Anda di halaman 1dari 13

SUMPAH PEMUDA di MASA LALU, SEKARANG

dan MASA DEPAN



MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Kewaganegaraan dan Cinta Tanah Air
yang dibina oleh Bapak M. Syafruddin




Oleh
Kelompok 2
Agmazafihi Putri Y 9113110002
Atika Nur F 9113110008
Dewi Anjari 9113110014
Helmi Yan Wahyudi 9113110020



PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK KOTA MALANG
November 2013
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai pemuda yang
berjuang demi Indonesia dengan cara berprestasi mengharumkan nama Indonesia.
Terlepas dari itu semua,pada jaman sebelum kemerdekaan pemuda mengahargai
negeri ini dengan cara rela mati demi kemerdekaan indonesia yang saat itu tengah
dijajah oleh kaum nonpribumi. Kegigihan pemuda kala itu dapat menghasilkan
sebuah kemerdekaan bagi Indonesia dengan cara membuat organisasi pemuda
sehingga menghasilkan sumpah pemuda.
Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, merupakan momentum kebangkitan
nasionalisme yang luar biasa. Sesuda pergelaran Sumpah Pemuda maka semangat
kenasionalan ini muncul dalam jiwa pemuda-pemuda bangsa sehingga tercipta
kemerdekaan setelah beratus-ratus tahun negara ini dibawah kekuasaan asing.
Peran serta kontribusi dari Sumpah Pemuda terhadap bangsa Indonesia
merupakan topik yang menari untuk dikaji lebih mendalam.

1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah sejarah terjadinya sumpah pemuda dan apa yang menjadi
latar belakangnya?
2. Bagaimana Sumpah Pemuda di masa sekarang?
3. Bagaimana Sumpah Pemuda di masa depas?

