Anda di halaman 1dari 11

KEBANGKITAN NASIONAL

Disusun Oleh :

Rafif Wahyu Pratama


M. Naufal Ulhaq Rhandika
Daffa Nurasya Putra

DAFTAR ISI

i
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ............................................................................................. iii
DAFTAR ISI ..............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................


A. Latar belakang ............................................................................................
B. Tujuan penulisan ........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................


A. Asal – Usul Kebangkitan Nasional ............................................................
B. Berdirinya Budi Utomo di Indonesia ........................................................
C. Generasi muda di zaman kebangkitan nasional ......................................
D. Generasi muda di masa kini dalam mempertahankan Indonesia ........3
E. Tokoh kebangkitan nasional dalam memperjuangkan Indonesa ........3

BAB III PENUTUP ....................................................................................................


A. Kesimpulan .................................................................................................
B. Saran ...........................................................................................................

Daftar pusaka ................................................................... 8

KATA PENGANTAR

ii
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT. Karena atas rahmat dan hidayahnya
makan kami dapat menyelesaikan laporan program karya tulis. Untuk memenuhi salah satu syarat
sebagai bukti kami telah melasanakan program karya tulis ini di SMPIT DAROJAATUL ULUM

Salawat serta salam tak lupa kami panjatkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW
yang telah menuntun kita dari alam kegelapan kea lam yang terang benderang. Tidak sedikit
bantuan serta dorongan yang kami terima selama melaksanakan program karya tulis tersebut

Kami menyadari, bahwa dalam Menyusun tugas ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
segala kritikan dan saran yang membangun sangatlah kami harapkan demi tercapainya
kesempurnaan dalam Menyusun laporan itu.

Kami berharap semoga tugas karga tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya
dan bagi penyusun pada khususnya.

BAB I
PENDAHULUAN
iii
A. Latar Belakang
Kebangkitan Nasional merupakan Langkah awal tercapainya kemerdekaan bangsa Indonesia.
Kebangkitan Nasional adalah masa di mana bangkitanya rasa dan semangat persatuan, kesatuan,
dan nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia, yang
sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan Belanda dan Jepang.

B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai masalah

C. Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai dengan terselesaikannya makalah ini adalah agar kita mampu
memahami makna Kebangkitan Nasional dan mampu memberikan tanggapan – tanggapan positif
mengenai kebangkitan nasional itu sendiri.

BAB II
PEMBAHASAN

iv
A. Asal – Usul Kebangkitan Nasional

Munculnya berbagai organisasi memberikan pengaruh besar dalam melakukan penyadaran


nasionalisme di tengah luka menganga akibat penjajahan berkepanjangan Pemerintah Hindia
Belanda.  Adalah Budi Utomo (ejaan van Ophuijsen: Boedi Oetomo), yang menjadi organisasi
pemuda pertama yang didirikan pada 20 Mei 1908 oleh Dr. Soetomo dengan para pemuda yang
menjadi mahasiswa kedokteran STOVIA, yaitu Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji atas
gagasan Dr. Wahidin Sudirohusodo terlahirnya Budi Utomo sekaligus menjadi asal usul
ditetapkannya Hari Kebangkitan Nasional atau Harkitnas.

Hari Kebangkitan Nasional menjadi tolok ukur kebangkitan perjuangan Rakyat Indonesia atas
penjajahan Hindia Belanda dan ini ditandai munculnya organisasi-organisasi perjuangan yang
dimulai dengan terbentuknya Budi Utomo. Masa ini merupakan salah satu dampak politik etis
yang mulai diperjuangkan sejak masa Multatuli yang merupakan periode pada paruh pertama
abad ke-20, di mana rakyat Indonesia mulai menumbuhkan rasa kesadaran nasional sebagai
“Orang Indonesia”.

Organisasi-organisasi mulai bermunculan setelah Budi Utomo dan mendukung upaya pergerakan
Budi Utomo.  Kumunculan berbagai organisasi politik ini dimulai pada fase perkembangan, yang
terjadi pada kepemimpinan Pangeran Ario Noto Dirodjo. Bahkan seorang Indo-Belanda, Douwes
Dekker yang sangat pro terhadap perjuangan Bangsa Indonesia mendukung “politik” secara nyata
masuk dalam ranah perjuangan Budi Utomo dengan mendirikan partai politik pertama di
Indonesia (Hindia Belanda) yang diberi nama Indische Partij.

Di tahun yang sama dengan didirikannya Indische Partij, Haji Samanhudi mendirikan Sarekat
Dagang Islam (di Solo) tahun 1905 yang kemudian berganti nama menjadi Sarekat Islam pada
1906. Perhimpunyan Sarekat Islam inilah yang menjadi awal pergerakan kebangkitan nasional,
mengingat tujuan didirikannya Sarekat Islam untuk menumbuhkan dan mendorong pergerakan,
utamanya untuk menandingi dominasi Tionghoa di Pasar Laweyan, Solo.

