Anda di halaman 1dari 10

DAFTAR ISI

JUDUL MAKALAH ........................................................................................................ 1


KATA PENGANTAR ......................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................


A. LATAR BELAKANG......................................................................................
B. TUJUAN DAN KEGUNAAN MAKALAH ....................................................
C. RUANG LINGKUP PEMBAHASAN .............................................................

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................


A. LAHIRNYA NASIONALISME INDONESIA ...............................................
B. PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA .................
C. SUMPAH PEMUDA 28 OKTOBER 1928......................................................
D. PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA .........................................
E. PROSES TERBENTUKNYA NEGARA DAN PEMERINTAH RI ...............
F. TERJADINYA KRISIS POLITIK,EKONOMI,SOSIAL DAN REFORMASI
G. KONDISI KEHIDUPAN POLITIK, EKONOMI, SOSIAL BUDAYA
H. PADA AWAL KEMERDEKAAN ..................................................................
BAB III PENUTUP ..........................................................................................................
A. KESIMPULAN ................................................................................................
B. SARAN-SARAN ..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Lembaga pendidikan formal sekolah merupakan salah satu tempat berlangsungnya
proses belajar mengajar yang diusahakan dengan sengaja untuk menyajikan pengalaman
bagi siswa supaya mereka dapat tumbuh dan berkembang menuju tingkat
kedewasaan.Terselenggaranya pendidikan baik oleh pemerintah kolonial maupun
perguruan kebangsaan Indonesia telah melahirkan kalangan terpelajar yang peduli dan
sadar akan nasib bangsanya. Kita sebagai generasi penerus harus mencontoh bagaimana
para pejuang, para pemimpin awal bangsa ini yang giat menuntut ilmu melalui pendidikan
yang melahirkan pemikir-pemikir handal dalam masa kebangkitan nasional. Karena itulah
kami memilih membuat makalah tentang “Kebangkitan Nasional”. Agar kita semua sadar
betapa gigihnya dan sulitnya para pejuang kita merebut kemerdekaan, agar kita sadar akan
pentingnya sebuah kemerdekaan, yang semestinya kita isi dengan belajar giat, melestarikan
alam dan menjaga lingkungan, agar kemerdekaan itu menjadi bermakna.
B. TUJUAN DAN KEGUNAAN MAKALAH
Tujuan kami dalam pembuatan makalah ini adalah :
1. Mengetahui bahwa kemerdekaan itu didapat dengan susah payah.
2. mengetahui bagaimana usaha para pahlawan pendidikan dalam meraih kemerdekaan.
C. Kegunaan pembuatan makalah ini adalah :
1. Agar kita menyadari betapa pentingnya sebuah kemerdekaan.
2. Kita dapat mencontoh para pejuang yang gigih mendapatkan kemerdekaan.
D. RUANG LINGKUP PEMBAHASAN
Guna menghindari kesalahan pengertian dan kesalahan menafsirkan makna yang
terkandung dalam makalah ini penulis memandang perlu untuk memberikan batasan atau
ruang lingkup terhadap masalah yang di bahas. Ruang lingkup masalah yang dimaksud
adalah sebagaimana yang dikemukakan sebagai berikut
1. Makalah ini dibuat berdasarkan sumber-sumber dari buku-buku pelajaran dan buku-buku
referensi tentang Kebangkitan Nasional.
2. Makalah ini tidak hanya mencakup tentang Kebangkitan Nasional, tetapi juga mencakup
tentang Kemerdekaan Republik Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN

A. LAHIRNYA NASIONALISME INDONESIA

Nasionalisme Indonesi tumbuh pertama kali di kalangan terpelajar. Latar belakang


kesadaran akan nasionalisme Indonesia adalah sebagai berikut.

