Sejarah Pramuka di Indonesia dimulai dengan pasang surut dalam aktivitas organisasi. Dimana
pada saat itu Indonesia masih berada dalam masa penjajahan.
Sehingga Indonesia dikenal dengan tiga masa Pramuka. Yaitu Gerakan Pramuka pada Masa
Penjajagan Belanda, Gerakan Pramuka pada Masa Penjajagan Jepang dan Gerakan Indonesia
setelah Indonesia Merdeka.
Gerakan kepramukaan ini dibawa oleh Belanda ke Indonesia pada masa kolonial. Didirikan oleh
Belanda dengan nama Nederland Indische Padvinders Vereeniging atau NIPV. Dalam bahasa
Indonesia dikenal denngan Persatuan Pandu-pandu Hindia Belanda.
Beberapa tokoh menganggap organisasi ini bisa membentuk karakter masyarakat yang saat itu
masih dijajah. Sehingga beberapa organisasi lain juga didirikan.
Kemudian setelah Sumpah Pemuda, kesadaran masyarakat Indonesia semakin meningkat. Hingga
beberapa organisasi kepanduan bergabung. Pada tahun1930 terbentuk Pandu Pemuda Sumatera
(PPS). Tahun 1931 terbentuk Persatuan Antar Pandu Indonesia.
Kemudian tahun 1936 berubah nama menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia
(BPPKI). BPPKI melakukan kegiatan PERKINO (Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem).
Perkemahan inilah yang menjadi cikal bakal pelaksanaan kegiatan Jambore hingga sekarang.
Pada masa penjajahan Jepang, gerakan Pramuka terus bertahan. Namun, ketika masa Perang
Dunia ke-2, tentara Jepang melakukan penyerangan kepada Belanda. Sehingga banyak tokoh
kepanduan Indonesia yang ditarik masuk Keibondan, PETA dan Seinendan. Yang merupakan
organisasi bentukan Jepang yang dgunakan untuk mendukung tentara Jepang.
Bahkan Jepang juga melarang berdirinya partai dan organisasi rakyat Indonesia. Tidak hanya itu,
Jepang menganggap gerakan kepanduan merupakan organisasi berbahaya karena dapat
meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia.
Meski demikian, hal tersebut tidak menyurutkan semangat kepanduan Indonesia untuk
menjalankan PERKINO II dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia mengusir tentara Jepang,
Tidak lama setelah Indonesia Merdeka, yaitu pada tanggal 28 Desember 1945, didirikan
Oraganisasi Pandu Rakyat Indonesia di Kota Solo. Organisasi ini ditetapkan sebagai wadah
kepanduan dimana anggota kepanduan Indonsia bisa bernaung.
Pada tahun 1961, terdapat sekitar 100 organisasi kepanduan di Indonesia yang terbagi menjadi 3
federasi organisasi. Yaitu, Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia, Ikatan Pandu Indonesia dan
Persatuan Putera Puteri Indonesia.
Kemudian pada tanggal 14 Agustus 1961 Gerakan Pramuka dikenalkan pada masyarakat
Indonesia dnegan resmi. Oleh sebab itu, Hari Pramuka diperingati setiap tanggal 14 Agustus.
Dengan sejarah Pramuka yang sudah dijelaskan tersebut, kita sebagai bagian dari Indonesia
diharapkan dapat lebih menghargai organisasi kepanduan di manapun. Karena organisasi tersebut
memang dapat membentuk karakter setiap orang dan memberikan pengalaman.
PERAN KEPRAMUKAAN DALAM PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA.
Pramuka adalah sebuah organisasi yang telah lama dikenal di Indonesia. Hal ini tidak
mengherankan karena terdapat peran kepramukaan dalam pendidikan karakter bangsa.
Hal ini pulalah yang menyebabkan pramuka menjadi organisasi yang penting untuk ada di
sekolah-sekolah dan sangat baik untuk diikuti oleh para siswa sekolah. Lalu, apa sajakah peran
kepramukaan tersebut? Sebelum kita lebih jauh membicarakan tentang peran kepramukaan, ada
baiknya jika kita memahami terlebih dahulu apakah sebenarnya pramuka itu.
Pramuka adalah sebuah organisasi yang mewadahi kegiatan peserta di bawah kepemimpinan
mereka sendiri. Kegiatan kepramukaan ini sangat membantu para peserta didik mengembangkan
fungsi kewarganegaraan mereka.
Hal ini bisa terwujud karena di dalam kegiatan kepramukaan akan terbentuk sikap-sikap positif,
sepeti kedisiplinan, kerja sama, kreativitas, hingga sikap-sikap positif lainnya.