Perhimpunan lainnya juga mulai bermunculan yang digagas oleh para tokoh seperti  KH Ahmad
Dahlan mendirikan Muhammadiyah (di Yogyakarta), Dwijo Sewoyo dan kawan-kawan
mendirikan Asuransi Jiwa Bersama Boemi Poetra di Magelang.

https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/asal-usul-hari-kebangkitan-nasional-4787/

B. Berdirinya Budi Utomo di Indonesia

Kerja keras dr. Wahidin Sudirohusodo membuahkan hasil sehingga organisasi pemuda dapat
terbentuk. Organisasi tersebut kemudian diberi nama Budi Utomo. “Budi” artinya perangai atau
tabiat, sedangkan “Utomo berarti baik atau luhur. Budi Utomo yang dimaksud oleh pendirian
adalah perkumpulan yang akan mencapai sesuatu berdasarkan atas keluhuran Budi, kebaikan

v
perangai atau tabiat, kemahirannya. Berdirinya Budi Utomo ternyata menjadi Langkah awal
Gerakan yang bertujuan mencapai kemerdekaan Indonesia.

Tujuan awal pendirian Budi Utomo adalah memperoleh kemajuan yang harmonis bagi Nusa dan
Bangsa, Jawa dan Madura. Dalam perkembangannya Budi Utomo didirikan dengan tujuan utama
untuk kemajuan yang selaras bagi negara dan bangsa, terutama dengan memajukan pengajaran,
pertanian, peternakan, perdagangan, Teknik industry, ilmu pengetahuan dan seni budaya. Budi
Utomo belum menyinggung bidang politik.

C. Generasi muda di zaman kebangkitan nasional

Generasi muda di zaman kebangkitan nasional mulai belajar dari sejarah bahwa keinginan
untuk merdekan dan cita cita untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan bangsa asing
tidak cukup hanya berbekal semangat patriotism lokal, kegagahkeberanian, dan kerelaan
berkorban saja. Kerberhasilan perjuangan harus didukung dan ditopang oleh rasa persatuan dan
kesatuan nasional, serta rasa kebangsaan Indonesia.

D. Generasi muda dimasa kini dalam mempertahankan kemerdekaan

1. JASMERAH

Bung Karno pernah berpidato pada peringatan Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus
1966 JASMERAH  "Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah". Sebagai generasi muda harus
mengerti dan memahami sejarah Indonesia. Jangan sampai meninggalkan sejarah. Karena bangsa
yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawannya dan sejarahnya. Untuk meningkatkan
nasionalisme dan patriotisme.

2. Menjadi Generasi yang Cerdas dan Jujur

Dalam mengisi kemerdekaan Indonesia harus dimulai dengan generasi yang cerdas dan jujur.
Memiliki intelektual tinggi, berwawasan teknologi dan memiliki sifat yang jujur. Hal ini menjadi
satu paket, karena cerdas tanpa kejujuran tidak ada artinya. Sehingga generasi muda dapat
memajukan bangsa Indonesia.

3. Generasi Muda Harus Memiliki Sifat Persatuan dan Kesatuan.

Bangsa Indonesia memiliki semboyan Bhineka Tunggal Ika yang memiliki arti Berbeda-beda
namun tetap satu. Indonesia memiliki keberagaman suku, agama, adat-istiadat, bahasa dan
kebudayaan. Sikap persatuan dan kesatuan sangat dibutuhkan dalam diri generasi muda agar
menjadi dasar dalam menghindari perpecahan. Serta agar tidak mudah di adu domba.

Untuk itu kita harus mengisi kemerdekaan Indonesia dengan mempertahankan kemerdekaan
Indonesia. Karena sebagai generasi muda kita harus memiliki sifat nasionalisme dan patriotisme.
Untuk mencegah adanya perpecahan antar bangsa Indonesia.

vi
https://budaya.jogjaprov.go.id/berita/detail/1221-peran-generasi-muda-masa-kini-dalam-mengisi-
kemerdekaan

E. Tokoh tokoh Kebangkitan Nasional dalam Perjuangkan


Kemerdekaan

1. Wahidin Soedirohoesodo

Wahidin Soedirohoesodo merupakan pilar kebangkitan nasional. Ia adalah pendiri organisasi


Boedi Oetomo yang lahir pada 20 Mei 1908.
Sebelumnya, ia bergerak dalam surat kabar bernama Retno Dhoemilah. Surat kabar dua bahasa
ini menjadi wadah Wahidin Soedirohoesodo menyampaikan gagasannya tentang nasionalisme,
pendidikan, kesamaan derajat, dan budi pekerti.

Salah satu hal penting yang dilakukan oleh beliau adalah menggunakan organisasi untuk
memajukan pendidikan dan mengembalikan martabat bangsa. Sebagai dokter, beliau juga
memberikan layanan kesehatan gratis sebagai bentuk pengabdiannya kepada masyarakat.

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6087352/profil-6-tokoh-kebangkitan-nasional-
ada-orang-belanda.

2. Soetomo
Bersama dengan Wahidin Soedirohoesodo, Soetomo menjadi pencetus Budi Oetomo. Bahkan,
Soetomo ditunjuk sebagai ketua organisasi itu.
Dengan semangat memajukan pendidikan dan kebudayaan Indonesia, Soetomo juga aktif
mengabdikan dirinya sebagai dokter untuk masyarakat.

Tak hanya itu, Soetomo juga aktif di bidang jurnalisme dan sempat menjadi pemimpin di
beberapa surat kabar. Selain bergerak di bidang politik, kesehatan, dan jurnalistik, Soetomo juga
mendirikan organisasi tempat berkumpulnya orang terpelajar Indonesia bernama Indonesische
vii
Studie Club (ISC). ISC pun berhasil mendirikan koperasi, bank kredit, dan juga sekolah tenun.

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6087352/profil-6-tokoh-kebangkitan-nasional-ada-orang-
belanda.

3. Tjipto Mangoenkoesoemo
Tjipto Mangoenkoesoemo, seorang dokter pemerintah Belanda melihat banyak ketidakadilan
yang terjadi. Akhirnya ia ,mengkritik keras Belanda melalui harian De Locomotief dan
Bataviaasch Nieuwsblad.

Belanda kesal dan memberhentikan Tjipto Mangoenkoesoemo dari tugasnya sebagai dokter
pemerintah. Selepas menjadi dokter pemerintah, ia akhirnya bertemu dengan Douwess Dekker
dan Soewardi Soerjaningrat.

Perjuangan ketiga tokoh menumbuhkan semangat juang rakyat membuat pihak Belanda geram.
Mereka akhirnya diasingkan ke Belanda.

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6087352/profil-6-tokoh-kebangkitan-nasional-ada-orang-
belanda.

4. Soewardi Soerjaningrat
Soewardi Soerjaningrat merupakan tokoh wartawan sekaligus pendidikan. Awalnya ia memulai
karier di dunia wartawan di berbagai surat kabar, seperti Sediotomo, Midden Java, De Express
Oetoesan Hindia, dan lainnya.

Setelah bertemu dengan Douwess Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemo, mereka bersama
membangun Indische Partij. Kerasnya perlawanan terhadap Belanda membuat Soewardi dan
ketiga rekannya diasingkan ke Belanda.

Setelah diasingkan, ia kembali dan mendirikan sekolah bernama National Onderwijs Instituut

viii
Tamansiswa atau Perguruan Nasional Tamansiswa. Setelah menginjak 40 tahun, akhirnya
Soewardi Soerjaningrat mengubah namanya menjadi Ki Hajar Dewantara.

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6087352/profil-6-tokoh-kebangkitan-nasional-ada-orang-
belanda.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kebangkitan Nasional merupakan Langkah awal tercapainya kemerdekaan bangsa Indonesia.
Kebangkitan Nasional adalah masa di mana bangkitanya rasa dan semangat persatuan, kesatuan,
dan nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia, yang
sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan Belanda dan Jepang.

B. Saran

ix
Generasi muda harus bangkit dan bersemangat memberantas berbagai macam penindasan,
keterpurukan, kebodohan dan ancaman dari dalam maupun dari luar negri. Kebangkitan nasional
harus menjadi bahan renungan seluruh warga, terutama generasi muda karna yang dinamakan
bangkit adalah mencakup seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, baik dari sisi
Pendidikan, ekonomi, mental, sosial, etika, kinerja, maupun budaya, serta membangkitkan
kesadaran bahwa selama negara dan rakyat Indonesia masih dalam penjajahan berarti berada
dalam keadaan hina, dan ini berarti penghinaan terhadap harkat dan martabat bangsa.

Demikian yang bisa kita sampaikan, kurang lebihnya kita mohon maaf sekian dari kami, kami
ucapkan terimakasih. Wassalamualaikum Warahmatullah wabarakatuh.

DAFTAR PUSAKA

https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/asal-usul-hari-kebangkitan-nasional-4787/

https://budaya.jogjaprov.go.id/berita/detail/1221-peran-generasi-muda-masa-kini-dalam-mengisi-
kemerdekaan

x
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6087352/profil-6-tokoh-kebangkitan-nasional-ada-orang-
belanda.

xi

Anda mungkin juga menyukai