Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN BENCANA & LINGKUNGAN

Reasoning :
1. Manusia sbg bagian dari alam semesta
2. Berhubungan dengan Kehidupan dan Penghidupan
3. Kemajuan IPTEK
4. Indonesia Ring of Fire memiliki resiko bencana yang tinggi
5. Tanggung jawab Bersama (pemerintah, Dunia Usaha, Masyarakat)
MANAJEMEN BENCANA & LINGKUNGAN

Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia


memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis,
dan demografis yang memungkinkan terjadinya
bencana, baik yang disebabkan oleh faktor alam,
faktor nonalam maupun faktor manusia yang
menyebabkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda,
dan dampak psikologis yang dalam keadaan
tertentu dapat menghambat pembangunan
nasional
Peta Rawan Benana
 934 Kejad
Data dan Informasi Bencana Indonesia (DIBI) bahwa dalam 10 tahun
terakhir (2010-2019) tren kejadian bencana semakin meningkat >80%
kejadian bencana didominasi oleh bencana hidrometeorologi. Kejadian
bencana terbanyak terjadi pada tahun 2018 sebanyak 3398 kali.
Kenaikan juga terjadi pada tingkat kerugian ekonomi, rusaknya
perumahan, fasilitas publik dan korban luka-luka. Fakta yang nyata
bahwa berbagai kabupaten/kota di Indonesia secara geografis dan
geologis berada di kawasan rawan bencana dengan tingkat risiko sedang
sampai menengah terhadap bencana menjadi salah satu alasan yang
mengharuskan adanya kesiapan sumber daya manusia terutama dari
kalangan pemerintah dalam penanggulangan bencana.
 Secara geografis Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada pertemuan
empat lempeng tektonik yaitu lempeng Benua Asia, Benua Australia, lempeng Samudera
Hindia dan Samudera Pasifik. Pada bagian selatan dan timur Indonesia terdapat sabuk
vulkanik (volcanic arc) yang memanjang dari Pulau Sumatera ? Jawa – Nusa Tenggara ?
Sulawesi, yang sisinya berupa pegunungan vulkanik tua dan dataran rendah yang
sebagian didominasi oleh rawa-rawa. Kondisi tersebut sangat berpotensi sekaligus rawan
bencana seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, banjir dan tanah longsor
 Wilayah pantai di Indonesia merupakan wilayah yang rawan terjadi bencana tsunami
terutama pantai barat Sumatera, pantai selatan Pulau Jawa, pantai utara dan selatan pulau-
pulau Nusa Tenggara, pulau-pulau di Maluku, pantai utara Irian Jaya dan hampir seluruh
pantai di Sulawesi. Laut Maluku adalah daerah yang paling rawan tsunami. Dalam kurun
waktu tahun 1600-2000, di daerah ini telah terjadi 32 tsunami yang 28 di antaranya
diakibatkan oleh gempa bumi dan 4 oleh meletusnya gunung berapi di bawah laut.
Lingkup Manajemen Bencana & Lingkungan
 Sebagai proses aktifitas kegiatan yaitu:
1. Perencanaan (Mitigasi)
2. Directing
3. Coordinating
4. Budgeting,
5. Actuating
6. Monitoring
7. Evaluating
PROSES MANAJEMEN BENCANA

SESUDAH
SEBELUM SAAT
TERJADI
( PRA) TERJADI
(PASCA)
Siklus Manajemen Bencana
BENCANA

Tanggap
Kesiapan Darurat

Pencegahan Pemulihan
dan Mitigasi
Apa yang dimaksud Bencana??

“ Suatu peristiwa atau rangkaian peristiwa yang


mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh
faktor ALAM dan atau faktor non Alam ataupun
MANUSIA sehingga mengakibatkan timbulnya
korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta
benda dan dampak psikologis” (UU No.24 Tahun
2007)
 Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa
bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah
longsor.
 Bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal
modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.
 Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik
sosial antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan teror
 Bahaya alam (natural hazards) dan bahaya karena ulah manusia
(man-made hazards) yang menurut United Nations International
Strategy for Disaster Reduction (UN-ISDR) dapat dikelompokkan
menjadi bahaya geologi (geological hazards), bahaya
hidrometeorologi (hydrometeorological hazards), bahaya biologi
(biological hazards), bahaya teknologi (technological hazards) dan
penurunan kualitas lingkungan (environmental degradation)
Kerentanan (vulnerability) yang tinggi dari masyarakat,
infrastruktur serta elemen-elemen di dalam kota/ kawasan yang
berisiko bencana Kapasitas yang rendah dari berbagai komponen
di dalam masyarakat
JENIS BENCANA

ALAM : MANUSIA:
1. GEMPA BUMI 1. BENCANA SOSIAL
2. KEBAKARAN 2. TEROR
3. TSUNAMI
4. GUNUNG MELETUS BIOLOGI :
5. PUTTING BELIUNG1. VIRUS COVID 19
6. BANJIR
7. TANAH LONGSOR
8. KEKERINGAN
9. Dll

Anda mungkin juga menyukai