KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini dengan
tepat pada waktunya. Ada pun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pancasila. Selain itu juga, laporan ini bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Dinamika dan Tantangan Pendidikan
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Terlebih dahulu, saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Adi Roza
s.Sos, M.Si sebagai dosen pengampuh yang membawa mata kuliah Pancasila
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan saya. Saya juga
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan
semua, terimakasih atas bantuannya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan
ini. Kemudian, saya menyadari bahwa laporan yang saya tulis ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun saya butuhkan
demi kesempurnaan laporan ini.
DAFTAR ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................... ii
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 2
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan .................................................. 2
II. PERMASALAHAN
2.1 Dinamika dan Tantangan .......................................................... 3
2.2 Persepsi Mahasiswa ................................................................... 5
III. PEMBAHASAN
3.1 Tingkat Kesadaran Nilai-nilai Pancasila ................................... 8
IV. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
1
I.PENDAHULUAN
kerakyatan, dan nilai keadilan. Secara hierarki piramidal pun nilai-nilai pancasila
ini saling menjiwai dan dijiwai antar sila-silanya, seperti sila pertama menjiwai
sila kedua, sila kedua menjiwai sila ketiga dan dijiwai sila pertama, begiitu juga
seterusnya. Pancasila juga mengandung nilai kausa material artinya ada hubungan
sebab akibat dalam penerapan nilai-nilanya. Sebagai contoh nilai ketuhanan
mengatur hubungan manusia dengan sang pencipta, jika hubungannya dengan
tuhan baik maka hubungannya dengan sesama manusia pun akan baik pula dalam
hal ini tentang nilai kemanusiaan. Artinya antara nilai ketuhanan dan nilai
kemanusiaan memiliki hubungan timbal balik.
1.2 Rumusan Masalah
Berdaasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka dapat
disimpulkan beberapa rumusan masalah dalam makalah ini, antara lain:
a. Bagaimana Dinamika dan Tantangan Nilai-nilai Pancasila?
b. Bagaimana Persepsi Mahasiswa terhadap Nilai-nilai Pancasila?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang
dinamika dan tantangan Pendidikan Pancasila serta persepsi mahasiswa terhadap
nilai-nilai Pancasila. Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah agar
dapat menerapkan atau mengembangkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
kita sehari-hari.
3
II. PERMASALAHAN
Dengan lima dasar ini lah yang menjadi landasan kita dalam menghadapi
kehidupan tantangan Ideologi Pancasila dari berbagai terjangan ideologi dunia dan
kebudayaan global. Seperti tantangan menghadapi atheisme, Individualisme, dan
kapitalisme. Pancasila menghadapi tantangan dalam sikap prilaku kehidupan yang
menyimpang dari norma-norma masyarakat umum, tantangan terbesar dalam pada
masa sekarang ini adalah tantangan narkoba dan terorisme (Direktorat Jendral
Pembelajaran dan kemahasiswaan Kemenristek dikti, 2016: 125-126).
5
Penanaman nilai-nilai Pancasila pada saat ini memang kurang efektif dalam
kehidupan sehari-hari. Selama ini, penanaman nilai-nilai Pancasila hanya sebatas
diajarkan melalui Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Sekarang ini
6
Bangsa ini terutama generasi muda harus tahu bahwa kita hidup di suatu
negara yang sangat plural atau beragam dari segala aspek, dan Pancasila sebagai
dasar negara juga harus betul-betul diketahui. Bahkan, semua lapisan masyarakat,
tidak hanya generasi muda harus memahami Pancasila, sebab tantangan terhadap
keutuhan negara tidak hanya datang dari luar negeri, tetapi juga dari dalam negeri.
Langkah pertama untuk kembali menguatkan karakter generasi penerus bangsa
dengan memberikan pondasi pendidikan, terutama penguatan ideologi bangsa.
8
III. PEMBAHASAN
rendahnya penerapan misi kemanusiaan yang berkeadilan dan beradab antara lain:
perusahaan belum banyak mengakui persamaan persamaan hak, persamaan hak
tanpa perbedaan suku, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan social.
Permasalahan rendahnya penerapan strategi kebangsaan meliputi: perusahaan
kurang mampu menempatkan kepentingan nasional dan negara di atas
kepentingan pribadi dan golongan, perusahaan kurang berpartisipasi dalam
menjaga ketertiban dunia berdasarkan kebebasan, perdamaian abadi dan keadilan
social. Pemasalahan masih rendahnya demokrasi dalam musyawarah/representasi
antara lain: perusahaan belum mengutamakan pertimbangandalam pengambilan
keputusan untuk kepentingan bersama; perusahaan belum bertanggung jawab
menerima dan melaksanakan hasil musyawarah untuk kepentingan bersama
disbanding kepentingan pribadi dan golongan. Permasalahan masih rendahnya
usaha keadilan sosial antara lain: perusahaan belum mengembangkan perilaku
yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan serta gotong
royong. Perusahaan belum menghormati hak danmemberikan bantuan kepada
orang lain agar bisa berdiri sendiri. Seharusnya nilai-nilai pancasila harus menjadi
ideologi didalam dunia kerja, supaya dapat mencerminkan kenyamanan dalam
bekerja, dan tidak mendapatkan kekangan dalam bekerja. Itu yang seharusnya
perusahaan-perusahaan terapkan di Indonesia agar dapat tercipta ruang kerja yang
semestinya.(Ilham, 2019)
c. Generasi Muda
Generasi bangsa merupakan generasi penerus pemegang estafet
kepemimpinan. Bangsa Indonesia harus menjaga dan mempraktikkan nilai-nilai
pancasila bagi kehidupan masyarakat (Asmaroini, 2017). Negara di masa depan
harus terus mempertahankan karakter bangsa. Era revolusi industri 4.0
memungkinkan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni begitu cepat
mempengaruhi kehidupan bangsa Indonesia. Kemajuan ini menuntut generasi
bangsa untuk dapat menyesuaikan akan perkembangannya. Keinginan kita untuk
selalu maju agaknya banyak berdampak dan membawa pengaruh bagi bangsa ini,
baik itu berupa dampak positif maupun negatif.
Kemajuan teknologi memungkinkan terjadinya otomatisasi hampir di semua
aspek kehidupan Ngafifi, M. (2014). Pendekatan baru dan teknologi yang
10
menggabungkan antara dunia fisik, digital dan biologi secara fundamental akan
mengubah pola hidup dan interaksi manusia (Tjandrawinata, 2016). Oleh sebab
itu, di era 4.0 ini memudahkan manusia dalam menjalankan kehidupannya.
Namun berbagai dekadensi moral seperti kriminalitas, semakin banyaknya
korupsi, kolusi dan nepotisme, radikalisme, kejahatan seksual, kehidupan yang
konsumtif, kehidupan politik yang tidak produktif, dan lain-lain yang seringkali
menjadi wacana hangat dan tiada hentinya untuk dibicarakan hingga saat ini
fenomena tersebut seakan-akan merupakan hal yang biasa dan akrab di dengar
oleh masyarakat kita.
Materi Pancasila harus dikemas sedemikian rupa yang menarik peserta
didik, bisa dibuat dalam bentuk narasi singkat dengan gambar yang menarik atau
berupa game yang menantang peserta didik untuk berpikir keras dan cerdas serta
menggunakan imaginasinya untuk memecahkan masalah yang difasilitasi guru
dan dosen dalam pembelajaran di kelas (Handoyo, 2019).
11
IV. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA