Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM KREASI DAUR ULANG DAN ECOBRICK

PENYEHATAN TANAH DAN PENGELOLAAN SAMPAH-B

KELOMPOK 3:

1. ADRISTI WINA DAMANIK 7. MUHAMMAD ARIF AL-FIQRI


(P00933221002) SITOMPUL (P00933221035)
2. AMEY MAIMUNAH PURBA 8. MUHAMMAD AZHAR
(P00933221004) WIRANDI PANE (P00933221036)
3. ANGGIE DWISALDA PUTRI BR 9. NUR RIZKY AULIA LUBIS
SARAGIH (P00933221007) (P00933221040)
4. CHINDI LOULI L. BR 10. NURHASANNAH SIREGAR
SEMBIRING (P00933221010) (P00933221041)
5. FERYANTO SIRAIT 11. PETRUS SANDI BANGUN
(P00933221019) (P00933221043)
6. IRNABILA RAHMA DINDA 12. SONYA SARIARA SIPAYUNG
(P00933221029) (P00933221049)

DOSEN:

1. ERBA KALTO MANIK, SKM, M. Sc 3. RESTU AULIANI, ST, M. Si


2. NELSON TANJUNG, SKM, M. Kes 4. JERNITA SINAGA, SKM, MPH

DIV KESEHATAN LINGKUNGAN


TINGKAT II/SEMESTER III
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati, kelompok 3 panjatkan puji dan syukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas izin, rahmat-Nya serta hidayah-Nya. Laporan hasil
praktikum yang berjudul “Kreasi Daur Ulang dan Ecobrick Penyehatan Tanah dan
Pengelolaan Sampah-B” dapat diselesaikan penulisan laporan hasil praktikum ini
dimaksudkan untuk memenuhi mata kuliah Penyehatan Tanah dan Pengolaan Sampah-B.
Laporan praktikum ini disusun berdasarkan hasil dari pengambilan sampah untuk di daur
ulang menjadi kerajinan tangan hiasan dinding berbentuk bunga dan ecobrick.
Penulis menyadari, berhasilnya studi dan penyusunan laporan hasil praktikum ini
tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang telah memberikan semangat dan dasar
pengetahuan kepada para penulis dalam menghadapi setiap tantangan, sehingga sepatutnya
pada kesempatan ini penulis menghanturkan rasa terima kasih kepada:
1. Bapak Erba Kalto SKM, M. Sc, Bapak Nelson Tanjung, SKM, M. Kes, Ibu Restu
Auliani, S.T, M. Si, Ibu Jernita Sinaga, SKM, M. Ph, selaku dosen pembimbing mata
kuliah Penyehatan Tanah dan Pengolahan Sampah B.
2. Teman kelompok 3 yang bersedia bersama-sama mengerjakan laporan ini agar
praktikum ini dapat diselesaikan.

Terlepas dari semua itu, para penyusun menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu, para penulis
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak. Semoga
laporan hasil praktikum Kreasi daur Ulang dan Ecobrick ini dapat bermanfaat dan dapat
memberikan Inovasi pengetahuan bagi seluruh pengrajin dan pembaca.

Kabanjahe, 10 Maret 2023


Kelompok 3
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru
dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang
berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru. Daur ulang juga bisa diartikan
sebagai penggunaan kembali material atau barang yang sudah tidak digunakan
dalam bentuk lain.

Sampah menjadi salah satu permasalahan yang cukup sulit di tangani baik di kota-
kota besar maupun kecil di Indonesia, termasuk di kabupaten Karo, kecamatan Kabanjahe.
Hal ini terjadi karena kebiasaan masyarakatnya sebagai konsumen yang selalu menghasilkan
sampah terutama plastik pada setiap pemakaian produk. Seiring dengan perkembangan
teknologi kebutuhan kertas terus meningkat, Kertas merupakan bahan organik buatan yang
tersusun dari bahan-bahan kimia yang sukar diuraikan sehingga berbahaya bagi lingkungan.
Oleh karena itu, dengan mengubah sampah kertas menjadi barang yang dapat digunakan
kembali dapat membantu mengurangi pencemaran lingkungan.

Kreativitas pemanfaatan sampah kertas menjadi kerajinan tangan adalah solusi yang
cukup baik untuk mengubah sampah kertas menjadi menjadi barang yang berguna kembali,
bahkan memiliki nilai jual serta dapat dikreasikan menjadi barang yang mempunyai nilai
estetika. Kreativitas dalam diri seseorang dapat ditumbuhakan melalui banyak cara, salah
satunya yaitu dengan membuat kerajinan tangan. Sampah kertas dapat dibuat kerajinan
tangan seperti hiasan kamar, hiasan dinding dan lain lain.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep kreasi daur ulang dan ecobrick?


