Seni Budaya
1. Latar belakang
Sampai saat ini sampah merupakan masalah serius di negeri ini, terutama di kota-kota besar dengan
jumlah penduduk yang melebihi batas. Dengan teknologi yang tepat, sampah yang tadinya menjadi
masalah sebagai barang buangan, kotor, berbau, menimbulkan penyakit dan mencemari lingkungan
dapat menjadi barang yang bisa dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi tinggi.
Sampah anorganik bisa membantu mengembangkan industri daur ulang (recycling). Kertas bekas
akan di daur ulang oleh industri kertas, sampah plastik dan kaca akan di daur ulang menjadi bahan
baku industri, sedangkan sampah organik dapat mengembangkan industri pengolah kompos menjadi
pupuk organik dan juga dapat diolah menjadi industri energi/industri bahan bangunan.
Daur ulang adalah salah satu cara yang digunakan untuk meminimalkan jumlah sampah yang ada
untuk meningkatkan nilai ekonomisnya menjadi barang-barang yang berguna. Daur ulang merupakan
proses untuk mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi,
mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses
pembuatan barang baru.
Material yang bisa didaur ulang terdiri dari sampah kaca, plastik, kertas, logam, tekstil, dan barang
elektronik. Meskipun mirip, proses pembuatan kompos yang umumnya menggunakan sampah
biomassa yang bisa didegradasi oleh alam, tidak dikategorikan sebagai proses daur ulang. Daur ulang
lebih difokuskan kepada sampah yang tidak bisa didegradasi oleh alam secara alami demi
pengurangan kerusakan lahan. Secara garis besar, daur ulang adalah proses pengumpulan sampah,
penyortiran, pembersihan, dan pemrosesan material baru untuk proses produksi.
2. Tujuan
Memanfaatkan sampah kardus untuk di daur ulang untuk bahan baku membuat kerajinan tangan.
Memberikan nilai tambah terhadap barang bekas menjadi barang yang mempunyai nilai estetika
seni.
3. Manfaat
A. Bagi penulis
B. Bagi Pembaca
Untuk mengetahui proses pembuatan kerajinan tangan dari sampah plastik belajar berwirausaha
B. Penjelasan
Dalam prinsip daur ulang, selain dikenal istilah recycle atau daur ulang, juga dikenal istilah reuse.
Prinsip reuse ini berarti menggunakan kembali barang yang sudah pernah dipakai untuk
kebutuhan atau fungsi yang lain. Dengan tidak memproduksi barang baru, prinsip reuse ini
memberikan kontribusi bagi lingkungan dengan menghemat energi yang diperlukan untuk
memproduksi barang-barang.
Reuse dalam sebuah hunian dapat berupa pemakaian kembali material konstruksi, seperti
pecahan batako, maupun penggunaan komponen arsitektural seperti pintu, kusen, dan
sebagainya.
Kata limbah sering dikaitkan dengan sesuatu yang kotor dan menjijikan. Keberadaannya dalam
lingkungan dapat mengganggu dalam hal keindahan, kenyamanan, maupun kesehatan kita.
Limbah menjadi sumber pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, limbah perlu mendapat
penanganan semaksimal mungkin sebelum menimbulkan kerugian-kerugian bagi lingkungan dan
makhluk hidup.
Barang-barang bekas yang sudah tidak digunakan lagi sering kita buang dengan Cuma-Cuma
seperti tube pasta gigi, botol shampo, kaleng makanan, botol minuman, ban bekas, dan
sebagainya. Padahal, di mata orang yang cerdas barang-barang tersebut masih mempunyai nilai
manfaat dan nilai ekonomis.
2. Proses pemanfaatan barang bekas menjadi kerajinan tangan (tempat) spidol sekaligus vas bunga)
Botol
Cutter
Lem tembak
Persiapkan kardus
Jadikan kardus yang sudah dipotong sebagai contoh untuk proses penjiplakan
bagian botol
C. Penutup
Lingkungan yang perlu dilestarikan supaya diperoleh keadaan yang seimbang antara manusia. Begitu
banyak dampak yang ditimbulkan jika kita tidak memperhatikan keseimbangan alam yang digunakan
sebagai tempat kehidupan. Dampak negatif yang muncul berupa penyakit yang merugikan pada
manusia seperti penyakit pernafasan. Dampak positif lingkungan terhadap kesehatan memperoleh
sumber energi untuk kebutuhan hidup. Maka dari itu barang-barang bekas yang ada di sekitar kita
manfaatkan dengan baik karena barang-barang bekas tersebut bisa di sulap menjadi barang ajaib.