: 361-374
-
wwwww
Abstrak
Jepang adalah salah satu negara yang memiliki catatan panjang mengenai bencana,
mulai dari gempa bumi, topan, tanah longsor, hingga tsunami. Hal ini dikarenakan
Jepang terletak di area Circum Pasific Mobile Zone. Adapun puncak bencana tersebut
yaitu kejadian gempabumi dan tsunami Tohoku 2011 yang berkekuatan 9.0 SR sehingga
mengakibatkan gelombang tsunami setinggi 10 meter (33 kaki). Gempa tersebut juga
menyebabkan kerusakan pada reaktor nuklir yang berada di Prefekur Fukushima.
Melihat kondisi seperti itu, perlu dilakukan suatu penelitian yang bertujuan untuk: (a)
menganalisis penanggulangan bencana alam di Jepang untuk membangun ketangguhan
masyarakat yang berkelanjutan melalui kontribusi IRIDeS Tohoku University; dan (b)
menganalisis penanganan bencana natech di Jepang serta implikasinya bagi Indonesia.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dan teknik
pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Adapun temuan dari penelitian
ini yaitu: (a) dalam menanggulangi bencana alam, Jepang mendirikan International
Research Institute of Disaster Science (IRIDeS) di Tohoku University untuk melakukan
penelitian yang berorientasi pada aksi, dan mengejar manajemen bencana yang efektif
untuk membangun masyarakat yang berkelanjutan dan tangguh serta didukung oleh
tujuh divisi sehingga dapat melakukan berbagai kegiatan guna mewujudkan tujuan
tersebut; dan (b) upaya penanggulangan bencana Natech di Jepang semakin diperkuat
setelah terjadinya gempa besar di Tohoku pada tahun 2011. Implikasinya bagi
Indonesia, tepatnya di Cilegon, keberadaan IRIDeS dan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia memulai proyek kolaborasi sejak 2017 yang bertujuan untuk
meminimalisir adanya bahaya Natech di Cilegon, Indonesia.
361
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 7 (2) (2020): 361-374
362
Khairunnisa Adri*, Hayatul Khairul Rahmat, Rizkia Mutiara Ramadhani, Ainun Najib, Agung Priambodo
Analisis Penanggulangan Bencana Alam Dan Natech Guna Membangun Ketangguhan
…….. .(Hal 352-360)
dini, tidak cukup tersedia infrastuktur yang berada di pantai Samudra Pasifik
untuk evakuasi, dan rendahnya wilayah Tohoku yang berkekuatan 9.0
daerah permukiman terhadap SR sehingga mengakibatkan gelombang
permukaan air laut sehingga tsunami tsunami setinggi 10 meter (33 kaki).
merambat cukup jauh ke daratan. Gempa ini merupakan gempa terbesar
Dalam penanganan bencana tsunami, yang pernah terekam di Jepang
Indonesia banyak belajar dari negara mengalahkan gempa Kobe yang terjadi
Jepang yang merupakan daerah pada bulan Januari 1995 dan memiliki
rawan bencana tsunami. skala 6.8 SR dan berpusat 20 km dari
Jepang adalah salah satu negara kota Kobe.
yang memiliki catatan panjang Gempa tahun 2011 tersebut juga
mengenai bencana. Kondisi geografi dan menyebabkan kerusakan pada reaktor
klimatologi Jepang membuatnya rawan nuklir yang berada di Fukushima.
mengalami bencana seperti aktivitas Gelombang tsunami yang timbul
vulkanik, gempa bumi, badai salju, dan akibat gempa menghantam dinding
lain sebagainya. Jepang terletak tepat di pembatas, membanjiri serta
atas wilayah yang disebut dengan mematikan generator darurat di PLTN
Pasific Rings of Fire (Cincin Api Pasifik) Fukushima
yang mengakibatkan terjadinya gempa. (Widyaningrum, 2019). Beberapa hari
Wilayah tersebut adalah lokasi berikutnya, terjadi reaksi antara air
pertemuan 3 lempeng tektonik yang dan bahan bakar menyebabkan
aktif. Lempeng tersebut yaitu lempeng pembentukan gas hidrogen yang
Eurasian, Pasifik, Amerika, dan Filipina. akhirnya memicu ledakan. Atap
Jepang terletak di area Circum Pasific reaktor 1, 3, dan 4 yang meledak
mobile zone dimana aktivitas vulkanik sehingga melukai 16 orang. Hasil
dan seismik berlangsung secara penelitian memperkirakan jumlah
konstan. Hal ini menyebabkan adanya kontaminasinya mencapai 42%.
aktivitas gempa bumi secara periodik Secara total, ada 37 pekerja yang
dan terus menerus yang melanda Jepang mengalami cedera fisik dan dua
(Sekimov, 2012). Puncak peristiwa dan lainnya memiliki luka bakar akibat
dampak tsunami Jepang pada tahun radiasi (Prameswari, 2016). Peristiwa
2011 yaitu terjadi sebuah gempa bumi bencana tersebut merupakan salah
363
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 7 (2) (2020): 361-374
satu dari bahaya Natech yang menjadi lainnya yang bisa saja terkena imbas
ancaman di bidang industri. bencana. Lebih bahaya lagi, jika bencana
Natech merupakan singkatan ini terjadi dalam skala besar akan
dari Natural Hazard Triggered berpotensi mengancam kestabilan
Technological Accidents yaitu bencana ekonomi secara global.
alam yang memicu terjadinya bencana Dampak yang ditimbulkan dari
teknologi. Dalam jangka dua dekade bahaya natech juga bisa menjadi
terakhir, frekuensi kejadian bencana semakin kompleks, jika bencana
natech semakin meningkat dan yang teknologi ini terjadi sebagai dampak
paling utama adalah bencana ini bisa lanjutan dari bencana alam (Putri &
memberikan dampak mulai dari skala Atmaja, 2017). Walau begitu, kejadian
lokal, regional hingga internasional ini bukan hanya bergantung pada jenis,
(PKMK FK UGM, 2014). Selain itu, kekuatan (magnitude), ataupun tingkat
peningkatan bencana ini juga kerusakan bencana pemicunya, tetapi
diperkirakan akibat meningkatnya juga faktor-faktor lain termasuk sistem
potensi bahaya alam karena adanya di industri itu sendiri, seperti jenis dan
perubahan iklim, peningkatan kuantitas bahan kimia, jenis tangki dan
industrialisasi dan meningkatnya kondisi penyimpanan, desain, umur,
kerentanan masyarakat. perawatan, skema pengelolaan serta
Bahaya natech menjadi ancaman keamanan.
utama bagi bisnis dan individu masa Di Indonesia sendiri pernah
kini. Namun, ironisnya bahaya natech tercatat kejadian bencana teknologi.
masih sangat jarang diungkap di Tepatnya 22 tahun lalu, ketika tujuh
Indonesia, padahal bencana ini tangki penyimpanan bahan bakar
berpotensi menimbulkan pencemaran minyak milik Pertamina terbakar
lingkungan dan kerusakan bangunan karena tersambar petir. Petir ini
pada wilayah-wilayah yang tidak siap menyambar alat yang saat itu sedang
menghadapi kejadian tersebut. bekerja pada proses pengisian
Konsekuensi lainnya juga semakin kerosin. Ledakan ini mampu
menguat karena banyak masyarakat menggetarkan rumah-rumah warga
yang tinggal di daerah perkotaan besar, sekitar. Kejadian ini mengakibatkan
dekat dengan industri dan infrastruktur ribuan penduduk dan 400 karyawan
364
Khairunnisa Adri*, Hayatul Khairul Rahmat, Rizkia Mutiara Ramadhani, Ainun Najib, Agung Priambodo
Analisis Penanggulangan Bencana Alam Dan Natech Guna Membangun Ketangguhan
…….. .(Hal 352-360)
365
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 7 (2) (2020): 361-374
366
Khairunnisa Adri*, Hayatul Khairul Rahmat, Rizkia Mutiara Ramadhani, Ainun Najib, Agung Priambodo
Analisis Penanggulangan Bencana Alam Dan Natech Guna Membangun Ketangguhan
…….. .(Hal 352-360)
membangun pelajaran masa lalu beberapa cara guna build back better.
Jepang dan di sekitar dunia sehingga beberapa bencana alam selama tahun
akan berkontribusi pada upaya 2018 yaitu leturan gunung api dan
367
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 7 (2) (2020): 361-374
368
Khairunnisa Adri*, Hayatul Khairul Rahmat, Rizkia Mutiara Ramadhani, Ainun Najib, Agung Priambodo
Analisis Penanggulangan Bencana Alam Dan Natech Guna Membangun Ketangguhan
…….. .(Hal 352-360)
369
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 7 (2) (2020): 361-374
371
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 7 (2) (2020): 361-374
satu daerah di Indonesia yang memiliki sekitar pabrik atau industri, maka ada
banyak aktivitas Industri karena PT. kemungkinan zat atau bahan kimia
Chandra Asri dan PT. Asahimas dapat ikut hanyut dan dapat dengan
merupakan perusahaan kimia mudah disebarkan oleh air banjir dan
terkemuka yang terletak di Cilegon. mencemari lingkungan secara luas
Itulah mengapa Cilegon merupakan melalui sungai. Dalam kasus gempa
wilayah yang dinilai rentan terjadi bumi, retakan yang terjadi pada lantai
bencana karena diakibatkan kegagalan tanggul akibat gerakan tanah dapat
teknologi. Cilegon menjadi salah satu membocorkan zat cair berbahaya yang
zona industri terbesar di Indonesia dapat menyebabkan polusi air tanah
karena banyak memproduksi baja, yang berbahaya bagi kesehatan. Risiko-
kimia, dan energi. Melihat risiko risiko tersebut perlu diperhatikan oleh
bencana yang begitu besar, maka IRIDeS pemerintah setempat agar risiko Natech
dan Fakultas Kesehatan Masyarakat tidak berdampak pada masyarakat luas.
Universitas Indonesia memulai proyek
kolaborasi sejak 2017 yang bertujuan SIMPULAN
untuk meminimalisir adanya bahaya. Jepang merupakan daerah yang
Banyak perusahaan Jepang yang berdiri memiliki potensi besar akan gempa
Cilegon yaitu Nippon Steel, Nippon bumi, tsunami, dan terjadinya erupsi
Shokubai, Asahimas Chemical, gunung api karena berada didalam
Mitsubishi Chemical, dll. Dengan zona cincin api atau ring of fire. Pada
banyaknya pabrik dan industri yang tahun 2011, Jepang mengalami gempa
terletak di Cilegon, pemerintah bumi dan tsunami di Great East Japan
setempat sudah seharusnya memiliki atau Tohoku sehingga Jepang
pedoman yang ketat dalam mendirikan International Research
mengantisipasi risiko Natech agar Institute of Disaster Science (IRIDeS).
terhindar dari kecelakaan. Tujuan didirikannya IRIDeS adalah
Kecelakaan Natech dapat untuk melakukan penelitian yang
menyebabkan bencana yang jauh lebih berorientasi pada aksi, dan mengejar
besar daripada kecelakaan industri manajemen bencana yang efektif
biasa. Misalnya, jika banjir menyebabkan untuk membangun masyarakat yang
meluapnya bendungan bendungan di berkelanjutan dan tangguh. Hal ini
372
Khairunnisa Adri*, Hayatul Khairul Rahmat, Rizkia Mutiara Ramadhani, Ainun Najib, Agung Priambodo
Analisis Penanggulangan Bencana Alam Dan Natech Guna Membangun Ketangguhan
…….. .(Hal 352-360)
masa yang lalu dapat menjadi sebuah kepada seluruh informan dalam
Hal yang serupa juga terjadi ketika (IRIDeS) Tohoku University Jepang
373
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 7 (2) (2020): 361-374
374
Khairunnisa Adri*, Hayatul Khairul Rahmat, Rizkia Mutiara Ramadhani, Ainun Najib, Agung Priambodo
Analisis Penanggulangan Bencana Alam Dan Natech Guna Membangun Ketangguhan
…….. .(Hal 352-360)
Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 24 Tahun 2007
tentang Penanggulangan Bencana.
375