Anda di halaman 1dari 14

Pendidikan

Agama Islam

Nama : Shervia Dandi Ananda

NIM : 7311420232
Hakekat dan Unsur Manusia
Serta Macam Makhluk Hidup
Hakekat Manusia
• Charles Darwin (1809-1882) dalam bukunya On The Origin of Species berusaha
mengetengahkan sebuah teori asal usul species melalui seeleksi alam atau bertahannya ras-
ras yang beruntung dalam perjuangan untuk mempertahankan hidupnya. Dia berusaha
menemukan mekanisme yang melalui mekanisme tersebut, satu species dapat berubah
menjadi species lain. Oleh pengikut-pengikut Darwin yang paling ekstrem menjadikan
Darwinisme itu sebagai acuan untuk mengatakan bahwa manusia adalah keturunan kera.
( Maurice Bucaille, 1989:34)

• P.P Grasse dalam bukunya L’homme Accusation (manusia sebagai tertuduh), berusaha
mencari bukti kebenaran Darwinisme dan pengikutnya. Melalui penelitian dan
pengumpulan pendapat para ahli tentang perbedaan antara monyet dengan kera, kera
dengan simang, simang dengan gorilla, dan gorilla dengan manusia. Baik secara
fisiologis, anatomis, maupun biologis akhirnya P.P Grasse menyimpulkan bahwa antara
manusia dan kera berbeda dengan kata lain tidak terbukti. (Maurice Bucaille, 1989:34)
• Al-Quran telah menegaskan dengan memberi jawaban bahwa manusia bukan
keturunan kera, melainkan keturunan manusia pertama (Adam) yang diciptakan oleh
Allah dari tanah. Allah menciptakan manusia yang terdiri dari materi dan roh, melalui
tahapan-tahapan, dari tanah berlumpurhitam yang diberi bentuk dan kemudian
menjadi tanah kering seperti tembikar, kemudian setelah disempurnakan bentuknya
allah meniupkan roh, maka jadilah adam. (Q.S Al-Hijr:28-29).

• Konsep manusia dalam islam dapat dilihat dalam QS. Al-Mu’minun(23):12-14 dan QS. As-
Sajadah(32):7-9. kedua ayat tersebut menegaskan bahwa manusia tersusun dari dua unsur
yaitu materi dan imateri, jasmani dan rohani. Unsur materi (tubuh) manusia berasal dari
tanah dan roh manusia berasal dari substansi immateri. Tubuh mempunyai daya fisik
jasmani, yaitu mendengar, melihat, meraba, mencium, dan daya gerak. Roh mempunyai dua
daya, yakni daya berpikir yang disebut akal yang berpusat di kepala dan daya rasa yang
berpusat di hati.
Unsur immateri yang ada pada manusia. (Mustafa Zahri, 1976:121)

1. Roh

• Pemberian hidup dari Allah kepada manusia (QS. Al-Hijr (15):29, As-
Sajadah (32):9)
• Penciptaan kepada Nabi Isa (QS. Maryam (19):17, Al-Anbiya (21):91)
• Wahyu dan malaikat Jibril yang membawanya (QS. An-Nahl (16):2)

Ibnu Qayyim menyatakan, roh adalah jism yang berlainan hakikatnya dari
jism yang dapat diraba. Roh merupakan jism Nurani yang ringan dan
tinggi, hidup dan selalu bergerak, yang menembusi anggota, dan menjalar
ke dalam anggota tubuh. Jism ini berjalin dan memberi bekas-bekas
seperti gerak, masa, dan berkehendak. Jika anggota tersebut sakit dan
rusak serta tidak menerimabekas-bekas tersebut, roh akan bercerai dan
pergi ke alam arwah. Roh yang mati dan hilang bernama nafs. (Qamanul
Hadi, 1981: 135).
2. Hati (Qalb)

Menurut Al-Ghazali, qalb memiliki dua arti, yaitu fisik dan metafisik. Arti fisik yaitu jantung, berupa
segumpal daging yang berbentuk bulat memanjang yang terletak dipinggir dada sebelah kiri. Qalb
bertugas mengatur peredaran darah pada seluruh tubuh, yang didalamnya terdapat rongga-rongga
yang mengandung darah hitam, sebagai sumber roh.
Sedangkan arti metafisik, yaitu batin sebagai tempat pikiran yang sangat rahasia dan murni, yang
merupakan hal yang lathif (yang halus) yang ada pada diri manusia. Qalb bertanggung jawab
kepada Allah, ditegur, dimarahi, serta dihukum. Qalb menjadi Bahagia apabila selalu ada disisi
Allah dan berusha melepaskan dari belenggu selain Allah.
3. Akal

Akal merupakan anugerah yang sangat besar dan tak ternilai harganya dari
Allah. Akal digunakan untuk berpikir dan memperhatikan barang yang ada di
alam ini, sehingga benda-benda dan barang- barang yang halus serta
tersembunyi dapat dipikirkan kegunaan dan manfaatnya.
Manusia dapat mengamati sesuatu dengan akal, dan hasil pengamatan itu
menjadi ilmu pengetahuan yang akan digunakan dalam usaha memenuhi
kebutuhan hidupnya dan menjangkau jauh ke luar kemampuan fisiknya.