Kalangan terpelajar dari berbagai daerah menyadari nasib sama sebagai jajahan Belanda
Nasib sama itu lebih lanjut memunculkan tekad untuk merdeka sebagai satu bangsa.
Upaya memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia menghadapi kendala amat berat
sebagai berikut. Pengaruh politik kolonialisme Belanda sudah tertanam lama dan dalam di
tengah masyarakat Indonesia. Tidak semua masyarakat Indonesia mau merdeka, terutama yang
merasakan keuntungan dari pemerintah kolonial. Sebagian besar masyarakat belum menyadari
sebagai satu bangsa. Mereka masih terikat pada daerah masing-masing. Menghadapi kendala
berat itu, kalangan terpelajar bertekad untuk tanpa kenal lelah menumbuhkan kesadaran
masyarakat Indonesia sebagai satu bangsa. Untuk menemukan cara yang tetap, mereka
mempelajari berbagai buku mengenai demokrasi dan nasionalisme yang tumbuh di Eropa,
Asia, Amerika, dan Afrika. Dan belajar dan mengamati itu, kalangan terpelajar memutuskan
untuk membentuk organisasi kebangsaan ( organisasi yang melepaskan diri dari sifat-sifat
kedaerahan ).

B. PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA


Pada mulanya, organisasi kebangsaan bercorak sosial, budaya, ekonomi dan agama. Barulah
sejak tahun 1912, organisasi kebangsaan bercorak poilitik dengan tujuan utama INDONESIA
MERDEKA.
1. BUDI UTOMO
Berdirinya Budi Utomo dirintis oleh upaya Dr. Wahidin Sudirohusodo mengumpulkan dana
pendidikan Bumiputera.
Budi Utomo berdiri pada tanggal 20 Mei 1908. Tanggal ini dikenal sebagai Hari Kebangkitan
Nasional.
Tokoh pendirinya adalah para mahasiswa STOVIA, seperti Soetomo, Gunawan, Cipto
Mangunkusomo, dan R.T.Ariyo Tirto kusumo.
Pada mulanya, Budi Utomo bukan organisasi politik, kegiatannya terpusat pada bidang sosial
budaya. Sejak tahun 1915, Budi Utomo mulai bergerak di bidang politik.
Pada tahun 1929, Budi Utomo masuk menjadi anggota PPPKI (Perhimpunan-Perhimpunan
Politik Kebangsaan Indonesia).
2. SAREKAT ISLAM (SI)
Pada tahun 1909, Kyai Haji Samanhadi, sudagar batik dari Solo, mendirikan Sarekat Dagang
Islam. Tujuan Organisasi adalah membela kepentingan pedaganf Islam dari ancaman dan
dominasi pedagang Cina, serta meningkatkan pengalaman ajaran Islam di antara para anggota.
3. INDISCHE PARTIJ
Indische Partij (IP) didirikan pada tahun 1912 di kota Bandung oleh tiga serangkai, yaitu E.F.E
Douwes Dekker, Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). IP
bertujuan menyatukan semua golongan masyarakat Indonesia, yaitu Indonesia asli, keturunan
Cina, dan arab, dalam semangat Nasionalisme menuju Indonesia merdeka. Dengan tujuannya
itu IP menempatkan diri sebagai organisasi politik pertama di Indonesia.
Pada tahun 1913, Ip dinyatakan sebagai partai terlarang4. MUHAMMADIYAH
Muhammadiyah didirikan di Yogyakarta pada tanggal 18 November 1912 oleh K.H. Ahmad
Dahlan. Muhammmadiyah bertujuan untuk mengembangkan ajaran agama Islam,
memeberantas kebiasaan yang tidak sesuai dengan ajaran agama Islam yang benar.
Meskipun tidak menempuh jalur politik, Muhammadiyah mampu menarik banyak
pendukung.Muhammadiyah amat berperan dalam memajukan pendidikan dan kesejahteraan
masyarakat.

5. PERHIMPUNAN INDONESIA
Perhimpunan Indonesia (PI) berasal dari Organisasi pelajar Indonesia bernama Indische
Vereeniging. Organisasi itu didirikan pada tahun 1908 sebagai forum komunikasi di antara para
pelajar Indonesia yang merantau di luar negeri.
Pada tahun 1925, Indonesische Vereeniging berganti nama menjadi Perhimpunan
Indonesia(PI). Tokoh PI antara lain Mohammad Hatta, Ali Sastroamijoyo, Abdulmajid
Joyoadiningrat, Sastro Mulyono, dan Sartono. PI bergabung dengan liga antiimperialisme dan
penindasan kolonial. Dalam kongre liga pada tahun 1926 di Prancis, Hatta secara tegas
menyuarakan tuntutan kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1927, PI keluar dari liga, setelah
kaum komunis mendominasi liga tersebut. Pada tanggal 10 Juni 1926, Mohammad Hatta, Ali
Sastroamijoyo, Abdulmajid Joyoadiningrat, dan Nazir Pamuncak ditangkap, dengan tuduhan
menghasut pemberontokan melawan pemerintah.Sebelum sidang pengadilan setahun
kemudian , keempatnya dibebaskan. Sejak saat itu, gerak-gerik PI diawasi dengan ketat.

