Anda di halaman 1dari 20

DAUR ULANG SAMPAH (RECYCLE) (Makalah Pengelolaan Limbah Organik)

Oleh AGISTA MAHRINI (E1A209027) FIKRI PANJI ISLAMI (E1A209038) KHAFID ZULIZTIAWAN (E1A

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU 2012

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur praktikan panjatkan kehadirat Allah swt, karena atas berkat dan rahmat-nya jualah sehingga Makalah Daur Ulang Sampah (Recycle) dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Selama menyelesaikan penyusunan makalah ini, mulai dari persiapan hingga selesai, Penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan kali ini atas bantuan dan dorongan moril maupun materil penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sangat mendalam kepada Dosen mata kuliah yang bersangkutan. Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh sebab itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhirnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi Penulis maupun pembaca pada umumnya.

Banjarbaru, Mei 2012

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... DAFTAR ISI ................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... A. Latar Belakang ................................................................................... B. Tujuan Penulisan ................................................................................ C. Manfaat Penulisan .............................................................................. BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ A. Pengertian daur Ulang Sampah (Recycle) ......................................... B. Tujuan Produk Daur Ulang Sampah .................................................. C. Cara-Cara Pembuatan Daur Ulang Sampah ....................................... 1. Kertas Daur Ulang ....................................................................... 2. Daur Ulang Sampah Menjadi Kompos ........................................ D. Manfaat Produk Daur Ulang .............................................................. E. Keuntungan dan Kerugian Daur Ulang ............................................. 1. Kertas Daur Ulang ....................................................................... 2. Kompos .......................................................................................

i ii 1 1 3 3 4 4 7 7 7 11 13 14 14 15 16 16 16

BAB III PENUTUP ........................................................................................ A. Kesimpulan ......................................................................................... B. Saran .................................................................................................. DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap hari manusia menghasilkan sampah, apa lagi bagi yang tinggal di daerah pedesaan.misalnya di daerah sekitar saya ini, tepatnya didesa sidomulyo kelurahan Ringin Mulyo cepiring kendal. Sampah yang tercemar didaerah sekitar desa saya ini terdiri atas sampah organik dan anorganik. Sampah Organik adalah Sampah yang berasal dari tumbuhan / hewan. Misalnya sampah daun daunan, sayuran, dsb. Karena kemajuan Ilmu Teknologi dan pengetahuan manusia, orang-orang yang tinggal di desa ini dapat memanfaatkan sampah untuk dijadikan kertas ataupun pupuk organik. Warga sekitar sepakat untuk melakukan tindakan yang banyak bermanfaat terhadap sampah-sampah tersebut. Karena melihat kondisi lingkungan di sekitar sangat risih dan kotor sekali sehingga tidak enak di pandang mata. Warga sekitar berencana ingin mendaur ulang sampah-sampah tersebut menjadi barang-barang yang berguna bagi kehidupan manusia, Akhirnya sampah-sampah yang berasal dari organik dapat di proses menjadi pupuk organik dan digunakan masyarakat setempat untuk memupuk tanaman mereka. Proses daur ulang adalah pengolahan kembali bahan-bahan bekas dalam bentuk sampah kering yang nilai ekonominya rendah atau bahkan tidak mempunyai nilai ekonomi menjadi suatu barang yang berharga dan berguna bagi kehidupan manusia. Sampah-sampah yang bersumber dari bahan organik berupa sayuran, sisa makanan, pertanian, perkebunan, dan peternakan di golongkan sbagai sampah basah (Sampah Organik) yang dapat di proses secara Ilmiah.

