Anda di halaman 1dari 2

KONDISI TIDAK LAIK TERBANG

1. Penyakit kardiovaskular
Penurunan oksigen jenuh selama perjalanan udara dapat mempengaruhi
orang-orang dengan penyakit jantung. Beberapa pasien dengan gangguan
kardiovaskular biasanya tidak diperbolehkan terbang, seperti komplikasi
myocardial infarction, angina tidak stabil, dekompensasi gagal jantung
kongestif, hipertensi tak terkontrol, aritmia jantung tak terkontrol,
gejala penyakit katup jantung parah.
2. Ibu hamil dan bayi baru lahir
Karena peningkatan risiko persalinan saat penerbangan, sebagian besar
maskapai melarang wanita hamil dalam akhir minggu ke-36 pada kehamilan
tunggal dan 32 minggu pada kehamilan kembar untuk melakukan perjalanan
udara.
Bayi pun harus menunggu hingga berusia 1 minggu baru boleh diizinkan
terbang. Sedangkan bayi prematur yang memiliki komplikasi lebih besar
baru diperbolehkan terbang setelah berusia 6 bulan.
3. Penyakit pernapasan
Orang dengan gangguan pernapasan dan paru biasanya juga tidak diizinkan
untuk terbang, seperti yang terengah-engah saat istirahat, infeksi
pernafasan aktif, termasuk pneumonia dan infeksi virus. Hal ini terutama
berkaitan dengan kebutuhan oksigen selama penerbangan.
4. Pasien anemia
Orang dengan hemoglobin <7,5 g/dL memiliki risiko hipoksia lebih tinggi,
sehingga penilaian kebugaran dibutuhkan sebelum penerbangan dilakukan.
Pasien dengan penyakit sel sabit harus memiliki akses oksigen selama
penerbangan. Pasien ini juga tidak diizinkan terbang selama 10 hari
setelah krisis.
5. Pasien dengan masalah THT
Pasien dengan masalah pada telinga, hidung dan tenggorokan seperti
memiliki sinusitis akut, polip hidung besar, pasca mengalami operasi
hidung, menderita infeksi telinga tengah, juga tidak diperbolehkan untuk
naik pesawat terbang. Hal ini berkaitan dengan penurunan tekanan udara
dan berkurang kadar oksigen.

6. Pasien dengan masalah neurologis atau psikiatrik


Pasien psikotik akut dan pasien epilepsi tak terkontrol biasanya tidak
diperbolehkan terbang. Pasien dengan epilepsi terkontrol umumnya bisa
terbang dengan aman. Namun harus diberitahu tentang potensi ambang
kejang karena efek kelelahan, makan tertunda, hipoksia dan irama
sirkadian terganggu.
7. Penyakit menular
Pasien-pasien dengan penyakit yang mudah menular di udara seperti pasien
tuberkulosis, cacar air umumnya juga tidak diizinkan untuk melakukan
perjalanan udara. Penyakit menular yang dilarang terbang biasanya
tergantung pada sifat dari kondisi dan transmisibilitas fase penyakit.

Anda mungkin juga menyukai