Dalam pandangan Al-Ghazali, akal mempunyai empat pengertian:


• Sebutan yang membedakan manusia dengan hewan
• Ilmu yang lahir disaat anak mencapai usia akli balig, sehingga dapat mengetahui
perbuatan baik dan buruk
• Ilmu-ilmu yang di dapat dari pengalaman sehingga dapat dikatakan “siapa yang
banyak pengalaman, maka ia orang yang berakal”
• Kekuatan yang dapat menghentikam dorongan naluriyah untuk menerawang jauh ke
angkasa, mengekang, dan menundukan syahwat yang selalu menginginkan
kenikmatan.
4. Nafsu

Nafsu dalam istilah psikologi lebih dikenal dengan sebutan konasi atau daya
karsa, konasi dalam bentuk bereaksi, berbuat, berusaha, berkemauan atau
berkehendak.

nafsu dibagi menjadi dua kelompok:

Ghadab

❑ Lawwamah, memiliki memiliki kecenderungan loba dan tamak yang akan menimbulkan
perilaku kikir, tidak jujur, malas dan mengejar kenikmatan.

❑ Ammarah, nafsu ini digolongkan menjadi dua macam, yaitu pertama pada manusia, nafsu ini
memiliki kecenderungan untuk berkelahi, meniru, membantu, berteman dan akan
menimbulkan sikap berani, kejam persatuan, dan gotong royong. Kedua, pada seseorang,
nafsu ini memiliki kecenderungan murka, keras kepala, suka mencela, suka melawan dan
suka berkelahi, dan pengaruh yang ditimbulkan adalah tolong-menolong, marah, bergaul,
dengki, cemburu, berontak, takut, takwa.
Syahwat

❑ Supiah, memiliki kecenderungan insting ibuk-bapak, kesukaan diri ingin tahu, suka campur
tangan, rendah diri, berketuhanan. Pengaruh yang ditimbulkan adalah memberi makan
anak, sombong, gemar menyelidiki, mengomel, hidup mewah, ingin kuasa, perhambaan
dan tawakal.
❑ Muthmainnah, memiliki kecenderungan berkemnusiaan, kebijakan (etika), kesusilaan
(moral), kecintaan, keadilan dan keindahan (estetika). Pengaruh yang ditimbulkan adalah
budi luhur, jiwa yang suci,tata Susila, sabar, pengorbanan, ridha, dan menciptakan
keindahan.
Macam-macam Makhluk
Allah menciptakan makhluk pada garis besarnya membagi empat jenis:
• Makhluk hidup yang dibekali nafsu dan akal. Makhluk ini disebut nabatat, tumbuh-
tumbuhan, air dan bebatuan serta benda padat (jamadat)
• Makhluk yang hidupnya hanya dibekali dengan akal semata, tidak diberi nafsu.
Makhluk ini disebut malaikat yang diciptakan dari cahaya.
• Makhluk yang hanya dibekali nafsu, tidak diberi akal. Makhluk ini yaitu hewan atau
binatang. Kehidupan mereka tetap tidak mempertimbangkan akal, baik dan buruh.
• Makhluk keempat disebut dengan manusia (al-insan) sempurna. Karena dalam
mengarungi idup dan kehidupan mereka dibekali dua perangkat, yakni akal da
sekaligus nafsu.

Islam memandang manusia sebagai makhluk yang memiliki mertabat dan derajat
yang tinggi, bertanggung jawab atas segala yang diperbuat, serta merupakan
makhluk pemikul amanat yang berat. Apapun perbuatan manusia termasuk di
dalamnya perbuatan hina, karakteristiknya tetap sebgai manusia, bukan
diidentikkan dengan hewan, walaupun seperti (perbuatan) hewan dari segi
sifatnya tetapi substansinya tetap berbeda.
Menurut Sayyid Sabiq yang dikutip oleh M.Quraish Shihab menyatakan bahwa jin
adalah jenis roh yang berakal, berkehendak, mukallaf (yang dibebani tugas-tugas
oleh allah) sebagaimana manusia. Jin diciptakan dari api yang sangat panas dan
tidak dapat dilihat bagaimana bentuk yang sesungguhnya. Iblis merupakan
golongan jin.
Tidak semua jin itu jahat atau membangkang perintah Allah. Jin ada yang muslim
dan ada yang kafir.

Beberapa kemampuan jin yang berbeda dengan manusia:


• Dapat mengarungi angkasa
• Dapat melakukan pekerjaan berat, seperti sanggup mengangkat Ratu Balqis
dalam sekejap.
Syaitan adalah jin yang membangkang dan mengajak kepada kedurhakaan
kepada Allah. Manusia yang mengajak pada kedurhakaan disebut juga syaitan.
Termasuk kelompok syaitan adalah iblis. Iblis adalah nama lain dari jin yang
enggan sujud kepada Adam.

Sifat syaitan yang perlu diwaspadai manusia:


• Dapat melihat manusia, tapi manusia tidak melihatnya
• Dapat masuk dalam diri manusia
• Sangat lihai
• Gigih dan sabar
• Mampu membisikkan sesuatu dalam hati sehingga menimbulkan dorongan
negatif
Malaikat merupakan makhluk gaib yang diciptakan Allah dari cahaya yang dapat
berbentuk dengan aneka bentuk. Dia taat dan patuh pada perintah Allah dan sedikit
pun tidak pernah membangkang.

Sifat malaikat yang ada dalam Al-Quran:


• Malaikat mampu berbentuk sebagai manusia (QS. Hud: 78-81, QS. Maryam: 17 dan
QS. Adz-Dzariyat (51): 28)
• Tidak berjenis kelamin. (QS Az-Zukhruf: 19, QS. Ash-Shaffaat: 149-156)
• Tidak makan dan minum. (QS. Hud: 70)
• Tidak jemu beribadah dan tidak juga letih. (QS. At-tahrim: 6, QS. Al-Anbiya: 28, QS Al-
Azhab: 56)
• Tidak melakukan dosa. (QS. At-Tahrim: 6, QS. An-Nahl: 50)
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai