Dosen Pengampu :
Ir. Nia K. Pontoh, MSA
Muh. Abdi Danurja Rahman Aziz, S.T., M.R.K.
Dibuat Oleh :
Afreza Luthfi Hernanda ; 120220220
Fukushima menjadi prefektur terbesar ketiga di Jepang yang menjadi prefektur yang
berfokus di kegiatan industri dan juga pertanian secara tercampur. Selain itu Fukushima juga
fokus di industri listrik yaitu dengan memiliki pembangkit listrik tenaga nuklir yaitu
Fukushima Daiichi di Kota Okuma yang berada dekat dengan laut.
D. Proses Peremajaan Kota
Ketika terjadinya ketiga bencana beruntun yang melanda Fukushima yang membuat
Kecelakaan pada reaktor PLTN Fukushima Daiichi, pemerintah Jepang melakukan tindakan
pemulihan kota dengan memprioritaskan pengevakuasian penduduk yang menetap di
Fukushima untuk menyelamatkan yang berada dekat dengan reaktor Fukushima. Jarak yang
ditentukan dalam evakuasi radiasi penduduk didasarkan pada bahaya akan radiasi yang
memberikan dampak perusakan lingkungan dan juga membahayakan masyarakat.
Dalam menangani masalah ini pemerintah Jepang membuat Fukushima Revitalization
Station yang menerapkan program yaitu Fukushima Revitalization Policy yang bertujuan
rekonstruksi dan pemulihan prefektur Fukushima. Selain revitalisasi dan pemulihan kebijakan
ini juga melakukan pengembangan wilayah berkelanjutan untuk kedepannya dalam
menanggulangi masalah lingkungan.
Program tersebut melakukan berbagai macam tindakan dalam berbagai macam aspek
perencanaan yang mengutamakan lingkungan, infrastrukur, dan kependudukan. Pemerintah
melakukan pemantauan radiasi di prefektur serta menetapkan zona evakuasi penduduk. Zona
evakuasi ditetapkan dengan radius 20 km sekitar dari Fukushima Daiichi serta menambah dari
kota-kota disekitarnya yang terdampak secara langsung dari angin radiasi.
Penetapan zona evakuasi ini berdampak pada tempat tinggal penduduk sekitar
Fukushima Daiichi. Banyak penduduk yang berpindah dalam skala besar secara mendadak
membuat ketidakstabilannya ekonomi para penduduk dan juga prefektur sehingga mengurangi
kesejahteraan masyarakat. Setidaknya sebanyak 160,000 penduduk yang berevakuasi dari
lokasi zona tersebut.
Selain dari pengevakuasian dan pemantauan radiasi lingkungan. Pemerintah Jepang
juga menyusun rencana dalam penggunaan energi terbaharukan. Tindakan ini sebagai langkah
preventif akan kecelakaan serupa terjadi. Program ini melakukan perencanaan dalam
menggunakan energi terbarukan yang mengutamakan energi surya dan juga angin sebagai
alternatif dari energi nuklir untuk memenuhi kebutuhan energi Fukushima.
Hasil Peremajaan Kota
Berbagai macam upaya dilakukan oleh pemerintah Jepang dalam menanggulangi
bencana yang melanda Fukushima. Program revitalisasi yang dilaksanakan bertindak sebagai
proses pembangunan ulang serta alih fungsi penggunaan energi yang digunakan. Pada saat ini,
prefektur Fukushima telah pulih dari bencana yang dihadapi walaupun tidak sepenuhnya
selesai akibat masih terdapat masalah pada radiasi yang belum sempurna menghilang dari
wilayah zona terdampak.
Saat ini Jepang memfokuskan penggunaan listrik yang berasal dari energi terbarukan
terutama energi surya yang terbuktikan dengan peningkatan instalasi pembangkit listrik tenaga
surya dibandingkan dengan negara-negara lain. Dalam transisi penggunaan sumber energi
listrik ini, Fukushima bertindak sebagai pemimpin dalam pembangunan infrastruktur energi
terbarukan. Salah satu lembaga yang bertindak sebagai penggerak penggunaan infrastruktur
listrik terbarukan adalah Institue for Sustainable Energy Policies (ISEP) yang mengupayakan
perubahan paradigma penggunaan listrik dari energi nuklir menjadi energi ramah lingkungan.
ISEP mendukung kebijakan Fukushima dalam mengembangkan teknologi infrastruktur energi
terbarukan.
Industri-industri di Fukushima dan seluruh Jepang didorong untuk menginvestasi
dalam penggunaan energi terbarukan khususnya wilayah yang terdampak triple disaster. Pada
saat ini banyak dilakukannya proyek pembangunan energi surya di seluruh Jepang sebagai
tindakan antisipasi akan potensi bencana selanjutnya.
Program Revitalisasi Fukushima dapat dikatakan mencapai berbagai macam tujuan
yang mengutamakan keselamatan penduduk secara berkelanjutan. Pergerakan paradigma
penggunaan listrik hingga pengembangan infrastruktur ramah lingkungan dilakukan demi
memastikan perkembangan kota secara berkelanjutan.
Kota Fukushima mengalami banyak perubahan akibat bencana yang dihadapi dalam
berbagai macam perkembangan dan pembangunan kota. Fukushima yang sebelumnya
mengandalkan penggunaan energi nuklir menjadi salah satu prefektur yang mengutamakan
penggunaan energi terbarukan. Fukushima juga menjadi fokus dalam pencegahan bencana
dengan melakukan perencanaan secara berkelanjutan agar mengantisipasi permasalahan yang
dapat timbul dari faktor yang tidak dapat diprediksi seperti bencana alam.
DAFTAR PUSTAKA
Director General. (2015). The Fukushima Daiichi Accident . International Atomic Energy
Agency.
National Diet of Japan Fukushima Nuclear Accident Independent Investigation Commission.
(2012). The Fukushima Daiichi Accident Report. Japan.
Samidjo, & Jacobus. (2014). Peremajaan Kota Sebagai ALternatif Upaya Perlindungan
Lingkungan Perkotaan Berkelanjutan.
Schreurs, M. A. (2021). International Journal of Disaster Risk Reduction. Reconstruction and
revitalization in Fukushima a decade after the “triple disaster” struck: Striving for
sustainability and a new future vision.
Singgih, D. (2015). Dampak Kecelakaan Pembangkit Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi
Terhadap Keamanan Lingkungan dan Ekonomi Di Jepang.