Anda di halaman 1dari 33

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Sejarah Gugus Depan

Sejarah kepramukaan SMP Alfa Centauri berdiri sejak tahun 2012 dan

mendapatkan nomor gudep resmi 13081 dan 13082 pada tahun 2013 dimana gudep ini

masih bergabung dengan gudep SD Alfa Centauri dikarenakan lokasi SD dan SMP

yang sama.

Sekarang SD Alfa Centauri sudah pindah ke lokasi Jln. Terate No. 10

Bandung, dengan beralihnya SD ke lokasi lain yang berbeda kecamatan maka

no.gudep tersebut sudah resmi menjadi no. gudep SMP Alfa Centauri.

Alhamdulilah dalam perkembangannya kepramukaan SMP Alfa Centauri dari

tahun berdirinya 2012 samapai sekarang 2019, 8 tahun berjalan SMP Alfa Centauri

selalu terdepan dan selalu terpilih mengikuti berbagai macam kegiatan-kegiatan yang

diselenggarakan baik itu dari Kwartir Ranting Lengkong, Kwartir Cabang Kota

Bandung, Kwartir Nasional Indonesia dan Kegiatan International.

Berikut beberapa kejuaran dan prestasi yang sudah diraiah oleh SMP Alfa

Centauri:

1. Partisipasi dalam kegiatan 24th Word Scout Jamboree 2019 yang dilaksanakan

di The Summit Batchel Family National Scout Reverse, West Virginia, USA

dari tanggal 17 Juli 2019 s.d. 5 Agustus 2019.

2. Partispasi dalam kegiatan SIGAP yang diselenggarakan oleh Peserta KML

2018 angkata ke 24 Kota Bandung tanggal 9 Maret 2019.

3. Regu Azzalea sebagai Juara Berprestasi Baik Putri tingkat SMP se-Kota

Bandung Lomba Tingkat III, pada tanggal 10, 15, dan 16 November 2018,
2

yang diselenggarakan di Taman Pramuka Jl. RE. Martadinata,Cihapit,

Bandung.

4. Regu Juara Berprestasi ke 1 dalam Lomba Tingkat II Kec. Lengkong Jl. Salak

Yonkav Tank 4 Bandung 25 – 26 Agustus 2018

5. Partisipasi Asean Jamboree di Philippines pada tanggal 27 Nov – 2 Desember

2017

6. Partisipasi Asean Jamboree di Jepang pada tanggal 27 Nov – 2 Deseember

2017

7. Sebagai pengisi paduan suara dan pengisi lagu jingle Jambore Daerah 2017

8. Partisipasi Jambore Daerah Jawa Barat 2017

9. Partisipasi Asean Jamboree di Malaysia 2016

10. Partisipasi dalam 23th World Jamboree di Jepang 2015

11. Partisipasi dalam kegiatan Kemah Bakti yang diselenggarakakn di Stadion

Bandung Lautan Api pada tanggal 15 Agustus 2012.

I.2 Lokasi Gugus Depan

Gugus Depan 13081/13082 Basis SMP Alfa Centauri berlokasi di Jl. Palasari

No. 09 Kelurahan Lingkar Selatan Kecamatan Lengkong Kota Bandung. Lokasinya

berdekatan dengan jalan Talaga Bodas sebelah Timur dan Toko Buku Palasari

Bandung.
3

I.3. Struktur Organisasi

Gambar 1
Strktur Organisasi Pramuka Basis SMP Alfa Centauri

I.4. Data Anggota

Data Keanggotaan di SMP Alfa Centauri adalah seluruh siswa yang terdaftar

di SMP Alfa Centauri dari kelas VII, VIII dan IX. Akan tetapi dalam pelaporan ini

enulis hanya menyajikan 19 peserta didik (terlampir 1).


4

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

3.1. Pembinaan kaum muda di dalam Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka merupakan istilah dari Gerakan Kepanduan. Gerakan

Kepanduan itu sendiri merupakan suatu gerakan pembinaan pemuda yang memiliki

pengaruh mendunia. Gerakan Kepanduan terdiri atas berbagai organisasi kepemudaan

yang bertujuan untuk melatih fisik, mental, dan spiritual para pesertanya serta

mendorong mereka untuk melakukan kegiatan positif di dalam masyarakat. Tujuan ini

dicapai melalui program latihan dan pendidikan kepramukaan yang mengutamakan

aktivitas praktis di lapangan.

Gerakan ini pertama kali dilakukan pada tahun 1907 oleh Robert Baden

Powell. Pada saat itu Baden Powell menyelenggarakan perkemahan kepanduan

pertama di kepulauan Brownsea, Inggris. Baden Powell mengumpulkan para pemuda

dan melatihnya untuk menjadi tentara sukarela dalam rangka membantunya

mempertahankan kota Mafeking di Afrika Selatan dari serangan tentara Boer. Strategi

itu pun berhasil, dan para pemuda tersebut diberi penghargaan oleh Baden Powell

sebuah lencana. Gambar dalam lencana tersebut kemudian dijadikan logo gerakan

kepanduan dunia.

Di Indonesia awal gerakan kepanduan dibawa oleh penjajah yaitu Belanda

dengan mendirikan beberapa organisasi kepanduan, diantaranya Nationale

Padvinderij Organisate (NPO) di Bandung dan Jong Indonesische Padvinderij

Organisatie (JIPO) di Jakarta. Bangsa Indonesia tidak mau kalah sehingga

mendirikan oraganisasi kepanduan dengan nama Javaansche Padvinders Organisatie

atas prakarsa S.P. Mangkunegara VII. Setelah itu mulailah bermunculan berbagai

organisasi-organisasi kepanduan yang diprakarsai para pemuda Indonesia.


5

Merunut kepada sejarah kepanduan di dunia dan Indonesia maka Gerakan

Pramuka merupakan sebuah wadah yang tepat dalam pembinaan kaum muda, karena

berbagai kegiatan yang ada dalam Gerakan Pramuka disesuaikan dengan karakter

kaum muda yang aktif. Sesuai dengan arti dari nama Pramuka “Praja Muda Karana”

yang artinya orang muda yang berkarya, maka diharapkan Gerakan Pramuka mampu

menjadikan para pemuda menjadi manusia yang aktif, kreatif, dan inovatif. Selain itu

Gerakan Pramuka berperan besar dalam pembentukan kepribadian generasi muda

Bangsa Indonesia, sehingga mempunyai pribadi yang siap untuk mengahdapi berbagai

tantangan yang ada dilingkungan.

Gerakan pramuka dalam melaksanakan fungsinya sebagai wadah pembinaan

dan pengembangan generasi muda Indonesia mempunyai tugas pokok

menyelenggarakan kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas bangsa

agar menjadi generasi yang lebih baik, bertanggung jawab, mampu mengisi

kemerdekaan nasional dan membangun dunia yang lebih baik. Dalam melaksanakan

tugas pokoknya tentu memerlukan suatu perencanaan dan program yang strategik dan

berkesinambungan berupa kebijakan dan prioritas program yang dituangkan dalam

Rencana Strategik (Renstra) Gerakan Pramuka.

Kepanduan atau pramuka merupakan wadah gerak bagi peserta didik dibawah

pimpinan mereka sendiri dalam rangka melakukan kegiatan – kegiatan yang positif,

inovatif dan produktif yang akan membantu mereka dalam mengembangkan fungsi

kewarganegaraan dengan daya tarik dalam lingkungan.

Dewasa ini ada sebuah kenyataan yang teramat pahit atau mungkin juga

sebuah cobaan dan tantangan yang teramat berat, ketika semakin banyak jumlah

remaja penyandang masalah sosial. Mereka terjebak kedalam perilaku yang

menyimpang dan telah larut menghambakan dirinya kepada tata nilai asing. Mereka
6

berpotensi untuk menimbulkan berbagai problema sosial di masyarakat. Di samping

itu secara internal, terdapat pula ketidaksiapan mental dan rohani pada sebagian

remaja, sehingga mereka gagal untuk mempertahankan diri dari pengaruh negatif

yang menyesatkan.

Dari sini Pramuka berperan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut

dengan cara melaksanakan semua prinsip dasar yang sudah tertuang pada AD/ART.

Sehingga, dengan begitu problema di masyarakat yang sebagian besar dialami, dan

disebabkan oleh kaum muda dapat diminimalisir ataupun dimusnahkan agar tercipta

masyarakat yang makmur dan terorganisir dengan baik. Serta terjaganya generasi

muda dari ancaman-ancaman era globalisasi yang semakin besar memiliki ancaman

untuk menjerumuskan generasi muda.

3.2. Gambaran perkembangan usia peserta didik

Dalam Gerakan Pramuka, anggota Pramuka terbagi ke dalam beberapa bagian

diantaranya, anggota muda, anggota dewasa, anggota luar biasa, dan anggota

kehormatan. Bagi peserta didik dalam Gerakan Pramuka masuk ke dalam anggota

muda yang terbagi menjadi golongan siaga, penggalang, penegak, dan pandega. Bagi

golongan siaga rentang usia antara 7-10 tahun dilambangkan dengan warna hijau.

Pada masa ini kehidupan masa kecil yang indah dan menyenangkan. Anak anak usia

ini memiliki sifat unik dan beragam yang pada dasarnya merupakan pribadi yang aktif

dan tidak pernah diam. Mereka senang dengan lingkungan sekitarnya pada umumnya

sangat kreatif. Pada saat itu orang tua mulai melihat kepribadian dan penampilan

putra putrinya yang mengharuskan mereka untuk memberikan perhatian yang lebih

untuk perkembangan anaknya.


7

Bagi golongan penggalang rentang usia antara 11-15 tahun dilambangkan

dengan warna merah. Pada masa perkembangan ini, anak mulai dapat membedakan

hal yang baik dan hal yang buruk. Dalam usia penggalang ini, anak suka meniru dan

mencontoh sikap dan tingkah laku orang lain terutama orang dewasa yang dekat

dengan mereka. Oleh karena itu pembina penggalang perlu memberi contoh pribadi

yang baik. Usia penggalang adalah usia remaja yang sedang mengalami

perkembangan yang berubah-ubah. Oleh karena itu, seorang pembina harus bisa

mengenali dan memahami sifat dari pramuka penggalang itu sendiri. Usia penggalang

biasanya memiliki sifat yang pemberani dan percaya diri. Usia penggalang tidak suka

diperlakukan seperti anak kecil dan tidak suka diperintah. Melainkan lebih suka

melakukan sesuatu karena kemauannya sendiri. Disnilah seorang pembina harus bisa

menyesuaikan dengan sifat penggalang. Selain berani dan percaya diri, pramuka

penggalang itu cerdas dan selalu banyak bertanya. Seorang penggalang juga memiliki

sifat dinamis, tidak mau diam, dan cenderung mengalami perubahan dengan cepat.

Pramuka penggalang akan lebih mudah terpikat pada seseorang yang memberinya

perhatian. Sehingga akan menanggapi perhatian itu dengan cara membalasnya. Oleh

karena itu, pramuka penggalang bisa mempunyai sifat setia kepada teman atau

sahabatnya.

Untuk golongan penegak berada dalam usia antara 16-20 tahun, dilambangkan

dengan warna kuning. Karakter pramuka penegak memerlukan bimbingan karena

pada tahap ini mereka memasuki tahap remaja madya yang mengalami perubahan

fisik yang sangat drastis, seperti pertumbuhan tubuh yangmeliputi tinggi badan, berat

badan, organ tubuh, dan perubahan bentuk fisik. Pramuka penegak sangatlah

memerlukan bimibingan, agar meraka tidak salah arah dalam pengambilan

keputusan. Sifat karakter dari pramuka penegak antara lain: Semangat juang yang
8

tinggi, idealis, kemauan yang kuat, Percaya diri, mencari jati diri, kreatif dan peduli

terhadap lingkungan masyarakat, serta memiliki loyalitas yang tinggi terhadap

kelompoknya, belajar menangani hubungan interaksi dengan lawan jenis.

Golongan terakhir adalah pandega berada dalam rentang usia 21-25 tahun

dilambangkan dengan warna coklat muda. Pada Pramuka Pandega merupakan tahap

pengabdian untuk memperdalam dedikasi dengan pemantapan kepemimpinan dalam

praktek pembinaan dan secara berkesinambungan, mendewasakan mental, spiritual,

mengarahkan keterampilan, pengarahan dan pengembangan bakat menjadi profesi,

sehingga menemukan jalan ke arah mandiri dan mengembangkan kewirausahaan.

3.3. Pembinaan Pramuka Golongan Penggalang

Pada Pramuka Penggalang, sifat-sifat Pramuka Siaga masih ada sebagian yang

terbawa. Pramuka Penggalang senang bergerak dan mengembara, sudah mulai

menyukai lawan jenis, senang mencoba-coba, dan menyenangi hal-hal yang bersifat

kepahlawanan. Seorang Pembina Pramuka pada golongan Penggalang berperan dalam

mendorong dan membangkitkan semangat, motivasi, dan membangun kemauan yang

lebih besar dari peserta didik sesuai prinsip kepemimpinan ing madya mangun karso.
9

BAB III

HASIL PEMBINAAN

3.1. Data Awal Pembinaan

Pada bab III ini penulis menyajikan data pembinaan periode selama 6 bulan

setelah pelaksanaan Gladi Tanggung terhitung dari Januari sd Juni 2019. Pembinaan

ini diharapkan bisa meraih target yakni menjadikan Pramuka Garuda (minimal 1

orang). Data pembinaan awal berdasarkan kondisi peserta didik tingkat kecakapan;

Tingkat SKU TKK

Ramu Rakit Terap Purwa Madya Utama

4 1 0 15 3 0

Total peserta didik awal pembinaan hanya 5 orang.

3.2. Rencana Pembinaan


Berikut Bagan Rencana Pembinaan Peserta Didik.

PROGJA Rencana Kerja Sampul


(program Kepramukaan Latihan
kerja) 1 tahun Kepramukaan

Evaluasi/Feedback
MUGUS Kegiatan
(Musywarah Kepramukaan Latihan
Gugus Depan) Mingguan
Kepramukaan
Target
Pembinaan
10

Pencapain target sangatlah berhubungan erat dengan program yang akan

dilaksanakan. Program merupakan ruh dari sebuah pencapaian target. Maka untuk

meraih target diawali dengan diadaknya mugus (musyawarah gugus depan).

3.2.1. Mugus (Musyawarah Gugus Depan)

Mugus di sekolah kami dilaksanakan setiap tiga tahun sekali kecuali ada

sesuatu yang urgent/mendesak bisa diadakan Mugus Luar Biasa. Agenda mugus ini

perlu diadakan dengan tujuan untuk meningkatkan kemajuan dalam kegiatan

kepramukaan.

3.2.2. Progja (program kerja)

Progja ini dibuat berdasarkan masukan dan evaluasi dari kegiatan Mugus yang

sudah dilaksanakan. Progja ini didesign sebaik mungkin sehingga target untuk

menjadikan peserta didik menjadi pramuka garuda bisa tercapai. Dalam Progja ini

penulis mencantumkan program kerja sebagaimana berikut (terlampir1.2).

Adapun progja untuk mencapai pramuka garuda adalah:

NO KEGIATAN KET

1 Latihan Mingguan Rutin Dilaksanakan setiap minggu


Dilaksankan sekali untuk
2 Pembentukan Regu memudahkan koordinasi dan
komunikasi
3 Latihan SKU Diuji jika siap

4 Ujian SKU Ramu/Rakit/Terap Diuji jika siap

5 Latihan SKK Diuji jika siap

6 Ujian SKK Tingkat Purwa/Madya/Utama Diuji jika siap

Perjusami dilaksankan setiap bulan


Perkemahan Jum'at, Sabtu dan Minggu (LT
7 September+pengukuhan anggota
I)
baru dan pelantikan tingkat
11

Persami dilaksankan setiap bulan


8 Persami (perkemahan sabtu minggu)
Maret dan pelantikan tingkat
Pelantikan di saat Perjusami dan
9 Pelantikan Tingkat Ramu/Rakit/Terap Persami bagi siswa yang sudah
siap/waktu tertentu
Peserta didik diberikan kesempatan
10 Lomba Tingkat I/II/III/IV/V
untuk ikut lomba di luar.
Diberikan Pembinaan dan
11 Pembinaan Pramuka Garuda
Pengarahan Pramuka Garuda

3.2.3. Rencana Kerja Kepramukaan

Agenda Rencana Kerja Kepramukaan ini berdasarkan dari progja yang sudah

dibuat. Untuk meraih target menjadi pramuka garuda maka pembinaan yang

diberikaan adalah:

A Program Latihan Rutin


1 Pengetahuan kepramukaan
2 Pengetahuan umum
3 Pengetahuan agama
4 Tehnik kepramukaan
B Sosial Budaya
1 Hasta karya
C Mental Spiritual
1 Persami
2 Perjusami
D Patriotisme
1 Pelantikan Ramu
2 Pelantikan Rakit
3 Pelantikan Terap
E Intelektual dan Skill
1 Pengujian SKU / SKK
2 Pelantikan SKU / SKK
3 Lomba tingkat ( LT) 1
4 Lomba tingkat ( LT ) 2
5 Lomba tingkat ( LT ) 3, 4 dan 5
F. Pembinaan Pramuka Garuda
1. Pengarahan Pramuka Garuda
2. Melengkapi Adminitrasi Pramuka Garuda
3. Pengajuan Pramuka Garuda
4. Pengawasan Tugas Pramuka Garuda
5. Pelantikan Pramuka Garuda
12

Degan rancanggan program tersebut peserta didik diharapkan:

1. Mampu memahami pengetahuan kepramukaan dengan baik.

2. Mampu memahami dan mengaplikasikan pengetahuan agama dengan baik.

3. Mampu memahami dan meguasai teknik kepramukaan (tekpram) dengan

baik.

4. Memiliki rasa jiwa empati dan simpat sesama manusia, alam, hewan dan

lingkungan sesuai Tri Satya dan Dasa Darma pramuka.

5. Mampu merealisasikan diri menjadi pramuka “garuda” (minimal 1 orang).

3.2.4. Sampul Latihan Kepramukaan

Pada tahapan ini penulis membuat sekenario pelatihan dan pendidikan peserta

didik, istilah lain kalau seorang guru meyebutnya RPP (Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (terlampir). Dalam perosesnya penulis sudah menetukan materi yang

akan diberikan sebagai contoh adalah materi “Pioneering” dengan tema “Bencana

Alam”. Kemanfaatan skill tali temali sangat dibutuhkan dalam kondisi darurat dan ini

sangat perlu diberikan kepada peserta didik supaya bisa menghadapi situasi yang

urgent. Beberapa tahapan yang dilakuakn dalam sampul latihan ini adalah:

1. Mengalokasikan waktu pertemuan selama 2 jam (120 menit) 1 x

pertemuan

2. Kegiatan Acara, dimana penulis membuat acara rancangan alokasi waktu

dengan pereincian sebgai berikut:

a. 15’ menit pertama pertama untuk persiapan, pembukaan upacara dan

ice breaking materi sebelum dimulai

b. 60’ menit kedua peserta membawa alat-alat yg diperlukan (tongkat,

tali, bendera, dan pisau). Ketika perlatan sudah siap lalu peserta didik;
13

1. Diberikan waktu untuk langsung membuat dan merasakan

langsung pengikatan tongkat.

2. Peserta didik mencoba dan mengekplorasi bagaimana pengikatan

versi mereka berdasarkan pengetahuan mereka (learning by doing).

3. Mereka berdiskusi dan saling membantu antar teman regu.

4. Peserta didik diberikan waktu untuk self assessment (penilaian

antar teman) tentang pioneering yang dibuat (ini akan lebih

menantang jika ada regu lain, sehingga antar regu bisa mengoreksi

dan memberikan feed back jika emang ada yang tidak sesuai

dengan pendapat mereka.

5. Pembina mendampingi dan memberikan kontroling (tidak

memberikan feedback) ketika siswa melaksanakan self assessment.

6. Peserta didik diberiakn feedback oleh Pembina bersama2 dengan

peserta. Pengambilan feedback ini Pembina hanya sebagai

mediator dan penengah dimana peserta didik mengungkapkan apa

yang mereka rasakan berdasarkan pengalaman yang mereka punya.

Ketika ada yang tidak sesuai barulah Pembina memberikan

pengarahan dan solusi jika diperlukan.

7. 15’ menit ketiga peserta didik diberikan game

8. 15’ menit ke empat pengujian SKU (syarat kecakaapan umum)

tentang pengikatan atau melihat langsung hasil pengikatan di

pioneering dan pendantangan SKU dan SKK (syarat kecakapan

khusus secara conditional).


14

9. 15’ menit terakhir penutupan. Diakhir dengan upacara penutupan

dan penyampaian materi baru yang akan disampaikan minggu

depan dan pengujian SKK.

3.2.5. Latihan Mingguan Kepramukaan

Pada tahapan ini para Pembina sudah ditentukan jadwal dan tugas masing-

masing, sehingga para Pembina bisa mempersiapkan diri lebih siap sebelum latihan

tiba (terlampir). Contoh Jadwal Latihan Mingguan.

JADWAL LATIHAN PRAMUKA


SMP ALFA CENTAURI KOTA BANDUNG
TAHUN 2018 - 2019
Golongan Penggalang

PEMBINA
NO WAKTU HARI/TANGGAL MATERI PEMATERI KET
UPCARA
Ka. Herni Lembaga
Ponpiarni Negara Ka. Ade Irawansyah Permainan
13.00 - Jumat, Ka. Euis Masridah Lembaga Negara
1
15.00 4 Januari 2019 Ka. Imas Masitoh
Ka. Herni Ponpiarni
Kak Hefi Haniefan
Ka. Imas SKU No.21 Selingan
Masitoh Penggalang Ka, Imas Masitoh Permainan/Game
Rakit dan
Terap Ka. Ade Irawansyah Pengujian SKU
13.00 - Jumat, 11 Januari Latihan
2
15.00 2019 SKK PPPK Ka. Euis Masridah Memilih Sampah
Ujian SKK Untuk
Ka. Hefi Haniefan Rakit
Ka. Herni Ponpiarni dan Terap
Ka. Ade SKU No. 22 Selingan
Irawansyah Penggalang Ka. Hefi Haniefan Permainan/Game
Rakit dan
Terap Ka. Ade Irawansyah Pengujian SKU
13.00 - Jumat, 18 Januari Latihan
3
15.00 2019 SKK Teknik
Menabung Ka. Euis Masridah Menjernihkan Air
Ka. Imas Masitoh
Ka. Herni. P
SKU No.23 Selingan
Penggalang Ka. Euis Masridah Permainan/Game
Ka. Euis Rakit dan Pengujian SKU
13.00 - Jumat, 25 Januari
4 Masridah Terap Ka. Hefi Haniefan Tali temali
15.00 2019
Latihan
SKK
Bersepeda Ka. Ade Irawansyah
15

Ka. Imas Masitoh


Ka. Herni Ponpiarni

Gambar 2

Jadwal Latihan Mingguan

3.2.6. Evaluasi Feedback Kegiatan Kepramukaan

Ini adalah tahapan terkahir yang dilakukan dimana kegiatan ini dilaksanakan

sebulan sekali untuk mengevaluasi kegiatan/program yang sudah dijalankan. Masukan

yang baik dan membangun dicatat dan diprogramkan di tahun yang akan datang.

Sehingga agenda/program kegiatan kepramukaan untuk peserta didik bisa terjaga

kualitasnya.

3.2.7. Target Pembinaan

Dari feedback dan evaluasi sebelumnya Pembina bisa mencheck target

kesiapan peserta didik yang akan menjadi Pramuka Garuda dengan melihat peraihan

pada pencapaiann SKU dan SKK peserta didik.

A. Nama Anggota

B. Tanggal Masuk NTA : O919

C. SYARAT KECAKAPAN UMUM ( SKU )

I. PENGGALANG RAMU

SKU No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tanggal Ujian

SKU No 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Tanggal Ujian

SKU No 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Tanggal Ujian

Tanggal Pelantikan Yang Melantik Tempat Pelantikan


16

ADE IRAWANSYAH, S.S.

II. PENGGALANG RAKIT

SKU No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tanggal Ujian

SKU No 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Tanggal Ujian

SKU No 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Tanggal Ujian

Tanggal Pelantikan Yang Melantik Tempat Pelantikan

ADE IRAWANSYAH, S.S.

III. PENGGALANG TERAP

SKU No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tanggal Ujian

SKU No 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Tanggal Ujian

SKU No 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Tanggal Ujian

Tanggal Pelantikan Yang Melantik Tempat Pelantikan

ADE IRAWANSYAH, S.S.

Gambar 3
Contoh format pencapain syarat kecakapan umum

NAMA REGU : ALIGATOR


DATA KEMAJUAN SKK
GUGUS DEPAN : 13081
KWARTIR
RANTING : BATUNUNGGAL
KWARCAB : KOTA BANDUNG
TIM TGL
10 MACAM TKK WAJIB
NAMA GOLONGAN / PENGUJI PELANTIKAN
NO
ANGGOTA TINGKAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

3
17

Bandung. 30 Maret 2019


Pembina Gudep 13081

Ade Irawansyah, S.S.


NTA : 0919.
Keterangan No.SKK
1 Berkemah 6 PPPK
2 Gerak Jalan 7 Penabung
3 Juru Kebun 8 Pengamat
4 Pengaman Kampung 9 Pengatur Rumah
5 Juru Masak 10 Mejahit

Gambar 4
Contoh format pencapain syarat kecakapan khusus

3.3. Realisasi Rencana Pembinaan

Pada Realisasi Rencana Pembinaan Penulis menyajikan beberapa data. Data

yang pertama adalah pendataan awal pencapaian peserta didik. Berikut pendataan

awal yang penulis sajikan;

Dengan sampul latihan dan program mingguan yang dijalankan alhamdulilah

peserta didik mampu mencapai target yang diharapkan.


18

3.4. Data Akhir Pembinaan

Karena data diambil di semester ke 2 maka ada penambahan peserta didik

“Ramu” yang dilantik periode (Januari – Juni 2019). Sehingga peserta didik “Ramu

lama” dilantik menjadi “Rakit” begitu juga dari “Rakit lama” menjadi Terap.

Sehingga data akhirnya setelah pembinaan:

Tingkat SKU TKK

Ramu (Baru) Rakit Terap Purwa Madya Utama

9 4 1 0 7 3

Jadi Total peserta didik setelah pembinaan periode Januari – Juni 2019 adalah

14 peserta didik. Data-data ini bisa dibuktikan dengan data pencapaian SKU dan SKK

peserta didik (terlampir).


19

BAB IV

RANCANGAN PENGAMBILAN DATA

4.1 PEMBAHASAN

Peserta Didik yang sudah merasa menguasai materi yang diajarkan, dia dapat

menyampaikan ke pembina untuk diuji. Pada perinsipnya pengujian ini ada 2 metode

yakni metode perorangan dan metode kelompok.

4.1.1 Pengujian Perorangan dan Kelompok

4.1.1.1. Ujian langsung

Dimana pembina berhadapan langsung dengan peserta didik dalam suasana non

formal, menarik dan tidak menakutkan dll

4.1.1.2. Ujian tidak langsung/Penugasan peribadi

Pengujian ini diberikan kepada peserta didik secara personal untuk

menyelesaikan tugas/melakukan kegiatan yang diberikan. Kegiatan yang diberikan itu

tentu harus sesuai dengan mata uji SKU atau SKK.

4.1.1.2 Pengujian secara Kelompok

Pengujian ini diberikan kepada peserta didik di regunya untuk melakukan

kegiatan. Kegiatan yang diberikan itu tentu harus sesuai dengan mata uji SKU atau

SKK.