Misalnya masyarakat menjadikan daun-daunan sbagai bahan baku untuk pembuatan pupuk kompos. Hal ini merupakan salah satu usaha warga pengolahan sampah. Sampah Anorganik adalah sampah yang berasal dari benda-benda yang mati, misalnya sampah plastik, besi, kaleng, kardus dsb. Bahan Baku daur ulang, yang berupa sampah pada umunya di anggap masyarakat tidak berguna dan tidak mempunyai nilai Ekonomi. Sampah tersebut bisayanya di golongkan sebagai sampah Anorganik yang tidak dapat di proses secara ilmiah. Sampah tersebut harus di olah para warga melalui suatu proses menjadi barang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Bahkan orang-orang dapat menggunakan kembali sebagai mana layaknya semula. Sampah-sampah bekas tersebut antara lain, Plastik, kertas, Karton, Kardus, seng, besi, logam, alumunium, kaleng, potongan kain, kaa dan Kulit. Masyarakat menghancurkan barang-barang tersebut di pabrik untuk di olah menjadi barang seperti semua atau ,menjadi barang produk lainya. Di samping itu barang barang tersebut juga dapat di daur ulang tanpa dilebur di pabrik, namun Masyarakat merangkainya dengan sentuhan tangan yang berjiwa seni sehingga menghasilkan barang yang lebih berharga. Dengan kreatifitas berbagai sampah yang telah terkumpul dan dipilah dapat disulap menjadi barang-barang baru yang bermanfaat, yang paling penting, semua orang dapat berpartisipasi dalam proses daur ulang. Paling tidak pada dua tahap (proses) awal daur ulang yakni mengumpulkan dan memilah sampah yang dapat dilakukan setiap saat. Jadi, tunggu apa lagi?.

B. Tujuan Penulisan Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu agar : 1. Dapat Mengetahui Pengertian Daur Ulang Sampah (Recycle) 2. Dapat Mengetahui Tujuan Produk Daur Ulang Sampah 3. Dapat Mengetahui Cara-Cara Pembuatan Daur Ulang Sampah 4. Dapat Mengetahui Manfaat Produk Daur Ulang Sampah 5. Dapat Mengetahui Keuntungan Dan Kerugian Dalam Pembuatan Produk Daur Ulang Sampah.

C. Manfaat Penulisan Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu agar dapat menambah wawasan pengetahuan bagi mahasiswa komunikasi khususnya dalam

pengembangan karya atau seni dalam membuat produk daur ulang sampah.

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Daur Ulang Sampah (Recycle) Permasalahan sampah adalah sebuah permasalahan yang masih menjadi pemikiran bagi banyak daerah di

Indonesia. Dengan semakin bertambahnya laju

pertumbuhan penduduk, maka semakin bertambah pula laju produksi sampah yang dihasilkan. Seperti diketahui bersama, volume produksi sampah semakin meningkat dari waktu ke waktu, semantara itu ketersediaan lahan untuk mendirikan fasilitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) semakin sempit. Permasalahan yang lain adalah ketersediaan sarana dan prasarana untuk pengelolaan sampah yang juga sebagian besar belum memadai. Masalah pengelolaan sampah ini menjadi semakin rumit karena belum berjalannya sistem pengelolaan sampah dengan maksimal, (misalnya penerapan jadwal pembuangan sampah yang sering kali tidak dipatuhi) (Silvana, 2012). Daur ulang mempunyai pengertian sebagai proses menjadikan bahan bekas atau sampah menjadi menjadi bahan baru yang dapat digunakan kembali. Dengan proses daur ulang, sampah dapat menjadi sesuatu yang berguna sehingga bermanfaat untuk mengurangi penggunaan bahan baku yang baru. Manfaat

lainnya adalah menghemat energi, mengurangi polusi, mengurangi kerusakan lahan dan emisi gas rumah kaca dari pada pada proses pembuat barang baru. Daur ulang yang merupakan bagian ketiga adalam proses hierarki sampah 3R (Reuse, Reduce, and Recycle) dan dapat dilakukan pada sampah kaca, plastik, kertas, logam, tekstil, maupun barang elektronik (Anonim1, 2012). Daur ulang adalah sesuatu yang luar biasa yang bisa didapatkan dari sampah. Sebagai contoh, proses daur ulang alumunium diyakini mampu menghemat energi hingga 95 persen dan mengurangi polusi udara hingga lebih dari 90 persen dibandingkan proses pembuatan alumunium dari bahan mentah (bijih tambang) (Anonim1, 2012).

Lambang (logo) daur ulang yang berlaku secara internasional Recycle adalah mendaur ulang barang. Paling mudah adalah mendaur ulang sampah organik di rumah anda, menggunakan bekas botol plastik air minum atau apapun sebagai pot tanaman, sampai mendaur ulang kertas bekas untuk menjadi kertas kembali. Daur ulang secara besar-besaran belum menjadi kebiasaan di Indonesia. Tempat sampah yang membedakan antara organik dan non-organik saja tidak jalan (Anonim1, 2012).