2. Bagaimana cara kerja/operasional kreasi daur ulang dan ecobrick?
3. Apa saja keunggulan dan kelemahan dari kegiatan yang didapatkan dalam kreasi daur
ulang dan ecobrick?
4. Sebutkan manfaat yang didapatkan dalam kreasi daur ulang dan ecobrick!

1.3 Tujuan
Untuk mengerti dan mengetahui konsep, cara kerja dan pengoprasional serta
kelemahan dan keunggulan dari kreasi daur ulang dan ecobrick.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sumber Limbah Kertas

Seiring perkembangan zaman dan teknologi diiringi perkembangan intelektual


manusia yang mendorong manusia untuk terus menuntut pendidikan formal di sekolah.
Dari hal tersebut kebutuhan manusia akan kertas juga akan terus meningkat. Sekolah
merupakan lingkungan kecil di mana manusia di dalamnya membutuhkan kertas karena di
luar sana masih banyak masyarakat dari berbagai golongan yang juga menggunakan kertas
sebagai kebutuhannya, misalnya karyawan kantor, sekolah, arsitek dan masih banyak lagi.
Limbah kertas berasal dari pengguna kertas seperti di atas karena limbah kertas
merupakan kertas yang sudah tidak terpakai lagi oleh penggunanya sehingga penggunanya
lebih cenderung membuangnya. Limbah kertas juga terdiri dari berbagai jenis di antaranya,
kertas tulis, majalah, koran, karton atau pun pembungkus makanan.

2.2 Dampak Limbah Kertas dalam Kehidupan Manusia

Dampak kertas terhadap lingkungan merupakan akibat negatif yang harus ditanggung
alam karena keberadaan sampah kertas. Dampak ini ternyata sangat signifikan. Sebagaimana
yang diketahui, kertas yang mulai digunakan sejak zaman dahulu sebagai alat bahan dasar
untuk menulis, kini telah menjadi barang yang sudah tidak terpisahkan dalam kehidupan
manusia. Kertas terbuat dari bahan dasar pohon, untuk memenuhi kebutuhan manusia akan
kertas maka ribuan pohon ditebang setiap tahunnya sehingga mengakibatkan rusaknya hutan
yang merupakan paru-paru dunia dan juga mengakibatkan kelangkaan flora dan fauna.
Kebutuhan manusia yang berlebih terhadap kertas mengakibatkan bertambahnya
produksi sampah kertas di lingkungan sekitar. Meskipun terbuat dari bahan organik yang bisa
terurai, namun masih sering ditemukan tumpukan sampah yang terdiri dari kertas. Hal ini
tentunya menjadi pemandangan yang tidak nyaman dan juga merupakan sumber penyakit.

2.3 Manfaat Limbah Kertas


Limbah kertas memiliki manfaat yang tak terduga karena dapat di daur ulang menjadi
art paper dan dapat digunakan untuk membuat kerajinan tangan seperti kartu ucapan, pelapis
permukaan boks karton, tas, kap lampu, pengolahan sampah kertas ini sudah banyak
digunakan seluruh masyarakat tanpa mereka sadar bahwa bahan dari produk tersebut adalah
dari sampah kertas.
Usaha ini sangat menarik karena dapat menciptakan sesuatu benda baru yang
bermanfaat tentunya dengan modal yang tidak terlalu besar karena bahan baku utamanya
adalah sampah kertas. Selain itu, dengan usaha ini berarti kita telah membantu pemerintah
untuk mengurangi volume sampah yang ada. Bahkan dengan pengolahan yang sederhana dan
dikombinasikan dengan sampah alami dilingkungan sekitar kita maka aneka benda baru dapat
bermanfaat dengan penampilan baru yang kaya akan nuansa alami.

2.4 Pengolahan Limbah Kertas


Pengolahan adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru
dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang
berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi,
mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan
proses pembuatan barang baru. Pengolahan adalah salah satu strategi pengelolaan sampah
padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan
pembuatan produk/ material bekas pakai, dan komponen utama dalam manajemen sampah
modern dan bagian ketiga adalam proses hierarki sampah 3R (Reuse, Reduce, and Recycle).
Material yang bisa dipengolahan terdiri dari sampah kaca, plastik, kertas, logam, tekstil, dan
barang elektronik. Meskipun mirip, proses pembuatan kompos yang umumnya menggunakan
sampah biomassa yang bisa didegradasi oleh alam, tidak dikategorikan sebagai proses
pengolahan. Pengolahan lebih difokuskan kepada sampah yang tidak bisa didegradasi oleh
alam secara alami demi pengurangan kerusakan lahan. Secara garis besar, pengolahan adalah
proses pengumpulan sampah, penyortiran, pembersihan, dan pemrosesan material baru untuk
proses produksi.
Pada pemahaman yang terbatas, proses pengolahan harus menghasilkan barang yang
mirip dengan barang aslinya dengan material yang sama, contohnya kertas bekas harus
menjadi kertas dengan kualitas yang sama, atau busa polistirena bekas harus menjadi
polistirena dengan kualitas yang sama. Seringkali, hal ini sulit dilakukan karena lebih mahal
dibandingkan dengan proses pembuatan dengan bahan yang baru. Jadi, pengolahan adalah
proses penggunaan kembali material menjadi produk yang berbeda. Bentuk lain dari
pengolahan adalah ekstraksi material berharga dari sampah, seperti emas dari prosessor
komputer, timah hitam dari baterai, atau ekstraksi material yang berbahaya bagi lingkungan,
seperti merkuri.

2.5 Manfaat Pengolahan Limbah Kertas


Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari aktivitas daur ulang sampah secara
konsisten adalah sebagai berikut:
 Membantu mengurangi jumlah sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
sehingga proses pengelolaan sampah berlangsung lebih mudah. Tak dapat dimungkiri
bahwa jumlah sampah yang membeludak sering melebihi daya tampung TPA
sehingga mengotori kawasan lain di sekitarnya, seperti jalan, sungai, dan laut.
 Mendukung upaya konservasi sumber daya alam secara maksimal. Salah satu contoh
konkretnya adalah daur ulang sampah kertas untuk menghasilkan jenis kertas baru
yang nilai pakai dan nilai ekonominya tinggi. Upaya tersebut dapat mengurangi
jumlah kayu yang ditebang untuk bahan baku kertas. Jika penebangan kayu di hutan
tidak dilakukan secara berlebihan, habitat hidup satwa liar tetap terjaga dan
ketersediaan air tanah tetap melimpah.
 Memaksimalkan upaya penghematan energi karena pembuatan produk baru yang
butuh energi besar makin berkurang. Sebagai gantinya, ada produk-produk hasil daur
ulang yang kegunaannya sama dengan produk baru tetapi proses pembuatannya lebih
hemat energi.
 Mengurangi intensitas insinerasi (pembakaran bahan hingga tuntas dan menyisakan
abu). Dahulu, pembakaran sampah dianggap sebagai salah satu cara paling efektif
mengatasi jumlah sampah yang terus melonjak. Padahal, membakar sampah justru
bisa menimbulkan masalah baru berupa gas beracun yang mencemari udara. Tindakan
daur ulang yang dilakukan dengan proses yang benar kini membuat intensitas
pembakaran sampah semakin berkurang.
 Mengatasi masalah perubahan iklim yang disebabkan emisi gas rumah kaca (karbon
dioksida atau CO2). Penguraian sampah organik menghasilkan karbon dioksida di
udara yang kemudian membentuk gas metana. Akumulasi kedua zat tersebut dapat
menyebabkan efek rumah kaca karena membentuk lapisan baru di atmosfer yang
memerangkap panas dari sinar matahari sehingga suhu bumi mengalami peningkatan.
Oleh sebab itu, daur ulang sampah organik patut dilakukan secara konsisten demi
mengurangi emisi gas rumah kaca penyebab gangguan iklim.
 Meningkatkan kreativitas seluruh lapisan masyarakat dalam mengelola sampah yang
dapat didaur ulang. Misalnya, perusahaan korporat tergugah mendirikan pabrik daur
ulang kemasan dan khalayak ramai berinisiatif mengolah sampah menjadi produk
rumah tangga siap pakai.
 Meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat karena aktivitas perekonomian
berlangsung lancar. Produk-produk hasil daur ulang Usaha Mikro Kecil Menengah
(UMKM) dapat dijual kembali dan pabrik daur ulang kemasan dapat menyerap
banyak tenaga kerja.
 Meminimalkan risiko penyebaran penyakit akibat mikroorganisme yang terkandung
dalam sampah organik.
 Menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan karena penumpukan sampah
semakin berkurang.
2.5 Ecobrick

Ecobricks adalah botol plastik


yang diisi secara padat dengan
sampah non biologis,
yakni plastik (Istirokhatun
2019). Ecobricks merupakan
salah satu upaya kreatif
untuk
mengelola sampah plastik
menjadi benda-benda yang
berguna, mengurangi
pencemaran
dan racun yang ditimbulkan
oleh sampah plastik.
Tekniknya sederhana dan
sangat mudah,
karenanya bisa menyebar
dengan cepat melalui jaringan
sosial (komunitas, desa,
sekolah,
dll.). Tujuan dari ecobricks
sendiri adalah untuk
mengurangi sampah plastik,
serta mendaur
ulangnya dengan media
botol plastik untuk dijadikan
sesuatu yang berguna.
Proyek
komunitas dengan ecobricks,
baik berupa arisan, pameran,
membuat meja kursi bangku,
alat permainan, membangun
taman sekolah atau kebun
sayur di lingkungan
perumahan,
akan membawa masyarakat
secara bersama-sama
bergerak membersihkan dan
menghijaukan lingkungan.
Ecobricks tidak membutuhkan
skill khusus, dan tanpa biaya,
karena berasal dari bekas
konsumsi sehari-hari, bisa
dilakukan kapan saja, dan bisa
juga
dikerjakan bersama-sama
maupun sendiri sambil
melakukan kegiatan sehari-
hari lainnya,
sembari mengisi waktu
(Suminto 2017).
Ecobrick adalah sebuah produk hasil pemikiran Russerl yang telah berhasil
mengurangi polusi. Ecobrick terbuat dari botol plastik bekas yang telah diisi limbah plastik
hingga penuh kemudian didapatkan sampai menjadi keras. Setelah botol penuh dan keras,
selanjutnyabotol-botol tersebut bisa dirangkai dengan lem dan dibentuk menjadi kursi,meja
dan bahkan bisa bermanfaat sebagai bahan untuk pembuatan tembok selayaknya batu bata.
Dengan metode tersebut, Russel mengatakan dirinya besama teman temannya telah mampu
membuat rumah, tanaman menjadi kursi di negara Filifina.

2.6 Manfaat Ecobrick


Manfaat utama dari pembuatan ini tentu datang dari aspek pengelolaan limbah plastik.
Dimana dibanding membuang membakar atau menimbun sisa-sisa plastik yang berpotensi
menjadi faktor pencemaran alam, melainkan dapat memanfaatkan sisa-sisa plastik tersebut
menjadi material pembentuk Ecobrick. 
Dari sisi fungsional, manfaat ecobrick diketahui sering menjadi material dasar dalam
memproduksi sebuah barang. Mulai dari pembuatan furnitur, perabotan indoor, hingga
material pembentuk sebuah bangunan semisal dinding sebuah ruang. Meskipun sederhana
bentuknya, Ecobrick benar-benar dapat menjadi material substitusi bangunan seperti batu
bata merah atau batako.
BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Karya

Karya yang kita buat adalah Bunga dari limbah kertas yaitu kertas nasi. Di sini kita
memanfaatkan semua barang bekas menjadi kerajinan yaitu bunga. Barang-barang bekas
yang tadinya tidak memiliki nilai, setelah kita olah justru menjadi sebuah keindahan yang
bernilai.

3.2 Alat dan Bahan:

1. Kertas Nasi
2. Kardus
3. Lem Bakar
4. Lem Double Tipe
5. Korek Api
6. Lilin
7. Gunting
8. Pisau Cutter
9. Pensil
10. Kertas HVS

3.3 Cara Kerja:


1. Lipat kertas nasi menjadi dua.
2. Gunting kertas nasi menjadi dua bagian.
3. Lipat kertas nasi yang telah digunting menjadi segitiga.
4. Setelah itu, lipat kertas segitiga tadi seperti lipat kipas.
5. Satukan kedua ujung sisi kertas ketengah, menggunakan double tipe dan akan menjadi
sebuah kepingan bunga.
6. Ambil kardus dan potong berbentuk lingkaran.
7. Susun semua kepingan kertas yang telah jadi diatas potongan lingkaran menggunakan
lem bakar.
8. Setelah disusun, potong kertas HVS menjadi beberapa bagian untuk membuat bunga
mawar.
9. Kemudian, tempelkan bunga mawar tersebut ditengah menggunakan lem bakar.
10. Tambahkan setiap kepingan bunga dan mawar kecil-kecil diantara setiap keping.
11. Hiasan dinding sudah dapat digunakan dan di tempel dinding.

BAB IV
PEMBAHASAN
Dari kegiatan pemanfaatan limbah yang kami kerjakan didapatlah hasil kerajinan tangan
berupa gantungan atau hiasan dinding yang mana terbuat dari kertas nasi dan karton bekas
serta pemanfaatan limbah plastik yang dimanfaatkan untuk pembuatan ekobrik. Pengelolaan
yang dibuat sesuai dengan prosedur yang tercantum di laporan ini berguna untuk mengurangi
jumlah limbah kertas dan limbah plastik yang ada di daerah Kabanjahe, kabupaten karo ini
yang biasanya menjadi sumber penyakit seperti diare akibat sampah yang menumpuk. Selain
itu, hasil dari pengelolaan limbah kertas dapat dijadikan suatu hiasan dinding dan hasil dari
pengelolaan limbah plastik dapat diolah menjadi ekobrik, kemudian ekobrik akan diolah
menjadi kursi contohnya. Dari hasil pengelolaan ini, sampah yang sebelumnya tidak memiliki
nilai manfaat berubah menjadi suatu barang yang memberi keindahan dan menambah nilai
ekonomisnya.
Nilai ekonomis dari pengelolaan sampah menjadi suatu produk yang bernilai guna dapat
menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat Kabanjahe karena produk yang akan dihasilkan
merupakan suatu barang yang tak jarang memiliki nilai jual tinggi, seperti hiasan dinding
yang kami buat terlihat indah dan estetik walaupun hanya terbuat dari kertas nasi dan karton.
Dengan adanya kepedulian masyarakat terhadap pengelolaan sampah tentunya juga akan
membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Selain itu kegiatan pengelolaan sampah juga dapat
dilakukan oleh siswa-siswi SD, SMP, SMA maupun perguruan tinggi untuk menjadi
penghasilan dan uang jajan tambahan.
Untuk nilai sosial dan budaya nya sendiri kegiatan pengelolaan limbah ini akan
meningkatkan kreativitas masyarakat Kabanjahe terhadap apa saja yang ada disekitarnya
terkhususnya pada sampah. Selain itu, kegiatan pengelolaan sampah biasanya dilakukan
dalam suatu wadah atau kelompok kecil yang dibentuk oleh masyarakat ataupun siswa-siswi
sehingga dalam proses pengelolaan sampah juga meningkatkan rasa sosial didalam
masyarakat. Kegiatan pengelolaan sampah juga dapat memunculkan ataupun
mengembangkan suatu budaya yaitu budaya untuk peduli dengan lingkungan dengan
membuat suatu produk yang berguna dari sampah.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Sampah merupakan hal kecil yang sering dilupakan , namun dapat menjadi masalah
yang sangat besar apabila tidak ditangani secara serius. Dalam hal ini sampah plastik dan
kertas merupakan masalah utama yang sering ditemui masyarakat terkhususnya masyarakat
di daerah Kabanjahe, kabupaten karo hal ini dikarenakan plastik dan kertas merupakan benda
yang paling banyak digunakan manusia dan tentunya paling banyak dibuang dan
menghasilkan sampah. Saat mendengar kata sampah mungkin hal yang ada di benak kita
hanyalah benda kotor dan tidak berguna. Namun anggapan seperti itu tidak selalu benar,
sampah juga dapat dimanfaatkan untuk menjadi barang yang bernilai jual dan
menguntungkan. Salah satunya hiasan dinding dan ekobrik yang merupakan produk dari
bahan kertas dan plastik bekas yang mana tidak membutuhkan proses yang rumit dan bahan
yang mahal.
5.2 Saran
Dengan adanya kegiatan pengelolaan ini kami mengharapkan agar masyarakat
terkhususnya mahasiswa Poltekkes Kemenkes RI Medan jurusan Kesehatan Lingkungan
lebih memperhatikan pengelolaan sampah dan meningkatkan kreativitas agar sampah yang
sudah menumpuk dapat diolah dan menghasilkan suatu produk yang berguna untuk diri
sendiri, masyarakat serta lingkungan. Kami juga mengharapkan adanya dukungan dari
pemerintah agar kegiatan ini bisa terus berjalan dan membantu perekonomian masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1
Pembuatan Kreasi Daur Ulang

Anda mungkin juga menyukai