Anda di halaman 1dari 12

Pendidikan Agama 1

Tim Penyusun
Kisanda Midisen, Lc, MA.Hk
Pengampu
Iis Istianah, M.Pd

Universitas Pelita Bangsa


MANUSIA ???
 Menurut Ahli mantiq (logika), manusia adalah Hayawan Natiq
(manusia adalah hewan yang berpikir)
 Menurut ahli filsafat yaitu Ibnu Khaldun, manusia itu
madaniyyun bi al-thaba (manusia adalah makhluk yang
bergantung kepada tabiatnya).
 Menurut Aristoteles, manusia adalah zoon political atau political
animal (manusia adalah hewan yang berpolitik).
 Menurut pemikir abad modern Dr. Alexis Carrel; seorang
peletak dasar-dasar humoniora di Barat, berpendapat bahwa
manusia adalah makhluk yang misterius.
MANUSIA ???
Manusia adalah makhluk multi dimensi

 Dimensi pertama, secara pisik manusia hampir sama dengan


hewan membutuhkan, minum, dan kawin.
 Dimensi kedua manusia memiliki sejumlah emosi.
 Dimensi ketiga, manusia mempunyai perhatian terhadap
keindahan.
 Dimensi keempat, manusia memiliki naluri untuk menyembah
kepada Tuhan.
 Dimensi kelima, manusia di karunia akal, pikiran dan kehendak.
 Dimensi keenam, manusia mampu mengenal dirinya sehingga
ia menyadari siapa pencipta dirinya, bagaimana penciptaanya,
mengapa ia diciptakan dan untuk apa ia diciptakan.
HAKEKAT MANUSIA
Menurut Alquran:
 Asal usul manusia tidak terlepas dari figur Adam (manusia pertama).(QS.Al-Baqarah, 2; 30-33).
Adam diciptakan dari unsur tanah.(QS.Al-Hijr,15; 26&28, Al-An’am, 6;2 dan Al-Mu‘minun, 23;
12). Sedangkan penciptaan manusia selanjutnya melalui proses percampuran antara laki-laki dan
perempuan. (QS. Al-Mu‘minun, 23; 13-14 dan As-Sajadah, 32; 8-9).
 Konsep manusia juga dipahami melalui kata-kata yang ditemukan dalam Alquran yang
menunjuk pada makna manusia, yaitu:
-“Basyar” (37 kali), manusia sebagai basyar (makhluk biologis) tunduk pada takdir Allah sama
dengan makhluk lain,
- “Insan” (65 kali), manusia sebagai insan (makhluk psikologis),
- “An- nas” (240 kali), manusia sebagai an- nas (makhluk sosial), bertalian dengan hembusan
roh Allah yang memiliki kebebasan dalam memilih untuk tunduk atau menentang takdir Allah.
Akan Tetapi tentu saja setiap pilihan mengandung resiko (QS. At-Thur, 52; 21).
- “Abdun” (28 kali), “Abid” (11 kali), “Ibad” (99 kali) sebagai (makhluk spiritual)
 Di samping tubuh manusia yang memiliki potensi yang bersifat fisik. Ruh manusia juga
memiliki sifat potensial berupa akal, qalb (rasa) dan nafsu. Manusia ideal adalah yg mampu
menjaga fitrahnya, dan mampu mengelola potensi akal, qalb dan nafsunya secara harmonis.
Manusia Sebagai Makhluq Spiritual / Agamis
Lima (5) kebutuhan dasar Maslow – disusun berdasarkan kebutuhan yang paling
penting hingga yang tidak terlalu krusial :
1. Kebutuhan Fisiologis. Contohnya adalah : Sandang / pakaian, pangan /
makanan, papan / rumah, dan kebutuhan biologis seperti buang air besar,
buang air kecil, bernafas, dan lain sebagainya.
2. Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan. Contoh seperti : Bebas dari
penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dari teror, dan
lain sebagainya.
3. Kebutuhan Sosial. Misalnya adalah : memiliki teman, memiliki keluarga,
kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan lain-lain.
4. Kebutuhan Penghargaan. Contoh : pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan
banyak lagi lainnya.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri. Adalah kebutuhan dan keinginan untuk bertindak
sesuka hati sesuai dengan bakat dan minatnya
Manusia Sebagai Makhluq Spiritual / Agamis
Menjelang akhir hayatnya, Abraham Maslow menyadari dan menemukan
adanya kebutuhan yang lebih tinggi lagi pada sebagian manusia tertentu,
yaitu yang disebut sebagai : kebutuhan transcendental. Berbeda dengan
kebutuhan lainnya yang bersifa horizontal (berkaitan hubungan antara
manusia dengan manusia), maka kebutuhan transcendental lebih bersifat
vertikal (berakaitan dengan hubungan manusia dengan Sang Pencipta).
Muthahhari, Seorang filsuf muslim dunia yang menghasilkan banyak karya
filosofis berharga– pernah menyatakan bahwa manusia itu sejati dan
senyatanya adalah sosok makhluk spiritual.
KELEBIHAN MANUSIA
 Makhluk yang paling unik, dijadikan dalam bentuk yang
baik, ciptaan Tuhan yang paling sempurna.

 Manusia memiliki potensi (daya atau kemampuan yang


mungkin dikembangkan)

 isamping akal, manusia dilengkapi Allah dengan


perasaan dan kemauan atau kehendak

 Berakhlak. Berakhlak adalah ciri utama manusia


dibandingkan dengan makhluk lain. Artinya, manusia
adalah makhluk yang diberi Allah kemampuan untuk
membedakan yang baik dengan yang buruk.
TANGGUNG JAWAB MANUSIA
 Manusia berperan sebagai hamba Allah (‘abd). Seorang hamba Allah harus
taat kepada perintah Allah.
 Di samping itu, manusia juga berperan sebagai khalifah, yaitu wakil Allah di
muka bumi sebagai pemimpin untuk mengelola dan memelihara alam.
 Agar dapat menjalankan kekhalifahannya dengan baik, Allah telah
mengajarkan kepada manusia kebenaran dalam segala ciptaan-Nya dan
melalui pemahaman serta penguasaan terhadap hukum-hukum yang
terkandung dalam ciptaan-Nya. Manusia dapat menyusun konsep-konsep
serta melakukan rekayasa membentuk wujud baru dalam alam kebudayaan.
 Kekuasaan manusia sebagai khalifah Allah dibatasi oleh aturan dan ketentuan
yang telah digariskan oleh yang diwakilinya, yaitu hukum-hukum Allah, baik
yang tertulis dalam kitab suci (Alquran), maupun yang tersirat dalam
kandungan alam semesta (al-kaun). Oleh karena itu, akan diminta
pertanggungjawabannya terhadap penggunaan kewenangan dari yang
diwakilinya (Q.S. Fathir, 35; 39).
FASE KEHIDUPAN MANUSIA

 Alam Ruh
 Alam Rahim
 Alam Dunia
 Alam Qubur
 Alam Akhirat
Hubungan Manusia dan Agama

 Agama sangat berperan dalam mempertahankan dan untuk


tetap menjaga hakikat manusia sebagai manusia. (tidak
berpaling dari fitrah dan qodrat manusia)

 Kebutuhan manusia terhadap agama mendorongnya untuk


mencari agama yang sesuai dengan harapan-harapan
rohaniahnya. Dengan agama manusia dituntun untuk dapat
mengenal Tuhan dengan segala sifat-sifat-Nya.
Kebutuhan Manusia Terhadap Agama

 Fitrah Manusia adalah Beragama (QS. Ar-Rum : 30, QS. Al-


A’raf : 172)
 Kelemahan, Kebodohan dan Kekurangan yang ada pada
Manusia (QS. An-Nisa : 28
 Tantangan Manusia yang begitu besar dari dalam diri (Hawa
Nafsu) dan dari luar (permasalahan kehidupan dunia)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai