1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan agen konservasi!
Agen konservasi adalah seseorang yang memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan tentang konservasi yang secara sukarela bersedia dan mampu menggerakkan masyarakat untuk ikut serta dalam aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan pencapaian tiga pilar konservasi.
2. Sebut dan jelaskan peran agen konservasi!
Peran agen konservasi: - Inisiator : agen konservasi diharapkan dapat menjadi ide/pemikiran konservasi yang bermanfaat melalui kepekaan dan pengetahuannya terhadap kondisi dan permasalahan praktik-praktik konservasi saat ini. Contohnya berinisiatif mendirikan tempat pengelolaan sampah. - Motivator : agen konservasi diharapkan mampu membangkitkan semangat/motivasi dan dorongan kepada masyarakat untuk mengetahui, memahami, serta menyadari pentingnya konservasi serta penerapan prinsip-prinsip konservasi dalam aspek kehidupan. Agen konservasi harus selalu mendorong masyarakat untuk bertindak nyata dalam memelihara, membersihkan, dan tidak melakukan hal-hal yang dapat merusak lingkungan. - Fasilitator : agen konservasi berperan sebagai fasilitator/pendamping kegiatan yang diselenggarakan oleh instansi setempat maupun kegiatan yang diselenggarakan secara mandiri oleh masyarakat. Agen konservasi berperan mendampingi masyarakat untuk mengelola lingkungan dengan benar, memberikan saran untuk pemberdayaan masyarakat cinta lingkungan, dll. - Dinamisator : agen konservasi diharapkan dapat berperan secara dinamis sebagai mitra aktif dan sejajar bagi berbagai unit yang memiliki konsentrasi praktik-praktik konservasi dalam kerangka menyikapi kondisi yang ada. Agen konservasi dapat menggerakkan masyarakat dalam memelihara lingkungan dan menciptakan suasana penuh kegembiraan agar masyarakat mencintai lingkungan di mana mereka tinggal. - Teladan atau model : agem konservasi diharapkan dapat menjadi teladan bagi masyarakat dalam kaitan dengan implementasi tiga pilar konservasi.
3. Setiap tahun negara tetangga Indonesia, yaitu Malaysia mengeluhkan dampak
pembakaran hutan di Riau. Sebagai agen konservasi, bagaimana sika panda terhadap keluhan Malaysia tersebut? Sebagai agen konservasi sikap yang saya lakukan terhadap keluhan Malaysia terhadap dampak pembakaran hutan di Riau yaitu, pertama bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk memberikan sanksi kepada para pelaku pembakaran hutan karena kebakaran hutan di Riau penyebab terbesarnya yaitu orang-orang melakukan Teknik tebas-bakar (slash and burn) yang digunakan untuk membersihkan lahan secara cepat dan murah, hal ini dapat dicegah dengan memperketat penjagaan di hutan agar tidak sembarang orang dapat masuk dan melakukan pembakaran hutan. Selain dapat memperketat penjagaan dan keamanan hutan, hal ini juga dapat membuka lapangan pekerjaan bagi orang-orang yang menganggur di daerah setempat sebagai penjaga keamanan hutan. Kedua yaitu ketika hutan mulai terbakar harus segera ditindak lanjuti dengan pemadaman agar apinya tidak semakin meluas. Selain itu juga dapat membuat penghalang untuk mencegah terbakarnya bahan organik.
4. Persoalan sampah di Indonesia sudah demikian kronis, sehingga dampaknya
mencemari air dan udara yang sangat dibutuhkan bagi kehidupan masyarakat. Jelaskan strategi apa yang dapat anda tawarkan untuk mengatasi masalah sampah di perkotaan! Strategi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah sampah di perkotaan : - Membuang sampah pada tempatnya, kemudian memisahkan antara sampah organik dan non organik ke dalam tempat yang berbeda. - Mendaur ulang sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat, seperti dari pemisahan sampah yang dilakukan dapat mendaur ulang sampah organik menjadi kompos dan sampah non organik menjadi pot bunga, tikar, tempat sampah dan lainnya. - Melarang penggunaan plastik yang bergagang dan tidak bergagang terutama di toko/warung/minimarket/supermarket serta membawa kantung belanja dan alat makan sendiri. Hal ini dapat mengurangi sampah plastik. - Mendonasikan atau melelang barang-barang yang tidak terpakai. - Mengganti model pengelolaan sampah dengan pengelolaan terpilih, artinya memilih dan memilah sampah dari sumber seperti rumah tangga, warung dan sejenisnya. Hal ini telah berhasil mengurangi 80% sampah di kota San Fernando.