Disusun oleh :
Maria Emily Sabella
XI MIPA 2/24
BAB I ...................................................................................................................................................... 3
Periode Awal Perkembangan........................................................................................................... 3
1. Budi Utomo ............................................................................................................................ 3
2. Sarekat Islam ......................................................................................................................... 3
3. Muhammadiyah .................................................................................................................... 4
BAB 2 ..................................................................................................................................................... 5
Periode Nasionalisme Politik............................................................................................................ 5
1. Indische Partij ....................................................................................................................... 5
2. Gerakan Pemuda .................................................................................................................. 5
3. Gerakan Perempuan ............................................................................................................. 6
BAB 3 ..................................................................................................................................................... 7
Periode Radikal ................................................................................................................................. 7
1. Perhimpunan Indonesia (PI) ................................................................................................ 7
2. Partai Komunis Indonesia (PKI) ......................................................................................... 7
3. Partai Nasional Indonesia (PNI) .......................................................................................... 7
4. Partai Indonesia (Partindo).................................................................................................. 8
5. Pendidikan Nasional Indonesia (PNI Baru) ....................................................................... 8
BAB 4 ..................................................................................................................................................... 9
Periode Bertahan .............................................................................................................................. 9
1. Taman Siswa.......................................................................................................................... 9
2. Partai Indonesia Raya (Parindra) ....................................................................................... 9
3. Gabungan Politik Indonesia (Gapi)..................................................................................... 9
BAB I
Periode Awal Perkembangan
1. Budi Utomo
Didirikan pada 20 Mei 1908 oleh Dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA seperti
Goenawan Mangoenkoesoemo dan Seoraji dan dipelopori oleh Dr. Wahidin Soedirohoesodo. Budi
Utomo adalah organisasi pertama yang memberikan inspirasi kepada kaum nasionalis lainnya untuk
berjuang dengan basis organisasi modern. Tanggal kelahiran organisasi ini diperingati sebagai Hari
Kebangkitan Nasional. Organisasi ini bersifat nonpolitik dan kooperatif terhadap pemerintah kolonial
Belanda. Budi Utomo bertujuan memajukan pengajaran dan kebudayaan dengan bidang-bidang :
- Pengajaran
- Pertanian, peternakan, dan perdagangan
- Teknik dan industri
- Kebudayaan
Pada tahun 1912, Budi Utomo ikut mendukung pembentukan Volksraad, yaitu dewan
perwakilan rakyat Hindia Belanda. Melalui dewan ini, aspirasi rakyat Indonesia disuarakan.
2. Sarekat Islam
Didirikan oleh H.Samanhudi pada tahun 1911 dengan nama awal berdirinya adalah Sarekat
Dagang Islam (SDI). Sarekat Islam merupakan gerakan nasionalis, demokratis, dan ekonomis yang
berasaskan Islam dengan haluan kooperatif. Organisasi SDI didasarkan pada 2 hal :
1) Agama, yaitu agama Islam
2) Ekonomi, menghimpun dan memperkuat kemampuan pedagang Islam agar dapat bersaing
dengan pedagang asing.
Tujuan Sarekat Islam
- Memajukan perdagangan;
- Membantu para anggotanya yang mengalami kesulitan dalam bidang usaha;
- Memajukan kepentingan rohani dan jasmani penduduk pribumi;
- Memajukan kehidupan agama Islam;
SI membentuk SSI, SSI adalah badan induk yang bertugas mengoordinasikan dan memajukan
organisasi SI daerah. Hasil kongres menunjukkan sikap politisnya SI dengan sikap menentang secara
terbuka praktik-praktik ketidakadilan akibat sistem kapitalisme dan penindasan terhadap rakyat kecil
yang dilakukan oleh pemerintah kolonial.
SI termasuk organisasi yang kooperatif karena ISDV mengkritik sikap SI yang kooperatif
terhadap pemerintah kolonial serta keikutsertaan SI dalam kampanye Indie weerbaar. Namun dengan
hadirnya ISDV, muncul 2 kubu dalam SI, yaitu PGKB dan PSI. PSI (Partai Sarekat Islam)
menerapkan politik hijrah atau bersikap non-kooperatif terhadap pemerintah kolonial, alasannya
karena pemerintah kolonial mengabaikan hak-hak pribumi.
3. Muhammadiyah
Didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada 18 November 1912. Asas
perjuangannya adalah Islam dan kebangsaan, sifatnya non-politik, dan kooperatif. Muhammadiyah
bergerak di bidang keagmaan, Pendidikan, dan social.
Tujuan Muhammadiyah
- Memajukan pendidikan dan pengajaran berdasarkan agama Islam.
- Mengembangkan pengetahuan ilmu agama dan cara-cara hidup menurut agama Islam.
Usaha yang dilakukan Muhammadiyah
- Mendirikan sekolah-sekolah yang berdasarkan agama Islam, dari TK sampai perguruan
tinggi.
- Mendirikan poliklinik-poliklinik, rumah sakit, rumah yatim, masjid, dan sebagainya.
- Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan keagamaan.
Dalam gerkan sosialnya, organisasi ini sangat mendukung perjuangan untuk meraih
kemerdekaan dan perannya dalam menumbuhkan kesadaran bangsa tentang pentingnya kemajuan
dalam pendidikan dan kemerdekaan sangat besar.
BAB 2
Periode Nasionalisme Politik
1. Indische Partij
Didirikan di Bandung pada 25 Desember 1912 oleh 3 serangkai, yakni Douwes Dekker, Dr.
Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat. IP termasuk organisasi yang non-kooperatif karena
mengkritik pemerintah Belanda dan menuntut kemerdekaan Indonesia.
Tujuan atau cita-cita Indische Partij
- Menyatukan semua golongan yang ada di Indonesia, baik golongan Indonesia asli
maupun golongan Indo, Tionghoa, dan Arab.
- Mempersatukan bangsa dengan semangat nasionalisme Indonesia
- Membebaskan Indonesia dari Belanda
Program kerja IP
1) Menanamkan cita-cita nasional Indonesia
2) Memberantas kesombongan social dalam pergaulan baik di bidang pemerintahan maupun
kemasyarakatan.
3) Memberantas usaha-usaha yang membangkitkan kebencian antaragama.
4) Memperbesar pengaruh pro-Hindia di lapangan pemerintahan.
5) Berusaha mendapatkan kesamaan hak bagi semua orang Hindia.
6) Dalam pengajaran, ditujukan untuk kepentingan ekonomi Hindia dan memperkuat mereka
yang ekonominya lemah.
2. Gerakan Pemuda
Didirikan oleh R. Satiman Wiryosanjoyo, dkk di Gedung STOVIA, Batavia pada tahun 1915.
Trikoro Dharmo merupakan cikal bakal Jong Java.
Tujuan Trikoro Dharmo
1) Mempererat tali persaudaraan antarsiswa-siswi bumiputra pada sekolah menengah dan
kejuruan.
2) Menambah pengetahuan umum bagi para anggotanya.
3) Membangkitkan dan mempertajam peranan untuk segala Bahasa dan budaya.
Tujuan sesungguhnya dari Gerakan Pemuda adalah mencapai Jawa Raya dengan jalan
memperkokoh rasa persatuan antara pemuda-pemuda Jawa, Sunda, Madura, Bali, dan Lombok.
Organisasi ini kooperatif karena tujuan utama nya adalah menghidupkan rasa persatuan seluruh
bangsa Indonesia serta kerja sama dengan semua organisasi pemuda dalam membentuk
keindonesiaan.
Organisasi ini membuat agar penduduk yang mendiami Nusantara menggunakan Bahasa
Melayu sebagai Bahasa pengantar dan Bahasa persatuan. Hasil dari kongres II adalah pemuda-
pemuda berhasil menunjukkan persatuan dan tekad yang sama melalui Sumpah Pemuda dan untuk
pertama kali nya lagu “Indonesia Raya” diperdengarkan yang kelak menjadi lagu kebangsaan negara
Indonesia. Simbol identitas negara berupa bendera merah putih dikibarkan mengiringi lagu tersebut.
Sumpah Pemuda bertujuan untuk menjadikan Indonesia sebagai alat pemersatu dan sebagai identitas
bangsa. Semangat Sumpah Pemuda mengilhami berdirinya NKRI.
3. Gerakan Perempuan
Dimulai dari R.A. Kartini, oleh J.H. Abendanon surat-surat Kartini diterbitkan sebagai buku
berjudul “Habis Gelap Terbitlah Terang”. Kartini memiliki cita-cita sebuah masyarakat dengan
kesetaraan antara perempuan dan laki-laki dimana perempuan dapat berpartisipasi dalam
meningkatkan kemajuan bangsa dan diberi kesempatan untuk bangkit dari ketertinggalannya. Hal
yang diperjuangkan Kartini dikenal dengan emansipasi. Dewi Sartika juga ikut berjuang untuk
meningkatkan pemgetahuan perempuan.
Hasil dari gerakan perempuan ini adalah berdiri Sekolah Kartini di seluruh kota Indonesia.
Mereka juga mendirikan sebuah federasi yang menjadi wadah perjuangan yang dapat memajukan
perempuan Indonesia. Organisasi perkumpulan Istri Sedar bersikap non-kooperatif dengan pemerintah
Belanda karena tujuan organisasi ini adalah untuk meningkatkan kesadaran perempuan untuk tidak
terlampau terikat dengan rumah tangga dan Pendidikan saja, tapi aktif dalam kegiatan politik.
BAB 3
Periode Radikal
1. Perhimpunan Indonesia (PI)
Didirkan oleh Belanda pada 1908 oleh para mahasiswa Indonesia yang menetap di Belanda.
Pemrakasranya adalah Sultan Kasajangan Soripada dan R.M. Noto Soeroto. Tujuannya adalah
memperjuangkan kepentingan orang Indonesia yang ada di Belanda. Jadi organisasi ini lebih banyak
bergerak di bidang sosial-budaya. Organisasi ini memiliki sikap yg nonkooperatif dan radikal, hal ini
tercermin dari 3 visi politiknya, yaitu
1) Indonesia ingin menentukan nasibnya sndri
2) Bangsa Indonesia mengandalkan kemampuan dan kekuatannya sendiri
3) Bangsa Indonesia harus bersatu untuk melawan penjajah
Anggota Indische Vereeniging menerbitkan kembali majalah Hindia Poetra yang menjadi
sarana untuk menyebarkan ide-ide antikolonial. Saat Iwa Kusumasumantri jadi ketua, organisasi ini
mulai menyebarkan ide nonkooperasi dan berjuang demi kemerdekaan tanpa kerja sama dengan
Belanda. PI juga ikut berpartisipasi dalam badan-badan internasional utk mendukung kemerdekaan
Indonesia.