1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sejarah terjadinya sumpah pemuda dan apa yang
menjadi latar belakang terjadinya sumpah pemuda di masa lalu
2. Untuk mengetahui apa yang terjadi di masa sekarang berkenaan dengan
peristiwa sumpah pemuda di masa lalu.
3. Untuk mengetahui dan mengamati apa yang terjadi di masa depan
berkenaan dengan peristiwa sumpah pemuda di masa lalu.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Lahir dan Berkembangnya Sumpah Pemuda
Sejak kedatangan para penjajah, keadaan bangsa Indonesia sangat
sengsara. Para penjajah melakukan monopoli perdagangan di Indonesia dengan
cara kekerasan. Selain itu, Belanda juga melakukan politik devide et impera
sehingga dapat menaklukkan semua kerajaan di Indonesia dan menjadi terprcah-
pecah. Dalam pemerintahannya, Belanda juga menerapkan sistem tanam paksa,
sehingga rakyat semakin sengsara dan miskin. Terlihat Indonesia sebagai jajahan
Belanda memperoleh kemajuan, akan tetapi rakyat Indonesia tetap miskin sebab
gaji para karyawan Indonesia baik di perusahaan swasta maupun dalam
administrasi pemerintahan tetap rendah sekali. Sehingga rakyat melarat dan
penghasilan di bawah minimum.
Keadaan yang demikian tidak membuat para tokoh pemuda untuk berdiam
saja. Para pemuda membentuk pekumpulan-perkumpilan (organisasi) untuk
menghadapi kekejaman pemerintah Belanda. Pada permulaan menjelang abad ke-
20, telah terdapat tanda-tanda akan bangkitnya kembali rakyat Indonesia.
Kebangkitan tersebut bermula dengan adanya sosok Kartini yang ingin
memperbaiki keadaan bangsa Indonesia. Bangkitnya bangsa Indonesia tidak
terlepas dari cita-cita kartini. Buku Kartini yang berisikan surat-surat yang
berjudul Habis gelap Terbitlah terang telah membawa pengaruh bagi para pemuda
dan pemimpin-pemimpin Indonesia serta bagi kaum terpelajar Belanda.
Pada tahun 1906 Dr. Wahidin Sudirohusodo mulai memajukan
propaganda dalan memajukan rakyat Jawa melalui perluasan pengajaran. Berkat
dorongan Dr. Wahidin, pada tanggal 20 Mei 1908, untuk pertama kalinya
didirikan perkumpulan dengan sebutan Budu Utomo oleh Dokter Sutomo dan
kawan-kawan. Sehingga mulailah zaman baru di Indonesia yaitu zama pergerakan
Indonesia. Selain itu didirikanpula Serekat Dagang Indonesia oleh Haji
Samanhudi yang selanjutnya diubah menjadi Serekat Islam. Berdirinya Budi
Utomo kemudian diikuti oleh perkumpulan-perkumpulan lain di daerah-daerah
seperti Pasundan, Serekat Sumatra, Perkumpulan Ambon, Perkumpulan Minahasa
dan organisasi dari golongan agama seperti organisasi Muhamadiyah serta
organisasi dari perkumpulan wanita seperti Putri Mardika dan lain-lain.
Organisasi yang banyak didirikan masih bersifat kedaerahan bangsa Indonesia.
Tujuh tahun setelah didirikannya Budi Utomo, pemuda Indonesia mulai
bangkit meskipun masih dalam suasana kesukuan atau kedaerahan. Pada tanggal 7
Maret 1915 Satirman bersama kadarman dan Sunardi mendirikan perkumpulan
bernama Tri Koro Darmo yang artinya Tiga Tujuan Mulia (Sakti, Budi, Bakti).
Kemudian Tri Koro Darmo diubah namanya menjadi Jong Java pada kongres di
Solo pada tahun 1918 karena untuk mencita-citakan persatuan Jawa Raya (Sunda,
Jawa, Madura dan Bali). Selain Jong Java telah terbentuk pula perkumpulan
pelajar bernama Sumatranen Bond yang mempunyai cabang di Padang dan
Bukittinggi. Kemudian disusul dengan berdirinya perkumpulan pemuda
kedaerahan seperti Jong Batak, Jong Minahasa, Jong Celebes dan lain-lain.
Berdiri pula Jong Islamieten Bond (JIB) yang didirikan oleh ketua Jong Java yaitu
Sam. JIB turut mrmrgang peranan penting dalam Sumpah Pemuda. Tahun 1908
para mahasiswa yang belajar di Belanda juga mendirikan organisasi yang disebut
Perhimpunan Indonesia.
Pada tanggal 30 April - 2 Mei 1926, terjadi Kongres Pemuda I. Dalam
kongres ini terdiri dari kumpulan atau organisasi pemuda yang kemudian bersatu
dan melakukan kongres I di Jakarta dan dipimpin oleh M Tabrani dengan tujuan
memajukan paham persatuan bangsa dan mengeratkan hubungan antar semua
perkumpulan pemuda kebangsaan. Sesudah kongres selesai, mahasiswa-
mahasiswa Indonesia di Jakarta mendirikan perkumpulan mahasiwa bernama
Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI). Tujuan didirikannya adalah untuk
persatuan bangsa Indonesia terutama dikalangan pemuda. Para pemuda dalam
PPPI telah sepakat mengenai waktu untuk mencetuskan sumpah pemuda.
Pada Kongres Pemuda II tanggal 26-28 Oktober 1928 dihadiri oleh
sembilan organisasi pemuda dan sejumlah tokoh politik. Kongres tersebut
merupakan puncak integrasi ideologi nasional dan merupakan peristiwa nasional.
Kongres tersebut membawa semangat nasionalisme ke tingkat yang lebih tinggi
karena utusan yang datang mengucapkan sumpah setia "Satu Nusa, Satu Bangsa,
Satu Bahasa Indonesia". Di dalam penutupan kongres, dikumandangkan lagu
Indonesia Raya ciptaan W.R Supratman. Simbol kebangsaan lainnya yaitu
bendera Merah Putih dikibarkan untuk mengiringi lagu kebangsaan tersebut
sehingga tercipta kesan yang mendalam bagi para pemuda yang hadir dalam
kongres tersebut.
Dua tahun setelah sumpah pemuda, gerakan pemuda menginjak fase
perjuangan baru dalam kenyataanya yaitu fase perjuangan yang dijiwai oleh cita-
cita sumpah pemuda yaitu cita-cita persatuan berdasarkan kebangsaan Indonesia.
Pada tanggal 31 Desember 1930 dalam konferensi di Solo ditetapkan berdirinya
organisai Indonesia Muda yang saat itu memiliki 25 cabang dengan 2400 anggota.
Indonesia Muda adalah penerus roh "Sumpah Pemuda".
Sejak 1 Januari 1931 Indonesia Muda mulai bergerak dengan semangat
kebangsaan yang menyala-nyala. Tujuan Indonesia Muda adalah Memperkuat
rasa perstuan di kalangan pelajar-pelajar, membangunkan dan mempertahankan
keinsyafan, siantaranya bahwa mereka adalah anak bangsa yang bertanah air satu
agar tercapailah Indonesia Raya. Untu mencapai tujuan ini Indonesia Muda
berusaha memajukan rasa saling menghargai dan memelhara persatuan di semua
anak Indonesia, bekerjasama dnegan perkumpulan-perkumpulan pemuda,
mengadakan kursus-kursus untuk mempelajari bahasa persatua dan memberantas
buta huruf, memajukan olahraga dan sebagainya.