4.2. Pengambilan Data

4.2.1. Pengambilan Data SKU

Pengambilan data ini berdasarkan pada form pencapaian syarat kecakapan

umum (PSKU) dan form pencapaian syarat kecakapan khusus (PSKK). Proses ini

dimulai dari:
20

1. Pendataan nama anggota baru

2. Penulisan tanggal masuk/aktif

3. Pengisian NTA peserta didik (jika ada)

4. Pengujian No. SKU.

Ada beberapa tahapan pengujian SKU yang harus diperhatikan:

1) Pengujian No. SKU ini berdasarkan kesiapan dan kesanggupan peserta

didik. Peserta didik memiliki pegangan buku SKU sedangkan pembina

memiliki PSKU. Dengan PSKU ini memudahkan pembina untuk

mencheck berapa banyak No.SKU yang sudah diuji dan belum tanpa

harus melihat buku SKU peserta didik.

2) Pengujian No.SKU diujikan dari No.SKU yang paling mudah dulu.

3) Pengujian No.SKU ada yang yang bisa perorangan ada juga yang bisa

berkelompok.

4) Pengujian No.SKU dibatasi maksimal 3 No.SKU yang bisa diuji dalam

setiap harinya.

5) PSKU ini dijadikan pegangan pembina sekaligus referensi untuk

memotivasi peserta didik bagi yang belum mengisi No.SKU sesuai

target.

6) Penulisan tanggal, bulan dan tahun.

7) Jika peserta didik dianggap mmapu dan bisa maka pembina

menandatangani No.SKU yang di buku peserta dan juga No.SKU yang

di PSKU.

8) Pemberian TKU (tanda kecakapan umum) Ramu, Rakit dan Terap.

9) Dari PSKU ini bisa dengan jelas tergambar siapa yang bisa diarahkan

menjadi pramuka garuda.


21

A. Nama Anggota

B. Tanggal Masuk NTA : O919

C. SYARAT KECAKAPAN UMUM ( SKU )

I. PENGGALANG RAMU

SKU No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tanggal Ujian

SKU No 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Tanggal Ujian

SKU No 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Tanggal Ujian

Tanggal Pelantikan Yang Melantik Tempat Pelantikan

ADE IRAWANSYAH, S.S.

II. PENGGALANG RAKIT

SKU No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tanggal Ujian

SKU No 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Tanggal Ujian

SKU No 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Tanggal Ujian

Tanggal Pelantikan Yang Melantik Tempat Pelantikan

ADE IRAWANSYAH, S.S.

III. PENGGALANG TERAP

SKU No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tanggal Ujian

SKU No 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Tanggal Ujian

SKU No 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Tanggal Ujian

Tanggal Pelantikan Yang Melantik Tempat Pelantikan

ADE IRAWANSYAH, S.S.

Gambar 5
Contoh format pencapain syarat kecakapan umum
22

4.2.2. Cara Pengisian No. SKU

Penulis menampilkan cara pengisian data No.SKU. Sebagai contoh No.SKU

23 tentang “Tali Temali/Pioneering” dengan tema “Bencana Alam”. Pengisian data

yang dilakukan diantaranya:

1. Penulis mengambil data dengan cara 2 metode yakni metode perorangan dan

kelompok.

2. Metode perorangan peserta didik diuji sesuai tingktanya baik itu Ramu, Rakit

dan Terap. Peserta diberikan waktu untuk langsung membuat dan merasakan

langsung pengikatan tongkat.

3. Setelah peserta didik mengerti bagaimana simpul itu digunakan secara

perorangan. Peserta didik ditantang untung membuat pionerring secara

kelompok berdasarkan sketsa yang diberikan.

4. Peserta didik mencoba dan mengekplorasi bagaimana pengikatan versi mereka

berdasarkan pengetahuan mereka (learning by doing).

5. Mereka berdiskusi dan saling membantu antar teman regu.

6. Peserta didik diberikan waktu untuk self assessment (penilaian antar teman)

tentang pioneering yang dibuat (ini akan lebih menantang jika ada regu lain,

sehingga antar regu bisa mengoreksi dan memberikan feed back jika emang

ada yang tidak sesuai dengan pendapat mereka.

7. Pembina mendampingi dan memberikan kontroling (tidak memberikan

feedback) ketika siswa melaksanakan self assessment.

8. Peserta didik diberikan feedback oleh Pembina bersama-sama dengan peserta.

Pengambilan feedback ini Pembina hanya sebagai mediator dan penengah

dimana peserta didik mengungkapkan apa yang mereka rasakan berdasarkan


23

pengalaman yang mereka punya. Ketika ada yang tidak sesuai barulah

Pembina memberikan pengarahan dan solusi jika diperlukan.

9. Pserta didik diberikan game

10. Penandatangan SKU (syarat kecakaapan umum) tentang

pengikatan/pioneering jika peserta didik sudah dengan benar melakukan

pengikatan sesuai dengan tingkatanya (Ramu, Rakit dan Terap) dan SKK

(syarat kecakapan khusus secara conditional).

4.2.3. Pengambilan Data SKK

Selain pengambilan data SKU ada juga data SKK. Dimana peserta didik akan

dilatih dan diuji skillnya (kemampuan). Pengambilan data ini harus diuji melalui

metode perorangan.

: SMP ALFA
NAMA GUDEP CENTAURI DATA KEMAJUAN SKK
GUGUSDEPAN : 13081
KWARTIR
RANTING : LENGKONG
KWARCAB : KOTA BANDUNG
TIM TGL
10 MACAM TKK WAJIB
NAMA GOLONGAN PENGUJI PELANTIKAN
NO
ANGGOTA / TINGKAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

8
24

Bandung. 30 Maret 2019


Pembina Gudep 13081

Ade Irawansyah, S.S.


Keterangan No.SKK
1 Berkemah 6 PPPK
2 Gerak Jalan 7 Penabung
3 Juru Kebun 8 Pengamat
4 Pengaman Kampung 9 Pengatur Rumah
5 Juru Masak 10 Mejahit
Gambar 6
Contoh format pencapain syarat kecakapan khusus wajib (PSKK)

Pengambilan data ini berdasarkan pada form pencapaian syarat kecakapan khusus

(PSKK). Proses ini dimulai dari:

1. Pendataan nama anggota baru

2. Pendataan Golongan peserta didik

3. Pengujian No. SKK.

Ada beberapa tahapan pengujian SKK yang harus diperhatikan:

1) Pengujian SKK ini berdasarkan kesiapan dan kesanggupan peserta

didik. Peserta didik memiliki pegangan buku SKK sedangkan pembina

memiliki PSKK. Dengan PSKK ini memudahkan pembina untuk

mencheck berapa banyak SKK yang sudah diuji dan belum tanpa harus

melihat buku SKK peserta didik.

2) Pengujian SKK diujikan dari SKK keahlian peserta didik yang disukai.

3) Pengujian SKK direkomendasikan terlebih dahulu menguji SKK wajib

penggalang (10 SKK wajib) adapun skill lain bisa menyesuaikan.

4) Pengujian No. SKK dibatasi maksimal 3 keahlian yang bisa diuji dalam

setiap harinya.
25

5) PSKK ini dijadikan pegangan pembina sekaligus referensi untuk

memotivasi peserta didik bagi yang belum memiliki kemampuan hard

skill.

6) Penulisan tanggal, bulan, tahun dan golongan yang diujikan (Purwa,

Madya dan Utama) disesuaikan dengan waktu pelaksanaan.

7) Jika peserta didik dianggap mampu dan bisa maka pembina

menandatangani SKK peserta didik dan menuliskan kembali di PSKK.

8) Pelantikan dan Pemberian TKK (tanda kecakapan khusus) Purwa,

Madya dan Utama.

9) Dari PSKK ini bisa dengan jelas tergambar siapa yang bisa diarahkan

menjadi pramuka garuda.

Data PSKU dan PSKK sebagai bahan acuan pengambilan data maka

diharapkan peserta didik dengan mudah diawasi dan dikontrol oleh pembina.

Sehingga dengan pengontrolan ini peserta didik bisa lebih mudah diarahkan untuk

menjadi pramuka garuda.

4.2.4. Rubrik Penilain

Untuk mempermudah penulis dalam pengambilan data ini Penulis

menyajikan contoh rubrik penilain sebagai berikut:

No Kegiatan SKU No. 23 Keterangan Nilai


1 Kegiatan Tali temali 1. Peserat didik mampu mengikat A
Tingkat Ramu, Rakit dan simpul dengan sangat baik.
Terap 2. Peserta didik mampu mengikat B
dengan baik
3. Peserta didik mampu mengikat C
dengan cukup
4. Peserta didik tidak mampu mengikat K
simpul dengan kuat

Tabel 1
Rubrik Penilaian
26

4.3. Evaluasi Positif

Dengan adanya perencanaan setahun yang direalisasikan dalam program

mingguan maka sangat mempermudah para Pembina untuk mempersiapkan diri

memberikan materi yang optimal. Karena sebelumnya pembinaan peserta didik

sepontan di TKP (tempat kejadain perkara) tanpa ada sekenario pembinaan.

Program rencana inilah yang sangat membantu para Pembina lebih siap

menghadapi para peserta didik sehingga bisa memberikan materi yang menyenangkan

buat peserat didik yang dilakukan di luar kelas sesuai amanah Bapak Pandu sedunia

Sir Robert Baden Powell.

Program ini bisa mengukur samapaimana pencapain target peserta didik baik

di SKU maupun SKK. Sehingga bisa dijadikan bahan motivasi siswa untuk bisa

menggali kemampuan dan kekurangan yang belum tercapai.

4.4. Evaluasi Negatif

Menurut Penulis Program ini emang bener-benar menguras pikiran dan tenaga,

ada beberapa evaluasi yang bisa kami sampaikan diantaranya:

1. Harus ada alokasi waktu yang cukup untuk merancang dan mendiskusikan

program ini, terlebih jika berbenturan dengan agenda sekolah yang padat.

Sehingga program kepramukaan ini sempat terhambat, dan program

sekolahlah yang didahulukan karena mereka menganggap bahwa pramuka

adalah program ekstrakurikuler yang sama dengan eskul lainya.

2. Program pembinaan kepramukaan terkhusus pembinaan Pramuka Garuda ini

akan menarik dan diminati oleh siswa jika program ini bisa dijadikan Japres

(jalur prestasi) masuk ke SMAS (sekolah menegah atas swasta) atau SMAN

(sekolah menegah atas negri) untuk seluruh SMA di Kota Bandung (belum

semua program ini diterima oleh SMAS dan SMAN di Kota Bandung).
27

3. Ada pengakuan jam kbm untuk seluruh pembina yang aktif membina yang

bisa dilaporkan ke SISDIK melalui DAPODIK (sementara ini hanya 1

pembina saja yang bisa dilaporkan dari setiap gugus). Sehingga dengan

pengakuan tersebut, para Pembina semakin semangat mengerjakan dan

membina pramuka sebaik-baiknya.

4. Penghasilan Pembina yang tidak merata bahkan ada yang dibayar per-3 bulan

sekali. Ini yang sangat memberatkan para Pembina berkiprah dalam

kepramukaan.

5. Difasilitasinya Pendidikan dan Pelatihan Kepramukaan yang menyenangkan.

Dimana para Pembina diundang dan dilatih sesuai materi SKU dan game-

game yang sesuai dengan materinya. Sehingga Pembina semakin siap

membina para peserta didik.

4.4 Rencana Tindak Lanjut Pembinaan

Tindak lanjut pembinaan dari target yang sudah dintentukan adalah pembinaan

peserta didik bisa mengerti, mahir tentang kepramukaan dan bisa menjadi Pramuka

Garuda. Program ini sudah ditargetkan minimal 1 orang bisa menjadi Pramuka

Garuda yang Insyallah akan kami ajukan berkas pengajuan Pramuka Garuda di Bulan

Oktober 2019.

Tindak lanjut pembinaan ini terus dilaksanakan dengan melihat PSKU dan

PSKK yang sudah ada. Bentuk tindak lanjut pembinaan peserta didik,

1. Pemahaman tentang pengetahuan kepramukaan lebih dalam,

2. Manfaat menjadi parmuka garuda.

3. Memotivasi peserta didik yang belum mencapai taget (berdasarkan PSKU

dan PSKK).
28

4. Memberikan apresiasi dan penghargaan dengan diberikanya sertifikat

golongan baik TKU (tanda kecakapan khusus) atau TKK (tanda kecakapan

khusus).

5. Diberikan kesempatan bagi peserta didik untuk berbagi ilmu kepada

peserta didik lainya.


29

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan pengamatan di lapangan selama pembinaan maka penulis

menyimpulkan gairah kepramukaan peserta didik cendrung menurun karena belum

ada kepastian bahwa keaktifan pramuka yang selama ini dijalani bisa bermanfaat,

kecuali bagi peserta didik yang emang suka tantangan di alam terbuka dan suka

bertualang. Mereka sangatlah menikmati dan senang berkegiatan di luar terutama jika

ditantang untuk menjelajah alam seperti hiking dan camping.

Untuk menstabilkan kembali jiwa kepramukaan ini muncul pada diri setiap

peserta didik, maka diperlukan kerjasama birokrasi dan undang-undang yang

mengikat bahwa kegitan pramuka bukan hanya melatih soft dan hard skill peserta

didik tapi juga bisa dijadikan japres khusus (jalur prestasi) untuk masuk ke seluruh

SMAN dan SMAS di Kota Bandung.

Dengan adanya praturan tersebut diharapkan anak-anak pramuka semakin

semangat untuk aktif di kepramukaan dan bisa bersaing dengan peserta didik eskul

lainya.

5.2 Saran

Semoga program narakarya ini tidak meyulitkan para peserta KML, karena

yang Penulis rasakan bahwa untuk menyelesaikan pelatihan ini sangatlah berat,

terlebih jika para Pembina ini sebagai guru kelas yang mana tuntutanya sama harus

membuat skenario pembelajaran dan menyelesaikan program sekolahnya.

Penulis merasa kwatir jika proses KML ini sangat ketat dan sulit, para

Pembina yang berkeinginan mengembangkan diri di KML semakin terpuruk dan tidak
30

mau mengikutinya. Jika ini terjadi maka tidak ada generasi kakak Pembina yang mau

mengembangkan diri di KML.

Mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan semoga apa yang

dirasakan dan data yang diproleh di lapangan oleh Penulis selama pembinaan bisa

dijadikan masukan yang membangun dan menjadikan kegiatan KML ini benar-benar

bermanfaat. Aaamiin.
31

DAFTAR PUSTAKA

T. Anggadireja, Kak Jana. 2011. Panduan Penyelesaian Syarat Kecakapan Umum

Pramuka Golongan Penggalang. Jakarta: Kwartir Nasional-Grakan Pramuka.

http://fiqriprasetyo18.blogspot.com/

https://www.scout.id/membina-pramuka-penggalang-5182.html

http://game.pramukaklaten.or.id/index.php/wawasan/karakter-peserta-didik
32

LAMPIRAN

DATA PELANTIKAN ANGGOTA

Tgl Tgl
Tgl
Kenaikan Kenaikan
No Nama Tgl Mulai Aktif Pelantikan
Tingkat Tingkat
Ramu
Rakit Terap
1. Rafi Anugrah 28 Juli 2017 30 Maret 2019

2 Sulthan 28 Juli 2017 30 Maret 2019

3 M. Daffa 28 Juli 2017 30 Maret 2019

4 Naufal julianto 28 Juli 2017 30 Maret 2019

5 Zahiran 28 Juli 2017 30 Maret 2019

6 Sadam 28 Juli 2017 30 Maret 2019

7 Salman A 27 Juli 2018 30 Maret 2019


lmuzaki
8 M. Fadhiil 28 Juli 2017 07 Februari 30 Maret
2018 2019
9 M. Faliq 28 Juli 2017 30 September 30 Maret
2018 2019
10 Sakhiy 28 Juli 2017 30 September 30 Maret
2017 2019
11 M. reva 28 Juli 2017 30 September 30 Maret
Rinaldi 2017 2019
12 M. Frizky 28 Juli 2017 17 April 2018 1 Feb 2019 30 Maret
Octora S 2019
13 M. Ilham Jaya 27 Juli 2018

14 Ayyash Haq 27 Juli 2018

15 Ariq Farhan 27 Juli 2018

16 Fiqri Maulana 27 Juli 2018

17 M. Abdan 27 Juli 2018


Hanif
18 M. Husni 27 Juli 2018
Haikal
19 M. Naufal 28 Juli 2017
Razal
33

1. Da B ta Pelantikan Anggota

2. Data Kecakapan Anggota

3. Program Kerja Tahun Terakhir

4. Rencana Latihan Mingguan

5. Bukti-bukti kegiatan lain

Anda mungkin juga menyukai