Anda di halaman 1dari 2

Nama: Habib Duanda

Nim: 2102111776
Maktul: Ilmu Lingkungan Dan Mitigasi Bencana (F)

Ilmu Lingkungan Dan Mitigasi Bencana


Ringkasan UU
1. UU No. 32 tahun 2009 mengatur tentang perlindungan pengelolaan lingkuhan hidup,
Adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan
mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaa,
pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum.

2. UU No. 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana.


Kegiatan penanggulangan bencana pada dasarnya adalah serangkaian kegiatan baik sebelum, dan sesudah
terjadi bencana yang dilakukan untuk mencegah, mengurangi, bencana yang dilakukan dan memulihkan
diri dari dampak bencana.

3. Mitigasi Bencana
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat. Mitigasi bencana merupakan bentuk pengurangan kerugian yang lebih besar
akibat bencana yang sulit dideteksi kemunculannya secara tepat.

4. Definisi bencana
Bencana dalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta
benda, dan dampak psikologis.
Definisi tersebut menyebutkan bahwa bencana disebabkan oleh faktor alam, non alam, dan manusia. Oleh
karena itu, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tersebut juga mendefinisikan mengenai bencana alam,
bencana nonalam, dan bencana sosial.

5. Potensi ancaman bencana


Bencana dapat disebabkan oleh kejadian alam (natural disaster) maupun oleh ulah manusia (man-made
disaster). Faktor-faktor yang dapat menyebabkan bencana antara lain:
Bahaya alam (natural hazards) dan bahaya karena ulah manusia (man-made hazards) yang menurut
United Nations International Strategy for Disaster Reduction (UN-ISDR) dapat dikelompokkan menjadi
bahaya geologi (geological hazards), bahaya
hidrometeorologi (hydrometeorological hazards), bahaya biologi (biological hazards), bahaya teknologi
(technological hazards) dan penurunan kualitas lingkungan (environmental degradation) Kerentanan
(vulnerability) yang tinggi dari masyarakat, infrastruktur serta elemen-elemen di dalam kota/ kawasan
yang berisiko bencana Kapasitas yang rendah dari berbagai komponen di dalam masyarakat.
Secara geografis Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada pertemuan empat lempeng
tektonik yaitu lempeng Benua Asia, Benua Australia, lempeng Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
Pada bagian selatan dan timur Indonesia terdapat sabuk vulkanik (volcanic arc) yang memanjang dari
Pulau Sumatera ? Jawa – Nusa Tenggara ? Sulawesi, yang sisinya berupa pegunungan vulkanik tua dan
dataran rendah yang sebagian didominasi oleh rawa-rawa. Kondisi tersebut sangat berpotensi sekaligus
rawan bencana seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, banjir dan tanah longsor. Data
menunjukkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat kegempaan yang
tinggi di dunia, lebih dari 10 kali lipat tingkat kegempaan di Amerika Serikat (Arnold, 1986).

6. System penanggulan bencana


Indonesia menyadari bahwa masalah kebencanaan harus ditangani secara serius sejak terjadinya
gempabumi dan disusul tsunami yang menerjang Aceh dan sekitarnya pada 2004. Kebencanaan
merupakan pembahasan yang sangat komprehensif dan multi dimensi. Menyikapi kebencanaan yang
frekuensinya terus meningkat setiap tahun, pemikiran terhadap penanggulangan bencana harus dipahami
dan diimplementasikan oleh semua pihak. Bencana adalah urusan semua pihak. Secara periodik,
Indonesia membangun sistem nasional penanggulangan bencana. Sistem nasional ini mencakup beberapa
aspek antara lain :
Legislasi, Kelembagaan, Pendanaan
Berikut beberapa pendanaan yang terkait dengan penanggulangan bencana di Indonesia :
1. Dana DIPA (APBN/APBD)
2. Dana Kontijensi
3. Dana On-call
4. Dana Bantual Sosial Berpola Hibah
5. Dana yang bersumber dari masyarakat
6. Dana dukungan komunitas internasional

Anda mungkin juga menyukai