Proses atau Tahapan Daur Ulang. Berikut ini merupakan tahap-tahap dari kegiatan daur ulang yang dapat sobat lakukan:

Mengumpulkan; yakni mencari barang-barang yang telah di buang seperti kertas, botol air mineral, dus susu, kaleng dan lain-lainya.

Memilah;

yakni

mengelompokkan

sampah

yang telah

dikumpulkan

berdasarkan jenisnya, seperti kaca, kertas, dan plastik.

Menggunakan Kembali; Setelah dipilah, carilah barang yang masih bisa digunakan kembali secara langsung. Bersihkan terlebih dahulu sebelum digunakan.

Mengirim; Kirim sampah yang telah dipilah ke tempat daur ulang sampah, atau menunggu pengumpul barang bekas keliling yang akan dengan senang hati membeli barang tersebut.

Lakukan Daur Ulang Sendiri; Jika mempunyai waktu dan ketrampilan kenapa tidak melakukan proses daur ulang sendiri. Dengan kreatifitas berbagai sampah yang telah terkumpul dan dipilah dapat disulap menjadi barangbarang baru yang bermanfaat.

Contoh kegiatan recycle sehari-hari:


Pilih produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai. Olah sampah kertas menjadi kertas atau karton kembali. Lakukan pengolahan sampah non organic menjadi barang yang bermanfaat.

Sampah organik diolah menjadi kompos dengan berbagai cara yang telah ada (sesuai ketentuan) atau manfaatkan sesuai dengan kreativitas masingmasing. (Silvana, 2012).

B. Tujuan Produk Daur Ulang Sampah Tujuan utama dalam produk ini di antaranya untuk menambah penghasilan bagi tiap kepala keluarga. Dalam produk ini banyak mendapatkan keuntungan yang begitu besar, juga bisa mengurangi jumlah sampah , namun juga tentang masalah lingkungan lain, seperti kebersihan air, dan dampak perubahan iklim.

C.

Cara-Cara Pembuatan Daur Ulang Sampah 1. Kertas Daur Ulang Cara membuat kertas daur ulang sebenarnya sederhana dan tidak sulit.

Sudah banyak yang membahas cara ini, tetapi bolehlah tips sederhana membuat kertas dengan cara mendaur ulang ini saya sampaikan kembali. Membuat kertas daur ulang merupakan bentuk Recycle sebagai bagian dari 3 R (Reuse, Reduce, Recycle) (Santoso, 2009). Dengan membuat kertas daur ulang berarti telah mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat. Sehingga secara tidak langsung cara ini akan mengurangi penggunaan kertas dan sampah kertas. Sebelum membuat kertas daur ulang. Sobat perlu mempersiapkan beberapa peralatan dan bahan (Santoso, 2009).

Bahan yang dibutuhkan untuk membuat kertas daur ulang: 1. Kertas bekas. Karena judulnya saja membuat kertas daur ulang maka sobat harus mempersiapkan kertas-kertas bekas sebagai bahan utama. Bahan ini tentu akan berbeda jika judulnya mendaur ulang duit. 2. Lem Kayu. 3. Air. 4. Zat Pewarna. Akan lebih baik jika menggunakan zat pewarna alami seperti dari kunyit atau serai dari pada zat pewarna buatan. Peralatan yang dibutuhkan untuk membuat kertas daur ulang: 1. Screen sablon atau bingkai kayu dengan kain kasa seukuran kertas yang diinginkan. 2. Ember untuk merendam atau sejenisnya. 3. Blender. 4. Papan atau triplek. 5. Kain. 6. Gunting.

Screen sablon Langkah-langkah membuat kertas daur ulang: 1. Gunting-gunting kertas kemudian rendam dalam ember selama sehari semalam.