6. PARTAI KOMUNIS INDONESIA


Partai Komunis Indonesia berdiri pada tanggal 23 Mei 1920. Dalam melaksanakan
programnya, PKI berpegang teguh pada kebijakan Komintern (Komunis Internasional). Seuai
dengan kebikjakan Komintern, PKI menyusup ke dalam partai lain, terutama Sarekat Islam.
Akibat ulah PKI SI terpecah menjadi dua kubu. SI Merah (julukan untuk SI Prokomunis) dan
SI Putih (julukan untuk SI Nonkomunis). Akhirnya aturan disiplin SI, mengharuskan SI Merah
keluar dari SI. Peristiwa pada tahun 1921 itu menandai berdirinya PKI sebagai organisasi
politik yang berdiri sendiri. Untuk membentuk organisasi massa yang kuat, PKI melakukan
propaganda terhadap kalangan bawah, terutama kaum buruh. Dengan sifat revolusionernya,
PKI mamapu memperoleh dukungan dalam waktu cepat. Kemajuan pesat itu terrnyata
membuat PKI lupa diri karena membawa PKI pada keputusan untuk menggalang
pemberontakan terhadap pemerintah colonial Pada tanggal 13 November 1926, pemberontakan
PKI meletus. Pemberontakan berupa pemogokan dan kerusuhan di Batavia, Jawa Barat, Jawa
Tengah, dan Jawa Timur, tetapi pemberontakan tersebut dapat ditumpas dalam waktu singkat.

7. PARTAI NASIONAL INDONESIA (PNI


PNI didirikan pada tanggal 4 Juli 1927 di Bandung di bawah pimpinan Ir. Soekarno.
PNI bertujuan mencapai Indonesia merdeka dengan usaha sendiri. Ideologi PNI disebut
Marhaenisme. Dalam propogandanya, PNI langsung menyoroti berbagai bentuk ketidakadilan
dan penindasan akibat kolonialisme Belanda. PNI juga mengadakan kegiatan konkret untuk
membangun kesejahteraan rakyat di bidang ekonomi, sosial, dan politik.

8. PERSATUAN BANGSA INDONESIA


PBI berawal dari kelompok belajar bernama Indonesische Studie Club. Kelompok ini didirikan
oleh Dr. Sutomo di Surabaya, pada tahun 1924. Pada bulan November 1930, kelompok itu
berubah menjadi PBI. Kegiatan PBI menitikberatkan pada usaha memperbaiki kesejahteraan
rakyat. Salah satunya mendirikan rukun tani. Rukun tani itu terbukti berhasil meningkatkan
kesejahteraan petani.Keberhasilan itu mengundang banyak dukungan terhadap PBI sehingga
gerak-gerik organisasi itu mulai diawasi pemerintah kolonial.
Kegiatan PBI selanjutnya menggalakkan koperasi, memebentuk serikat kerja, dan
meningkatkan pengajaran dan pendidikan rakyat. Pada tahun 1935, PBI dan Budi Utomo
bergabung membentuk Parindra
9. GABUNGAN POLITIK INDONESIA (GAPI)
GAPI didirikan pada tanggal 21 mei 1939 di Jakarta. Sebagai forum komunikasi antar partai,
GAPI tetap memberi kebebasan bagi partai untuk bergerak sesuai program masing-masing.
Tokoh GAPI antara lain Muhammad Husni Thamrin, Amir Syarifudin, dan Abikusno
Cokrosuyoso. Untuk melaksanakan aksinya, GAPI mengadakan Kongres Rakyat Indonesia,
tanggal 25 Desember 1939. Keputusan penting dari kongres tersebut antara lain penetapan
bendera merah putih sebagai bendera kebangsaan dan bahasa Indonesia sebagai bahasa
kebangsaan. Saat Perang Dunia II meletus , GAPI mengeluarkan resolusi kepada ratu Belanda
, perlemen Belanda , gubernur jenderal Hindia Belanda , dan Volksraat ( dewan rakyat Hindia
Belanda yang dibentuk pada tahun 1914 ). Resolusi itu menuntut penggantian Volksraat dengan
perlemen sejati yang anggotannya dipilih oleh rakyat dan menuntut perubahan ketatanegaraan
Indonesia. Menjelang kedatangan Jepang, tuntutan GAPI semakin gencar melalui
pembentukan Majelis Rakyat Indonesia, yang merupakan kelanjutan Kongres Rakyat
Indonesia. Namun, tuntutan itu langsung redup setelah Jepang menguasai Indonesia