Untuk lebih lengkapnya, berikut akan dibahas 10 peran kepramukaan yang sangat penting untuk
pendidikan karakter bangsa.
Kepramukaan adalah sebuah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan
keluarga. Sementara itu, gerakan pramuka adalah lembaga pendidikan yang sifatnya melengkapi
dan memenuhi pendidikan untuk anak, remaja, dan pemuda di rumah dan di sekolah, dimana
fungsi pendidikan ini belum dimiliki oleh lembaga pendidikan lainnya.
Kegiatan kepramukaan ini dilakukan dan dipimpin oleh para anggota pramuka itu sendiri.
Kegiatan ini diisi oleh kegiatan-kegiatan yang positif, inovatif dan produktif sehingga bisa
menjadi wadah pendidikan karakter mereka sendiri.
Sesuai dengan lambang gerakan pramuka, yaitu nyiur atau kelapa, yang merupakan tumbuhan
yang bisa tumbuh dimana saja, pramuka dapat membantu peserta didik untuk mudah beradaptasi
dan menyesuaikan diri dengan sekelilingnya.
Hal ini berarti kepramukaan sangat berperan dalam mencetak generasi muda yang mampu hidup
berdampingan dengan lingkungan di sekitarnya, termasuk lingkup dunia. Tentu karakter seperti
ini akan sangat baik untuk dimiliki agar Indonesia bisa menjadi bangsa yang percaya diri di tengah
negara-negara besar di dunia.
Kepramukaan juga mengajarkan peserta didiknya untuk menjadi sosok yang bertanggung awab
dan dapat dipercaya. Dewasa ini kita sering melihat begitu rendahnya rasa tanggung jawab
generasi mudah, yang tampak dari kebiasaan mereka untuk tidak berpikir panjang, tidak berani
berpendapat, bahkan berani berbohong untuk menghindar dari hukuman. Tentu sikap-sikap ini
sangat buruk bagi perkembangan karakter bangsa kita.
Dengan pramuka, peserta didik akan diajarkan ketegasan dan keberanian untuk bertanggung
jawab, serta dapat dipercaya dan diandalkan.
Salah satu dasar atau acuan dari gerakan pramuka adalah untuk meningkatkan ketakwaan pada
Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini tertuang dalam Bab II Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, Pasal 4
Tahun 2009, yang berbunyi “Gerakan Pramuka mendidik dan membina kaum muda Indonesia
guna mengembangkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga menjadi
manusia yang berwatak, berkepribadian dan berbudi luhur, …”.
Oleh karena itu, melihat acuan dari gerakan kepramukaan tersebut, kita dapat mengetahui bahwa
salah satu peran kepramukaan dalam pendidikan karakter adalah menanamkan rasa takwa dalam
diri peserta didik yang akan tampak dari kepribadian dan akhlak mereka sebagai generasi penerus
bangsa.
Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, dalam Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
disebutkan bahwa semua kegiatan Gerakan Pramuka diarahkan untuk membina watak,
kepribadian dan akhlak mulia para anggotanya. Semua hal tersebut dibentuk melalui kegiatan
pengamalan moral Pancasila, pemahaman sejarah perjuangan bangsa, kesadaran berbangsa dan
bernegara, dan lain sebagainya.
Dengan kegiatan kepramukaan juga akan membantu menumbuhkan rasa percaya diri dan
kebangsaan dalam diri para generasi muda. Mereka tidak gentar berada di tengah-tengah
kemajuan peradaban dan percaya diri membawa identitas diri sebagai bangsa Indonesia.
Dengan kepercayaan diri ini, para generasi muda akan lebih berani berkarya dan maju
menunjukkan dirinya kepada dunia. Hal ini tentu akan membuat Indonesia bisa lebih disegani di
kancah internasional.
Kegiatan-kegiatan dalam kepramukaan didominasi oleh kerja sama kelompok alih-alih bekerja
sendiri-sendiri. Hal ini tentu akan bermanfaat untuk mengasah dan meningkatkan keterampilan
dalam bekerja sama.
Bagaimanapun, kemampuan bekerja sama dengan orang lain merupakan keterampilan yang
sangat penting untuk kehidupan dalam jangka panjang. Hal ini sejalan dengan fitrah manusia yang
diciptakan sebagai makhluk sosial dan juga slogan bangsa Indonesia ‘Bersatu kita teguh, Bercerai
kita runtuh’.
Ketika para peserta didik telah terbiasa untuk bekerja sama, maka akan tumbuh pula rasa empati
di diri mereka. Dengan rasa empati ini, mereka akan lebih bisa menempatkan diri di posisi yang
tepat saat berhadapan dengan siapapun, serta menentukan sikap yang sesuai dengan situasi dan
kondisi.
