/2022
Kata Pengantar

Rasa syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat
karunianya kami dapat menyusun makalah sejarah indonesia tentang ‘Organisasi
Pemuda’ ini dengan baik dan tepat waktu. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada
Ibu Novia Ervinalisa,S.Pd kepada selaku guru mata pelajaran sejarah indonesia yang
telah memberikan tugas ini sehingga saya mendapatkan banyak tambahan pengetahuan
khususnya dalam masalah organisasi pemuda.

Dalam penyusunannya kami melibatkan berbagai pihak Oleh karena itu kami
mengucapkan banyak terima kasih atas segala dukungan yang diberikan untuk
menyelesaikan makalah ini. Besar harapan kami makalah ini dapat menjadi sarana
pembelajaran untuk teman-teman yang ingin mengetahui lebih banyak pelajaran tentang
organisasi pemuda.

Saya memohon maaf apabila terdapat kesalahan kata atau kalimat yang kurang
berkenan. Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu,
saya mengharapkan segala kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.

12 Agustus 2021

penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................I

DAFTAR ISI.......................................................................................................................II

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.......................................................................................................2

C. Tujuan..........................................................................................................................2

BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian Organisasi Pemuda....................................................................................3

B. Organisasi Pemuda sebelum Kemerdekaan.................................................................4

BAB III : PENUTUP

A.Kesimpulan.................................................................................................................11

B. Saran...........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................12

II
Bab 1

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Di Indonesia banyak terdapat organisasi-organisasi pemuda dengan tujuan


menghimpun para remaja untuk menyalurkan kedalam kesibukan yang positif dan
produktif. Oleh karenanya para para pemuda ini memiliki beban untuk
mewujudkan harapan dan cita-cita bangsa dari generasi sebelumnya.

Keberadaan organisasi dapat menghimpun para pemuda khususnya remaja,


salah satunya adalah yang paling dibutuhkan oleh negara mengingat pemuda
adalah agen perubahan yakni pengembangan sikap sosial remaja. Dengan
mengikuti organisasi pemuda kegiatan para remaja akan lebih terarah dan
produktif terlebih menghasilkan nilai positif dan bermanfaat bagi lingkungan
sekitarnya. Tetapi, saat ini pemuda Indonesia telah banyak kehilangan jati dirinya,
terutama mengenai wawasan kebangsaan dan patriotisme (cinta tanah air)
Indonesia. Sekarang ini banyak organisasi kepemudaan yang dapat dijadikan
sebagai wadah pengembang nilai karakter pada pemuda Masa pergerakan nasional
di indonesia ditandai dengan berdirinya organisasi organisasi pergerakan nasional.

Organisasi pemuda Indonesia dengan gerakan kepemudaan merupakan martir


untuk memperjuangkan hak dan cita-cita bangsa. Di tangan kaum mudalah
harapan bangsa dapat terwujud. Bila berkaca pada sejarah, gerakan pemuda
Indonesia ditandai oleh lahirnya organisasi yang didirikan R Satiman
Wirjosandjojo di STOVIA pada tanggal 7 Maret 1915. Organisasi ini kemudian
mengubah nama menjadi Jong Jawa pada kongres di Solo. Alasan organisasi ini
didirikan karena banyak anak muda yang berpendapat bahwa Budi Utomo adalah
organisasi elite. Tujuan organisasi ini sendiri adalah untuk mencapai kejayaan
dengan memperkuat persatuan golongan pemuda.

1
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis menarik beberapa hal pokok


yang

dijadikan permasalahan yaitu :

A. apa itu organisasi pemuda?

B. apa aja nama nama organisasi pemuda sebelum kemerdekaan?

C. Tujuan

Tujuan dari penulisan tesis ini adalah sebagai berikut :

A. untuk mengetahui pengertian dari organisasi pemuda

B. untuk mengetahui nama nama organisasi pemuda sebelum kemerdekaan

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Organisasi Pemuda

Dalam kosakata bahasa Indonesia, pemuda juga dikenal dengan sebutan “generasi
muda” dan “kaum muda”. Sering kali terminologi pemuda, generasi muda, atau kaum
muda memiliki pengertian yang beragam. Pemuda adalah individu yang bila dilihat secara
fisik sedang mengalami perkembangan dan secara psikis sedang mengalami
perkembangan emosional, sehingga pemuda merupakan sumber daya manusia
pembangunan baik untuk saat ini maupun masa datang .

Pemuda adalah penerus bangsa. Segala cita-cita bangsa bisa diwujudkan dan
diteruskan oleh pemuda. dalam pembaruan dan pembangunan bangsa, pemuda
mempunyai fungsi dan peran yang sangat strategis sehingga perlu dikembangkan potensi
dan perannya melalui penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan sebagai bagian dari
pembangunan nasional bahwa untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional,
diperlukan pemuda yang berakhlak mulia, sehat, tangguh, cerdas, mandiri, dan
profesional.

Organisasi pemuda dibentuk oleh pemuda untuk mempersatukan anak bangsa


Indonesia sehingga bisa memperkuat pertahanan dan ketahanan nasional . Organisasi
kepemudaan dapat dibentuk berdasarkan kesamaan asas, agama, ideologi, minat dan
bakat, atau kepentingan, yang tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Organisasi kepemudaan juga dapat dibentuk dalam ruang lingkup kepelajaran
dan kemahasiswaan. Organisasi kepemudaan berfungsi untuk mendukung kepentingan
nasional, memberdayakan potensi, serta mengembangkan kepemimpinan, kewirausahaan,
dan kepeloporan.

B. organisasi pemuda sebelum kemerdekaan


Jauh sebelum republik ini berdiri pada 1945, para pemuda telah memberi ruang
kebebasan bagi tumbuhnya keunikan-keunikan suku nusantara melalui organisasi pemuda.
Pemuda Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam meraih kemerdekaan
bangsa. Pada abad kedua puluh, para pemuda di Indonesia sering menggerakkan berbagai
kampanye kemerdekaan. Beberapa diantaranya turut aktif mengikuti jejak partai-partai
besar yang kala itu berjaya.

Anak muda di Indonesia pun pernah menjadi sorotan media asing, tatkala sering
mengangkat senjata dan ikut bergerilya pada masa revolusi fisik sekitar tahun 1946-1949.
Perjuangan itu kembali disoroti tatkala pemuda yang diorganisir mahasiswa, banyak
melakukan berbagai aksi unjuk rasa menuntut turunnya presiden kedua RI, pada tahun
1998 .Berikut ini organisasi kepemudaan di masa sebelum kemerdekaan :

1. Tri Koro Dharmo

Jong Java atau Tri Kor Dharmo merupakan organisasi pemuda yang didirikan oleh
Satiman Wirjosandjojo di Gedung STOVIA pada 7 Maret 1915 dengan nama awal Tri
Koro Dharmo (TKD) (Bahasa Indonesia: “Tiga Tujuan Mulia”). Ia mendirikan asosiasi
pemuda ini karena banyak orang muda berpikir bahwa Boedi Oetomo dianggap sebagai
organisasi elit.

Ada beberapa tujuan dengan lahirnya Tri Koro Dharmo sebenarnya dalam
anggaran dasar, termasuk: Ingin menghidupkan kembali persatuan dan persatuan, di
antara pemuda Jawa, Sunda, Madura, Bali, dan Lombok.Berkolaborasi dengan semua
organisasi pemuda untuk membentuk Indonesia. Dengan keanggotaan terbatas, yaitu
pemuda Jawa, Sunda, Madura, Bali, dan Lombok.

Sejarah Kelahiran Tri Koro Dharmo

 Tahun 1915 – 1921

Ketika didirikan, ketua adalah Dr. Satiman Wirjosandjojo, dengan wakil ketua
Wongsonegoro, sekretaris Sutomo dan anggota Muslich, Mosodo dan Abdul Rahman.

4
Tri Koro Dharmo bertujuan untuk menyatukan siswa asli, menumbuhkan minat dalam
seni dan bahasa nasional dan mempromosikan pengetahuan umum bagi para anggotanya.
Hal ini dilakukan dengan mengadakan berbagai pertemuan dan kursus, mendirikan
lembaga yang menyediakan beasiswa, mengadakan berbagai pertunjukan seni, dan
menerbitkan majalah Tri Koro Dharmo.