2. Blender kertas dengan perbandingan air : kertas = 3 : 1 hingga menjadi pulp (bubur kertas). 3. Masukkan pulp ke dalam bak atau ember yang telah diisi air seperempatnya. 4. Masukkan zat pewarna secukupnya. 5. Larutkan sedikit lem kayu (satu atau dua sedok makan) dengan air dan masukkan ke dalam bak berisi pulp. Aduk hingga rata. 6. Siapkan papan atau triplek yang sebelumnya telah dilapisi dengan kain. Kemudian basahi papan dengan air. 7. Masukkan screen ke dalam bak, saring pulp hingga air agak hilang dan ratakan. Saat menyaring jangan terlalu tebal. 8. Letakkan screen secara terbalik di atas papan, gogok screen atau kain kasanya dengan perlahan sehingga pulp akan terlepas dari screen dan menempel pada papan.

9. Tutup pulp di atas papan dengan kain yang sebelumnya telah dibasahi air. 10. Langkah nomor tujuh hingga sembilan dapat diulang beberapa kali untuk mendapatkan kertas daur ulang beberapa lapis sekaligus. Jika tidak langsung lanjutkan ke langkah kesebelas.

11. Tutup dengan papan atau triplek dan berikan pemberat di atasnya untuk mengepres. 12. Biarkan selama kurang lebih satu jam hingga kandungan air berkurang. Setelahnya masing-masing pasang dapat dijemur di tempat yang panas. Ingat jemur bersama dengan kainnya. 13. Setelah kering kainnya dapat dibuka dengan hati-hati. Atau jika ingin hasilnya lebih rapi, sebelumnya dapat disetrika terlebih dahulu. 14. Selesai. Kertas hasil daur ulang telah jadi dan dapat dimanfaatkan untuk membuat aneka kerajinan tangan (Santoso, 2009). Ternyata emang gak sulit kan untuk membuat kertas daur ulang?. Selain ramah lingkungan dan bermanfaat untuk mengurangi sampah kertas, kegiatan daur ulang kertas bekas ternyata mengasikkan. Jika dilakukan bersama dengan anak atau adik tentunya menjadi aktifitas yang menyehatkan sekaligus sebagai pembelajaran yang berharga.

Hasil kertas daur ulang Dan bagi saya kegiatan yang berhubungan dengan air, usap-mengusap, aduk-mengaduk seperti dalam langkah-langkah membuat kertas daur ulang ini

selalu memberi kesan ceria dan romantis. Apalagi jika dilakukan bersama dengan orang yang spesial (Santoso, 2009).

2. Daur Ulang Sampah Menjadi Kompos Bayangkan bila setiap orang mau menjalani upaya me-recycle. Artinya, dengan gerakan zerowaste, masyarakat kota bisa mengurangi paling tidak dari sampah setiap harinya. Jadi, inti utama dari gerakan zerowaste adalah memulai gerakan ini dari tingkat rumah tangga (RT). Zerowaste yang bisa dilakukan, selain me-recycle sampah non-organik (misalnya sampah dijadikan barang kerajinan), juga bisa dijadikan kompos. Permasalahannya adalah minimnya lahan untuk membuat kompos di perkotaan, apalagi efek samping bau tak sedap yang akan mengganggu selama pembuatan kompos membuat malas orang kota untuk ikut berpartisipasi dalam program ini. Tapi soal bau memang agak sulit dihilangkan. Setiap proses pembusukan pasti akan menghasilkan bau, cara untuk mengurangi bau tak sedap ini salah satunya dengan teknik pembuatan kompos anaerob, yang ditutup plat beton dan melapisi kompos dengan tanah setebal 5 cm, di setiap pembuangan sampah organik (Anonim3, 2012). Berikut langkah lengkap membuat kompos: 1. Sampah kertas dan plastik dicuci bersih, disimpan di tempat aman. Daun pisang, potongan wortel, kulit jeruk dan sejenisnya dijadikan bahan kompos. Bila kurang, bisa ditambah dedaunan yang gugur di depan rumah atau rerumputan.

2. Perbandingan komposisi bahan kompos: sebaiknya dari sisa sayuran yang masih segar dan berwarna hijau bagian, dan bahan dari daun-daun kering bagian. 3. Membuat kompos tas harus di lahan luas. Memakai karung bekas pun bisa. Caranya, kumpulkan dedaunan kering (mengandung karbon) dan rerumputan hijau (mengandung nitrogen). 5. Potong-potong semua bahan organik tadi dengan ukuran maksimum 3 cm. Lalu, masukkan semua bahan ke keranjang. Alangkah baiknya bila bahan tadi dicampur kotoran hewan, seperti kotoran ayam, kambing, atau sapi. Campurkan secukupnya untuk hasil kompos yang lebih maksimal. 6. Aduk rata bahan kompos dalam keranjang atau dalam karung. Lalu, ikat karung (atau tutup keranjang), simpan di tempat sejuk. Jangan sampai kehujanan atau terkena sinar matahari langsung. Tiap 3 hari, ikatan karung dibuka, calon kompos diaduk-aduk, tambahkan MOL seperlunya. Tak perlu sampai terlalu basah, cukup lembap saja. 7. Di hari ke 3 sampai ke 20, temperatur bahan kompos dalam karung atau keranjang akan meninggi (hangat atau panas). Di hari ke 27 biasanya temperatur bahan kompos akan mendingin dengan sendirinya, dan beberapa hari kemudian kompos sudah bisa dimanfaatkan. 8. Kompos buatan sendiri bisa dimanfaatkan untuk tanaman dalam pot. Caranya, 2 bagian kompos dicampur 1 bagian tanah, aduk rata, masukkan dalam pot. Campuran ini cocok sebagai media tanam tanaman bunga atau sayuran.

D. Manfaat Produk Daur Ulang Pemanfaatan kembali kertas bekas secara langsung untuk penggunaan lain merupakan upaya penghematan terhadap peningkatan kebutuhan kertas dari serat asli. Upaya guna ulang kertas bekas tersebut akan berdampak positif terhadap kemusnahan hutan dimasa mendatang (Anonim2, 2012). Salah satu upaya daur ulang sampah kertas adalah memberi perlakuan terhadap kertas kardus bekas untuk dijadikan produk bahan pengemas kembali dengan ukuran yang sama atau lebih kecil. Hal yang perlu diperhatikan adalah permintaan jenis kardus biasanya harus seragam berdasarkan jenis gelombangnya, yakni kardus satu gelombang (one ply), 2 gelombang (two plies), dll. Disamping itu gelombang kardus tidak boleh dipress karena gelombangnya akan hilang dan mengurangi kekuatan kardus itu sendiri (Anonim2, 2012). Selain daur ulang kertas memiliki banyak manfaat, sebenarnya, me-reduce sekaligus me-recycle sampah organik RT menjadi kompos justru akan banyak mendatangkan manfaat. Di samping lingkungan jadi lebih bersih, juga sangat menguntungkan bagi Anda yang suka berkebun. Kompos, dengan kata lain adalah nutrisi sekaligus starter bagi tanah untuk mengembalikan unsur hara secara alami. Sehingga, tingginya unsur organik dan mikroorganisme dalam kompos, serta kemampuannya mempertahankan

kelembapan tanah menyebabkan akar tanaman mampu berkembang secara optimal. Tak heran bila kompos dianggap sebagai alternatif upaya berkebun secara organik (Anonim3, 2012).

E. Keuntungan dan Kerugian Daur Ulang 1. Kertas Daur Ulang Satu upaya pemanfaatan kembali sampah kertas untuk mengurangi timbulan Sampah. Menimbulkan kreatifitas dalam memanfaatkan kertas bekas. Sumber tamabahan penghasilan masyarakat (Anonim2, 2012). Dalam melakukan suatu usaha, kita perlu memperhitungkan resiko kerugian agar kita mampu meminimisasi kerugian untuk kemajuan usaha yang akan kita kelola. Seperti halnya dengan pembuatan jam dari bahan kertas daur ulang. Adapun resiko kerugian yang dapat terjadi adalah : 1. Peralatan yang ada dirumah rusak sehingga memerlukan modal untuk pembelian peralatan baru agar usaha ini tetap berjalan. 2. Barang yang dijual kurang diminati pasaran karena banyak jam yang dijual dengan bahan yang bukan terbuat dari kertas daur ulang. 3. Masyarakat kurang minat terhadap produk hasil kertas daur ulang. Meminimisasi Kerugian Untuk tetap mempertahankan usaha ini dari resiko kerugian yang dapat terjadi, maka diperlukan usaha-usaha, seperti : 1. Menggunakan peralatan yang ada dengan hati-hati. 2. Mempromosikan kepada masyarakat bahwa produk daur ulang merupakan karya seni yang tercipta dari sampah kertas. 3. Mempromosikan produk kepada teman atau kerabat. 4. Melakukan kreatifitas model jam yang akan dibuat.