C. SUMPAH PEMUDA 28 OKTOBER 1928


Sumpah Pemuda berawal dari cita-cita menyatukan organisasi-organisasi pemuda dalam satu
forum. Untuk mewujudkan cita-cita itu pada tanggal 30 April 1962, diadakan Kongres Pemuda
Indonesia I di Jakarta. Kongres ini dihadiri oleh wakil-wakil organisasi pemuda seperti : Jong
Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon, Sekar Rukun, Jong Islamieten Bond, Jong Batak,
dan organisasi pemuda lainnya. Dalam kongres tersebut Mohammad Yamin mengusulkan agar
bahasa Melayu ditetapkan sebagai bahasa persatuan Indonesia. Pada bulan September 1926,
para pemuda mendirikan organisasi bernama Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) di
Jakarta. PPPI bertujuan memperjuangkan Indonesia merdeka. Tokoh PPPI antara lain Abdulloh
Sigit, Sugondo, Suwiryo, Mohammad Yamin, dan Amir Syarifuddin.

D. PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA


Setelah sekian lamanya berada didalam belenggu penjajahan, pada tanggal 17-8-1945 rakyat
Indonesia dengan proklamasi menyatakan dirinya bangsa yang merdeka, prolamasi
kemerdekaan Indonesia itu dilakukan oleh Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta atas nama
bangsa Indonesia.
Proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia dilakukan dengan penuh tekad dan keyakinan,
dilandasi dan dijiwai oleh suatu cita-cita luhur sebagaimana dirumuskan di dalam pembukaan
UUD 1945. Kemerdekaan yang telah dicapai bangsa Indonesia bukanlah merupakan akhir dari
perjuangan. Proklamasi kemerdekaan justru menjadi awal bagi bangsas Indonesia untuk
menjalankan kehidupannya sebagai bangsa dan negara. Namun, tidak seperti bayi yang baru
lahir yang senantiasa mendapat bimbingan dari kedua orangtuanya, bangsa Indonesia harus
belajar sendiri untuk dapat memepertahankan kehidupannya. Negara Indonesia lahir dalam
kondisi yang sangat memprihatinkan akibat dari penjajajahan yang telah mencengkeram
bangsa Indonesia selama hampir 3,5 abad. Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus segera
membenahi negaranya agar terbentuk negara yang kuat dan mamapu bertahan dari berbagai
ancaman.

F. TERJADINYA KRISIS POLITIK, EKONOMI, SOSIAL DAN


REFORMASI
Orde lama berlangsung 21 tahun. Sedangkan orde baru terjadi dari tahun 1966-1998. Pada awal
orde baru mampu menciptakan tatanan kehidupan bernegara yang baik, pembangunan pun
berkembang pesat. Namun dalam perkembangan selanjutnya orde baru banyak melakukan
penyimpangan sehingga membuat banyak rakyat merasa kecewa. Kekecewaan rakyat
melahirkan ketidakpuasaan sehingga pada akhirnya melahirkan ketidakpuasan sehingga pada
akhirnya melahirkan apa yang dinamakan gerakan reformasi. Gerakan itu bertujuan melakukan
melakukan pembaharuan disegala bidang . langkah awal gerakan ini datandai dengan
penurunan presiden Soeharto dari kursi kepresidenan. Pergantian pemimpin bangsa dan negara
ini adalah sebagai langkah awal, langkah selanjutnya setelah adanya pergantian tersebut
diharapkan dapat mengubah bidang-bidang yang lain

G. KONDISI KEHIDUPAN POLITIK, EKONOMI, SOSIAL


BUDAYA PADA AWAL KEMERDEKAAN

1. Kondisi Politik
Setelah memeproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, kondisi politik dan
keamanan dalm negeri Indonesia masih rawan dan sangat labil. Pengambilan kekuasaan dari
tangan tangan Jepang sering menimbulkan bentrokan bersenjata. Situasi ini bertambah parah
setelah kedatangan pasukan Sekutu (AFNEI) yang diboncengi tentara NICA (Belanda).
Sementara itu, dalam sistem pemerintah dalam negeri mulai berkembang ke arah
penyimpangan UUD 1945. hal ini diawali dengan kemenangan kelompok sosialis yang
dipimpin oleh Sutan Syahrir dan Amir Syarifudin yang berhasil memebentuk “ Badan Pekerja
Komite Nasional Indonesia Pusat (BPKNIP).
2. Kondisi Ekonomi
Kondisi perekonomian Indonesia pada awal kemerdekaan sangat parah, untuk mengatasi
keadaan ekonomi yang tidak menentu tersebut, pemerintah mengambil kebijaksanaan salah
satunya ialah dengan menyelenggarakan konferensi ekonomi dan berhasil menghapus sistem
autarki lokal warisan Jepang, kemudian menggantinya dengan sistem sentralisasi.

3. Kondisi Sosial Budaya


sesudah proklamasi kemerdekaan, terjadi perubahan dalam kehidupan sosial budaya
masyarakat Indonesia. Semula rakyat Indonesia adalah masyarakat kolonial dengan
diskriminasi ras sebagai ciri pokoknya. Kemerdekaan telah berhasil menghapus segala bentuk
diskriminasi terhadap seluruh warga negara Indonesia. Pemerintah RI menghapus semua
perbedaan perlakuan berdasarkan ras (warna kulit), keturuna, agama dan kepercayaan yang
dianut warganya.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
Kebangkitan bangsa Indonesia ditandai oleh munculnya nasionalisme di negara Indonesia
sendiri. Sekarang Nasionalisme tersebut bermakna luas karena mencakup bidang politik,
ekonomi, dan sosial.
Nasionalisme politik : Upaya menggulingkan segala bentuk kolonialisme dan imperialisme,
kemudian membangun negara merdeka sendiri. Nasionalisme ekonomi : Upaya untuk
memberantas segala bentuk eksploitasi sumber daya ekonomi, kemudian membangun
peerekonomian yang memakmurkan seluruh rakyat.
Nasionalisme sosial : Upaya untuk menyingkirkan pengaruh asing yang merusak dalam rangka
membangun kepribadian bangsa yang khas dan mandiri.

B. SARAN-SARAN
Berdasarkan kesimpulan dan hasil pembahasan diatas penulis dapat memberikan saran sebagai
berikut :
1. Kita sebagai warga negara Indonesia harus bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas izinnya lah kita berhasil mendapatkan kemerdekaan.
2. Marilah kita tegakkan sifat Nasionalisme, karena dengan sifat Nasionalisme kita Dapat
merehabilitasi keadaan Ekonomi, politik dan Sosial budaya di negara kita Tercinta Indonesia.
3. Kemerdekaan yang kita peroleh dengan susah payah seharusnya kita isi dengan
Belajar giat, karena Nasionalisme berawal dari kalangan terpelajar yang Memepelopori awal
Kebangkitan Nasional.
4. Kita wajib mencontoh semangat para pejuang dalam merebut kemerdekaan.

DAFTAR PUSTAKA
Matroji, 2000, IPS Sejarah untuk SLTP kelas 2, Jakarta : Erlangga
Marwati, 1984, Sejarah Nasional Indonesia Jilid III-VI, Jakarta : Balai Pustaka
Siswanto. 2002, Sejarah 3a SMA, Jakarta Selatan : Sunda Kelapa
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook

Anda mungkin juga menyukai