Tri Koro Dharmo berubah menjadi Jong Java pada 12 Juni 1918 pada kongres
pertama yang diadakan di Solo, yang dimaksudkan untuk dapat merangkul kaum muda
dari Sunda, Madura, dan Bali. Bahkan tiga tahun kemudian atau pada 1921 ada ide untuk
menggabungkan Jong Java dengan Jong Sumatranen Bond, tetapi upaya ini tidak berhasil.
Karena jumlah siswa Jawa adalah anggota terbesar, asosiasi tetap dalam bahasa Jawa dan
terlihat dalam kongres II yang diadakan di Yogyakarta pada tahun 1919 yang dihadiri oleh
beberapa anggota non-Jawa. Namun, dalam kongres ini beberapa poin utama dibahas,
termasuk:

1. Milisi untuk rakyat Indonesia


2. Mengubah bahasa Jawa menjadi lebih demokratis
3. Perguruan tinggi
4. Posisi perempuan Sunda
5. Tanah dan sejarah sunda
6. Makna nasionalisme Jawa berdiri dalam gerakan rakyat
7. Pada pertengahan 1920-an kongres ketiga diadakan di Solo, Jawa Tengah dan pada
pertengahan 1921 kongres keempat diadakan di Bandung, Jawa Barat. Di kedua
kongres itu, tujuannya adalah untuk membangkitkan cita-cita Jawa Raya. dan
mengembangkan rasa persatuan di antar suku bangsa di Indonesia.

 Tahun 1921 – 1929

Dalam semua kongres yang telah diadakan, asosiasi ini tidak akan mengambil
bagian dalam aksi politik, yang dikonfirmasi pada kongres kelima, pada tahun 1922 di
Solo, Jawa Tengah, bahwa asosiasi ini tidak akan ikut campur dalam aksi politik atau
politik.

5
Namun dalam kenyataannya asosiasi ini memperoleh pengaruh politik yang
cukup besar dari Uni Islam (SI) di bawah kepemimpinan Haji Agus Salim. Dalam
kongresnya pada tahun 1924, pengaruh SI dirasakan sehingga menyebabkan beberapa
tokoh yang berpegang teguh pada prinsip-prinsip Islam akhirnya muncul dari asosiasi
ini dan membentuk Jong Islamieten Bond (JIB).

Pada tahun 1925 wawasan organisasi ini berkembang, menyerap gagasan


persatuan Indonesia dan pencapaian Indonesia merdeka. Pada tahun 1928, organisasi itu
siap untuk bergabung dengan organisasi pemuda lainnya dan ketuanya R. Koentjoro
Poerbopranoto, membenarkan kepada para anggota bahwa pembubaran Jong Java
semata-mata demi tanah air. Karena itu, sejak 27 Desember 1929, Jong Java bergabung
dengan Indonesia Moeda.

Asas Tri Koro Dharmo

Berikut ini merupakan asas yang ada pada tri koro dharmo:

1. Menciptakan hubungan antara siswa pria di bumi di sekolah dan kursus kejuruan.
2. Tambahkan pengetahuan umum ke setiap anggota.
3. Membangkitkan dan mempertajam bahasa dan budaya Indonesia.

Tokoh Tri Koro Darmo

1. Ketua adalah Dr. Satiman Wirjosandjojo


2. Wakil ketua Wongsonegoro
3. Sekretaris Sutomo
4. Anggotanya adalah Muslich, Mosodo dan Abdul Rahman

2. Jong Sumatra Bond

Jong Sumatranen Bond merupakan organisasi yang didirikan oleh pemuda


Sumatera di Jakarta pada 2 Desember 1917 di Gedung STOVIA. Tujuan dari Jong
Sumatranen Bond ini adalah untuk memperkokoh hubungan ikatan di antara murid-murid
yang berasal dari Sumatera. Mereka menanam keyakinan bahwa kelak mereka akan
menjadi pemimpin, dan juga ikut membangun perhatian dan mempelajari kebudayaan
Sumatera.

6
Jong Sumatranen Bond didirikan oleh para pemuda Sumatera yang bertujuan
untuk menanamkan kepedulian terhadap kebudayaan Sumatera dan memperkokoh
hubungan murid Sumatera. Organisasi ini muncul sebagai bentuk kesadaran diri kalangan
para pelajar Jakarta yang berasal dari Sumatera akan pentingnya organisasi. Keinginan
untuk membentuk organisasi sendiri ini muncul setelah adanya Jong Java, sehingga
mereka tergerak untuk mendirikan organisasi pemuda Sumatera.

Awal mula Jong Sumatra dibentuk, organisasi ini banyak diragukan, salah satunya
oleh redaktur surat kabar Tjaja Sumatra, Said Ali. Ia mengatakan bahwa Sumatra masih
belum matang untuk sebuah politik dan umum. Namun, kritik tersebut tidak dihiraukan
oleh para pemuda Sumatera. Mereka tetap mendirikan perkumpulan mereka sendiri, Jong
Sumatra. Selain Said Ali, para kaum tua di Minangkabau juga menentang pergerakan
Jong Sumatra ini, mereka menganggap gerakan Jong Sumatra akan menjadi ancaman bagi
adat Minang. Meskipun menerima beberapa pertentangan, Jong sumatra ternyata diterima
oleh para pemuda Sumatera yang ada di kota-kota lain. Organisasi ini awalnya
beranggotakan 150 orang dan satu tahun kemudian meningkat menjadi 500 orang. Selain
di Jakarta, Jong Sumatra juga membuka cabang di Padang dan Bukittinggi.

Surat Kabar Jong Sumatra Jong Sumatra pertama kali terbit di bulan Januari 1918
dengan jargon Organ van Den Jong Sumatranen Bond. Dalam surat kabar ini, bahasa
Belanda menjadi bahasa mayoritas yang digunakan, meskipun ada juga artikel yang
menggunakan bahasa Melayu. Awalnya, dewan redaksi Jong Sumatra juga menjadi
pengurus Jong Sumatra, yaitu Tengkoe Mansur (ketua), A. Munir Nasution (wakil ketua),
Moh. Anas (sekretaris I), Amir (sekretaris II), dan Marzoeki (bendahara).

Sumatera sendiri memang dikenal banyak menghasilkan jago-jago pergerakan.


Banyak juga di antaranya yang mengawali karier organisasinya melalui JSB, seperti
Mohammad Hatta dan Mohammad Yamin. Hatta menjadi bendahara JSB di Padang pada
1916-1918, kemudian menjadi pengurus JSB Batavia pada 1919 dan mulai mengelola JSB
pada 1920 sampai 1921.

7
Mohammad Yamin sendiri juga merupakan salah satu putra Sumatera yang paling
didambakan. Karya-karya esai ataupun sajak yang ia buat sempat memuncaki Jong
Sumatra. Ia memimpin JSB pada 1926-1928 dan dengan aktif mendorong pemikiran
mengenai pentingnya menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
tokoh Utama:

1.Bahder Djohan
2.Mohammad Amir
3.Mohammad Hatta
4.Mohammad Yamin
5.Sutan Takdir Alisjahbana
6.Tengku Mansur
7.Adnan Kapau Gani

3. Jong Minahasa

Jong Minahasa atau Perserikatan Minahasa adalah perkumpulan para pemuda yang
berasl dari daerah Minahasa. Perkumpulan ini didirikan pada tahun 1918 oleh J.H.
Pangemanan. Organisasi ini merupakan kelanjutan dari prganisasi yang didirikan sejak
tahun 1912 di Semarang, yaitu Rukun Minahasa.

Organisasi pemuda Jong Minahasa ini didirikan pada 24 April 1919 di Jakarta.
Arti dari Jong Minahasa sendiri adalah Minahasa Muda atau Pemuda Minahasa.
Berdirinya organisasi ini bermula dari kebutuhan praktir yang selalu menekan kehidupan
para pemuda pelajar yang tengah merantau di Jakarta. Harus hidup terpisah jauh dari
sanak keluarga serta menghadapi hubungan dengan lingkungan asing dan orang-orang
dari latar belakang budaya yang berbeda-beda.

Perbedaan ini menyebabkan mereka harus mencari keselarasan hubungan dengan


teman yang berasal dari daerah yang sama. Bermula dari situ, akhirnya para pemuda
Minahasa pun memutuskan untuk membentuk Jong Minahasa.

8
Sejalan dengan meningkatnya rasa kesadaran nasional di antara kaum pergerakan,
organisasi ini tidak terlepas dari adanya pengaruh politik. Hal ini terlihat ketika dilakukan
pertemuan pemuda pada 15 November 1925 di Gedung Lux Orientis di Jakarta.
Pertemuan ini turut dihadiri oleh wakil-wakil dari Jong Minahasa, Jong Java, JSB, Jong
Ambon , Sekar Rukun, dan organisasi lainnya.

Dalam pertemuan ini mereka membicarakan tentang kemungkinan untuk


mengadakan pertemuan pemuda yang lebih luas dan melingkupi berbagai organisasi
lainnya. Organisasi-organisasi pemuda ini kemudian sepakat membentuk panitia untuk
mempersiapkan Kerapatan Besar Pemuda atau Kongres Pemuda I. Kongres tersebut
diselenggarakan pada 30 April 1926 di Jakarta. Sayangnya, Jong Minahasa tidak
berkembang seperti organisasi lainnya, karena terlalu sedikit pemuda pelajar yang berasal
dari Sulawesi.