5. Membuat aneka souvenir dari bahan kertas daur ulang, seperti : tempat foto, tempat pensil, sampul buku, note book, dll ( tidak terpaku hanya pada pembuatan jam saja) (Anonim2, 2012).

2. Kompos Daur ulang kompos menjadi pupuk tidak hanya memiliki manfaat tapi keuntungan yang besar. Dengan menggunakan kompos sebagai pupuk, tanaman bisa tumbuh lebih kuat. Tanaman buah pun akan berbuah lebih manis, kompos bisa digunakan untuk menyuburkan tanaman hias, bunga, atau sayuran di pekarangan rumah. Hasilnya, lingkungan bebas sampah, dan makin semarak dengan pepohonan yang tumbuh sehat di sekitar tempat tinggal. Suasana rumah pun terasa lebih asri dan segar karena kontribusi oksigen dari tanaman di sekitarnya (Anonim3, 2012). Namun, disamping memiliki keuntungan, kompospun juga memiliki kerugian.

Keuntungan Memperbaiki tektur tanah Meningkatkan pH tanah Menambah unsur-unsur makro maupun mikro Meningkatkan keberadaan jasad-jasad renik dalam tanah Relatif tidak menimbulkan polusi lingkungan

Kerugian Jumlah pupuk yang diberikan lebih tinggi daripada pupuk anorganik Respon tanaman lebih lambat Menjadi sumber hama dan pernyakit bagi tanaman

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Recycle adalah mendaur ulang barang. Paling mudah adalah mendaur ulang sampah organik di rumah anda, menggunakan bekas botol plastik air minum atau apapun sebagai pot tanaman, sampai mendaur ulang kertas bekas untuk menjadi kertas kembali. Daur ulang secara besar-besaran belum menjadi kebiasaan di Indonesia. Tempat sampah yang membedakan antara organik dan non-organik saja tidak jalan. Material yang bisa didaur ulang terdiri dari sampah kaca, plastik, kertas, logam, tekstil, dan barang elektronik. Meskipun mirip, proses pembuatan kompos yang umumnya menggunakan sampah biomassa yang bisa didegradasi oleh alam, tidak dikategorikan sebagai proses daur ulang. Daur ulang lebih difokuskan kepada sampah yang tidak bisa didegradasi oleh alam secara alami demi pengurangan kerusakan lahan. Secara garis besar, daur ulang adalah proses pengumpulan sampah, penyortiran, pembersihan, dan pemrosesan material baru untuk proses produksi.

B. Saran Dengan adanya makalah ini di harapkan agar kita dapat lebih mengetahui manfaat dari sampah kertas yang berguna bagi masyarakat. Sehingga kita dapat mengembangkan karya atau seni yang ada dalam diri tiap individu.

DAFTAR PUSTAKA Anonim1. 2012. Daur Ulang. Sumber: id.wikipedia.org/wiki/Daur-ulang. Diakses Pada Tanggal 30 Mei 2012. Anonim2. 2011. Manfaat daur Ulang Sampah Kertas. Sumber: http://thiuzthiuz.blogspot.com/2011/05/manfaat-daur-ulang-sampahkertas.html. Diakses Pada Tanggal 30 Mei 2012. Anonim3. 2012. Keuntungan dan Kelemahan Pupuk Organik. Sumber: http://pupukorganikterbaik.com/keuntungan-kelemahan-dari-pupukorganik/. Diakses Pada Tanggal 30 Mei 2012. Santoso, Urip. 2009. Kertas Daur Ulang. Sumber: http://uripsantoso.wordpress.com/2009/06/09/kertas-daur-ulang/. Diakses Pada Tanggal 30 Mei 2012. Silvana, 2010. Pengelolaan Sampah Secara Terpadu Melalui Program 3r (Reduce, Reuse & Recycle) Di Kota Palu. Sumber: http://cicisilvana.wordpress.com/2010/06/13/pengelolaan-sampah-secaraterpadu-melalui-program-3r-reduce-reuse-recycle-di-kota-palu/. Diakses Pada Tanggal 30 Mei 2012.

Anda mungkin juga menyukai