2.2 Sumpah Pemuda di Masa Sekarang
Setiap tahun diperingati hari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober.
Pada tahun 2013 Sumpah Pemuda diperingati dengan upacara-upacara di shampr
setiap sekolah di Indonesia. Tujuan dari peringatan ini adalah untuk mengingatkan
kembali mengenai perjuangan di masa Sumpah Pemuda dan meniru semangatnya
dalam mempersatukan pemuda-pemuda Indonesia.
Yang membedakan masa sekarang dan masa lalu adalah masalah yang
dihadapi oleh bangsa Indonesia. Dahulu yang dihadapi adalah para penjajah di
Indonesia, sedangkan sekarang adalah masalah yang dihadapi adalah masalah
yang berkaitan dengan Indonesia sebgai Negara berkembang. Contohya adalah
masalah pendidikan dan pembangunan yang kurang merata, korupsi, narkoba dan
lain-lain. Namun keduanya, di masa lalu ataupun di masa sekarang, sama-sama
membutuhkan persatuan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Berikut adalah peringatan-peringatan Sumpah Pemuda tahun 2013 di
beberapa daerah di Indonesia :
1.000 Lilin di Bundaran HI

Gambar 2.1 Peringatan Sumpah pemuda di Bundaran HI
JAKARTA, KOMPAS.com Ratusan orang yang tergabung dalam
organisasi pemuda dan organisasi massa menggelar aksi memperingati Hari
Sumpah Pemuda di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Senin (28/10/2013)
malam. Selain orasi, mereka juga menyalakan seribu lilin sebagai bentuk refleksi
85 tahun peringatan Sumpah Pemuda.
Salah satu orator dalam aksinya mengatakan, masih banyak pemuda
indonesia yang hidup jauh dari kelayakan. Mereka mengingatkan pemerintah
untuk peduli kepada pemuda pemudi di wilayah Indonesia Timur. "Masih banyak
pemuda pemudi yang belum mendapatakan pendidikan yang layak. Contoh di
Papua, NTT, masih banyak pemuda yang pendidikannya tertinggal," ujar orator
itu. Sebagai pemuda, seru dia, mereka menuntut pemerintah memperhatikan
pemuda-pemuda dengan memberikan pendidikan yang layak.
Aksi damai dilakukan sejumlah ormas pemuda. Di antara ormas itu adalah
Generasi Muda Forum Komunikasi Putra-putri Purnawirawan Indonesia (GM
FKPPI), Benteng Jakarta, PW Anshor, Generasi Muda Pembela Tanah Air (Gema
Peta), Pemuda-pemuda Panca Marga (PPM), dan Jaringan Pemuda Penggerak
(Jamper).
Pantauan Kompas.com, ratusan pemuda berdiri sambil memegang lilin
yang menyala dan membacakan naskah Sumpah Pemuda. Kegiatan berlangsung
mulai pukul 20.00 hingga 22.00 WIB. Di tengah aksi, mereka pun merangsek ke
jalanan dengan membawa bendera merah putih sehingga sempat beberapa saat
memicu kemacetan.

Upacara bendera di bawah puncak Taman Nasional Gunung Merapi

Gambar 2.2 Upacara di Gunung Merapi
Peringatan Sumpah Pemuda Merapi Sejumlah pecinta alam dari
"Cansabalas" melakukan persiapan upacara bendera di bawah puncak Taman
Nasional Gunung Merapi, Boyolali, Jateng, Senin (28/10). Bendera raksasa
dengan ukuran 1.000 meter persegi dan berat 120 kilogram tersebut di bentangkan
untuk memperingati hari Sumpah Pemuda.

Peringatan Sumpah Pemuda Digelar di Rumah Bung Karno

Gambar 2.3 Peringatan Sumpah Pemuda di Rumah Bung Karno
Metrotvnews.com, Kediri: Ratusan pemuda, pelajar , mahasiswa dan
masyarakat umum memeringati hari Sumpah Pemuda ke-85 dengan menggelar
upacara di rumah masa kecil Bung Karno di Desa Pojok, Kecamatan Wates,
Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Senin (28/10).
Sejumlah acara dikemas menjelang pelaksanaan Sumpah Pemuda. Seperti
Pagelaran Seni Budaya dan Makanan rakyat (Semarak) 2013. Acara ini didukung
Yayasan Bung Karno dan Paguyuban Cinta Tanah Air Indonesia.
Sementara itu, sebanyak 200 mahasiswa dan pemuda dari Universitas
Brawijawa, Universitas Satya Widya Surabaya dan pemuda desa Wisata
Tulungrejo Blitar memperingati Hari Sumpah Pemuda dengan cara mendaki
Gunung Kelud. Pendakian yang disokong Himpunan Mahasiswa Pariwisata
Indonesia (HMPI) ini dimulai dari Desa Tulungrejo Blitar dan berakhir di puncak
Gunung Kelud.

Refleksi Sumpah Pemuda di Tegal

Gambar 2.4 Aksi menyalakan lilin di Tegal
Sejumlah mahasiswa membawa lilin saat membacakan ikrar janji Sumpah
Pemuda di Alun - alun Tegal, Jateng, Senin (28/10). Refleksi memperingati hari
Sumpah Pemuda oleh Aliansi Mahasiswa Peduli Bangsa (AMPB) tersebut
menuntut pemerintah harus bisa memperjuangkan hidup pemuda Indonesia karena
generasi muda saat ini terjadi degradasi moral.

Jika diperhatikan dari berita-berita diatas, dapat diketahui bahwa di
Indonesia banyak terdapat organisasi-organisasi para pemuda yang bersifat
nasional. Hal ini menunjukkan bahwa para pemuda telah cukup memiliki rasa
persatuan sebagai pemmuda Indonesia. Namun jika dari segi tindakan wujud
nyata dari organisasi ini, agaknya kurang bermanfaat. Dilihat dari peringatan-
peringatan yang dilakukan diatas, nilai positif dari kegiatan tersebut adalah
kurang. Bahkan terdapat kegiatan yang malah merugikan.
Nilai esensi dasar yang terkandung dalam Sumpah Pemuda pada masa lalu
masih kurang menjiwai organisasi-organisasi pemuda di masa ini. Meskipun
banyak sekali organisasi pemuda yang telah didirikan dan bersifat nasional,
namun tak banyak yang benar-benar melakukan kegiatan yang bermanfaat untuk
Indonesia.

2.3 Sumpah Pemuda di Masa Mendatang
Pada subbab 2.2 telah dibahas megenai peringatan Sumpah Pemuda tahun
2013 yang dilakukan oleh organisasi pemuda yang kurang bermanfaat untuk
Indonesia. Namun diketahui bahwa telah banyak organisasi yang terdapat di
Indonesia yang bersifat nasional. Berikut adalah beberapa organisasi yang ada di
Indonesia yang cukup memberikan kontribusi yang positif untu Indonesia.

AYISI (Association of Young Innovator and Scientist Indonesia)
AYISI berdiri pada tahun 2010 sebagai wadah untuk membina para
scientist muda berbakat yang ada di Indonesia. Organisasi ini siap untuk
mengakomodasi potensi peneliti muda Indonesia untuk menunjukkan kepada
dunia bahwa Indonesia juga memiliki potensi yang tidak kalah dengan negara
lain.
Prestasi yang pernah dicapai adalah 2 Innovator Binaan AYISI Sukses
Meraih Gold Medal Glami dan Hurom Award di Korea Selatan, 10 Innovator
Binaan AYISI Berhasil Memperoleh Medali di Ajang "5th Live Invention Student
Contest for Green in Korea", meraih 2 emas di International Engineering
Invention and Innovation Exhibition (i-Envex) 2013 yang diselenggarakan oleh
Universiti Malaysia Perlis (UniMAP) di Perlis, Malaysia dan masih banyak lagi.
(http://www.ayisi.or.id)

Indonesian Future Leader
Indonesian Future Leaders (IFL) adalah lembaga swadaya masyarakat
yang bergerak dalam pemberdayaan pemuda melalui tiga pilar aksi, yaitu:
1) pengembangan kapasitas pemuda,
2) kegiatan layanan masyarakat, dan
3) advokasi isu yang berkaitan dengan pemuda.
IFL berkeinginan untuk menjadikan generasi muda Indonesia generasi
yang kompeten di bidang yang ditekuninya sehingga dapat membawa perubahan
positif dan menjadi inspirasi bagi lingkungannya. Demi mencapai visi tersebut,
IFL menginisiasi berbagai kegiatan pemberdayaan pemuda
Sejak pertama kali berdiri pada September 2009 hingga Juni 2013, IFL
telah menjangkau +70.000 orang, memberdayakan +700 relawan, memberi
dampak kepada +20.000 beneficiaries, menyediakan mini grants kepada +30
proyek pemuda, serta mendapat +28.000 pendukung online.
(http://parlemenmuda.org)

Forum Indonesia Muda
Forum Indonesia Muda (FIM) merupakan sebuah forum independen yang
beranggotakan pemuda dan mahasiswa dari berbagai aktivitas, universitas
maupun lembaga kepemudaan, dari seluruh Indonesia; dengan cita-cita bersama
membangun bangsa dengan semangat kontribusi bersama. Forum ini dibuat
sebagai sarana peningkatan kompetensi pemuda dan mahasiswa dalam rangka
menyiapkan pemimpin masa depan dan wadah silaturahmi untuk membangun
kontribusi bersama.
FIM dibentuk untuk menjadi sarana peningkatan kompetensi pemuda dan
mahasiswa dalam rangka mempersiapkan pemimpin masa depan dan wahana
silaturahmi antar pemuda dari berbagai latar belakang.
Sejak tahun 2003, FIM konsisten menyelenggarakan leadership and
lifeskill training setiap tahunnya, sebuah pelatihan yang bertujuan untuk
memperluas wawasan, meningkatkan kompetensi, sekaligus memperluas jaringan
dari pesertanya. Hingga saat ini, FIM memiliki alumni pemuda dan mahasiswa
dengan jumlah lebih dari 1000 orang yang tersebar di seluruh Indonesia dengan
latar belakang minat dan aktivitas seperti pendidikan, kerelawanan, pemberdayaan
masyarakat, lingkungan, sosial politik ekonomi, seni dan budaya.
Selain leadership and lifeskill training, FIM juga aktif dalam beberapa
penyelenggaraan kegiatan, antara lain :
Rumah Belajar, sarana dan aktivitas pendidikan karakter kepada anak-anak
usia sekolah di daerah Cimangggis, Bogor, Lampung, dan Banjarbaru.
Aksi kepedulian sosial seperti kampanye Hari AIDS, kampanye tolak aksi
pornografi, kegiatan 17 agustusan dengan anak-anak dan masyarakat
sekaligus bakti sosial di Bandung, roadshow ke berbagai daerah tentang
flu burung, antisipasi bencana alam ke Bandung, manado, aceh, dan
lainnya.
Silaturahmi pemuda dan mahasiswa seperti melalui seminar nasional,
milis, forum informal.
Persiapan Freedom Flotilla Indonesia dan bergabung dalam tim relawan
Indonesia yang berangkat dalam misi kemanusian ke Gaza.
Bekerja sama dengan Mer-C, ASA Indonesia, VOP, dan HASI, yang
memfokuskan pada isu hak anak dan perempuan.
Peringatan Hari Anak
(http://wp.forumindonesiamuda.org/)

ASHOKA Young Changemaker
Young Changemakers Ashoka (YCM) didirikan pada tahun 2009. Young
Changemakers Ashoka adalah anak muda berusia 12-25 Tahun yang telah
mengembangkan gagasan sosial bagi masyarakat , menunjukkan dampak
perubahan sosial serta memenuhi kriteria dasar Young Changemakers yaitu
Applied empathy, Leadership, Teamwork, The Idea dan Social Impact. Mereka
bergabung bersama keluarga besar Ashoka setelah melalui serangkaian proses
dimulai dari aplikasi hingga seleksi panel.
Beberapa program yang telah didukuong oleh Young Changemaker adalah :
- Yayut Evandyah Agusti Sanggar Tata Busana bagi anak putus
sekolahSanggar Arimbi - SMK Boyolanggu Tulungagung
- Mustari Mobilisasi alat penjernih air sederhana bagi masyarakat
Kampung Jernih - MTs At Taqwa 3 Bekasi
- LILY KUSUMA Pemberantasan buta huruf pada orang dewasa BATAS
- Universitas Ciputra Surabaya
- Cendy Claudia Agustin Menjaga kualitas air sungai melalui
Biomonitoring Polisi Air - SMPN 1 Wonosalam Jombang
dan masih banyak lagi .
(http://ycm-ashoka.blogspot.com/)

Jadi di masa sekarang ada juga beberapa organisasi nasional yang banyak
memberikan kontribusi positif kepada Indonesia. Mudahnya berkomunikasi
melalui internet dengan memanfaatkan social media adalah salah satu yang
mendukung dari penyelenggaraan organisasi.
Harapan untuk di masa depan adalah semakin banyak organisasi yang
bersifat nasional yang memiliki jiwa dan semangat Sumpah Pemuda, yaitu
mempersatukan bangsa Indonesia dengan tujuan menyelesaikan masalah-masalah
yang terjadi di Indonesia.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pada masanya, sumpah pemuda merupakan tonggak dari perjuangan kaum
pemuda untuk meraih kemerdekaan. Setelah peristiwa Sumpah Pemuda, pemuda
Indonesia banyak sekali kegiatan yang dilakukan untuk memajukan Indonesia.
Peringatan Sumpah Pemuda di Indonesia dilaksanakan setiap tahun pada
28 Oktober. Pada masa ini banyak organisasi nasional pemuda yang didirikan
yang menyelenggarakan peringatan Sumpah Pemuda. Namun organisasi-
organisasi ini kurang memberikan kontribusi positif kepada Indonesia.
Harapan di masa depan adalah, lebih banyak lagi organisasi nasional
pemuda yang bermanfaat dan menjiwai semangat Sumpah Pemuda di masa lalu
dan dapat memberikan kontribusi yang positif untuk memajukan bangsa
Indonesia.

3.2 Saran
Makalah ini masih jauh dari sempurna dan kami berharap makalah ini
akan menjadi suatu sumber yang dapat dipakai untuk menambah pengetahuan
yang ada.

Anda mungkin juga menyukai