Tokoh Utama :
1. A.A. Maramis
2. Arnold Mononutu
3. Maria W. Maramis
4. J. H. Pangemanan
5. L.N. Palar

4. Pemuda Kaum Betawi

Pemoeda Kaoem Betawi atau Pemuda Kaum Betawi adalah organisasi


kepemudaan untuk para pemuda Betawi yang didirikan pada tahun 1927. Organisasi ini
diketuai oleh Mohammad Tabrani. Tokoh lain yang terlibat yakni Mohammad Rochjani
Soe'oed. Baca juga: Keunikan Kebaya Kesatrian Yogayakarta .Betawi. Sehingga banyak
pemuda Betawi yang bergabung dalam Jong Java dan Sekar Rukun, karena mereka
merasa serumpun.

9
Namun, semakin lama, mereka merasa perlu untuk memiliki tempat sendiri, khusus
untuk para pemuda Betawi. Akhirnya, dibentuklah organisasi Pemoeda Kaoem Betawi
atau Pemuda Kaum Betawi.Meskipun organisasi ini membawa nama Betawi, tetapi
banyak anggota dan pengurusnya bukan berasal dari Betawi asli. Salah satu anggota dari
Betawi adalah Mohammad Rochjani Soe'oed.

Tokoh Utama :

1. Mohammad Tabrani
2. Mohammad Rochjani Soe'oed

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pemuda adalah penerus bangsa. Segala cita-cita bangsa bisa diwujudkan dan
diteruskan oleh pemuda. Keberadaan organisasi dapat menghimpun para pemuda
khususnya remaja, salah satunya adalah yang paling dibutuhkan oleh negara mengingat
pemuda adalah agen perubahan yakni pengembangan sikap sosial remaja. organisasi
kepemudaan di masa sebelum kemerdekaan yaitu Tri Koro Dharmo, Jong Sumatra Bond ,
Jong Minahasa , dan Pemuda Kaum Betawi .

B.Saran
Agnes Inalyphany :

Sebagai pelajar, sudah seharusnya kita mengetahui bagaimana perjuangan para


pahlawan jaman dahulu untuk mewujudkan cita-cita bangsa dengan mengikuti kegiatan
pemuda untuk mengembangkan sikap sosial. Karena pada saat ini, pelajar di Indonesia
telah kehilangan jati dirinya. Dan juga untuk memotivasi pelajar-pelajar yang lain nya.

Elsya Hati :

Sebagai pemuda zaman sekarang kita harus mencontoh tokoh tokoh pejuang
terdahulu ,oleh karena itu jadikanlah organisasi ini untuk tempat belajar dan mengajar.
Dan mencoba menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain karena dengan organisasi
kita akan lebih mudah dalam berinteraksi dengan masyarakat yang lebih luas .

Siti Auwliya Nur Syaffillah:

Sebagai pemuda bangsa jaman sekarang, sebaiknya kita mencontoh hal hal yang
baik dari tokoh jaman dahulu untuk lebih mengembangkan negara Indonesia dengan
gerakan kepemudaaan agar dapat dijadikan sebagai wadah pengembangan nilai karakter
pemuda di indonesia.

11
DAFTAR PUSTAKA

Di akses https://www.gurupendidikan.co.id/tri-koro-dharmo/ ( tanggal 12 agustus 2021)

Di akses shttps://www.kompas.com/stori/read/2021/05/04/183255879/jong-sumatranen-
bond-latar-belakang-pertentangan-dan-tokoh?page=all( tanggal 12 agustus 2021)

Di akses http://digilib.uinsgd.ac.id/19169/4/4_Bab%20I.pdf( tanggal 12 agustus 2021)

Di akses https://www.minews.id/cuitan-mi/ini-organisasi-kepemudaan-di-masa-sebelum-
kemerdekaan( tanggal 12 agustus 2021)

Di akses https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/04/150000069/nama-nama-
organisasi-pemuda-sebelum-kemerdekaan?page=all( tanggal 12 agustus 2021)

Di akses http://digilib.uinsby.ac.id/17728/5/Bab%202.pdf ( tanggal 13 agustus 2021)

Di akses https://peraturan.go.id/common/dokumen/ln/2009/uu40-2009.pdf( tanggal 13


agustus 2021)

Di akses https://www.kompas.com/stori/read/2021/05/04/194745779/jong-minahasa-
sejarah-politik-dan-tokoh-tokohnya?page=all#page2( tanggal 13 agustus 2021)

Di akses https://www.kompas.com/stori/read/2021/05/05/153243879/pemoeda-kaoem-
betawi-sejarah-kiprah-dan-tokoh-tokohnya?page=all ( tanggal 13 agustus 2021)

12

Anda mungkin juga menyukai