JUDUL PROGRAM :
BIDANG KEGIATAN:
Diusulkan Oleh:
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
i
ii
C
DAFTAR ISI
A. Halaman Kulit Muka ....................................................................................... i
B. Pengesahan PKM-Gagasan Tertulis ..............................................................ii
C. Daftar Isi .........................................................................................................iii
Daftar Gambar ............................................................................................... iv
Daftar Tabel ..................................................................................................... v
Daftar Lampiran ............................................................................................ vi
D. RINGKASAN ................................................................................................vii
E. 1. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................ 1
1.2 TUJUAN ................................................................................................. 1
1.3 MANFAAT ............................................................................................ 2
2. GAGASAN................................................................................................... 3
2.1 Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan ...................................................... 4
2.2 Solusi yang Pernah Ditawarkan untuk Memperbaiki Keadaan Pencetus
Gagasan ................................................................................................. 5
2.3 Keefektifan Solusi Terhadap Permasalahan Kekinian ........................... 5
2.4 Pihak – Pihak yang Membantu Mengimplementasikan Gagasan........... 7
2.5 Langkah – Langkah untuk Mengimplementasikan Gagasan .................. 8
3. KESIMPULAN ............................................................................................ 9
4. DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 10
5. LAMPIRAN ............................................................................................... 11
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Skema rancangan gagasan .................................................................... 3
Gambar 2. Kondisi Sampah di Indonesia ............................................................... 4
Gambar 3.Solusi Pemerintah Mengenai Pengelolaan Sampah.............................. 5
Gambar 4. Sensor Mikrokontroler AVR ATMega 16............................................6
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Produksi Sampah Indonesia......................................…………………….4
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
1.1 Biodata Penulis ..................................................................................... 11
1.2 Biodata Dosen Pendamping................................................................... 14
Lampiran 2.
2.1 Desain Sorting Automatic Trash Elite (SATELIT) tampak samping .... 15
2.2 Desain Sorting Automatic Trash Elite (SATELIT) tampak depan ......15
Lampiran 3. Surat Pernyataan Komitmen .......................................................... 16
vi
D
Sorting Automatic Trash Elite (SATELIT)
Oleh:
A. Maulida, P.W. Antika, S. Ramdhani
Program Studi Budidaya Perairan, Pemanfaatan Sumberdaya Perairan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Universitas Brawijaya (UB)
Malang
RINGKASAN
Sampah ialah sisa hasil dari pada kegiatan manusia baik sisa kegiatan
rumah tangga, industri, perkantoran, peternakan, perikanan, pertanian, atau
perkebunan. Sebagai sisa pembuangan atau limbah, sampah merupakan salah satu
ancaman besar bagi masyarakat dunia. Sampah menghasilkan zat yang berbahaya
di antaranya, CO, SO2, NOX, HC, N2O, HCl, HF, CXHY, CH4, NH3. Dan 70% dari
CO2 menjadi penyebab terjadinya pemanasan global (global warming).
Sensor ATmega 16 ialah sensor yang mampu mengenali benda yang
bersifat anorganik. Sensor ini bekerja secara otomatis memilah sampah pada
rancang bangun tempat sampah pemilah otomatis berdasarkan jenis dan
karakteristiknya. Menurut studi literatur yang kami lakukan sensor mikrokontroler
AVR ATMega 16 ini memiliki tingkat keberhailan rata-rata sistem 94%. Sensor
ini merupakan sensor yang sangat efisien menangani kebiasaan manusia yang
malas membuang sampah sekaligus dengan memilahnya.
Setelah sampah organik terpisah dari sampah-sampah yang lain,
selanjutnya akan ada sensor elektromagnetik sebagai sensor pelengkap. Di mana
sensor elektromagnetik ini nantinya akan memisahkan jenis sampah metal. Dari
sini maka akan didapatkan 3 komponen sampah yang berbeda, yakni sampah
organik, anorganik, dan sampah metal.
Kedua sensor tersebut dapat bekerja dengan adanya energi dari panel
surya, panel surya tersebut mentransfer energi secara langsung dari sinar matahari
yang disimpan dalam sebuah konduktor. Jadi dengan rancang bangun tempat
sampah ini maka pemasalahan sampah bisa teratasi. Selain mampu mengatasi
masalah masyarakat yang malas membuang sampah dengan langsung
memisahkannya, tempat sampah ini mampu menampung sampah itu sekaligus.
Dengan tempat sampah ini akan menambah nilai estetika karena tumpukan
sampah akan berkurang. SATELIT (Sorting Automatic Trash Elite) merupakan
tempat sampah elektrik yang efektif dan efisien untuk diaplikasikan ke kehidupan
sehari-hari.
vii
E.
1. PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai melalui usulan gagasan dari PKM-GT dengan
judul diatas adalah:
1. Menemukan gagasan cemerlang untuk mengatasi masalah sampah di
Indonesia.
2. Memberikan pengetahuan tentang penerapan sensor pada pemisah sampah.
3. Melatih diri dalam satu kelompok untuk menemukan gagagsan baru yang
disetujui kelompok.
4. Menambah pengalaman dan pengetahuan dalam ajang kompetisi di tingkat
Universitas Brawijaya.
viii
1.3 MANFAAT
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan gagasan tertulis ini
adalah sebagai berikut:
ix
2. GAGASAN
Gagasan yang akan kami implementasikan secara keseluruhan dapat
dilihat pada gambar skema perancangan di bawah ini.
Pengaplikasian
melalui SATELIT
(Sorting
Benefit Automatic
Trash Elite)
x
2.1 Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan
Dari Badan Pusat Statistik tahun 2012 di dapat bahwa setiap tahunnya
produksi sampah semakin meningkat. Hai ini bisa dilihat dari tabel di bawah:
xi
menimbulkan bau busuk. Dan mengurangi nilai estetika dan ekonomis, banyak
sampah yang masih bisa di daur ulang lagi, akan tetapi karena tumpukan sampah
tersebut bercampur menjadikan sulitnya proses pemanfaatan ulang.
xii
2.3 Keefektifan Solusi terhadap Permasalahan Kekinian
Menurut Suriandi (2009), Sensor mikrokontroler ATMega 16 merupakan
suatu sistem komputer yang seluruh atau sebagian besar elemennya dikemas
dalam satu chip IC. Mikrokontroler ATmega 16 memisahkan 3 jenis sampah
yaitu sampah logam, organik, dan sampah plastik. Pemisahan sampah
berdasarkan sifat kapasitif dan sifat induktif. Spesifikasi alat yang digunakan
untuk memilahkan sampah adalah Infrared dan photodioda untuk mendeteksi
ada atau tidaknya objek sampah, sensor proximity induktif PSN 40-20DN
digunakan untuk mengetahui jenis sampah yang bersifat induktif pada sistem
pemisah sampah, sensor proximity kapasitif CR30-15DN digunakan untuk
mengetahui jenis sampah yang bersifat kapasitif pada sistem pemisah sampah, 3
buah motor servo sebagai penggerak untuk menggolongkan jenis sampah dan
sebagai penggerak sampah, AVR ATmega16 sebagai pengontrol mikro, rangkaian
catu daya sebagai sumber tegangan.
xiii
ATMega 16 ini akan menyelesaikannya dengan di bantu oleh motor servo untuk
penggerak sampah agar sampai kepada bak penampungan sampah.
Dari segi output, telah disediakan juga bak penampungan sampah, yakni
bak penampungan sampah organik, anorganik, dan sampah metal. Anggota
masyarakat, khususnya pemulung dibebaskan memasuki kawasan anorganik
sehingga memudahkan pemanfaatan sampah anorganik. Untuk sampah organik
juga telah disediakan komposter disetiap kelurahan, Selain itu sampah metal juga
langsung dapat diserahkan ke pengepul agar masyarakat dapat menikmati
hasilnya. Jika SATELIT (Sorting Automatic Trash Elite) didistribusikan di setiap
kelurahan diseluruh Indonesia maka secara tidak langsung program ini dapat
membantu mengangkat kesejahteraan masyarakat, ekonomi masyarakat akan ikut
terangkat seiring dengan berjalannya program ini, sekaligus menambah nilai
estetika, mengurangi resiko banjir dan global warming.
Pada bab III Pasal 6 Tugas pemerintah dan pemerintah daerah sebagaimana
dimaksud dalam pasal 5 adalah sebagai berikut:
xiv
Pada Pasal 14 Ayat (1) salah satu urusan wajib yang menjadi
kewenangan pemerintahan daerah untuk kabupaten/kota yang merupakan
urusan yang berskala kabupaten/kota adalah pengendalian lingkungan hidup.
Pengendalian lingkungan hidup ini, diantaranya termasuk pengelolaan sampah,
yang diantaranya meliputi pengumpulan, pengangkutan, penampungan,
pemusnahan/pengolahan, maupun penyediaan tempat pemrosesan akhir
sampah (TPA).
2. Badan Lingkungan Hidup (BLH)
Badan Lingkungan Hidup yang akan merencanakan program tata lingkungan
untuk pendistribusian alat, serta pengawasan lingkungan di sekitarnya.
3. Teknisi
Teknisi tersebut yang akan bertugas memeriksa secara berkala alat tersebut
agar tetep berfungsi sebagaimana mestinya.
xv
4. KESIMPULAN
xvi
5. DAFTAR PUSTAKA
xvii
xviii
xix
xx
xxi
LAMPIRAN 2
xxii
xxiii