Rasa empati yang terasah dengan baik juga akan menjauhkan peserta didik dari rasa egois dan
rasa benar sendiri yang membantu mereka untuk terus berkembang di tengah-tengah lingkungan
mereka.
Dalam pramuka, terdapat Dasa Dharma Pramuka, yaitu 10 sikap yang harus dimiliki oleh para
anggota pramuka. Artinya, Dasa Dharma Pramuka ini akan menjadi nilai-nilai yang harus
dijunjung tinggi oleh para anggota pramuka. Beberapa poin di dalam Dasa Dharma Pramuka
adalah dapat dipercaya, suci dalam pikiran, suci dalam perkataan dan suci dalam perbuatan.
Artinya, peran kepramukaan dalam pendidikan karakter bangsa adalah menanamkan nilai-nilai
kejujuran pada para anggotanya sehingga bisa mencetak generasi penerus bangsa yang jujur dan
jauh dari perbuatan-perbuatan tercela.
10. Mengisi kemerdekaan dengan kegiatan bermanfaat
Akhir-akhir ini kita mungkin sedikit dibbuat khawatir dengan perkembangan generasi muda yang
semakin acuh tak acuh dengan kemajuan negara dan justru mengisi kemerdekaan ini dengan
kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat.
Bahkan, banyak generasi muda yang terbawa arus globalisasi yang condong dengan budaya barat
akibat ketidaksiapan mental dan rohani mereka menghadapi pengaruh-pengaruh gaya hidup yang
kurang baik.
Maka, dengan kepramukaan, para pemuda diajak untuk mengisi kemerdekaan dengan kegiatan
yang bermanfaat. Kepramukaan yang juga membantu menanamkan nilai-nilai kebangsaan juga
membantu para anggotanya membentengi diri dari ancaman-ancaman globalisasi yang mungkin
berpengaruh buruk untuk kemajuan karakter bangsa kita.
Dari pembahasan di atas, kita semakin memahami bahwa ternyata kepramukaan memiliki peran
yang penting untuk pendidikan karakter bangsa. Semoga kegiatan pramuka akan tetap lestari dan
berkembang di Indonesia sebagai bentuk pendidikan karakter untuk generasi penerus bangsa.
Pengertian Wawasan Nusantara
Apa itu wawasan nusantara? Pengertian Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia terhadap diri dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
dengan menghargai dan mengutamakan kebhinekaan dalam mencapai tujuan nasional.
Secara etimologis kata Wawasan Nusantara berasal dari bahasa Jawa, yaitu Wawas, Nusa, dan
Antara. Arti kata wawas adalah Pandangan, Tinjauan, Penglihatan Indrawi. Kata Nusa berarti
pulau atau kesatuan kepulauan, sedangkan Antara berarti dua benua dan dua samudera.
Sehingga pengertian Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia terhadap
kesatuan kepulauan yang berada di antara dua benua (benua Asia dan Australia) dan dua samudera
(samudera hindia dan pasifik).
Wawasan nusantara memiliki dasar hukum yang diterima sebagai konsepsi politik
kewarganegaraan yang tercantum dalam:
1. Tap MPR. No. IV/MPR/1973 pada tanggal 22 maret 1973
2. Tap MPR. No IV/1978/22/Maret/1978/ tentang GBHN
3. Tap MPR. No. II/MPR/1983/12/Maret/1983
Untuk lebih memahami apa arti wawasan nusantara, maka kita dapat merujuk pada pendapat
beberapa ahli. Berikut ini adalah pengertian wawasan nusantara menurut para ahli:
1. Prof. Wan Usman
Menurut Prof. Wan Usman, pengertian Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa
Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai Negara kepulauan dengan semua aspek
kehidupan yang beragam.
2. Samsul Wahidin
Menurut Samsul Wahidin, pengertian wawasan nusantara adalah cara pandang, cara memahami,
cara menghayati, cara bersikap, bertindak, berpikir dan bertingkah laku bagi Bangsa Indonesia
sebagai hasil interaksi proses-proses psikologis, sosiokultural dalam arti yang luas dengan aspek-
aspek asta grata.
3. Munadjat Danusaputro
Menurut Munadjat Danusaputro, pengertian wawasan nusantara adalah cara pandang Bangsa
Indonesia tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensi yang serba terhubung serta
pemekarannya di tengah-tengah lingkungan tersebut berdasarkan asas nusantara.
4. Srijanti, Kaelan, dan Achmad Zubaidi
Menurut Srijanti, Kaelan, dan Achmad Zubaidi, arti wawasan nusantara adalah cara pandang
Bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta
sesuai dengan geografi wilayah nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa dalam mencapai
tujuan atau cita-cita nasionalnya.
5. Sumarsono
Menurut Sumarsono, definisi wawasan nusantara adalah nilai yang menjiwai segenap peraturan
perundang-undangan yang berlaku pada setiap strata di seluruh wilayah negara, sehingga
menggambarkan sikap dan perilaku, paham serta semangat kebangsaan atau nasionalisme yang
tinggi yang merupakan identitas atau jati diri Bangsa Indonesia.
6. M. Panggabean
Menurut M. Panggabean, pengertian wawasan nusantara adalah doktrin politik bangsa Indonesia
untuk mempertahankan kelangsungan hidup Negara Republik Indonesia, yang didasarkan pada
Pancasila dan UUD 1945 dengan memperhitungkan pengaruh geografi, ekonomi, demografi,
teknologi dan kemungkinan strategik yang tersedia.
7. Akhadiah MK
Menurut Akhadiah MK, pengertian wawasan nusantara adalah cara pandang Bangsa Indonesia
tentang diri dan lingkungannya sesuai dengan ide nasionalnya, yaitu Pancasila dan UUD 1945,
sebagai aspirasi suatu bangsa yang merdeka, berdaulat dan bermartabat di tengah-tengah
lingkungannya, yang menjiwai tindak kebijaksanaan dalam mencapai tujuan perjuangan bangsa.
8. Kelompok Kerja LEMHANAS
Menurut Kelompok Kerja LEMHANAS (Lembaga Pertahanan Nasional) 1999, pengertian
wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa indonesia mengenai diri dan
lingkungan yang beragam dan bernilai startegis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa dan kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
9. Tap MPR Tahun 1993 dan 1998 Tentang GBHN
Menurut Tap MPR Tahun 1993 dan 1998 Tentang GBHN, pengertian Wawasan Nusantara adalah
cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungan dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan
masyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
1. Bidang Politik
Impelementasi wawasan nusantara di bidang politik diantaranya adalah:
Pelaksanaan kehidupan berpolitik (baca: pengertian politik) di Indonesia telah diatur
dalam Undang-Undang, misalnya UU Partai Politik, UU PEMILU, dan lainnya.
Contoh implementasi wawasan nusantara di bidang politik yaitu pelaksanaan PEMILU
yang menjalankan demokrasi dan keadilan.
Hukum yang berlaku di Indonesia merupakan pedoman dalam pelaksanaan kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
Menjaga dan mengembangkan sikap plurarisme dan HAM untuk mempersatukan
keberagaman di Indonesia.
Menjalankan komitmen politik pada lembaga pemerintahan dan partai politik dalam
meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Keikutsertaan Indonesia dalam politik luar negeri, serta memperkuat korps diplomatik
untuk menjaga seluruh wilayah Indonesia.
2. Bidang Ekonomi
Impelementasi wawasan nusantara di bidang ekonomi diantaranya adalah:
Orientasi bidang ekonomi ini adalah pada sektor pemerintahan, industri, dan pertanian.
Pembangunan ekonomi yang seimbang dan adil di setiap daerah Indonesia sehingga
tidak terjadi kemiskinan (baca: pengertian kemiskinan) di daerah tertentu. Otonomi
daerah diharapkan dapat menciptakan berbagai upaya keadilan ekonomi tersebut.
Partisipasi seluruh masyarakat Indonesia sangat berarti bagi pembangunan ekonomi.
Hal ini dapat didukung dengan pemberian fasilitas kredit mikro untuk mengembangka
usaha kecil.
3. Bidang Sosial
Impelementasi wawasan nusantara di bidang ekonomi diantaranya adalah:
Upaya pelestarian dan pengembangan budaya Indonesia serta menjadikan budaya
tersebut sebagai tujuan wisata yang memberikan sumber penghasilan daerah atau
nasional.
Menjaga keberagaman Indonesia, baik segi budaya, bahasa, dan status sosial, serta
mengembangkan keserasian dalam kehidupan bermasyarakat.
4. Bidang Pertahanan dan Keamanan
Impelementasi wawasan nusantara di bidang pertahanan dan keamanan adalah:
Meningkatkan kedisiplinan diri, memelihara lingkungan sekitar, dan melaporkan
berbagai hal yang mengganggu keamanan kepada aparat yang berwenang
Meningkatkan rasa persatuan dan solidaritas dalam diri anggota masyarakat, baik yang
di dalam satu daerah maupun yang berbeda daerah.
Membangun sarana dan prasarana bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia